Wednesday, June 9, 2010

Selalu tampak indah awalnya, tetapi berakhir bencana

Dua tahun setelah bekerja teman saya memutuskan untuk menikah dalam usia muda. Kisah cintanya yg membara bak bara api membuatnya tak sabar ingin segera mengikatkan diri dalam tali pernikahan. Saya sempat kaget sesaat waktu dia bilang akan segera menikah. Wow sebuah keputusan yg cukup berani menurut saya. Karena saya tahu dia adalah anak sulung dari keluarganya dan dua adik laki-lakinya masih duduk dibangku SMU. Kehidupan keluarganya yg pas-pasan tentu saja sangat berpengaruh kalau dia menikah. Pasti ibunya berharap dia bisa membantu ekonomi keluarganya, setidaknya dia bisa membantu biaya sekolah adiknya. Itu yg terbersit di benak saya.

Dia bercerita kepada saya bahwa dia memiliki seorang kekasih, yg sudah dipacarinya sejak masih duduk di bangku SMU. Seorang marinir angkatan laut. Hah saya termehek-mehek mendengarnya. Entah kenapa setiap kali orang bercerita tentang seorang lelaki  pelaut atau orang-orang yg bekerja di kapal atau yg bekerja berlayar berbulan-bulan di lautan buat saya seperti playboy yg senang menghambur-hamburkan spermanya di setiap pelabuhan yg mereka singgahi. Mungkin karena sejak kecil saya melihat kisah-kisah pelaut itu bertingkah laku bak Don Juan yg memiliki kekasih dimana-mana. Walaupun tidak semua pelaut seperti itu tapi saya tak pernah bisa merubah pandangan saya.  Itu sebabnya cerita teman saya ini membuat saya sedikit khawatir tentang dia. Saya tanya dia apa tidak takut pacaran sama seorang angkatan laut? Apa tidak takut kesepian ditinggal berlayar selama berbulan-bulan? Dia tersenyum simpul menjawab dengan pasti bahwa kalau sudah cinta jauh dimata dekat dihati katanya. Kalau sudah cinta yg berbicara maka tak ada masalah yg tak bisa dilalui. Oppss bener-bener luar biasa kekuatan cinta. Saya jadi teringat lagunya Celine Dion ‘ The power of love’  Mantafffssssssssss! Kini tak ada lagi yg perlu saya khawatirkan bila melihat sinar mata teman saya dengan binar penuh cinta. Saya jadi ikutan senyum simpul.

Singkat cerita mereka akhirnya menikah. Teman saya terlihat sangat cantik dan suaminya pun terlihat tampan, bayangkan saja seorang angkatan laut dengan tinggi tubuh 180cm rambut cepak ala tentara tetapi bermata teduh. Tak heran teman saya tak sabar segera ingin mengikatkan diri dalam tali pernikahan, kalau tak mau kekasihnya nanti disambar wanita lain hehehe.  Belum puas berbulan madu, suaminya sudah harus berlayar lagi. Tapi anehnya tak terlihat rona sedih di wajah teman saya walaupun suaminya harus berlayar berbulan-bulan. Dia selalu terlihat  senyum penuh  bahagia. Ihh saya jadi iri melihat kebahagiaannya...hehehe. Saya jadi dibuat yakin itulah kekuatan cinta kekeke...Mantafffss! Berkurang sedikit rasa tidak suka saya sama pelaut kekeke.

Saya jadi penonton setia wajah teman saya, bila suaminya turun ke darat. Begitu telpon dari suaminya berdering yg mengabarkan kalau dia sudah mendarat,tanpa berpikir panjang teman saya langsung mengajukan izin pulang. Terbang secepatnya. Saya tanya, kenapa sih tidak tunggu saja sampai bel pulang tiba, toch nanti juga akan bertemu juga di rumah. Tapi dia bilang the show must go on. Hah jidat saya langsung mengkerut, maksudnya? Aduh kamu gimana sih, gila lho ranjang gue kudu bergoyang katanya, harus dirapel semuanya. Tidak bisa menunggu lagi. Oh maksudnya itu toch urusan ranjang nie hehehe. Mantafffsss! Saya sih kurang paham seberapa urgent urusan ranjang ini hehehe tapi kalau melihat ekspresi teman saya itu, kelihatannya memang urgent banget hehehe. Saya jadi senyum-senyum sendiri melihat tingkah lakunya.

Dalam satu tahun pernikahan mereka, mereka dikaruniai seorang anak lelaki yg cakep dan lucu sekali. Setiap kali melihat wajah anaknya saya jadi suka gemes pengen mencubit pipinya yg montok. Teman saya pun terlihat semakin lengkap kebahagiaannya. Dia terlihat semangat bekerja karena banyaknya jumlah kebutuhan yg harus dipenuhi. Rumah yg mereka tempati yg satu tahun sebelum mereka menikah sudah dibeli suaminya dengan cara mencicil, kini harus segera direnovasi agar lebih layak huni. Apalagi mereka punya anak yg masih balita jadi memerlukan tempat tinggal yg lebih baik.  Untuk merenovasi rumah mereka, teman saya membuka pinjaman baru dari bank.  Dia bener-bener berusaha cukup keras untuk memenuhi semua kebutuhan mereka. Belum lagi dia harus membantu adiknya yg masih sekolah di SMU. Tambah segunung deh kebutuhan hidup yg harus segera dipenuhi.  Tapi saya salut sekali dengan kegigihannya untuk memenuhi semua kebutuhan yg menggunung ini, dia mulai berdagang apa saja... Saya pikir dia terlihat sibuk sekali, walaupun jarang mengeluh.


Setelah 3 tahun menikah, teman saya mulai terlihat berubah. Saya tak pernah lagi melihat dia pulang tergopoh-gopoh bila terdengar dering telpon yg mengabarkan suaminya sudah turun ke darat. Ada senyum sumbang yg tak saya pahami. Dia pun terlihat mulai menjauhi saya. Entah apa sebabnya. Karena kesibukan pekerjaan saya yg bejibun, saya pun tak terlalu memperhatikan perubahan itu. Tapi memang berubah banget, karena saya salah satu teman dekatnya bisa merasakan perbedaan sikapnya, dari wanita ceria yg dinamis dan kocak jadi lebih suka diam dan cenderung menghindari semua teman dekatnya. Aneh apa yg terjadi yah? Sejak perubahan itu beberapa selentingan atau kabar burung  yg saya dengar dari teman yg lain, dia sedang bertengkar hebat dengan suaminya bahkan ada yg bilang kalau teman saya ini sudah menggugat cerai suaminya. Tapi saya tidak percaya. Karena saya tahu banget kalau teman saya ini sangat kuat agamanya. Di dalam agama yg kita yakini, pernikahan adalah sesuatu yg sangat sakral. Apa yg sudah dipersatukan oleh Tuhan tidak dapat dipisahkan oleh manusia kecuali oleh kematian atau maut. Wess jadi nga mungkin banget gitu lho. Jadi saya tak bisa percaya. Saya ingin bertanya langsung tapi takut dia tersinggung dan marah. Selain itu saya kurang suka ikut campur masalah rumah tangga orang lain. Tapi semakin hari semakin ramai bisik-bisik dan gosip yg bilang dia sudah  bener-bener menceraikan suaminya. Saya jadi prihatin tapi tak bisa berbuat apa-apa. Saya hanya menunggu dia menceritakan yg sebenarnya.

Suatu sore dia memanggil saya dan mengajak saya makan malam bareng di mall. Tanpa pikir panjang saya langsung setuju. Semua pekerjaan saya langsung saya hentikan. Kami jalan bareng tapi tidak ada yg memulai pembicaraan. Dia diam saya pun diam. Saya sedang berpikir dan mereka-reka apa yg akan kita bicarakan berdua sembari menyantap makan malam ini. Hati saya galau. Mau tanya tidak?tanya tidak? Tapi kalau ditanya nanti dia marah gimana yah? Akhirnya saya putuskan dalam hati saya bahwa saya akan memilih diam saja sampai dia siap untuk bercerita. Uhh, bener-bener kacau hatiku. Teman saya yg punya masalah koq saya jadi ikutan tak tenang.
Kami makan malam di Foodcourt, saya pesan mie Bogor dan teman saya pesan nasi goreng special.  Sambil menunggu pesanan kami datang, tiba-tiba dia bertanya dengan suara yg rada pelan. Apakah saya mendengar sesuatu tentang dia? Dengan wajah ragu-ragu saya bilang ya ada gosip yg beredar tentang kamu akan menggugat cerai suamimu. Saya ingin meneruskan bertanya apakah berita itu benar atau tidak? Tapi  rasanya kalimat itu tercekat ditenggorokan saya. Akhirnya saya kembali diam. Pelan-pelan dia mulai bercerita bahwa berita itu benar. Tanpa diminta menjelaskan pun dia mulai menceritakan apa yg sebenarnya terjadi antara dia dan suaminya. Saya melihat matanya mulai berkaca-kaca menahan tangis. Saat itu saya tak tahu harus bersikap bagaimana,saya hanya duduk termangu-mangu tak sanggup berkomentar. Bagaimana mungkin pernikahan yg dimata saya sangat sempurna, serasi dan sikap mereka berdua yg saling menunjukkan rasa kasih sayang yg luar biasa di antara mereka berdua, dikaruniai seorang anak lelaki yg lucu, bisa hancur berantakan begini dalam waktu yg masih sangat singkat. Dia bilang suaminya telah melukai hatinya dan terjadi KDRT. Tetapi apa yg memicu KDRT itu saya sendiri tidak tahu dan teman saya pun tak menceritakan penyebabnya. Saya pun tak berani bertanya lebih dalam. Saya berusaha menjadi pendengar yg baik atas musibah yg menimpa teman saya. Saya pikir hampir 3 tahun mereka menikah saya selalu melihat wajah teman saya yg ceria dan kocak. Peristiwa KDRT apa gerangan yg bisa mengganti  wajah ceria itu menjadi wajah muram yg menyedihkan.

Saya tak habis pikir bagaimana mungkin suaminya yg tinggi, tampan  dan bermata teduh itu, bisa melakukan KDRT sekejam itu ya? Saya memang tak mendengar cerita atau alasan versi suaminya, jadi tak bisa juga menilai siapa yg salah diantara mereka berdua. Saya bilang coba dipikirkan ulang lagi, apakah tidak sebaiknya dilakukan dulu mediasi, khan urusan perceraian ini tidak mudah dilakukan dikalangan angkatan laut, semua alasan atau sebab-musababnya harus disampaikan dengan jelas ke pimpinan suaminya. Jadi kasus ini bisa berlarut-larut dan menyita pikiran. Dia bilang sudah dilakukan selama 3 bulan penuh tapi tidak bisa menghasilkan kesepakatan  yg  baik dan cenderung teman saya takut kalau nanti di kemudian hari kejadian yg sama akan terjadi lagi. Terus bagaimana tanggapan orang tuamu  mengenai kasus ini, tanya saya. Katanya orang tuanya mendukung dia sepenuhnya. Kalau sudah tak sanggup untuk diteruskan, ibunya bilang boleh bercerai.

Saat ini mereka sedang bertarung memperebutkan hak asuh anak lelaki mereka satu-satunya. Belum lagi teman saya minta rumah yg mereka diami saat ini dijual saja dan uang hasil penjualan rumah tersebut dibagi dua. Karena untuk renovasi rumah tersebut teman saya meminjam uang dari bank, dan saat ini belum lunas semuanya. Sejak bertengkar katanya teman saya minggat dari rumahnya dan membawa pergi anak lelakinya. Saat ini anak lelakinya ada ditangan kedua orang tuanya di kampung halamannya. Tapi suaminya tak bersedia menjual rumah tersebut. Katanya untuk apa saya menjual rumah tersebut, khan yg minggat kamu, khan yg pengen cerai kamu, khan yg pengen renovasi rumah kamu, jadi suaminya tak setuju. Hal ini membuat teman saya tambah sedih dan nelongso. Bayangkan dia harus melunasi hutang-hutang untuk renovasi rumah tersebut sendirian. Saya jadi ikutan sedih mendengarnya.  Kenapa hidup teman saya bisa berbalik menjadi neraka yg mematikan...Kemana terbangnya semua kebahagiaan mereka kemaren. Kemana perginya kekuatan cinta mereka? Baru 3 tahun lalu saya melihat dia begitu hidup, begitu ceria, begitu bersemangat, begitu penuh cinta.  Mungkin ini seperti mimpi buruk buat teman saya. Saya sungguh ikutan sedih. Saya berharap dia bisa sabar menghadapi semua persoalan hidup ini.
Dengan wajah penuh kesedihan teman saya  bilang bahwa  saya adalah salah satu wanita beruntung. Saya masih hidup bebas, mandiri dan punya rumah pribadi untuk dihuni. Sedangkan dia harus kehilangan hal-hal yg manis dan hal-hal yg penting dalam hidupnya. Saat ini dia mengontrak sebuah kamar kost. Tapi masih banyak tagihan-tagihan yg harus dilunasinya. Belum lagi harus mengirimkan biaya hidup buat anak lelakinya dikampungnya. Dan masih harus membayar pengacara untuk mengurus perebutan hak asuh anaknya. Bener-bener ini menjadi neraka dalam hidupnya. Ucapannya yg menyebut saya salah satu wanita beruntung membuat saya kaget sejenak.  Karena saya sendiri tak pernah berpikir dan bersyukur bahwa hidup saya masih lebih beruntung.  Saya selalu merasa masih ada yg kurang. Kurang ini kurang itu, pengen ini pengen itu. Pokoknya ada segudang keinginan saya yg belum tercapai. Dan itu membuat saya tak pernah merasa puas. Kalimat teman saya itu, membuat saya berpikir ulang dengan hati-hati berapa banyak sudah berkat-berkat hidup yg sudah saya terima dari Tuhan, tapi saya lupa untuk bersyukur kepada Tuhan. Karena saya terlalu sibuk menambah daftar impian dan keinginan saya, sehingga saya menjadi kurang bersyukur. Yah benar saya kurang bersyukur.  Mungkin ini saatnya saya harus menghitung berkat-berkat yg sudah saya terima setiap hari. Kalau dikumpulkan semuanya, sudah tak cukup jemari tangan dan kaki saya menghitungnya. Maafkan saya Tuhan, yg suka lupa bersyukur.
Akhir-akhir ini pun makin marak berita perceraian di kalangan selebritis Indonesia. Hampir setiap minggu kita disuguhin berita-berita perceraian. Kalau dulu zaman ibu saya, perceraian adalah sesuatu hal yg tabu. Bahkan kalau ada yg sampai bercerai, itu artinya kiamat kecil buat kaum wanitanya, terkucil dan terpinggirkan dari komunitasnya. Dianggap seperti seorang berpenyakit kusta dijauhi oleh lingkungannya supaya tidak tertular. Menyakitkan sekali. Itu sebabnya tingkat perceraian di zaman ibu saya sangat sangat kecil sekali. Bahkan dalam satu kampung itu boleh dibilang tak ada satu keluarga pun yg cerai semasa hidupnya, kecuali karena pasangannya telah meninggal dunia. Kalau sekarang di lingkungan tempat saya kerja atau lingkungan tempat tinggal saya sich ada satu atau dua orang yg sudah bercerai, dan sudah menikah lagi. Dan baru-baru ini perceraian terakhir di kalangan selebritis Indonesia yg sangat menghebohkan dan membuat para penggemarnya syok adalah perceraian diva Indonesia KD-Anang Hermansyah. Pasangan penyanyi dan pemusik yg selalu berduet-maut ini, dianggap para penggemarnya sebagai pasangan yg paling serasi. Meskipun beberapa kali KD tersandung gosip panas yg menyebutkan dia selingkuh dengan gitaris Topati dan beberapa musisi lainnya, tapi tak pernah terbukti. Seiring dengan waktu gosip itupun lenyap. Sampai akhirnya Juli 2009 tahun lalu, gosip tentang perceraian KD-Anang Hermansyah ini kembali mencuat di media TV, karena pengakuan putri mereka Aurel yg menyatakan miminya KD sedang menjalin hubungan terlarang dengan seorang pengusaha dari Timor Leste Rahul Lemos yg masih berstatus suami wanita lain. Hal ini tentu saja mengagetkan publik Indonesia.  Penggemarnya diberbagai negara lain pun terheran-heran dengan keputusan cerai yg diambil KD ini. Apalagi yg kaucari KD? Publik menilai Anang Hermansyah cukup baik sebagai suami, bertanggungjawab pula, ditambah mereka sudah diberikan 2 anak putra dan putri yg sehat walafiat. Berkelimpahan secara materi. Karirnya cukup sukses diblantika musik Indonesia, terus apalagi yg kurang KD?  Yah itulah yg terus menjadi tanda tanya buat publik dan para penggemar KD.  Tetapi saya pikir KD pasti punya alasan pribadi yg tak bisa diungkapkannya di publik karena mungkin kurang etis atau kurang baik juga bila didengar kedua anaknya.  Yg pasti tak ada perceraian yg terjadi tanpa kontribusi kesalahan dari kedua belah pihak. Tapi selalu memang yg menjadi korban adalah anak-anaknya. Anak-anak korban perceraian kehilangan haknya untuk memiliki kedua  orang tuanya secara utuh, mereka dipaksa untuk memilih dan berpisah dari ayah atau ibunya. Saya pikir tak ada lagi mimpi terburuk selain perceraian buat seorang anak.  Sangat memilukan.
Saat ini perceraian bukan lagi sesuatu yg tabu, bukan hanya kalangan artis saja, bahkan rakyat biasa pun sudah jamak yg bercerai, mulai kuli bangunan sampai menteri pun bercerai. Masih ingat dengan mantan Mensekneg Yusril Ihza Mahendra yg diam-diam menikahi perempuan muda berusia 22 tahun bernama Rika Tolentino Kato, Minggu 17/09/2006. Menariknya, dia menikah lagi dengan rumput muda ini semasa menjabat menjadi Mensekneg. Walaupun pada saat pernikahannya tersebut tidak dihadiri Presiden SBY dan Wapres Jusuf Kalla, termasuk para menteri lainnya. Resepsi pernikahan Yusril-Rika digelar di Hotel Four Seasons, dan turut dihibur penyanyi Ruth Sahanaya. Meski minim dari kalangan menteri, namun banyak juga pejabat, terutama para politisi dari Partai Bulan Bintang yang hadir. Luar biasa bukan?hehehe  Itu kisah konyol dari negeri mimpi  Indonesia, tapi ternyata bukan  hanya di Indonesia di negara Prancis katanya lebih banyak pasangan yg sudah menikah tapi akhirnya memilih bercerai. Alasannya memang macam-macam mulai dari salah satu pasangannya berselingkuh, sudah beda visi dan misi, sampai dengan alasan kebebasannya terkekang. Lihat saja Presiden Perancis, Nicolas Sarkozy, akhirnya resmi menikahi supermodel yang menjadi penyanyi, Carla Bruni, di Istana Elysee, Sabtu, 2/1-2008. tiga bulan sesudah mereka mulai berkencan. Ayak-ayak wae!
Rasanya masa kini, kalau kita punya orang tua yg masih setia berdampingan sampai maut memisahkan mereka maka itu merupakan sebuah kemewahan yg luar biasa dan kita salah satu manusia beruntung di jagat raya ini. Baru-baru ini saya turut menangis terharu melihat mantan Presiden RI ke-3 kita Bp. BJ Habibie yg ditinggal wafat istrinya tercinta ibu Hasri Ainun Habibie. Setelah menjalani serangkaian operasi oleh para dokter rumah sakit Ludwig-Maximilians-Universitat, Klinikum Gro`hadern, Munich, Jerman. Tetapi Tuhan mempunyai rencana lain, Ainun Habibie wafat hari Sabtu (22/5/2010) pada pukul 17.30 waktu Jerman di Munich atau pukul 22.30 WIB.  Bp.BJ Habibie  begitu setia dan dengan penuh rasa sayang  mendampingi istri tercinta yg selama 2 bulan  terbaring sakit yg diduga mengidap penyakit bronchitis dan lemah jantung, namun ada yang menyebutkan Ainun mengidap kanker rahim dan tumor. Walaupun setelah melewati berbagai pengobatan yg intensif tapi pada akhirnya memang kita harus pasrah pada kehendak Sang Pencipta. Kisah kasih Bp.BJ Habibie dan Ibu Hasri Ainun Habibie ini bener-bener menjadi sebuah harapan baru buat para pasangan pasutri muda bahwa betapa indahnya hidup ini apabila kita bisa berdampingan dengan kekasih sejati kita sampai maut memisahkannya. Rasanya nilai perkawinan itu kembali menjadi begitu sakral di mata saya. Karena saya sudah bosan melihat tontonan perceraian yg tak henti-hentinya disuguhkan oleh para pemburu berita. Sehingga kisah romansa Bp.Habibie dan Ibu Ainun ini menjadi penyejuk di hati saya. Alangkah manisnya jika kita bisa memenuhi janji setia pernikahan kita, hanya terpisah oleh maut, wuih so sweet ...pengen seperti Bp.Habibie dan Ibu Ainun Habibie, cinta mati harus dijaga sampai mati. Izinkan saya mengutip puisi cinta Bp.Habibie yg ditujukan kepada belahan jiwanya Ibu Ainun Habibie seperti di bawah ini...

Puisi BJ Habibie untuk  almarhum istrinya Ibu Hasri Ainun Habibie.

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu yang pasti,
dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.

Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat,

adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan
kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya
mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti
tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang
berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama
kau ada,

aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
selamat jalan,
calon bidadari surgaku ....

Kekasih jiwamu-BJ Habibie


Moral dari cerita saya ini adalah :

1. Jangan pernah mengambil keputusan-keputusan penting dalam hidup Anda pada saat Anda sedang dimabuk asmara. Mantan selingkuhan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy yaitu supermodel Carla Bruni berkata bahwa cinta membara itu hanya bertahan 1 bulan saja.  Selebihnya Anda harus berjuang melewatinya. Seperti teman saya, mengambil keputusan terpenting dalam hidupnya dalam usia 23 tahun, baru berjalan 3 tahun sudah kandas. Tapi saya pikir memang kedewasaan tak ada hubungannya dengan usia, tapi setidaknya melihat situasi teman saya ini, saya merasa bahwa faktor usia yg masih relatif muda membuat dia mengambil keputusan cerai dalam keadaan sangat emosi. Itu menurut saya. Bisa jadi saya salah sich.
2. Setiap orang pernah salah atau gagal  satu kali dalam hidupnya, tetapi kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Memang mudah untuk diucapkan tetapi betapa sulitnya untuk melakukannya. Tapi saya selalu percaya, bahwa tak ada satu kejadian pun yg lolos dari campur tangan Tuhan, asalkan kita mau menyediakan waktu untuk mendengarNya.  Serahkanlah beban beratmu kepadaNya. Teruslah berjuang dan tanganNya tak pernah terlambat untuk menolong!  Kalau ini saya pernah mengalami sendiri. Jadi yakin banget.
3. Bersyukurlah untuk segala hal. Jangan seperti saya, bisa bersyukur ketika teman saya sedang mengalami masalah. Ayak-ayak wae!
4. Cinta memang sebuah misteri, kadang bisa memberikan energi yg luar biasa tapi kadang juga bisa buat orang putus asa sampai nyaris bunuh diri. Yang jelas bukan saya. Kayaknya nga gue banget gitu lho..wuih bunuh diri...nga ada yg lain apa? Hehehe.Cinta buat saya memang misteri. Bisa datang dan pergi tanpa permisi.

nuchan@07062010
copyright

No comments:

Post a Comment