Monday, November 2, 2015

Story of my Life 2015

Salah satu perjalanan hidup saya dimulai dari sebuah iklan lowongan kerja yang dibuka melalui sebuah mailing  list KAJI. Kaji adalah mailing  list untuk komunitas alumni Jepang - Indonesia. Kalau anda punya background pernah sekolah di Jepang, pernah atau sedang bekerja dengan salah satu perusahaan Jepang, bisa berbahasa Jepang baik tulis maupun lisan, atau anda sekedar penggemar fanatik yg berkaitan dengan Jepang maka anda bisa daftar untuk masuk mailing list Kaji ini. Dan saya salah satu yg tertarik mendaftarkan diri  di group mailing  list ini. Saya dapat info tentang milis ini dari salah satu kenalan saya di Cibitung di awal bulan Maret 2015.

Dan melalui milis ini saya memasuki pintu untuk dunia baru dan keluar dari comfort zone saya. Dunia yg sangat asing buat saya dan saya tak punya pengalaman sama sekali di bidang yg ditawarkan tersebut. Entah apa yg merasuki hati saya sampai nekat mengambil keputusan untuk mencobanya. Awalnya buat saya hanya sekedar iseng-iseng saja. Nothing to lose.

Iklan ini diterbitkan siang hari via Milis Kaji seperti ini :
Dari: Usman ch /ウスマン (naito) blue_eyes0_03@yahoo.co.jp [KAJI-kai] <KAJI-kai@yahoogroups.com>
Tanggal: 26 Maret 2015 14.31
Subjek: [KAJI-kai] Job Vacancy PT.HKA
Kepada: KAJI Mailing kaji groups <KAJI-kai@yahoogroups.com>

Dear all
Selamat siang,
Mohon maaf ijin share lowongan pekerjaan untuk manager marketing.
Perusahaan kami bergerak di bidang trading di LIPPO Cikarang PT. HAMAREN KAGAKU ASIA  (HKA)
Membutuhkan segera di awal April, beberapa staff diantaranya manager marketing dan Senior manager marketing serta staff admin.
Adapun syarat dan ketentuannya sbb:
1.Male/ Female
2.Max 50 years old and Good Looking
3.Bachelor (S1) or diploma (D1,D3)
4.Good in Bahasa Indonesia and English (Active or Passive)
5.Experience in Marketing
6.Having eager to adapt with Japanese staff
*salary negotiable
Lamaran di kirim via email ke us@hamaren.jp

Demikian atas perhatiannya kami ucapkan banyak terimakasih.

Usman Naito

***

Iklan ini terbit siang hari, tapi saya baru baca di malam hari kira-kira pukul 8 malam di hari yang sama iklan ini diterbitkan via milis Kaji. Yang pertama saya baca adalah bidang yg ditawarkan tidak masuk dalam dunia saya. Saya sama sekali tidak punya pengalaman di bidang marketing. Saya punya pengalaman di berbagai bidang tapi bukan marketing. Saya pernah jadi personal assistant untuk Direktur Produksi,sekretaris, HR/GA,Purchasing, Sales Control, Production Innovation Group yg dikendalikan langsung oleh President Director, Business Development Group yg dikendalikan langsung oleh President Director dan para petinggi yg ada di HQ dan HO Kadoma Osaka, malah pernah jadi interpreter, dan yg lebih gila lagi saya pernah jadi salah satu pengurus dan perumus Union/Serikat Buruh di perusahaan sebelumnya  dan lain-lain. Tapi belum pernah menjelajahi dunia MARKETING. Saya tidak ingat persisnya kenapa saya nekat mencobanya. Tapi mungkin karena bidang ini asing buat saya, jadi tak ada salahnya saya coba dulu. Test the waters.

Singkat cerita saya mencoba mengirimkan CV saya malam itu juga ke email address yg sudah disebutkan di atas. Pada tanggal 26 Maret 2015 pukul : 20.06 malam. Setelah itu saya melanjutkan kegiatan saya browsing berita di internet. Saya sama sekali tidak berpikir bahwa malam itu saya segera menerima balasan dari beliau atas email saya. Begini isi suratnya.

Dari: *****
Tanggal: 26 Maret 2015 22.19
Subjek: Re: Lowongan kerja
Kepada: Nuchan Aritra 


Dear Ms. ***

Selamat malam,
Terimakasih atas email sdri.
Kami bermaksud untuk interview secepatnya.
Apakah besok saudari bisa datang ke kantor di jababeka untuk bertemu dengan saya langsung?
Demikian terimakasih.

***

Saya kaget karena langsung direspon. Saya pun langsung jawab balasan tersebut dan tak lupa minta maaf karena membalas email tersebut sudah lewat batas normal orang Indonesia untuk saling berbalas email. Saya setujui tawaran tersebut. Dan beliau meminta saya hadir keesokan harinya pukul 10 pagi dan minta bertemu via sekretarisnya yg bernama Ms. N. Dan tak lupa beliau menyebutkan alamat kantornya yg tertera di signature beliau. 

Anehnya saya lama tinggal di Cikarang, tapi jangan tanya saya soal di mana letak Ruko Metro Boulevard Jababeka ini, saya sama sekali tidak punya clue. Saya coba tanya lokasi persisnya dekat mana dan gedung apa sebagai patokannya. Tapi beliau hanya mengirimkan alamat lengkap saja tanpa memberikan komentar apa yg menjadi cluenya hahaha...Sebenarnya pengen ngakak sendirian atas responnya tapi berhubung sudah malam banget, saya pilih tidak tertawa keras, khawatir menggangu tetangga kiri-kanan rumah saya hahaha...Pengalaman aneh. 

Meskipun sedikit aneh, saya tetap berangkat pagi-pagi menuju Jababeka. Saya sudah tiba di bundaran patung kuda di JB 2 pukul 9.30 pagi tapi saya tak menemukan alamat yg disebutkan. Saya tanya satpam di Jababeka Plaza katanya itu persis dekat Fave Hotel. Saya melaju dengan mobil saya memutar di  dekat Fave Hotel tapi bingung mau masuk pintu parkir yg mana. Ada 2 pintu parkir, satu di dekat gedung BCA dan yg satu lagi di depan gerbang Hotel Metronya. Akhirnya saya putar balik lagi ke patung kuda dan berhenti dekat JB Plaza dan telpon sekretarisnya. Saya bilang saya sudah di JB 2 tapi tidak menemukan alamatnya. Lalu Ms. N bilang dekat Bank BCA. Voila yg mana ini gedung BCAnya. Saat itu dekat Fave Hotel sedang dibangun Bautiqa Hotel dan pohon-pohon di seputar Bautiqa Hotel itu masih rimbun dan menyebabkan pemandangan ke arah BCA Bank itu masih terhalang pepohonan dan terkesan buram dan suram di mata saya. Tidak bebas pandang. Hampir 3X saya harus memutari patung kuda karena sulit menemukan gedungnya. Sampai akhirnya saya pilih memarkir mobil saya di area parkir Fave Hotel. Lalu saya berjalan kaki menuju gedung BCA. Dari gedung BCA itu saya meneliti satu persatu gedung yg berderet di sana. Sampai akhirnya saya menemukan gedung dengan pintu besi yg dicat berwarna hijau. Di depan pintu masuk tertera beberapa core business perusahaan. I finally found you.

To be continued.


Saturday, July 25, 2015

Catatan travelling ke Singapore July 2015

 
Marina Bay Sands - Esplanade Singapore
 
 
Henderson Waves Bridge Telok Blangah Singapore













 
The Soppes at Marina Bay Sands Singapore
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Flying with Air France 254

Perjalanan hari ini 12 Juli 2015 nyaris tanpa beban dan berjalan lancar. Keputusan untuk mengambil liburan ke Singapore ini sangat mendadak. Semula saya ingin ke Jepang tapi karena kepastian libur dari kantor belum jelas maka saya ragu untuk membeli tiket ke Jepang. Akhirnya berubah ingin ke Singapore dulu dan lanjut ke Hongkong. Tapi ini pun tentative. Waktunya sudah mepet, saya masih ragu banget, sampai akhirnya 9 Juli, saya putuskan untuk ke Singapore. Saya akhirnya membeli tiket Lion Air dan dapat penerbangan yg 12 Juli 2015, pukul 16.15PM. Semua serba dadakan dan tangal 11 Juli saya baru membeli tiket pulang Singapore ke Jakarta dengan Air France AF 254. Saya pilih AF karena harganya sama mahalnya dengan tiket penerbangan lainnya. Sekalian deh saya pengen coba pesawat lainnya hahaha. Jadilah saya beli AF 254 via Traveloka. Itu pun sudah pukul 3 sore.
Karena sibuk dengan pekerjaan saya baru sadar, kalau  saya belum menukar IDR saya ke SGD. Saya coba menuju Lippo Mall karena money changer yg bagus ada di sana. Pukul 6 sore saya tiba di mall ternyata  2 money changer yg ada di sana tutup hari Sabtu. Alamak! Mampus deh saya nga punya SGD. Akhirnya saya putuskan akan menukar di Bandara Sutta saja, disinilah drama penukaran uang di Bandara Sutta terjadi.
Karena pesawat saya JT 156 berangkat jam 16.15, maka saya perhitungkan saya akan tiba di Terminal 2D paling lambat pukul 2 sore. Dan saya putuskan berangkat dari rumah pukul 10.00 pagi dan adik saya mengantar saya sampai Airport Shuttle jam 11 siang di daerah Jababeka. Karena saya tiba sudah mepet banget dan penumpang sudah penuh banget maka kursi sudah habis dan saya harus naik yg jam 11.30 siang. Saya berharap tidak macet dan bener semuanya lancar banget dan tiba di airport pukul 1 siang Dan saya punya waktu banyak banget. Saya masih sempat makan di KFC dan menukar uang di money changer.
Saya kurang paham letak money changer yg ada di Bandara Sukarno Hatta, karena saya belum pernah menukar uang saya di sini. Biasanya saya tukar di Lippo Mall atau di Dua Sisi Money Changer yg di PI atau PS Jakarta. Maka saat akan menukar di bandara saya tidak tahu lokasinya. Saya tanya petugas yg ada di bandara, katanya ada di Terminal 2 lantai 1, karena saya ada di penerbangan internasional maka saya ada di T2D dan saya pilih naik lift turun ke Lt. 1.

Money changer pertama yg saya datangi tidak ada petugasnya dan saya teriak juga tidak ada orang yg nongol. Saya jadi sedikit panik, khawatir saya tidak bisa menukar uang IDR saya ke SGD. Saya hanya punya 100 USD di dompet saya itupun sisa uang saya saat dinas luar ke Bangkok di Mei 2015. Saya mencoba ke money changer berikutnya, ternyata stock SGD habis. Saya jadi senyum kecut. Saya tak ingin ini jadi drama baru buat saya. Saya ke money changer berikutnya lagi, saya tanya ada stock SGD? Saya mau beli. Mereka bilang ada, saya tanya rate berapa? 1SGD sama dgn 10.300IDR. Saya kaget ratenya mahal banget. Tapi karena saya tak punya pilihan maka saya beli saja. Kalau tak salah saya beli 100SGD. Gila beda dengan harga pasar hampir 500 points. Saya cek di internet harga 1SGD 9.820. Jadi mereka ambil untung tinggi banget. Saya malas mikir karena saya butuh banget. Saya sarankan ke anda sekalian, sebelum ke LN, pastikan anda sudah menukar uang anda ke mata uang negara yg dituju. Kalau coba tukar di bandara, ternyata  rate yg dipakai sangat kacau dan gila-gilaan. Saya jengkel tapi tak punya pilihan sama sekali. Sebenarnya kalau  BI tahu praktek ini mereka bisa dicabut izinnya. Cape deh.
Setelah mengantongi SGD secukupnya saya segera masuk menuju lokasi check in JT 156 Lion Air. Saya melalui X-Ray dgn relative mulus. Sebelum check in saya mengecek ulang isi koper saya dan merapikan barang mana saja yg perlu saya pindah ke ransel hitam saya. Saya pilih bawa koper kali ini karena saya yakin di Spore semua serba nyaman dan praktis jadi bawa koper tidak akan menyulitkan saya. Dan liburan kali ini saya pilih tidak terlalu ngebackpacker banget hahaha…

Setelah semua barang saya rapikan dan koper saya kunci, saya pikir saya harus wrapping koper saya. Karena koper saya punya dua laci yg bisa masukkin berbagai pernak-pernik di luarnya sehingga saya khawatir kalau ada yg iseng memasukkan barang aneh yg bukan milik saya saat masuk bagasi pesawat hahaha…kebanyakan nonton film aneh jadi parno. Kebayang masuk Spore aturan bawa narkoba itu bisa hukuman mati dan kalau ada yg iseng masukkin ke koper saya gimana hehehe. Dan wrapping koper juga akan menyelamatkan koper saya dari kerusakan karena tertimpa koper lainnya. Akhirnya saya putuskan wrapping koper saya seharga 50ribu rupiah.
Setelah itu saya menuju antrian check in di Lion Air. Yg antri lumayan banyak tapi counter yg buka juga banyak dan pihak petugas juga sangat kooperatif jadi tidak ada hambatan yg berarti saya saya check in.
Setelah selesai check in, saya berjalan menuju pintu imigrasi dan antrian sudah cukup panjang dan petugas yg buka hanya 2 orang saja. Mungkin bulan puasa jadi yg buka sedikit kali yah. Tapi tak berapa lama pintu imigrasi yg lain dibuka, maka saya pindah ke petugas yg baru buka dan saya dapat antrian No.2. Paspor saya dicek dan distamp petugas dan selesai, saya belok kiri menuju pintu gate D4.  Saya berjalan menyusuri selasar dan sembari sesekali singgah melihat harga Batik dan souvenir yg dijual di counter Duty Free yg ada di sana. Satu kata Mahal boo.

Setibanya di Gate D4, saya tanya petugas di sana saya boleh masuk ruang tunggu tidak? Dia bilang belum boleh karena masih penuh dengan penumpang yg akan boarding di jam berikutnya dan diisi penumpang dari MH yg akan terbang ke KL. Akhirnya saya mundur dan balik menunggu di luar.

Saya duduk dengan salah seorang ibu yg akan terbang ke Spore juga. Kami terlibat perbincangan mengenai situasi penerbangan saat ini dan ngalor ngidul nga jelas arah ceritanya hehehe…hanya sekedar membunuh waktu yg tersisa, sampai waktu untuk masuk ruang tunggu diperbolehkan.
Ketika pengumuman terdengar bahwa kami sudah boleh memasuki ruang tunggu, saya segera menuju gate D4 dan memperlihatkan boarding pass saya ke petugas. Saya memilih duduk menunggu di dekat salah satu lokasi yg bisa me-recharge HP saya. Saya coba online di Tab saya dgn Free Wifi SHIA tapi koneksi internetnya sangat buruk dan muncul koneksinya dgn symbol LIMITED. Voila menyebalkan banget. Akhirnya saya online pakai tab saya dgn paket internet Excel saya. Saat saya online saya dapat email dari hostel saya di Spore yg menanyakan apakah saya jadi datang atau tidak. Karena rule di TIL itu batas akhir mereka menahan bookingan kamar adalah pukul 6 sore waktu Spore. Saat saya lihat jam saya sudah pukul 4 sore dan di sana sudah pukul 5 sore maka wajar kalau mereka cross-check lagi ke saya. Walaupun sebelumnya saya sudah email ke mereka bahwa saya akan tiba di hostel pukul 10 malam karena saya tidak tahu pasti apakah saya bisa ontime tiba di hostel mereka. Maka saya info ke mereka saya check in jam 10 malam. Karena jam akhir mereka check in pukul 21.30 malam, maka mereka menghimbau saya untuk melakukan self check in saja. Mereka meninggalkan kunci di dalam box dan ada password yg mereka berikan untuk membuka box dan juga panduan membuka pintu utamanya.

Saya segera membalas email mereka dan memberitahukan bahwa saya tetap datang dan saya sudah di airport saat ini. Untuk memastikan kamar saya tersedia, saya langsung telpon ke petugas hotel dan bilang kalau pesawat saya delay satu jam jadi saya tiba di hostel sedikit larut malam. Mereka bilang no problem. Nothing to worry. Dan mereka juga mengirimkan berbagai alternative untuk menuju hostel mereka. Dari sekian pilihan yg ada saya sudah memutuskan naik Airport Shuttle Bus saja. Easy and safe for me. Here I am coming Singapore!
Sudah delay 1 jam dan saya sudah masuk ke dalam pesawat dan semua sudah beres tapi pesawat belum juga bisa terbang karena kepadatan lalu lintas di udara jadi kami masih saja menunggu di dalam pesawat, sampai ada aba-aba boleh terbang.
Pesawat seharusnya terbang pukul 16.55PM tapi faktanya baru terbang pukul 18.30 malam. Dan pesawat saya baru mendarat sekitar pukul 8.50 malam di Changi Airport. Suasana antrian di imigrasi Changi Airport tidak begitu padat dan counter yg buka juga cukup banyak. Saat tiba di imigrasi, petugas tanya ke saya dalam Bahasa Melayu yg sangat bagus, berapa lama saya akan tinggal di Spore? Saya jawab satu minggu saja. Dia tanya tinggal di mana? Saya jawab di Tree in Lodge semacam hostel di Silat Avenue 149. Oh liburan ke sini katanya. Yah betul hanya liburan. Dia lalu menstamp paspor saya sambil tersenyum ramah.
Changi Airport memang selalu menyajikan suasana adem dan nyaman. Ketika keluar dari pesawat dan menuju imigrasi maka mata saya sudah dimanjakan dengan bunga anggrek  dan terlihat asri dan cantik. Antrian imigrasi tidak ramai dan relative nyaman dan prosesnya cepat. Selesai imigrasi saya segera menuju lokasi baggage claim dan mengambil koper saya.  Saya menyusuri ruangan yg menuju counter Airport Shuttle Bus. Karena lupa lokasinya maka saya tanya petugas cleaning service di sana, seorang bapak Chinese yg sudah tua dan dia hanya mengarahkan tangan dan menunjukkan arah saja tanpa bicara sama sekali.Saya pun mengangguk dan berterima kasih.
Tiba di counter Airport Shuttle Bus, seorang staff wanita Chinese menyambut saya dan tanya saya mau ke mana? Saya bilang saya mau ke hostel saya di Silat Avenue.  Dia jawab dengan cepat, kita tidak melayani antar ke hostel, kita hanya antar ke hotel-hotel besar saja katanya. Lalu dia tanya hostel apa? Saya tunjukkan booking hostel saya, dia lalu bilang kalau  Tree in Lodge  oke, kita bisa antar. Dia lalu mengeluarkan slip dan biayanya  SG$9. Saya menyerahkan uang SG$50 ke tangannya dan dia memberikan kembalian 4 lembar uang SG$10 dan 1 coin SG$1. Lalu dia minta saya menunggu di ruang tunggu yg ada kursi berbaris di dekat counter mereka. Saya duduk di sana bersama 3 orang penumpang yg lainnya.  Petugas terdengar berteriak memanggil drivernya dengan nama Uncle Lee. Sambil menunggu bus jalan, saya mengisi waktu dgn  memotret ruangan tsb.
 
Singapore makin hari makin menawan. Penerbangan yg saya sukai adalah landing malam hari. Itu momen yg sangat berharga buat saya karena bisa menyaksikan kerlap-kerlip lampu dari ketinggian. Mendarat malam hari di Changi Airport. Pesawat saya mendarat pukul 19.50PM di Changi Airport, karena pesawat saya delay 1 jam...ckckck...Sudah malam dan saya lagi nga minat berjibaku malam-malam begini, maka pilih jalan pintas naik Airport Shuttle Bus SG$9 sampai TIL di Silat Avenue ...
Ternyata ada lucunya juga naik Airport Shuttle Bus, saya punya kesempatan melihat supirnya lagi kesal lihat penumpangnya. Ceritanya si supir masuk ke dalam bandara untuk menjemput penumpang di T-1, ternyata si penumpang menunggu di luar gedung. Akhirnya supir keluar dan tanya ke orang-orang yg berdiri di luar tsb, Carlton City? 2 penumpang bertampang Chinese banget menganggukkan kepalanya...lalu dia mengomel panjang lebar karena si penumpang ini kenapa menunggu di luar.
Lalu dia naik ke bus dan di dalam bus si supir masih mengomel pakai bahasa Mandarin...no need to worry lah...you should wait inside lah hahaha, pakai campur singlish...ini pertama kali saya lihat supir marah ke penumpangnya hahaha...gue ngakak dalam hati hahaha, lucu aja lihatnya.
Selain cerita lucu, ternyata ada untungnya juga...tadi lucu sekarang untung banget...gue dibawa muter2 Singapore dulu hahaha..pertama supir menurunkan tamu di Pan Pasific Hotel di area Marina Bay dan yg kedua ke Carlton City dan terakhir ke hostel saya di TIL, dan saya bisa  muter2 lihat suasana malam di Spore karena bus melintasi berbagai area yg sangat beragam hahaha...mulai dari Marina Bay, Suntec City dan China Town hahaha...Malam pertama disuguhi berbagai hal yg lucu banget. Mungkin liburan ini akan diisi dengan berbagai kelucuan hahaha...sebelum berangkat sebenarnya ada sedikit drama juga tapi nanti ditulis saja dicerita yg lain hahaha.
Malam ini bus saya hanya mengantar ke tiga lokasi saja, saat menurunkan penumpang di Hotel Pan Pasific 7 Raffles Boulevard,Marina Square, saya melihat supirnya berbicara Bahasa Mandarin dan membantu tamunya menurunkan kopernya dengan tone suara yg cukup ramah. Kemudian kami lanjut ke Carlton City Hotel di 1 Gopeng Street, Singapore, meskipun tadi dia mengomel kepada kedua penumpang Chinese ini tapi saat menurunkan mereka si supir sudah sedikit ramah dan ketika turun, dua penumpang ini mengucapkan Xiexie hahaha. Terakhir saya turun di Silat Avenue dan sang supir menunjukkan lokasi hostel saya dengan ramah. Katanya Tree in Lodge turun di halte ini dan di depan itu sudah hostel kamu katanya. Saya menganggukan kepala dan bilang Thank you.
Saya lalu jalan membawa koper saya. Saat saya tiba ternyata petugas hostel sudah pulang ke rumahnya. Saya tiba di sana disambut salah seorang tamu yg nginap di TIL dan dia sedang merokok dan minum di luar. Dia menyarankan saya telpon ke petugas, tapi saya bilang oke. Saya hanya perlu membuka box tempat kunci saya. Saya sudah diberi password by email bagaimana membuka pintu utama. Saya coba buka dengan password yg saya punya dan box terbuka dan saya mengambil kunci saya. Sebelum saya sempat menggunakan ternyata orang yg ada di dalam sudah membantu membuka pintu utama dan saya akhirnya masuk tanpa memakai kunci saya. Saat saya menuju kamar saya pun di depan pintu sudah ada pesan buat saya. Saya tidur di kamar C dan saya harus tidur di atas. Karena semua wanita jadi saya merasa aman. Saya senang kalau sekamar semua female, karena saya jadi merasa bebas. Dan yg penting jarang ada yg mengorok hehehe. Saya kurang suka  dgn orang yg mengorok.
Malam itu saya pengen online dan tanya teman sekamar apa nama password wifi di sini, dia bilang bisa wifi tapi lupa passwordnya. Saya naik ke lantai 2 mencari minuman dan di dekat dinding saya lihat nama passwordnya. Saya coba online ternyata bisa. Jadilah malam itu saya online sampai pukul 12 malam hehehe. Sebelum tidur saya masih sempat photo and selfie sendirian di kamar. Dan tak lupa upload dan posting photo di wall FB saya hehehe. Saya  rajin posting di FB untuk mempermudah saya, saat menulis ulang catatan perjalanan saya, jadi saya bisa ingat urutan kegiatan saya selama liburan hahaha.
Sudah pukul 12 malam waktu Spore tapi lampu baca di dekat tempat tidur saya masih menyala. Untung tiap bunk bed diberi tirai agar tiap tamu punya privasi saat tidur. Malam ini saya tidur di bunk bed atas. Tiap kali bergerak menimbulkan bunyi dan ini cukup menggangu di telinga saya. Tapi apa boleh buat, itu bagian dari bunga-bunga tidur di dormitory. Masih syukur female semuanya. Jadi saya masih bebas menggunakan baju tidur yg serba sexy tanpa terganggu dengan teman sekamar melihat tubuh sexy saya hahaha.
Day 2- 13 Juli 2015
Akibat tidur terlalu larut malam, saya bangun pagi sudah pukul 10 pagi  waktu Spore. Sudah bangun tapi saya masih betah di kamar, belum niat beranjak ke kamar mandi. AC yg cukup dingin dan kamar tanpa jendela, membuat kami semua tidak bisa melihat sinar mentari yg masuk lewat celah jendala. Makanya kami semua tidur lelap dalam sejuknya AC dan gelapnya kamar. Meskipun jam saya menunjukkan pukul 10 pagi tidak membuat saya pengen bangkit dari tempat tidur. Saya pilih bermalas2an sambil membuka computer dan berselancar di website. Voila bagian ternikmat dari travelling sendiri adalah bebas menentukan waktu sendiri dan bisa menentukan apa saja yg kita mau dan boleh berubah rencana sesuka hati saya.
Sebelum mandi saya putuskan untuk sarapan pagi dulu di lantai 2. Saya bakar roti dan diberi selai kacang. Dan menyeduh teh manis. Sambil sarapan pagi saya mengecek email dan FB saya. Saya menikmati kesunyian di lt.2. Sudah lama saya tak merasakan perasaan seperti ini, me, myself and I. Yg ada hanya saya dan diri saya sendiri beserta berbagai pikiran yg muncul di benak saya. Hostel TIL ini memang sepi banget tidak ada kehebohan dan keriuhan seperti hostel lain yg biasa saya pakai menginap di Spore. Nyaris seperti tidak ada kehidupan para backpacker. Kalau nginap di Inncrowd Little India, pagi dan malam pasti heboh dengan keasyikan para traveler yg bersendagurau di Living Room hostel dan terkadang mereka main kartu sampai taruhan gila-gilaan, yg kalah wajahnya dicoret-coret  dan disuruh joget di atas meja. Gila bener. Tapi kesunyian ini yg saya butuhkan.
Tak berapa lama saya ditegur salah seorang pria yg naik ke Lt.2. Ternyata Mr. Kim sang pengelola hostel. Dia tanya apakah saya yg menginap di kamar 1C, yg datang tadi malam. Saya jawab ya, sambil tersenyum. Dgn antusias dia tanya, apakah semua berjalan lancar, saya jawab no problem. Lalu dia tanya apa rencana saya hari ini? Saya bilang saya ingin ke Henderson Wave Bridge- National Park Spore. Oh good. He says  I will show you later how to get there from here. Ok. Saya lalu menikmati kembali kesendirian saya dengan roti di piring saya.
Sudah 10.30 pagi saya baru masuk kamar mandi. Lumayan asyik di sini karena saya tak perlu antri ke kamar mandi. Saya mandi Cuma 10 menit kemudian dandan dan siap ke luar menjelajahi Spore. Sebelum keluar Mr.Kim seperti janjinya menjelaskan cara cepat menuju Henderson Wave Bridge di Telok Blangah.

Saturday, July 4, 2015

10 Habits To Give Up If You Want To Be Happy

While happiness may not be possible all the time, in many cases our happiness depends on choosing to be happy. It's as simple as that.
 
Unfortunately, we complicate our lives to the point that we're unable to recognize happiness when it appears right in front of us.
 
So how to clear the slate? Here are 10 things you'll need to give up in exchange for your happiness.
 
1. Give up caring what other people think of you.
I know it may feel counterintuitive, since humans are social animals, but spending time worrying what others think is a waste of energy. You'll never please everyone, and it's none of your business what others think of you.
 
2. Give up trying to please everyone.
Unless you're living life to the beat of your own drum, your tribe won't be able to find you. Be the best version of YOU you can be, and you'll naturally attract the people who are supposed to surround you.
 
3. Give up participating in gossip.
Those sharing gossip with you will gossip about you, 100% of the time. Believing gossip is like gambling everything on a horse sight unseen. It's naive.
 
4. Give up worrying.
Where thoughts go, energy flows. When you worry, you invest time and energy in something you don't want to have happen. Learn to let go and trust.
 
5. Give up feelings of insecurity.
When you take yourself too seriously, you think everyone else does too. There's one version of you on the planet. Be it, own it and quit worrying about it. No one really cares or watches you that closely.
 
6. Give up taking everything personally.
Truth is, most people are too consumed with their own life to really consider what you're doing. As my first boss said so well, "The world doesn't revolve around you. Most people's reactions have nothing to do with you, so let them go."
 
7. Give up the past.
We've all been hurt, we all had parents who made mistakes and we've all been through hell. Every experience in life has taught you something or made you stronger.
 
8. Give up spending money on what you don't need in effort to buy happiness.
Living simply allows the space for life to flow. We complicate our lives by spending too much money and filling our home with things. Less is truly more.
 
9. Give up anger.
Anger burns a hole in the hand of the person still holding on to it. Move it out once and for all.
 
10. Give up control.
Control is an illusion, as we live in an out-of-control world. Learn to embrace the new and welcome change; otherwise you'll grow old through your own rigidity.
 

Monday, June 15, 2015

Truly Freedom..Bangkok I am coming

Sudah beberapa kali saya berlibur ke Negara Gajah Putih ini, tapi saya tak pernah tahu dan bahkan tak menyadari bahwa negeri ini adalah salah satu negeri yg menganut paham kebebasan yg sesungguhnya. Saya sering mendengar bahwa salah satu atraksi yg sangat terkenal di sini adalah Lady Boy Show. Anda belum mampir ke negeri Gajah Putih ini, kalau anda belum menonton Lady Boy Show katanya.

Saya hanya mendengar cerita dari mulut ke mulut ttg kisah Lady Boy ini. Masing-masing orang akan memiliki reaksi yg berbeda dengan Lady Boy Show ini. Ada yg kagum karena kecantikan para Lady Boy ini yg tak kalah cantik dari wanita sesungguhnya. Ada juga yg agak sinis karena dianggap menyalahi kodratnya. Ada yg cuek-bebek saja.

Mei 2015 yg lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Bangkok dalam rangka perjalanan bisnis. Setelah beberapa tahun berlalu saya pikir tidak ada yg berubah signifikan dari suasana kemacetan di Bangkok. Tapi Bangkok masih jauh lebih baik karena memiliki BTS, Subway dan Bangkok Commuter Rail. Jadi kalau tak ingin macet, masih ada pilihan menggunakan BTS atau Subway atau train dalam kota.

Tapi karena kali ini dalam rangka bisnis maka saya hanya bisa  menikmati kemacetan dalam kota. Saya diantar-jemput dengan mobil perusahaan.  Dan saya bisa menikmati jalan tol yg bener-bener jalan tol, karena jalan tol di Bangkok tidak macet kayak di Jakarta. Sudah bayar uang tol tapi tetap macet. Bener-bener miris banget.

Mobil kami melaju dari Grand Tower Inn Sukhumvit 55 menuju Chonburi Industrial Park. Suasana pagi di tengah kota Bangkok sama seperti di Jakarta, dipenuhi mobil dan motor yg melaju ditengah kota menuju lokasi kerja masing-masing. Ramai dan terkadang macet. Tapi begitu masuk jalan tol, maka semuanya menjadi lancar, dari Bangkok ke Chonburi hanya butuh waktu sekitar 40 menit saja. Tidak perlu stress dan ngedumel.

Tiba di kantor yg di Chonburi,  saya masih harus say hello dengan beberapa staff dan petinggi di sana. Saya menunggu di ruang meeting. Hari pertama saya dikagetkan salah satu GM yg ada di sana ternyata orang Indonesia tetapi sudah memilih menjadi warga Negara Jepang. Saya sangat kaget, karena tak terpikir oleh saya bahwa ada orang Indonesia yg memilih pindah warna Negara Jepang. Kalau pindah menjadi warga Negara Amerika sih banyak dengar yah. Ini baru pertama kali saya dengar. Cukup kaget.

Singkat cerita saya bertemu dengan staff local yg memang asli orang Thailand, mereka punya wajah cenderung mirip dengan orang Indonesia atau orang Filipina. Jadi tidak kaget sama sekali. Meskipun secara khusus kita bisa merasa bahwa mereka punya ciri khusus sebagai orang Thailand.  Saya secara pribadi menyukai keramahan mereka semua.

Selama ini saya mengenal Thailand hanya melalui sisi informal artinya hanya perjalanan pribadi, sehingga 



Saturday, May 2, 2015

Miss Sakura 2015

Tubuh adalah cangkang, yg bisa menua dan rusak. Tapi roh manusia adalah seperti sebuah cahaya keabadian, memiliki warna dan auranya sendiri-sendiri…Roh sebagai cahaya dari manusia adalah akan selalu ABADI. Tak pernah mati, tak pernah padam…Raga kita akan mati tapi   roh selalu hidup…Bila raga kita telah padam dan mati , maka roh atau cahaya abadi itu akan kembali ke Sang Pencipta. Kembali kepada kesunyian dan keabadian, yg sukar dimengerti oleh logika manusia.

JAKARTA OSOJI CLUB - SAKURA MATSURI 2015


Salah satu kebiasaan buruk kebanyakan orang Indonesia adalah buang sampah sembarangan. Mereka bahkan tidak pernah merasa malu membuang sampah apa saja dari jendela mobil mewah mereka. Jangan kaget kalau suatu hari anda melihat sebuah mobil mewah melaju di jalanan yg bersih, baru saja anda mengagumi mobil mewah tersebut, tapi tak sampai sekian menit anda akan merasa mual melihat sebuah tangan menjulur keluar dari mobil mewah tersebut dan membuang sampah  ke jalanan. Rasa kagum anda mendadak terjun bebas dan berganti menjadi rasa muak menjijikkan. Di negeri ini taraf hidup baik seseorang tidak selalu dibarengi dengan sikap dan perilaku terpuji. Mungkin di zaman feodal itu bisa saja terjadi, semakin tinggi taraf hidup seseorang maka akan sejalan dengan sikap dan perilaku mereka. Tapi kita hidup di zaman edan, semua serba jungkir balik.





Saat acara Sakura Matsuri Event  April 2015, yg diadakan di Orange County Lippo Cikarang, salah satu aktivitas yg menyita perhatian saya adalah acara bersih-bersih dari Jakarta Osoji Club. T-Shirt hijau yg mereka pakai akan sangat mudah dikenali di tengah keramaian acara tersebut.  Sinar matahari yg super terik dan membakar kulit, nyaris membuat dehidrasi para peserta kalau tidak diimbangi dengan minum air putih yg banyak, tapi tak  menyurutkan usaha para team dari Jakarta Osoji Club ini. Mereka sedang patroli sampah...

Betapa kehadiran mereka JOC ini membuat acara Sakura Matsuri ini menjadi berbeda, seluruh area menjadi sangat bersih. Mereka tak akan membiarkan selembar sampah pun mengotori seluruh area ini. Saya sampai gugup kalau mereka melintasi counter saya, mata saya pun ikutan sibuk mencari sampah. Saya merasa malu kalau sampai mereka harus memungut  sampah di sekitar area saya. Mereka rajin berkeliling memastikan semuanya bersih. Saat mereka berdiri di dekat counter saya, saya mencoba berbincang dengan salah satu relawannya, mereka berbicara penuh antusiasme dan terlihat bersemangat dan cerdas. Tak ada wajah-wajah mengeluh di sana, mereka melakukannya dengan senang hati. TOP!




Saya malah malu melihat para pengunjung yg berseliweran di sana tapi masih saja berani membuang sampah permen, botol aqua gelas yg diletakkan sembarangan.  Saya sering bingung melihat kebiasaan buruk orang Indonesia ini meskipun sudah diberikan contoh nyata masih saja bodoh dan NDABLEG banget. Mereka sudah melihat para peserta JOC ini membersihkan semua area dan juga sudah menghimbau semua pengunjung UNTUK MALU BUANG SAMPAH SEMBARANGAN. Tapi dasar ndableq ya tetap saja buang sampah sembarangan…Saya cuma geleng-geleng kepala saja.



Saya tak bisa  membayangkan suasana acara Sakura Matsuri ini TANPA PARA RELAWAN DARI JAKARTA OSOJI CLUB INI. Kehadiran mereka membuat acara ini menjadi HEBAT dan kehadiran  mereka seperti  angin tak terlihat tapi hembusan anginnya yg sejuk membuat para pengunjung di sana BISA MERASA  NYAMAN. CLEAN UP….CLEAN CLEAN & CLEAN ….Satu kata buat mereka : AMAZING!!!


Bagi kamu yang terpanggil ingin jadi relawan....silakan daftar di sini...



Bp. Gubernur DKI - AHOK saja ikutan promosi nie MALU BUANG SAMPAH SEMBARANGAN


nuchan@20150425
Incredible JOC

Thursday, April 30, 2015

Fortune Telling by Hand in Sakura Matsuri Event 2015


Tahun ini saya berpartisipasi dalam acara Sakura Matsuri  April 2015 di Orange County Lippo Cikarang. Kawasan Orange County CBD Lippo Cikarang ini menjadi Megaproject Management Lippo Tbk, yang merupakan bagian dari pengembangan suatu masterpiece integrated development Orange County seluas 322 hektare. Kawasan itu kini merupakan pembangunan terbesar dan terintegrasi baru Globally Connected City di Cikarang yang merupakan center-hub di Koridor Timur Jakarta dan akan mensejajarkan kawasan ini dengan kota-kota dunia berstandar global yang terbaik.

Area ini masih dalam tahap pembangunan sehingga sejauh mata memandang masih cukup gersang karena minimnya pepohonan. Siang hari sangat panas, bisa mencapai 35 derajat saat musim panas begini. Kalau kulit anda sangat sensitive, maka bisa dalam sekejab saja menjadi hitam legam terbakar teriknya matahari.

Saat acara Sakura Matsuri ini diadakan 25-26 April 2015 yang lalu, suhu udara di luar sangat panas dan cenderung ekstrim sekali. Pagi sampai siang panas terik tetapi pukul 1 siang sampai 3 sore bisa mendadak angin kencang dan turun hujan deras. Dan itu bener-bener tidak nyaman.

Saya pikir alasan panitia memilih lokasi ini mungkin karena area parkir di Hypermart Orange County ini memang sangat luas, bisa menampung lebih banyak tenda-tenda untuk para peserta acara Sakura Matsuri 2015 ini. Setiap tahun peserta dan pengunjung acara Sakura Matsuri ini memang terus bertambah.Acara yang digelar pun semakin banyak dan variatif sekali. Tapi untuk saya pribadi ada yang menarik hati saya lebih dari acara yang lainnya, yaitu Fortune Telling by Hand hahaha…:P

Saat saya mengitari seluruh lokasi acara Sakura Matsuri ini, saya melihat Counter Ramalan Tangan. Yang unik dan mengoda hati saya adalah yg meramal perempuan Jepang dan mengenakan Kimono pula. Secara iseng saya turut berdiri di depan counter ini mendengarkan sang peramal tangan sedang membaca tangan seorang ibu muda beserta 3 anak perempuannya. Saya tersenyum simpul melihat si ibu muda ini juga mendorong 3 anak perempuannya untuk diramal tangannya hehehe…. Yah memang asyik juga kalau bisa diramal perjalanan hidup kita…kalau hasilnya bagus tentu akan memberikan semangat semacam sugesti. Tapi bila sebaliknya, maka bisa juga membuat kita jadi lebih hati-hati. So nothing to lose. Lets do fortune telling by Hand.




Saya tanya petugas wanita yg mendampingi peramal tangan ini, gratis atau bayar? Katanya bayar tapi hanya 30,000 rupiah saja. Oh tidak terlalu mahal, saya mendadak excited dan mendaftarkan diri buat diramal. Jadilah saya dapat antrian No. 6. Karena saya masih menunggu seorang lelaki yg minat diramal juga maka saya pilih balik ke counter saya dan akan balik setelah makan siang saja. Yg penting saya sudah punya nomor saja.

Setelah selesai makan siang, saya balik lagi ke counter ramalan tangan ini, ternyata orang-orang sudah ramai berkerumun di sana hahaha….This is one of proofs that  everybody is dying to know their future life hahaha….no exception girl….include  me…dying to know my future life hahaha…

Sang peramal menatap saya sambil senyum dan meminta asisten alias interpreternya memberikan penjelasan singkat tentang apa saja yang akan diramal.  Saya bilang ke peramalnya saya bisa bahasa Jepang jadi beliau boleh menjelaskan dengan bahasa Jepang tanpa perlu terjemahan dari interpreternya…Jadilah kami berdua berkomunikasi dalam bahasa Jepang tanpa perlu kerumunan orang yg sangat ramai itu mengetahui isi ramalan tangan saya hahaha….

Saat sebelum diramal saya sudah punya konsep pemikiran sendiri di kepala saya bahwa ini hanya sekedar hiburan saja dan tak akan memberikan pengaruh yg banyak dalam konsep berpikir saya. Karena jauh sebelum di sini, saya sudah beberapa kali diramal oleh orang lain. Termasuk saat saya diramal di salah satu kuil tua di Pulau Belitung Timur oleh salah seorang suhu di sana. Beliau pernah bilang ke saya bahwa di tubuh saya seperti ada Mata Naga Merah yg selalu melindungi saya. Ketika ada orang yang berniat jahat ke saya, maka orang tersebut akan berbalik mengalami bencana hebat tanpa perlu saya berbuat apa-apa. Saya sempat kaget dan merinding mendengarnya. Saya berharap itu hanya sebuah ilusi dan bukan sebuah kebenaran.Meskipun setelah kejadian ramalan tersebut, saya mulai mengingat-ingat semua perjalanan hidup saya di masa lalu, saya baru mulai menyadari apa yg disebutkan sang suhu itu mengandung kebenaran. Saya tak bisa  menyebutkan satu per satu apa saja itu. Tapi itu nyata terjadi dalam hidup saya. It is weird.

Saya menyodorkan kedua tangan saya ke peramal. Dia mengulik dan mengamati  kedua tangan saya dan sesekali beliau memakai kaca pembesar untuk melihat garis halus di tangan kanan saya.  Beliau menjelaskan tentang kesehatan, karir, keuangan, percintaan dan jodoh hahaha. Menurut beliau garis tangan saya menunjukkan kalau kesehatan saya sangat baik dan panjang umur, karena garis kesehatan saya sangat panjang dan tak ada garis yang putus katanya. Itu menunjukkan saya akan hidup sehat dan panjang umur…hahaha…saya tetap senyum mendengarnya…

Katanya dari segi keuangan saya akan berkecukupan hahaha…yg bener madam? Sampai saat ini impian saya pengen punya City Car Mini Cooper belum terwujud. Yg bener?


Dari segi pekerjaan katanya bagus. Saya salah satu wanita pekerja keras dan gila kerja. Bahkan saya kategori perempuan yg nekat melepas apa saja demi pekerjaan, termasuk urusan percintaan bisa kalah demi kerja. Katanya belajar untuk relax dan jangan kerja melulu. Harus seimbang antara kesenangan dan kerja hahaha… Kayaknya saya merasa bahwa saya cukup menikmati hidup hehehe…Tapi patut disimak juga. Beliau juga bilang nasib percintaan terbesar saya sudah selesai dan kandas beberapa tahun sebelumnya dan saya sulit membuka hati saya terhadap siapa saja hahaha tapi tahun ini katanya ada orang terdekat yg mengamati saya dan tinggal menunggu perhatian saya saja. Jadi masih ada harapan tentang kehidupan cinta saya di tahun ini. Saya senyum simpul dan tak bisa menahan tawa saya. Pasalnya saya tak terlalu memikirkan hal itu dan bukan concern utama saya. Saya justru sedang fokus memikirkan rencana besar travelling saya menjelajahi berbagai Negara Eropa Timur dan Barat. Jadi urusan cinta mungkin saya lewatkan saja.

Kehidupan karir  saya katanya saya akan berhasil mencapai puncak dan sukses, karena saya punya leadership yg sangat kuat katanya. Asalkan saya serius dan berusaha dengan serius maka akan sukses besar katanya hehehehe…( yah iyahlah, kalau berusaha keras dan serius siapa pun akan sukses ya…gimana sih madam hahaha..)

Setelah panjang lebar meramal garis tangan saya, beliau bilang tak ada yg perlu dikhawatirkan semua baik-baik saja. Dan beliau bertanya apakah ada hal yg ingin saya tanyakan seputar hidup saya? Saya jawab tidak sambil tersenyum. Siang itu saya sudahi ramalan tangan saya dengan senyum simpul.  Sembari membeli gelang tangan dari bebatuan yg dijual di sana. Kata sang peramal aura tubuh saya cocok pakai warna pink dan ungu….maka saya beli gelang warna pink yg lembut banget warna pinknya.

Setelah itu saya balik ke counter saya sambil senyum-senyum sendiri. Bener-bener siang yg panas banget tapi bisa membuat saya merasa adem di dada saya setelah diramal hahaha..bener-bener kayak sugesti saja ya…By the way, saya mengucapkan terima kasih banyak buat sang peramal tangan atas usahanya.

nuchan@20150425
Orange County Lippo

Saturday, April 11, 2015

Reunion with my besties Gito Fam & Nice Fam







Senin, 6 Apr 2015 saya iseng coba telpon my girl pal Nice di kantornya, tapi sayang sekali tidak diangkat. Saat itu saya sedang berada di Jababeka 2 dan sangat dekat dengan officenya, sayang beliau mungkin sedang sibuk. Hari Rabu saya dapat sms/text dari Nice, katanya minta maaf tidak angkat telpon saat saya calling beliau hari Senin sebelumnya. Tapi karena sudah malam saya tidak langsung balas smsnya. Hari Jumat  saya coba telpon lagi dan kali ini diangkat dan kami sempat ngobrol singkat, dan karena sudah lama tak berjumpa, kami putuskan untuk reunian saja biar bisa ngobrol ngalor ngidul dan bertatap muka..dan kami juga memutuskan untuk mengundang Babe Gito bergabung dalam small reunion ini hahaha…Jadilah hari itu kami berjibaku saling tukar informasi mengenai lokasi dan waktu yg tepat untuk reuni ini..

Semula kami ingin adakan di Pattai masakan Thailand yg ada di lokasi Ruko Ventura Lippo. Tapi berhubung lidah kami semua senang masakan Indonesia banget gitu lo, mendadak tukar haluan ke RM Kartini yg ada di samping CarreFour, waktu yg ditawarkan semula adalah pukul 10 pagi, saya setuju saja. Sabtu adalah free time jadi saya setujui. Tapi setelah saya pikir-pikir ulang kog rasanya mepet banget dengan bangun pagi saya yah, maka saya mencoba meminta waktunya dimundurkan saja jadi pukul 12 siang…gila gue bangun pagi bisa jam 9 pagi booo…Jadilah kami sepakat makan siang jadi jam 12 siang saja.

Saat hari Sabtu pagi kami masih tukar menukar informasi mengenai reunian hari ini via LINE…setelah panjang lebar tukar informasi, akhirnya waktu dan tempat dirubah semuanya hahaha..Yappari!

Kami putuskan untuk reunian di The Café Moon yg ada di Elysium Residence, katanya tempatnya cozy dan cocok buat keluarga yg bawa anak karena ada permainan anak seperti prosotan dan kolam renang kecil serta danau buatan segala hehehe…Jadilah di menit-menit terakhir semuanya sepakat berubah hahaha…saya suka dengan spontanitas begini hahaha…
Sebenarnya saya kurang tahu juga lokasi persisnya, tapi karena masih di seputar lingkaran Lippo saya tidak terlalu khawatir, pasti bisa bertanya ke sekuriti dan pasti ketemu. 

Saya meluncur dari rumah pukul 12.10 siang dan estimasi akan tiba di lokasi pukul 12.45an atau jam 13an. Jadilah siang itu saya menikmati perjalanan saya dengan santai sambil mendengarkan Radio Delta FM.

Anehnya saat memasuki bundaran Elysium Residence saya melihat mobil Chevy putih memasuki gerbang Elysium, saya hanya menebak jangan-jangan itu mobil Gito-san, secara spontan saya putuskan untuk mengikuti mobil putih tersebut memasuki kompleks Elysium, ternyata bener itu mobil Chevy Gito-san hahaha, dia melambaikan tangan dari jendela mobilnya hahaha, saya tersenyum simpul, tebakan saya bener itu mobil beliau..akhirnya kami memasuki lokasi The Café Moon dalam waktu yg bersamaan hahaha…really good sign hahaha…

Suasana The Café Moon siang itu sedikit ramai tapi tempatnya memang sangat cozy dan cocok untuk bersantai di siang hari hahaha…Kami mencoba memesan minuman ringan sebagai pembuka. Saya pilih Juice Kedongdong katanya highly recommended di sini hahaha.  Dan Gito-san pesan singkong rebus yg ditaburi coklat dan cheese…

Sembari menunggu Nice-san kami melakukan selfie and wefie juga di sana. Tak berapa lama Nice-san tiba dgn hubby dan putri semata wayangnya Reina… Omg, I am so happy…We can talk  together about life and scary and crazy stories in our work field…:D

Setelah sekian lama tak bertemu banyak yg berubah dalam kehidupan ini. Kami memiliki kisah-kisah yg unik di tempat kerja sendiri. Saya tertawa terpingkal-pingkal saat Nice-san cerita bahwa President Directornya yg baru ini, masuk kategori manusia yg sedang Shachou Euforia hahaha…kaget dgn jabatan barunya …hahaha…diluar cerita yg kami  kisahkan pasti masih banyak kisah ttg  ups and downs di tempat kerja ini yg bikin kita tertawa geli dan belajar menertawakan hidup ini yg full of surprises.

Kami terlalu lama berada di comfort zone selama di Pan, dan saat ini kami bertiga sudah menyebar di tempat baru dan bersentuhan dengan lingkungan dan teman baru, jadi sangat banyak yg membuat kami terkejut seperti kena bunyi  petasan yg meledak di udara hahaha….
It is weird but incredible too…

Gito-san seperti biasa masih berkutat dengan lingkungan yg sama dan para petinggi yg sama.  Tapi mungkin perbedaan dunia kerja saat ini membuat kami bertiga jauh lebih baik, karena kami bisa bertumbuh dan sharing cerita yg sangat berbeda…

Saat ini saya mulai menyadari dengan baik sekali apa makna dibalik quote yg sering saya dengar  “Life is too short “. Yah hidup ini memang super singkat seperti hembusan angin saja, jadi jangan pernah membuat waktu kamu  sia-sia dengan hal-hal yg membuat kamu stuck atau terjebak dalam suatu keadaan yg membuat kamu sulit berkembang dan sulit menikmati sari pati hidup.  

Saya mulai memilih BEBAS LEPAS dan tidak mengkhawatirkan hal-hal kecil yg membuat saya terjebak dalam comfort zone karena takut salah memilih atau salah mengambil keputusan. Semua yg ada dalam hidup ini tak ada yg abadi, semuanya serba instan dan temporary…Mari belajar menikmati setiap momen yg terjadi dalam hidup kita, baik saat sedih nikmatilah, saat happy nikmatilah, karena ternyata itu sudah merupakan satu paket dari cerita kehidupan. Tak bisa dihindari, kita hanya bisa memutuskan nikmati atau tangisi keadaan itu, semua ada waktunya dan semua luka dan sakit itu akan berlalu seiring dgn berlalunya waktu hahaha….Waktu adalah obat terbaik untuk semua luka dan kesedihan yg ada....

2 jam lamanya kami bercerita ngalor ngidul nga jelas hahaha..sampai akhirnya kami putuskan untuk mengakhiri reunion ini pada pukul 15:00 WIB…Wow pertemuan yg menyenangkan..We had a good time…Love you guys…

Saat mau pulang, saya minta izin Gito-san untuk menjajali mobil Chevy putihnya, hanya sekedar pengen tahu kira-kira nyaman tidak naik mobil Chevy ini.. cerita yg saya dengar katanya mobil ini cukup nyaman  dan tangguh di jalanan hahaha.. Saya coba test drive di seputar parkiran The Café Moon…wow hasilnya memang wow banget gitu… Yg pasti jauh lebih nyaman dari mobil Honda saya.. Jauh lebih mantap hahaha…Good choice Gito-san hehehe…Keren…

Siang itu kami akhiri dengan cipika cipiki dan say goodbye..mungkin lain waktu kami bisa membuat reuni lagi hehehehe…Bye guys!

Catatan reuni@11 Apr 2015
The Café Moon Lippo



Thursday, April 2, 2015

Seperti mencari jarum di dalam tumpukan jerami

Catatan 1 Apr 2015




Untuk pertama kalinya saya harus mengerjakan segala sesuatunya sendiri, mulai dari merekrut calon staff di bagian saya sampai dengan mempelajari semua proses, dokumen--dokumen legal yg diperlukan, prosedur impor barang dari berbagai negara, product knowledge, perencanaan dan lain-lain. Intinya bagaimana sebuah badan usaha dapat segera running dalam bisnisnya. 

Semula saya menduga bahwa saya akan mampu menangani ini dengan mudah sekali. Dan saya merasa ini sebuah tantangan baru buat saya. Karena salah satu resolusi saya tahun ini adalah ingin melakukan hal-hal yg belum pernah saya lakukan. Dan doa saya seolah terjawab. Sekarang semuanya sudah di depan mata saya, tapi saat saya jalani sendiri baru saya sadar bahwa semua ini sangat menguras energi saya. Ternyata faktor U tidak pernah bisa berbohong. Segala sesuatunya akan menua dan semangat menghadapi tantangan  yg dulu saya miliki, kini rasa-rasanya sudah menurun hehehe.

Hari ini saya harus menyeleksi kandidat untuk staff Marketing. Dan saya harus menyeleksi setiap calon yg sesuai dengan kriteria dan kebutuhan perusahaan. Berita baiknya, ternyata banyak sekali orang-orang yg sedang mencari kerja via Job Street.Com. Dan calon pelamar di bagi menjadi 3 kategori Marketing, Accounting/Finance dan personal Assistant. Total jumlah orang yg sedang mencari pekerjaan via JSC hampir 1,000 orang.

Berita buruknya ternyata mencari kandidat pelamar yg memenuhi kriteria yg kita harapkan itu begitu sulit dan rumit, seperti mencari jarum dalam jerami. Sudah diubek-ubek dan disisir satu persatu hasilnya nihil. Diulang lagi, lalu disortir para pelamar yg kira-kira cocok. Hasilnya hanya terseleksi tak lebih 10 orang. Satu persatu coba dihubungi via phone, ada yg tidak bisa dihubungi, ada juga yg sudah menolak sedari awal karena bukan bidangnya, ada juga yg bersedia diundang wawancara tapi hari H tanpa pemberitahuan No Show, ada juga yg datang telat dan ada juga yg datang tepat waktu tapi saat diwawancarai tidak lolos, lalu dilanjutkan test tertulis ternyata secara karakter dan personality masih bisa dibina asalkan yg jadi mentornya punya kesabaran tingkat dewa. Tapi sulitnya mencari pelamar yg siap dan punya skill dasar untuk bisa bekerja di perusahaan multi nasional itu susah banget.

Hari pertama saja menyeleksi calon pelamar ini sudah menguras energi saya. Saya tak bisa membayangkan para sarjana lulusan dalam negeri ini rata-rata tak bisa berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Bagaimana jadinya negeri ini untuk menghadapai MEA yg akan resmi berlaku Des 2015. Mendadak saya jadi pusing memikirkannya. Bener-bener sistem pendidikan di negeri ini sangat buruk sekali. Banyak mahasiswa yg lulus dengan modal izajah doang tidak dibarengi dengan skills yg memadai. Jadilah izajah mereka ini tak lebih dari secarik kertas yg dibubuhi tanda tangan rektor maupun dekan fakultasnya tetapi tidak memiliki kekuatan atau pun tak ada maknanya. Waktu habis terbuang untuk menyeleksi para pelamar ini tapi hasilnya NIHIL. Karena bosan dan lelah, maka kita mencoba menurunkan spec yg kita putuskan dan akibatnya kita harus berjibaku untuk mendidik mereka. Voila betapa mirisnya. Mendadak dunia saya jadi gelap dan buram....Cape deh...

nuchan@020415
galau bro

Sunday, March 29, 2015

From drama to drama (29-03-2015)







Hari ini  bangun pagi saya sudah bersemangat. Karena hari ini ada acara reunion dengan Arata Sensei. Bangun pagi jam 6. Buka jendela,  udara masih cukup sejuk dan suara burung masih terdengar di pohon nangka depan rumah saya. Kemudian  saya cuci muka dan menyiapkan secangkir tea manis dan sepotong roti.  Lalu saya menyalakan computer dan online sebentar sebelum siap-siap ke gereja.

Hari ini si bibik mendadak libur karena ada hajatan saudaranya. Ohlala lagi dibutuhkan malah ada acara dadakan segala. Jadilah saya harus membereskan rumah dulu.  Pas selesai menyapu rumah, saya lihat mobil, kog rasanya cukup kotor. Hmm kayaknya saya malas juga cuci sendiri, kalau ada si bibik mungkin dia akan bisa menyelamatkan saya. Berhubung malas banget, saya putuskan untuk membawa mobil saya ke cuci steam mobil yg tak jauh dari rumah saya. Saya pikir lebih praktis dan tak lebih dari satu jam. Masih pukul  7 pagi dan kalau masuk sekarang pukul 8 pagi sudah selesai dan saya bisa keluar rumah jam 9 pagi untuk mengikuti kebaktian gereja yg pukul 10 pagi.

Saya buru-buru bawa mobil saya ke Car Wash, sampai di sana antrian mobil sudah panjang. Saya tanya petugasnya kalau masuk sekarang paling cepat selesai  jam berapa? Katanya jam 11 siang. Gilaaaaaaa! Nga sesuai dengan harapan saya. Akhirnya batal, mobil saya bawa pulang dan dengan berat hati, akhirnya saya cuci sendiri. Saya bergumam sendiri, ini si bibik kenapa mesti libur hari ini….jadi repot deh gue…Meskipun malas tapi saya harus memotivasi diri saya sendiri untuk segera mencucinya…akhirnya saya berhasil juga dengan cepat mencuci mobil saya hahaha…Semangat!

Selesai cuci mobil, gue langsung mandi dan berkemas-kemas mau ke gereja. Jam 9 pagi saya sudah ke luar rumah dan meluncur ke gereja. Jalanan sedikit macet. Saya sampai di Ruko Roxy sudah jam 9.50 pagi. Ampun dah waktunya mepet. Oh Lord, kalau jam segini, gue sudah yakin banget sulit mencari area parkir yg kosong. Tapi aku coba masuk ke dalam dan bener seperti yg sudah saya duga tak ada satupun area yg kosong. Yg ada gue terjebak di dalam area parkir yg sudah padat dan untuk keluar pun ternyata sulit, mobil ketemu mobil beradu dan gue nga bisa mundur dan mobil di depan gue nga bisa lewat juga. Omg, ini yg paling gue takutkan, habis waktu hanya untuk mencari area parkir kosong.  Akhir dua mobil yg lain mencoba mengalah kembali mundur dan mempersilakan gue keluar dulu. Ampun dah. Makanya gue lebih menghindari gereja pagi karena pasti parkiran selalu penuh. Dan saya lebih suka gereja  jam 6 sore, parkiran luas dan suasananya adem banget. Tapi hari ini karena ada janji reuni dgn Arata Sensei, maka saya harus gereja pagi, karena reuni jam 13.00 siang di Benhill. Dan kalau pilih gereja sore maka tak akan keburu dan nga mau juga resah selama reuni mikirin gereja sore. Jadilah saya pilih gereja pagi dengan resiko pusing cari parkiran kosong. Persis terjadi sesuai dengan kekhawatiran saya.

Saya muter lagi cari area parkir kosong sambil tanya satpam di mana area kosong,  Satpam bilang penuh, saya disarankan keluar saja dari Ruko Roxy dan parkir saja dipinggir jalan di luar kompleks Ruko Roxy. Okelah. Saya akhirnya muter lagi mau keluar. Saya berputar mau keluar dari Ruko Roxy malah saya masuk ke jalan yg ternyata one way dan saya terjebak lagi ketemu mobil dengan mobil dan nga bisa bergerak…Oh no, no more drama… Damn! Bener-bener dah. Mobil di depan saya menganjurkan saya putar dan di depan saya ada sedikit area kosong. Dan saya terpaksa mencoba memutar mobil baru 2 menit saya sudah menyerah karena sempit banget dan saya nga yakin kalau mobil saya tidak akan lecet. Kayaknya pemilik mobil di depan saya tahu, kalau saya menyerah dan dia turun dari mobilnya. Voila, pria bertubuh tinggi dan cukup charming menurut saya, dan pagi-pagi begini gue terjebak melihat pria charming pakai celana pendek selutut dan pakai kaos kasual dan yg nga tahan banget dia keluar mobil nyeker alias barefoot…Oh Lord… Dengan senyum dia langsung mengambil kendali mobil saya. Dan dengan wajah yg cukup meyakinkan kalau dia bakalan berhasil memutar mobil saya tanpa cacat. Dengan kondisi begini, dia bisa memutar mobil saya dengan selamat dalam hitungan 7 menit. Gila saking sempitnya, gue nga yakin sejam juga gue nga bisa tuh mutar. Ampun dah. Gue pasti telat ikut kebaktian. Tapi wajah manisnya cukup membuat saya tak perlu jengkel pagi ini. Akhirnya saya berterima kasih dan melambaikan tangan menuju pintu keluar parkir. Di counter pembayaran saya bilang sama si petugasnya, mas kalau sudah tahu area parkir penuh tolong di pintu masuk sebaiknya mobil ditolak masuk, biar nga kena jebakan batman kayak gini. Si petugasnya Cuma bilang, itu bukan tugas saya. Taelah ampun dah. Kayaknya gue pengen kirim surat ke pihak manajemen Lippo deh. Sudah tahu setiap minggu pagi pasti begini, kog nga ada Kaizen sama sekali. Bener-bener deh. Dan alamatlah pagi ini gue telat 15 menit. Gue berharap cukuplah drama pagi ini. No more drama!

Selesai acara kebaktian ternyata lebih lama dari yg saya duga. Baru selesai 11.30 pagi. Dan seperti biasa antrian keluar untuk bersalaman dgn  pendeta sudah mengular.  Gila manusia sebanyak ini, gimana jemari pendeta nga bengkak ya, kudu bersalaman sebanyak ini. Pengen diskip, tapi kog nga sopan yah…Akhirnya ikutan bersabar juga menunggu giliran bersalaman hahaha….

Saya sedikit deg-degan khawatir telat ke Benhill. Keburu nga ya sampai jam 13.00 di sana. Saat saya masuk mobil dan saya cek bensin sudah menipis, maka saya harus isi penuh bensin lagi. Saya pilih isi bensin di pom bensin yg dekat Elysium saja, karena lebih adem dan pasti tidak ngantri. Setelah selesai isi bensin saya sudah putuskan bahwa saya mau ke Jakarta naik bus Lippo saja, karena akan lebih praktis dan mobil akan saya parkir di City Walk saja. Saya buru-buru ngebut ke Shuttle Bus Lippo… Saat saya sampai di Shuttle Bus ternyata bus sudah terlanjur jalan, katanya baru saja jalan…NO! Gila masak gue kudu nunggu satu jam lagi. Kayaknya telat deh ke Benhill. Akhirnya ganti plan dan saya putuskan bawa mobil sajalah. Meskipun gue paling malas nyetir sendirian, gila garing banget nga sih….Tapi karena ini urusannya ketemu Arata Sensei, gue nga mau juga telat segala …Jadilah gue berjibaku sendirian. Sebelum berangkat gue minum kopi dulu di Shuttle Bus Lippo. Gila gue nga mau juga terjebak ngantuk di tol…Gue juga udah siap-siap menyetel best songnya Keith Urban, Norah Jones dan Album Jurnalsnya JB untuk menemani perjalanan gue yg garing banget ini hehehe. Gue Cuma berharap tidak ada drama berikutnya.

Dan kelihatannya harapan gue seperti terkabul, keluar tol Cikarang Barat, ternyata jalan tol super lancar. Oh Lord, God is so good hahaha… Sampai di daerah Cawang Cuma makan waktu 40 menit.  Tapi karena sudah agak mepet waktunya saya  berniat masuk tol lagi di pintu Tol Halim Perdana Kusuma, jadi sampai Plaza Semanggi tinggal lurus saja via tol. Dan dengan kondisi super yakin, gue masuk tol Halim, pas sudah masuk tol gue baru sadar ada 2 jalur, satu jalur Tanjung Priok dan satu lagi Jatinegara, entah kenapa gue merasa harusnya melewati yg Jatinegara bukan yg plang Tanjung Priok karena gue pikir gue khan ke Semanggi. Begitu masuk jalur Jatinegara, voila gue masuk ke drama berikutnya, ternyata salaaaaaaaaahhhhhhh! Gue kaget kenapa keluarnya bukan di Cawang atas malah jalur yg Jatinegara ini yg beneran  arahnya menuju ke Tanjung Priok… Nooooooooooooo! Nga bisa mundur bro, ini di tol…Gue nyaris teriak sendirian. Ampun dah. Akhirnya gue muter otak kudu keluar di pintu tol terdekat. Gue akhirnya pilih keluar di pintul PISANGAN. Dan saat keluar di Pisangan, gue muter otak paling praktis mau muter lagi kearah UKI dan masuk Cawang Atas dan terus masuk tol Cawang Atas lagi terus Semanggi. Atau gue menuju Kampung Melayu dan menuju Otista kearah Dewi Sartika dan masuk tol yg dekat jalan Gatot Subroto… Entah kenapa gue memutuskan via Kampung Melayu…Dan inilah drama dan jebakan batman berikutnya. Hari Minggu begini arah Kampung Melayu macet total…merayap. Oh, Lord. Gue Cuma geleng-geleng kepala. Jakarta oh Jakarta. Macet di mana-mana. YG paling miris, gue harus berhadapan dengan ganasnya para supir Metro Mini dan Kopaja yg menyalip seenakjidatnya. Belum lagi motor yg parkir dibahu jalan penuhhhhhhhhhh….Sampai pejalan kaki tak punya tempat untuk berjalan. Ampunnnnnnnnnnnn! Pedagang kaki lima, parkir motor sembarang di bahu jalan. Gimana Ahok nga naik darah yah… Chaotic…

Saya bener-bener galau. Untuk menghalau rasa galau saya, saya pilih mendengarkan Radio Delta FM dengan pilihan lagunya lagu-lagu enak katanya hehehe…. Syukurlah, saya ditemani lagu-lagu baru yg belum pernah saya dengar tapi mampu menghibur dan menghalau rasa galau saya. Saya memilih menikmati segala kekacauan di jalanan Kampung Melayu ini. Dari dahulu hingga kini Kampung Melayu tetap daerah maceeettttttttttttttttttt… Siapapun Gubernurnya nga ngaruh sama sekali. Sekali macet tetap macet….Jakarta oh Jakarta.

Di tengah kemacetan  di depan lampu merah yg tak bergerak, saya sms Sylvia dan Rima kasih kabar saya telat karena salah masuk tol. Tak puas sms, masih juga nga bergerak dari kemacetan ini, maka saya telpon Syl, bilang supaya mereka makan duluan saja, karena gue pasti telat. Telaaaaaaaaatttttttt! Sudah pukul 2 siang, gue masih di Otista dan keluar menuju Gatot Subroto. Saat keluar dari Otista sebenarnya saya sudah berpikir untuk masuk tol terdekat saja. Tapi saat saya mau masuk tol, saya lihat suasana di pintu tol sudah merayap juga… Saya harus berpikir cepat, mau via tol atau jalur biasa…saya putuskan jalur biasa karena kelihatannya lancar. Oh Noooooooo, gila bad decision ..ternyata sebentar doang lancar setelah itu macet lagi di depan lampu merah… Dan yg paling miris setiap lampu merah macet bro.. Ampun dah! Kayaknya mendingan via tol…Macet sebentar kemudian lancar. Dan yg penting nga ada Metro Mini dan Kopaja di tol. Gila ganas booo supir MetroMini dan Kopaja. Kalau nyalib seenakjidatnya. Gue  Cuma bisa geleng-geleng kepala. Resiko ngejar setoran yah….Setelah drama panjang gue akhirnya bisa lolos sampai Komdak dan Semanggi. Dari Komdak gue Cuma berdoa dalam hati, jangan sampai area parkir di depan Pasar Benhill penuh. Gue nga tahan lagi kalau harus berjibaku  cari area parkir kosong…Nga tahan booo! Kali ini harapan gue terkabul, saat masuk area Benhill gue langsung dapat parkiran kosong di depan gedung BCA. Gue nga niat parkir di depan Gedung Teras Benhill, meskipun HolyCow Steak House ada di sana. Gue malas terjebak cari area parkir yg sulit banget. Gue pilih jalan kaki dari Gedung BCA ke Gedung Teras Benhill. Dan memang betul itu jauh lebih praktis. 
Saya buru-buru naik ke lantai 2. Dan Sylvia sudah telpon lagi saat saya naik ke lantai 2 karena waktu sudah menunjukkan pukul 2.30an. Gila telat 90 menit booooo…. Bener-bener penuh drama….


Saat gue datang ternyata Arata Sensei sudah ditemani banyak kenalannya orang Indonesia. Kelihatan mereka sedang sibuk wawancara. Gue akhirnya minta maaf dan langsung cipika-cipika sama Sylvia, Rima, Mama Sylvia, Arata Sensei beserta dengan para kenalannya.  Gue sebenarnya sudah kehilangan selera makan karena sudah lewat jam makan siang, ditambah lagi menunya steak, tambah nga nafsu. Tapi demi sopan santun, gue akhirnya mau pesan sirloin, tapi sudah sold out, akhirnya gue pesan tib eye wagyu, pakai kentang goreng, sayur buncis dan pakai Mushroom Mayonnaise. Mintanya well-done, tapi pas disajikan dan gue sayat dagingnya masih sedikit merah…Oh noooo…Gue itu bukan penggemar steak jadi ketika dagingnya kurang matang di dalam, gue udah tambah nga sreg pula. Voila. Tapi gue mesti makan dan nikmatilah yg sudah disajikan susah payah ini….Di otak gue Cuma ngebayangin mendingan ikan teri balado pakai sayur singkong gulai di pasar Benhill jauh lebih makyusss di lidah gue… Kalau boleh memilih yah…hehehe…


Sebelum makan gue akhirnya sibuk berselfie ria dengan Sylvia dan Rima… Walaupun Sylvia dengan wajah khawatir bilang begini, kak Itok jangan diphoto ahhh takut kelihatan nga oke… hahaha… Gue langsung bilang nanti didelete aja yg nga layak tayang hahaha…Don’t worry beib…hehehe.. Serahkan sama ahlinya hehehe….


Karena Sylvia bareng mamanya, maka nga lebih dari 20 menit berhahahihi, dia langsung pamit pulang karena ada acara lain. Jadi gue ketemu Sylvia, Cuma setor muka, cipikacipiki, selfie ria dan selebihnya byeeee…


Arata Sensei masih sibuk wawancara dengan para kenalannya dan gue sama Ima pun seperti biasa terlibat obrolan ngalor ngidul yg sebenarnya campur sari nga jelas hahaha… Erni teman Ima Cuma ikutan menimpali obrolan kami berdua yg super nga jelas itu hahaha…Mendadak Ima bilang, Nuchan kita ke Eropa yukkkk! Kapan gue tanya ke Ima, October katanya…gilaaa gue nga bisa…. Gue paling nga minat ke Eropa kalau hanya 2 minggu atau 10 hari doang, itu mah Cuma numpang lewat doang hehehe…Kalau sebulan atau 2 bulan masih mending…udah ngurus visanya pakai ribet segala, waktunya mepet dan pendek banget… Nga deh.


Gue bilang ke Ima dari pada terbang ke  Eropa gue lebih tertarik explore Nepal, dari Nepal ke Tibet, dari Tibet ke Beijing, explore Beijing  dulu, terus dari Beijing ambil Trans-Siberian Railway from Beijing  to Moscow. Itu lebih mengairahkan buat gue…Beijing -  Mongolia – Ulaanbaatar – Irkutsk,Rusia…Explore Baikal Lake…Kalau mau hemat waktu bisa meneruskan terbang ke Moskow..Explore Moskow dan seterusnya bisa menentukan mau meneruskan Explore Eropa Timur atau mau ke Eropa Barat….Kayaknya ini lebih menggiurkan….Dan itu bisa makan waktu 2 bulan paling cepat….Dan kalau niat kudu mesti buat itinerary yg super jelas dan total budget yg diperlukan hehehe… Cara satu-satunya yg paling nyaman adalah berhenti kerja kantoran. Gila nga ada perusahaan juga yg kasih libur staffnya 2 bulan kecuali kamu owner kali hehehe atau dapat cuti besar 3 bulan…. Dan yg paling penting pastikan kamu punya passive income dan mesin uang masih jalan saat kamu masih leyeh-leyeh di Danau Baikal hehehe….Tapi obrolan ngalor ngidul yg super nga jelas itu berakhir di udara karena memang butuh perencanaan yg jelas. Jadi buat gue ini sekedar resolusi yg belum tahu direalisasikan kapan and taon piro hehehe…:P


Nga terasa waktu sudah pukul 4 sore, kenalan Arata Sensei pamit pulang dan kami masih melanjutkan makan oleh-oleh durian yg dibawa kenalan Arata Sensei…Lumayan enak juga duriannya. Tapi isi perut jadi gado2 banget, makan steak, terus makan durian…voila jaka sembung bingittsss….


30 menit ngobrol2 dengan Arata Sensei plus selfie ria lagi, terus Ima ngajakin pulang atau mampir lagi ke apartemennya yg di Kalibata Residence….tapi drama hari ini sudah membuat semangat gue menguap terbang dihantam kemacetan Jakarta. Enough! No more drama! Ke mana pun di Jakarta pasti macet dan nga pandang bulu, nga hari libur nga hari biasa macet cet cet cet…..Jadi maaf ya Ima…ajakan dirimu terpaksa gue tolak… Gue milih pulang ke rumah saja… Termasuk ajakan Arata Sensei pengen ke Pusat Pameran Jajanan Pasar di Artha Gading Jakut, oh Lord saya pasti pilih mundur dan menyerah, tetap pilih pulang. Akhirnya Arata Sensei nekat pengen jalan sendiri ke Mall Artha Gading.


Akhirnya setelah Ima menerangkan cara terbaik ke lokasi Artha Gading, gue balik ke rumah dan Ima, Erni sama Arata Sensei barengan naik taksi ke arah Dukuh Atas dan Arata Sensei akan meneruskan naik Bus Way ke Harmoni dan transit di Harmoni naik bus menuju Artha Gading… Duh membayangkannya saja mendadak gue udah penat dan kusut hahaha…Gila Jakarta Utara dan Artha Gading pasti maceeetttttttttt…Nooooo!


Sebelum berpisah cipika-cipiki lagi dengan Arata Sensei dan setelah itu gue akan meluncur balik ke Lippo Cikarang. Gue keluar Pasar Benhill menuju Pejompongan dan mutar ke tol menuju Plaza Semanggi dan setelah itu bablas masuk tol dekat Semanggi langsung lurus menuju Cikarang…Gue bersyukur banget kali ini tidak ada drama yg berarti lagi, karena dari Semanggi sampai tol Cikarang Barat lancar banget dan dalam hitungan 40 menit sudah keluar tol Cikarang Barat …God is so good…


Meskipun jalannya berliku dan diselingi drama konyol selama perjalanan menuju Benhil, setidaknya gue bisa bertemu dengan Arata Sensei dan bisa ngobrol ngalor ngidul dengan Ima, Sylvia, Erni, Arata Sensei dan para kenalannya…I had a fun day….Love chatting w/ you girls!

After from drama to drama, pada  akhirnya gue sampai juga di rumah dengan selamat. Home sweet home..I am home….







nuchan@29032015

reunion  with Arata Mariko, Ima,Syl