Tuesday, October 23, 2012

Catatan perjalanan musim panas ke Jepang July 2012

Saya seringkali merasa kesulitan menuliskan jurnal perjalanan saya, kalau sudah berlalu sekian lama. Karena saya harus mengingat-ingat kembali urutan perjalanan saya secara spesifik, dan itu ternyata sulit. Padahal saat saya melakukan perjalanan saya dari Jkt-KL-Osaka-Kyoto-Nara-Osaka-Kobe-Osaka-Sapporo-Furano-Sapporo-Osaka-KL-Jkt  ini, saya sudah punya segudang cerita yg akan saya tuangkan dalam tulisan saya. Bagaimana perasaan saya yg up and down bak roller coster menghadapi jalur perjalanan yg sangat panjang. Wow rasa lelah karena panjangnya jalur yg saya harus jalani, sempat membuat saya menyesal membuat itinerary yg begini. Di atas kertas rasanya rencana saya terlihat mudah dijalankan. Tapi saat saya melakukan perjalanan ini, hanya Tuhan yg tahu isi hati saya. Dan saya bener-bener merasa bahwa Tuhan ada buat saya, saat saya down karena terjebak rasa lelah yg luar biasa, Dia seperti hadir di benak saya memberi semangat. Saat rasa lelah saya hilang dan tiba di tempat berikutnya dan saya menemukan pengalaman baru yg menyenangkan, maka saya sejenak bisa melupakan rasa lelah saya, dan saya merasa bersyukur kepadaNya karena ternyata diujung sana selalu  ada sesuatu yg membahagiakan. Dan rasa seperti ini terus berlangsung selama perjalanan saya, up and down. Kalau seandainya kamu pernah membuat rencana perjalanan yg sangat padat, maka kamu akan memahami rasa yg ada di hati saya hahaha. Curhat nie ye…Mungkin itu bagian dari cara memaknai hidup yg serba berwarna ini ya.

Baiklah, meskipun sangat sulit, saya sudah berjanji pada diri saya sendiri untuk menuntaskan tulisan saya ini. Yuk mari menulis lagi. Saya akan menuangkan kisah saya menuju Kyoto dengan Kansai Thru Pass.

Wednesday, October 17, 2012

Shinsaibashi-Suji Shopping Arcade Osaka

Malam ini 13 Juli 2012, saya menghabiskan waktu malam saya sambil berjalan-jalan di sekitar Shinsaibashi-Suji Shopping Arcade. Shinsaibashi adalah salah satu shopping centre yg sangat popular di Osaka-Jepang. Kamu akan dengan mudah menemukan toko-toko product ternama dunia di sini seperti Coach,Dior,Chanel,Gucci,Louis Vuitton,Diesel,Cartier,Harry Winston,Versace,Armani,Fendi,Dolce &Gabbana, Giorgio Armani,Rolex,Beams, Hermès,Omega,Givenchy, Yves Saint-Laurent,Dunhill,BVLGARI,Samantha Thavasa,Franck Muller,Benneton,Uniqlo,Gap,Ships,United Arrows,H&M,dll. Mata kamu akan dimanjakan oleh pesona malam hari di Shinsaibashi. Lampu-lampu malam yg terang benderang dan keramaian  pengunjung yg menghabiskan waktu mereka di Shinsaibashi-Suji Shopping Arcade membuktikan bahwa shopping arcade ini bener-bener menjadi icon dan landmark Osaka yg memiliki daya pikat tersendiri buat penduduk lokal Osaka.


Jembatan Shinsaibashi yg menjadi landmark Osaka ini sebelumnya di tahun 1622 hanya berupa jembatan yg terbuat dari kayu sepanjang 35 meter dengan lebar 4 meter yg dibangun oleh Shinsai Okada, salah satu pedagang lokal yg juga turut menggali Nagahori –River Canal ini. Dan setelah selesai dibangun, maka nama jembatan ini pun diberi nama sesuai pendirinya Shinsaibashi. Tahun 1873, jembatan Shinsaibashi yg terbuat dari kayu diganti dengan jembatan yg terbuat dari besi yg melengkung dan diimpor dari Jerman dengan panjang 37.1 meter dan lebar 5.2 meter.  Jembatan besi yg melengkung ini dianggap tidak biasa pada masa itu dan  lama menjadi topik pembicaraan yg hangat dan popular dikalangan penduduk Osaka.

Tahun 1909, jembatan besi melengkung diganti menjadi jembatan batu pertama di Osaka. Jembatan batu ini berpagar batu dan berukir bentuk daun di pagarnya. Pada malam hari jembatan itu diterangi oleh delapan lampu gas. Jembatan yang indah dan elegan ini dijuluki "Jembatan Kacamata" oleh warga kota karena jembatan dengan refleksi dari dua lengkungan batu di air, tampak seperti sepasang kacamata ( Eyeglasses Bridge )

Tahun 1964, Nagahori-River Canal direklamasi menjadi jalan dan jembatan pun diturunkan.

Pada tahun 1973, untuk memperingati ulang tahun ke-100 nya, jembatan besi buatan Jerman dibangun kembali dan sekarang menjadi jembatan penyeberangan di Tsurumi Ryokuchi Park.

Pada tahun 1997 dibuka pusat perbelanjaan bawah tanah di bawah jalan Nagahori-Street.

Sejarah panjang tentang Shinsaibashi ini seiring dengan pembangunan  daerah Shinmachi di Utara dan diikuti pembangunan  Dōtonbori theatre di bagian Selatan, maka jembatan Shinsaibashi ini menjadi jembatan penghubung dan sekaligus menjadi landmark Osaka yg sangat popular. Toko-toko yg ada disekitar daerah ini pun berkembang sangat pesat dan kini tempat ini pun menjadi salah satu main shopping area di Osaka. Kalau kamu ke Osaka maka sempatkanlah waktu kamu untuk menyusuri Shinsaibashi ini.

Sekilas kamu akan merasa bahwa Shopping Centre itu di negara mana saja kelihatannya sama saja. Tidak ada bedanya. Apalagi yg dipajang dan diperdagangkan merek-merek ternama, tidak ada yg aneh. Tapi menurut saya sendiri, barang boleh sama, tapi aura yg menghiasi shopping centre di setiap negara itu punya feel dan aura masing-masing.  Pengunjung dan penjual pun punya gaya dan fashion yg sangat unik, yg tidak bisa kamu samakan seperti negara lain.  Mereka punya gaya sendiri.


nuchan@072012