Thursday, March 10, 2016

Negeri Ajaib

Kalau biasanya orang bilang negeri ajaib, artinya negeri itu memiliki sesuatu yg unik,hebat, luar biasa dan   tak dimiliki negeri lain. Itulah Indonesia.

Hari demi hari kita bisa tertawa sumbang dan nyaris menangis menyaksikan kelakuan para PNS dan juga bank-bank BUMN dan juga BUMN lain seperti BPJS.

Hari ini saya mendapatkan kejadian unik di salah satu BPJS TK di JB Cikarang. Surat Edaran baru memberitahukan bahwa dasar hitung BPJS untuk program JPN sudah dirubah dari 7 juta menjadi 7,335, 300 kalau mata saya tak salah lihat surat edarannya.

Saya terlanjur bayar dengan hitungan lama dan di sipponline sehingga ada selisih kekurangan yg harus saya bayar 10,059.

Berhubung saya belum mudeng dengan caranya, maka saya printout data baru dan saya akan bayar kekurangan saja via bank yg ditunjuk.

Ternyata ditolak karena harus menggunakan kode iuran dengan jumlah yg sudah dikoreksi di sipponline. Karena bingung saya WA ke RO saya tapi tak dibalas. Jadilah saya langsung ke BPJS JB. Tapi RO saya tak ada di sana. Karena sudah banyak waktu habis terbuang saya pun ke RO lain dan konsultasi ke beliau. Lalu beliau membuka data saya via komputer dan memberitahukan cara merubah dan melakukan koreksi ulang. Setelah OK diprintout dan saya diminta bayar di Bank Mandiri yg ada di sana.


Saya melihat 2 orang staff wanita yg duduk di counter pojok BPJS dengan suasa ruangan yg sekilas seperti bukan Bank. 2 wanita dengan wajah jutek dan cuek dan tak mencerminkan wajah seorang staff bank profesional. Dengan wajah ogah-ogahan dan bahkan tak melirik dengan sopan menjelaskan cara mengisi form kekurangan uang iuran BPJS tersebut. Karena saya bingung saya tanya dengan baik-baik tapi beliau dengan wajah enggan menerangkan ke saya selaku saat itu posisi saya adalah customer.

Saya sudah sedikit gerah dengan gayanya. Tapi saya tahan saja. Akhirnya form saya isi dengan versi saya dan sepanjang yg saya paham saja. Tapi saya kosongkan dengan yg belum paham. Lalu saya serahkan. Tapi dia bilang ini belum diiisi dan saya bilang saya belum paham caranya. Tapi karena dia cuek. Saya bicara dengan suara tinggi kalau tahu customer nga paham tolong diajarin dong jangan cuek begitu gaya kamu itu nga profesional tahu. Sambil saya kesal menatap dengan jen