Sunday, October 14, 2018

Travelling to India


KENAPA INDIA?

Seorang kolega saya orang India yang kebetulan bekerja di perusahaan jasa Consulting bingung sekaligus heran mendengar kabar bahwa saya akan berlibur ke India.

Dia kaget dan bertanya, kenapa mau liburan ke India tanyanya.
Saya juga bingung mau jawab apa ya?
There's no special reason for this. (smile)
Saya tidak pernah berencana ke India sama sekali. Bahkan tak pernah ada di Bucket List Journeys saya.

Lalu kenapa ke India?

Karena saat saya dapat iklan dari Airasia ada tiket promo Jakarta ke Jaipur India seharga Rp. 793,449 untuk sekali jalan alias one way.
Superb. Cukup murah. Lalu saya iseng browsing-browsing internet tentang destinasi dan wisata favorit di India. Wow di luar dugaan banyak sekali yang wajib dikunjungi dan hampir semua testimoni mengatakan India layak menjadi tujuan Liburan hahaha.. Aha, inilah yg menjadi pendorong saya akhirnya membeli tiket JKT-JAIPUR. Meskipun saya tak punya clue sama sekali dimana Jaipur itu hahaha.

Selesai beli tiket Jkt ke Jaipur, saya mulai cari tiket pulang  harus dari mana ini pulangnya. Karena banyak pilihan tiket pulang. Via Mumbai atau New Delhi?
Hmmm sebelum memutuskan tiket pulang, saya harus focus menyusun Itinerary agar tidak membeli tiket yg kurang praktis.

Saya browsing lagi kota-kota di India yg layak dikunjungi. Saya membaca beberapa blogger yg mengulas tentang India dan rute yg paling praktis. Itinerary pertama yang saya buat adalah Jakarta -Jaipur-Jodhpur-Jaisalmer-Agra Taj Mahal-New Delhi-Amritsar-Kashmir-New Delhi-Jakarta
Kemudian saya cek harga tiket pulang New Delhi ke Jakarta ternyata lumayan mahal dari yg saya bayangkan. Tapi apa boleh buat tetap saya beli tiket via New Delhi seharga 12,866.00 INR.

Lupa dan tenggelam dalam tumpukan pekerjaan

Sejak selesai membeli tiket PP JKT-JAIPUR-NEWDELHI-JKT di bulan Jan 2018 saya tenggelam dalam  kesibukan yg tak berkesudahan. Persiapan audit keuangan per 31 Des 2017 dari konsultan keuangan independen, mempersiapkan semuan laporan pajak yg harus dilaporkan akhir Maret 2018, mempersiapakan pelaporan PPH 29 Badan yg harus dilaporkan paling lambat 30 April 2018 dan dihadang audit dari buyer juga. Lengkaplah semuanya tumpang tindih. Konyolnya adalah saya tak bisa mengalihtugaskan ke PIC lain. Inilah yg bikin jadi drama. Saya tak punya waktu yg cukup untuk mempersiapkan itinerary saya ke India. Semua serba mepet.

Akhir bulan April 2018 saya baru sibuk mempersiapkan itinerary yg benar dan juga mencoba memesan tiket kereta api selama  mengexplore India. Dumb. Disinilah awal drama yg Panjang bagaimana sulitnya memesan tiket kereta api secara online di India (siap-siap mengurut dada dan uji kesabaran awal)

Long drama when buying train tickets online in India

Untuk menjelajah India katanya moda transportasi paling hemat dan praktis adalah naik kereta api. Karena kereta api di India sudah menjangkau semua kota-kota besar di India.
Maka berbekal informasi ini maka saya mengatur itinerary saya sejak awal merencanakan menggunakan moda transportasi kereta api. Sayangnya saya agak terlambat mengetahui dan menyadari bahwa beli tiket di India ini harus pesan sejak jauh hari dan bisa dibeli 120 hari sebelumnya.

Tiket pesawat sudah saya beli sejak awal Januari 2018. Tapi saya agak terlambat membuat itin saya. Pekerjaan saya yg menggunung membuat saya tak punya waktu yg cukup membuat itin yg jelas. Saat bersamaan saya harus menghadapi 3 audit yg berbeda. Audit tahunan dari Disnaker. Audit dari calon customer kami dari Suzuki, dan yg paling kritikal adalah audit dari Kantor Pajak terkait Refund PPh 22 Impor. Lengkaplah sudah derita hidup saya. Tak satupun dari audit ini yg bisa saya wakilkan ke PIC lainnya. Jadilah otak saya seperti dibelah-belah. Dumb.

Satu bulan sebelum berangkat ke India baru saya sibuk mencari informasi di website mengenai cara memesan tiket kereta secara online di India.
Saya menemukan salah satu blogger orang Indonesia yg membahas cara pesan tiket kereta api online di India yaitu via https://www.cleartrip.com/
Saya akhirnya coba pesan online dan ternyata tidak mudah juga caranya. Ada kewajiban saat mau beli tiket KA kita kudu daftar dulu account kita via IRCTC Indian Railways dan ada fee-nya.
Saya coba atur semua tanggal naik KA dan juga costnya. Setelah cocok baru saya mulai pesan tiket online.

Saya mulai berburu tiket via https://www.cleartrip.com/
Hasilnya saya coba beli online dari Jaipur ke Agra dan dari Agra ke New Delhi dan dari Delhi ke Amritsar..
Semua saya pesan via https://www.cleartrip.com/
Semua jadwal yg coba saya penuhi...

Hasilnya seolah-olah okay dan lancar tapi saat 20 menit kemudian ada pemberitahuan bahwa tiket saya tidak bisa dipesan dan hasilnya adalah gagal..Dumb.
Ada kisah lucu dan agak penuh drama saat saya menuju Agra Uttar Pradesh. Ceritanya saya naik kereta malam menuju Agra dari Jaipur Rajasthan menuju Agra dengan kereta malam pukul 21.40pm. Diperkirakan menempuh perjalanan hanya 5 jam. Saya pilih kereta malam supaya menghindari biaya akomodasi saja. Harga tiket dgn kereta Class 3A pakai AC. Semuanya berjalan baik dan sempurna. Saya bisa menemukan coach saya setelah bertanya sana sini. Dan bed saya ada di bagian atas. Saya tertidur karena kelelahan. Dan pukul 3.15 pagi kereta saya sudah masuk ke Agra. Karena cape saya tidur pulas. Tapi saya bangun ketika kereta tidak bergerak. Saya buka mata dan lihat jam di HP saya sudah pukul 3.30 pagi. Saya berpikir lo ini bukannya sudah harusnya sampai Agra. Saya tanya seorang penumpang pria dan tanya kita dimana tanya saya? Di Agra kah tanya saya. Yah betul di Agra katanya. 

Saya langsung panik dan buru2 menurunkan barang saya. Bantu saya turun kata saya. Tiba2 dia bilang the train is start ...No No saya berteriak..Saya berlari keluar dan melihat kereta melaju pelan. Saya panik dan langsung loncat dari kereta. Gilaaa.. Saya jatuh. Saya lihat kaki saya lecet dan berdarah. Tiba-tiba petugas mendatangi saya dan bilang are you ok? Saya jawab I am ok sir. Lalu dia bilang jangan pernah lompat dari kereta yg berjalan katanya. Dia lalu berusaha menolong saya. Membawa saya ke dalam. Lalu saya diminta menulis nama, alamat dan no passpor serta tujuan saya mau ke mana. Saya bilang saya mau ke Taj Mahal. Ok katanya. Hati2. Saya pun mencari toilet khusus wanita di pagi buta begini. Saya lihat ada ruangan khusus wanita untuk second class. Saya lihat seorang ibu sedang tidur di pojok ruangan tsb beralaskan selendang saja. Dan manusia banyak yg tidur di emperan peron. Puihhh pemandangan wajib ini di India.

Saya lalu mencoba cuci muka, sikat gigi dan mandi di kamar mandi yg ada di peron tersebut. Akhirnya saya merapikan diri saya di sini sembari menunggu sampai pukul 6 pagi.
Jam 6 pagi saya keluar dari stasiun Agra Fort. Langsung dihadang para supir tuktuk atau rickshaw yg sangat agresif. Mereka ini bisa berantem gara2 penumpang juga. Sadis.

Saya bilang saya mau ke Taj Mahal. Harganya berapa? Dia bilang 50Rs. Saya tawar 30Rs. Dan dia akhirnya setuju. Saya pun naik electric rickshaw ke Taj Mahal.
Saya diturunkan di lokasi pintu masuk yg agak jauh dari pintu utama. Dumb. Dasar orang India.
Saya pun berjalan kaki ke pintu utama dan tujuan awal mencari Cloak Room atau Loker untuk simpan tas saya.

Saya berjalan 10 menit dan menemukan Cloak Room yg sudah buka dan saya menyimpang tas saya di sama dan biayanya seharian sekitar 40Rs.
Kemudian saya menuju pintu penjualan tiket masuk ke Taj Mahal. Dan ternyata harga foreigner dan lokal beda jauh seperti langit dan bumi. Lokal 40Rs dan Foreigner 1000Rs. Voila madam.
Saya beli tiket foreigner satu orang. Begitu selesai saya ditawarin air mineral sebotol dan diminta menggunakan guide gratis katanya. Harga harga 1000Rs sudah termasuk guide English katanya.
Tapi saya tolak dengan halus. Ehhh dia ngotot juga. Katanya kamu bisa tersesat. Hadehhhhh dasar oon lo...Gue itu sudah travel lebih banyak kali dari lo... kalo cuma Taj Mahal gimana mau sesat..Dasar kampret juga nieee...

Kali ini dengan muka dingin dan datar saya bilang BIG NO. Dan melengos masuk ke pintu masuk Taj Mahal.. Dan pengunjung masih sepi. Dan saya tak perlu antri lagi berkilo2 jauhnya...Mantap.
Saya masuk ke dalam pengunjung sudah ramai juga dan pagi itu saya bener2 bisa menikmati Taj Mahal tanpa berdesakan dengan lautan pengunjung hahaha...
Beruntung saya datang pagi hari dan menikmati suasana di dalam Taj Mahal lebih rileks...hahaha
Meskipun dimulai dengan melompat dari kereta pagi buta dan kaki saya lecet tapi kunjungan saya ke Taj Mahal ini salah satu yg paling berkesan buat saya. Saya puas menikmati seluruh area Taj Mahal ini karena memang luas sekali hehhee...
Setidaknya satu mimpi saya terbayar lunas hahaha. God bless ...hahaha

India and The little paradise in Kashmir
Perjalanan panjang yg melelahkan, yg membuat saya berdebar-debar karena akan menjelajahi negeri surga kecil di bumi katanya, pemilihan flight yg salah waktunya karena tergiur harga promo,setelah membaca testimoni yg aneh-aneh di blogger dan website yg membahas negeri Bollywood ini yg nyaris membuat saya bergidik yg katanya menakutkan buat solo female traveller, dilarang keluar malam hari karena orang India katanya banyak yg tak bersahabat terhadap wanita, jangan pakai baju yg sexy katanya, karena baju tertutup dgn pantas pun katanya perempuan bisa menjadi santapan para pria India katanya..semua informasi yg saya baca malah membuat saya semakin keder dan bimbang. Tapi uang yg saya investasikan untuk beli tiket sudah cukup banyak dan saya tak mau membuang uang tsb hanya karena ketakutan.

Akhirnya saya membuat berbagai backup plan yg berlapis.
Saya membuat itinerary awal yg kelihatannya sempurna di atas kertas tapi semua rencana itu tak bisa berjalan seperti yg saya rencanakan.
Bodohnya saya adalah saya membuat itinerary yg mencoba meniru kisah perjalanan salah satu blogger yg katanya membuat itinerarynya menjelajahi India dalam 7 hari tanpa menginap di hostel atau penginapan. Mereka memilih naik kereta malam untuk menghindari biaya penginapan. Awalnya ini terlihat masuk di akal. Tapi faktanya ini tak baik bagi tubuh dan kesehatan. Dan itu sangat melelahkan. Gila.

Bukan hanya hambatan kelelahan saja tetapi kereta api di India ternyata bisa delay 4-7 jam. Bayangkan kalau delay 7 jam, apa jadinya itu? Semua itinerary berantakan. Hancur lebur minah.
Jumlah penumpang kereta api di India ini kayak semut, ramai tak terkatakan.Bayangkan populasinya saja sudah mencapai 1.3 milyar..puihhh...You bisa bayangkanlah kayak apa itu...
Peron kereta api di mana saja di India kayak di pasar pagi kampung gue...Tiap hari super ramai. Bahkan uniknya adalah mereka ini senang naik kereta api plus seenak jidatnya tiduran di peron tanpa peduli segalanya. Kayaknya tinggal bawa selendang pengganti tikar sudah langsung ngeletak tidur di peron..wuihhh cuek banget.

Hal pertama yg bikin jantung saya lompat adalah
1. Orang India ini senang banget membunyikan klakson kendaraannya sampai telinga gue pekak banget..
2. Kebanyakan orang India ini senang banget menipu. Kalau nga menipu kayaknya hidupnya nga sempurna kali ya...Pokoknya itu hobbi atau terpaksa ya?
3. Kalau ditanya sesuatu, bukannya menolong malah melototin kita hahaha
4. Pokoknya tanya harus bayar kayaknya di India hahaha
nga ada yg gratis di sini hahaha..kecuali kamu ketemu manusia India yg memang terdidik secara akademis, maka akan beda banget.
5. Hampir semua jalanan bau pesing, kayaknya mereka senang kencing di mana saja hahaha
6. Banyak pengemis tak terhitung jumlahnya...
7. Makan nasi di sini kayak makan nasi catu atau nasi yg kering dan tak pulen. Itu buat gue menyiksa banget

Banyak banget yg bikin kaget. Yg bikin kamu bisa gila kalau kurang bisa beradaptasi atau kalau kamu berhasil pun mendinginkan hatimu tapi energinya kamu gampang habis terkurang.
11 hari di India membuat gue jadi paham betapa banyaknya yg patut saya syukuri di negeri ini.. Selama perjalanan saya berulang kali kelelahan dan nyaris putus asa dan terpikir untuk segera menghentikan perjalanan saya dan pengen segera beli tiket pulang, saking homesicknya.

Untung saya tetap bertahan dan melanjutkan perjalanan saya. Dan keputusan saya benar dan tepat dan saya menemukan perjalanan terakhir saya adalah yg tersulit menakutkan dan yg mempertaruhkan nyawa saya sendiri, karena begitu inginnya menginjakkan kaki saya di bumi Kashmir ini, maka saya nekat menempuh perjalanan dari Amritsar ke Jammu selama 5 jam, dan tiba di Jammu pukul 8 malam dan ternyata masih harus menempuh perjalanan lagi 9 jam dari Jammu ke Kashmir dengan taksi, dan ternyata di dalam taksi tersebut saya satu-satunya perempuan dan sisanya pria semua 7 orang. Entah apa yg sudah merasuki otak saya sampai bersedia menempuh keputusan tergila yg saya ambil dalam hidup saya. Bayangkan Kashmir adalah daerah yg masih rawan konflik antara tentara India dan penduduk Kashmir. Dan ditambah pula saya harus naik taksi jam 11 malam bersama 7 pria di bumi yg bahasanya tak saya pahami sama sekali dan sepanjang jalan saya hanya menyerahkan nasib saya ke tangan Tuhan. Dan saya terjebak di gelap malamnya dan perjalanan yg melewati jalanan yg rusak dan berbatu yg membuat tubuh saya terguncang2 dan tak bisa tidur. 

Setiap kali taksi berhenti, pikiran buruk menghinggapi otak saya kalau kalau mereka berbuat jahat ke saya. Saya hanya mengandalkan insting dan kepasrahan saya kepada Tuhan. Yg terjadi biarlah terjadi. Saya sudah pasrah. Imam saya malam itu diuji. Imam kekristenan saya diuji dengan sempurna. Apakah dengan mengandalkan Tuhan dan menutup logika di otak saya saya akan bisa selamat atau tidak.

Supir taksi ini yg bernama Mustag Hajam ini yg meyakinkan saya bahwa saya akan baik-baik saja. Anehnya suara baritonnya itu yg membuat saya menurut saja dan meyakini kata-katanya. Sepanjang jalan selama 9 jam, mereka memutar lagu-lagu Famous Kashmiri Sufi Songs dan memutar musik sekencang-kencangnya dan ajaibnya mereka semua pria di taksi ini bisa menyanyi serempak dan suaranya bagus semuanya dan mereka hapal lirik lagunya dgn sempurna...Gila nga.
Ketika taksi berhenti lama, saya takut membuka mata saya. Tapi saya mencoba melirik dari balik topi saya ternyata taksi berhenti di rumah makan. Pengunjungnya sepi banget, sudah jam 2 malam dan semuanya hanya laki2 saja tak ada satu pun perempuan. Beberapa taksi berhenti tapi semua laki2. Dumb. Mereka mencuri2 pandang melirik ke saya. Saya hanya diam membatu di taksi dan tak berani keluar taksi. Meskipun pengen pipis. Tapi saya takut. Saya memilih tidur2an ayam sambil menunggu taksi bergerak lagi.

Menjelang pagi saya mendengar suara azan di kejauhan dan taksi berhenti dan para pria turun dari mobil mencuci muka di air kali yg mengalir. Saya melihat rumah-rumah penduduk yg berdebu dan jalanan yg rusak berak. Ternyata kami sudah memasuki bumi Kashmir. Katanya paradise. Dimana paradisenya? Jalanan rusak dan berdebu. Puihhh...

Suasana masih berkabut pagi saat kami mulai memasuki pedesaan yg ditanami dengan padi. Jalanan beraspal dan rumah-rumah penduduk mulai terlihat. Kami berhenti disebuah desa, dan seorang anak gadis berkerudung putih wajahnya cantik sekali sedang menunggu dipinggir jalan, sang supir taksi turun dan memberikan sesuatu ke tangan gadis cantik tersebut, lalu sang supir taksi bilang ke saya...My daughter madam katanya ke saya. Saya lalu jawab, your daughter is beautiful. Thank you kata sang supir.

Setelah memasuki desa di Kashmir ini dipagi yg berkabut pula, dan saya melihat putri cantiknya tadi, maka semua ketakutan saya menguap dan rasa capek saya perlahan hilang. Kami mulai berbincang di dalam taksi tersebut dgn para penumpang yg lainnya. Ternyata cowo disebelah saya adalah pria Kashmir yg wajahnya khas orang Kashmir. Masih muda dan kuliah di New Delhi mengambil Phd untuk bidang IT. Dumb. Wajahnya memang khas banget. Semalamam saya duduk di sampingnya tak nyaman karena takut. Nga tahunya anak kuliahan yg pulang ke Kashmir karena akan menyambut Lebaran. 

Setelah melalui drama ketakutan yg panjang maka akhirnya saya tiba juga di hotel Grand Dawood hasil rekomendasi dari supir taksi tersebut. Dan saya akhirnya menginap di hotel pilihan supir taksi saya.

Setelah check in dan masuk kamar dan lalu mandi air panas sepuas2nya, maka setengah hari saya habiskan mengexplore semua taman-taman bunga yg ada di Kashmir bersama supir taksi saya ini.
Sebenarnya rencana saya ke Kashmir adalah ke Pahalgam-Gulmarg-Sonmarg, sebuah resort untuk bermain ski yg dikelilingi indahnya pegunungan Himalaya yg sepanjang tahun dilapisi salju abadi itu..Hanya itu tujuan saya.

Tapi semua rencana saya itu hanya tinggal mimpi saja. Karena hari ke-2 di Kashmir ternyata adalah hari libur nasional juga yaitu Ied Mubarak hahaha...semua orang sholat Ied dan aktivitas berhenti total karena semua orang bersalaman-salaman dan berlebaran hahaha. Tinggallah saya sendirian menonton orang yg berlebaran.

Akhirnya saya putuskan untuk menghabiskan waktu untuk duduk-duduk di pinggir Dal Lake yg tersohor itu. Karena cuma 10 menit jalan kaki dari hotel saya. Mimpi saya menikmati indahnya pegunungan HImalaya sudah lenyap tak berbekas. Yg terjadi biarlah terjadi. Saya sudah tidak begitu peduli lagi. Mungkin karena saya sudah pasrah.Dan tak ngotot lagi untuk mengikuti itinerary saya.
Tapi jalan cerita hidup manusia memang aneh banget dan sering kali tidak masuk akal. Saya duduk di pinggir danau menikmati pemandangan orang-orang yg sedang naik Shikara atau sampan.
4 orang perempuan India mendekati saya dan menawarkan melukis Henna di tangan saya. Saya tidak pengen tapi kayaknya mereka memaksa saya dengan cara yg sangat agresif banget. Saya menolak tapi katanya dilukis di kedua belah tangan dan harganya cuma 100Rs. Saya setuju dilukis. Tapi akhirnya setelah dilukis mereka menipu saya dan ternyata harganya sebelah menjadi seratus dan karena bolak bali jadi total 400Rs di kedua tangan saya.

Ini perempuan India lupa kalau saya sudah melewati berbagai rintangan sampai sini. Kali ini saya marah banget dan bilang mereka berbohongan ke saya tentang harganya. Ehhh dia bilang no madam, no madam katanya. Saya marah dan bilang pergi dari depan saya. Dan saya kasih uang 100Rs dan tak saya gubris komentarnya mereka dalam bahasa Hindi. Hadeh, rasanya pengen saya getok juga tuch jidatnya hehehe.

Dan insting saya bener banget bahwa Henna yg dilukis ini tidak bertahan lama karena habis disabuni warnanya memucat. Dumb.
Setelah lepas dari jebakan batman para tukang Henna saya pun pindah duduk ke lokasi duduk yg baru. Tak lama saya duduk di sana sudah disamperin seorang pria yg duduk di atas Shikara/sampan dan mengajak saya ngobrol. Dan tanya apakah saya tak berminat naik Shikara. Saya jawab dengan dingin bahwa saya tak minat.

Lalu dia tanya saya menginap di mana? Saya bilang di hotel. Kenapa tidak coba di House Boat katanya. Yah saya jawab saya harusnya menginap di House Boat tapi supir taksi saya mengantar saya ke hotel tersebut.
Kenapa tidak coba menginap satu malam di House Boat katanya...Saya bilang saya sudah bayar 2 malam kata saya.
Dia lalu jawab, nga apa-apa katanya.
Lalu dia masih keukeuh menawari saya secangkir Kashmiri Tea di House Boatnya. Katanya dia hanya ingin menunjukkan ke saya suasana di House Boat seperti apa. Dan dia tanya saya asal dari mana. Saya bilang dari Indonesia. Katanya ada 2 cewe Indonesia menginap di Boatnya, nanti kamu berbincanglah dengan mereka katanya. Sambil cobain Kashmiri Tea. Dan anehnya saya menurut saja. Dan dia meminta saya naik ke Shikaranya. Dan dia minta pendayung Shikara ini untuk membawa kami ke House Boatnya.
Saya pikir House Boatnya dekat dengan jalan raya tersebut. Ternyata masuk ke dalam danau dan menjauh dari jalan raya. Semakin jauh dan memutar dan berkelok dan bahkan saya akhirnya tak tahu saya di bawa kemana. Saya hanya melihat Danau tersembunyi yg jauh lebih indah dan disekelilinginya ada bunga lily dan lotus. Dan suasananya hening banget. Dan akhirnya kami sampai di House Boatnya yg tenang dan sepi banget dan sesekali saya melihat burung elang terbang menukik dan menyambar. Suasananya seperti ada dalam sebuah lukisan alam.
Shikara merapat ke house boatnya dan dia mengulurkan tangannya untuk menarik saya ke atas house boat. Saya di ajak masuk ke dalam rumahnya dan semua ruangan di lapisi karpet berbunga ciri kas orang Kashmir indah sekali. Dia meminta saya duduk di dekat jendela dan kakaknya dan anaknya yg masih baita sedang bermain di ruang tamu. Saya berkenalan sebentar dan kemudian dia bertanya apakah pakai gula atau sedikit gula saja? Saya jawab less sugar.
Dia datang membawa nampan dan Kashmiri Tea. Dan mempersilakan saya meminumnya. Saya cicipi sedikit saja di ujung lidah saya dan memang hasilnya nikmat sekali. Joss Gandoss.
Saya akhirnya meminum Kashmiri Tea ini dengan perlahan-lahan sampai habis tuntas.
Tak lama kemudian dia bilang ayo pergi, saya mau menunjukkan yg lainnya katanya. Saya sama sekali tak punya ide mau kemana. Saya menurut saja di bawa kemana sama dia.
Kami naik ke Shikara lagi. Lalu sampan melaju entah kemana saya tak tahu di bawa kemana. Saya tanya ke mana ini? ke Old City katanya. Pokoknya kamu pasti suka. Saya akan pastikan bahwa kamu tak akan bisa melupakannya. Waktu kamu sudah habis khan? katanya. Kamu tanggal 17 sudah terbang katanya. Artinya kamu cuma punya hari ini saja.
Saya akan bawa kamu ke Old City katanya. Saya ikut saja tanpa tahu mau ke arah mana. Bahkan saya pun tak tahu cara baliknya bagaimana karena sudah di tengah danau dan in the mid of no where. Dal Lake ini panjang dan luas banget mengitari kota Srinagar. Hadeh pasrah sajalah.
Ketika Shikara melaju selama 15 menit di tengah danau sambil menembus rimbun pepohonan di kiri dan kanannya, saya baru menyadari kami sudah melewati jauh sekali jalan raya dan di tengah danau itu indah sekali dan semua permukaan danau tertutupi daun-daun hijau kecil jadi seperti permadani saja. Semuanya indah.
Saya cuma tertawa saja dan sibuk menvideokan pemandangan indah dan langka ini... Semakin jauh kami berputar semakin senyap dan indah banget....Indah banget. Speechless.
Sulit digambarkan dengan kata-kata saja. Pokoknya indah,senyap dan sepi dan menenangkan pikiran kayak dongeng2 gitu hahaha
Saya bahkan lupa kalau pria ini baru saya kenal dan saya tak mengenali dia dengan baik. Dan tak terasa kami sudah menghabiskan waktu selama 5 jam lamanya berkeliling dengan Shikara menikmati indahnya Danau Dal ini. Indah tak terperi.
Katanya 2 jam naik Shikara ini bisa kena charge 2,500Rs. Jadi kalau 5 jam berapa ya? Saya pun tak tau harga yg pastinya. Karena saya tak bayar sama sekali hahaha
Hari itu kekecewaan saya terbayar lunas, karena pria baik hati ini sudah membawa saya ke Old City dan bisa melihat keindahan tersembunyi Dal Lake ini. Mimpi saya bisa minum Kashmiri Tea pun terbayar lunas hahaha. Bahkan 2X saya disuguhi Kashmiri Tea hahaha pas datang dan sebelum pulang hahaha.
Kini saya percaya bahwa saya sudah menemukan surga kecil di bumi Kashmir ini. The little paradise in Kashmir.
Meeting amazing new friends and having unforgetable sweetest memories there. I am gonna miss you..

Thank you for giving me the sweetest memories (smile)






Saturday, July 28, 2018

Drama and Gorgeous Cities in India June 2018 (2)

Aktivitas saya hari ini di Agra Uttar Pradesh India di 10 Juni 2018. Naik Tuktuk dari Agra Fort Station menuju Taj Mahal seharga 30 INR.

Supir Tuktuk bego atau sengaja, saya malah diturunkan agak jauh dari pintu utama Taj Mahal. Yg belakangan saya tahu seharusnya saya bisa turun di dekat pintu masuk Taj Mahal. Tapi sudahlah. Dunia pariwisata di negara berkembang memang begitu. Penuh tipu daya.

Saya akhirnya berjalan kaki menuju pintu utama melalui taman yg dipenuhi orang India yg sedang olahraga di taman tersebut. Jam 6 pagi sudah ramai. Tukang tuktuk di taman bertanya lagi ke saya, mau naik tuktuk nga? Dengan dingin dan muka datar saya jawab No.



Saya berjalan perlahan melalui trotoar yg dipasang paving block sembari melihat keceriaan keluarga India yg sedang bermain.


Karena Taj Mahal yg ada di benak saya indah dan megah, maka ekspektasi saya tinggi sekali, dan bayangan saya menuju Taj Mahal tersebut dibangun fasilitas yg wow dan memadai buat turis. Tapi ternyata tidak. Banyak para penduduk local yg berjalan pagi2 menawarkan berbagai jasa. Tapi saya abaikan. Yg ada di otak saya adalah mencari jasa penitipan barang atau tas saya. Nga mungkin saya bawa ransel ke dalam. Dan dilarang juga bawa ransel ke dalam lingkungan Taj Mahal. Dan wajib berpakaian sopan. Makanya saya pakai baju yg sungguh feminine hahaha. Lengkap dengan topi untuk melindungi wajah saya tak terbakar matahari. Suhu di India di siang hari saat bulan Juni bisa mencapai 45 derajat celcius. Kayak di Oven saja. Panas menyengat dan membuat tubuh cepat Lelah dan harus banyak minum.


Setelah mendekati gerbang pintu penjualan tiket, saya tanya seorang pria yg sedang main badminton di sana, dimana letak Cloack Room/Jasa Titip Barang. Dia lalu menunjuk sebuah bangunan dan menyuruh saya ke sana. Saya tiba di sebuah bangunan yg bertuliskan Cloack Room dan ada 2 pria yg jaga di sana. Saya menitipkan tas saya dan diberikan nota bon seharga 20 INR. Kemudian  saya bergegas menuju loket penjualan tiket.



Wow jangan kaget ya di loket tiket tertulis dengan jelas banget Foreigner Rs1,000. Bisa harganya puluhan kali lipat dari pengunjung local.Indian/Local hanya Rs 40. Pretsss. Ampun dah. Saya iseng coba ke antrian local tapi petugasnya segera khasak-khusuk meminta saya pindah ke Foreigner line hahaha.



Walaupun  kecewa saya terpaksa membeli tiket seharga Rs 1,000 demi melihat Taj Mahal. Selepas membayar Rs 1,000 saya lalu dipanggil petugas yg berjaga di depan loket tsb dan memberikan cover plastic  untuk  sepatu saat memasuki bangunan indah Taj Mahal tersebut dan juga satu botol air mineral.


Tak cukup hanya itu saja, plus petugas ini bilang saya diberikan guide yg bisa berbahasa Inggris gratis. Tapi saya tolak dgn halus. Tapi sayangnya petugas ini memaksa dan bilang bahwa Taj Mahal ini luas sekali tanpa Tour Guide maka saya kemungkinan akan tersesat katanya. Saya tersenyum sinis mendengarnya. Bagaimana mungkin saya bisa tersesat di area cuma seluas Taj Mahal? Hello! Saya sudah menjelajahi berbagai negara di dunia tanpa tersesat gumam saya dalam hati. Mungkin petugas ini bahkan belum pernah keluar dari negerinya India. Jadi kalimat yg keluar dari mulutnya yg bilang saya akan tersesat di Taj Mahal bikin saya pengen membungkam mulutnya dengan kertas sampah hehehe.


Saya lalu dengan wajah dingin dan datar menolak dan lalu meninggalkan petugas konyol ini tanpa memberikan kesempatan lagi buat ceramah murahan di depan saya.


Saat saya masuk ke pintu gerbang Taj Mahal para petugas di pintu sudah ramai tapi antriannya masih sedikit karena masih pukul 7 pagi. Jadi sepi. Saya pun melenggang masuk tanpa hambatan. 
Memasuki area Taj Mahal maka kamu akan disajikan taman-taman yg  rapi dan cantik. Gerbang pertama yg saya lihat adalah The Chawk-i Jilau Khana (Forecourt). Pintu gerbang atau Forecourt yg sangat indah dihiasi dengan ukiran yg indah. Warnanya yg sangat indah membuat saya tak tahan untuk segera mengabadikannya. Selfie di Jilau Kana adalah wajib sebagai bukti saya sudah ada di sana hahaha. Saya terpesona dengan keindahan Jilau Khana ini.
 
Jilau Kana, gapura sebelum memasuki Taj Mahal, dengan ukiran yang sangat indah.
Siluet Taj Mahal
Taman yg tertata indah sebelum memasuki the gorgeous Taj Mahal
Selfie in front of Gorgeous Taj Mahal