Saturday, March 16, 2013

Kuliner di Singapore

Setiap kali travelling, salah satu yg sering menjadi sebuah halangan buat saya adalah makanan. Saya tidak terlalu bisa cepat beradaptasi dengan makanan lokal. Dan setiap kali travelling, maka saya akan berjibaku untuk bisa dapat makanan yg cocok di lidah saya. 

Travelling kali ini ke Singapura pun, saya mengalami masalah yg sama. Sulit menemukan makanan yg cocok di lidah saya. Sebelum berangkat saya sebenarnya pengen makan dulu di Bandara Sutta. Tapi karena saya sudah terlanjur check in dan sudah melewati pengecekan imigrasi maka sulit untuk keluar lagi ke lokasi foodcourt. Saya coba bicara ke petugas di sana, katanya pasti tak diizinkan lagi sama petugas imigrasi. Akhirnya saya pilih duduk diam saja di ruang tunggu. Nanti saya akan makan di pesawat saja. Meskipun lapar, saya pilih diam saja sambil mengobrol dengan Evi.

Friday, March 15, 2013

MRT di Singapore

Singapore sebagai negara yg kecil,mungil, dan sangat mini, dan kalau kamu senang berjalan kaki, maka saya pikir Singapore bisa dijelajahi hanya dengan berjalan kaki atau bisa juga dengan bersepeda-ria. Selain sehat, hemat biaya pula. Asalkan cuaca di luar ruangan  tidak sedang terik banget. Tingkat kelembaban udara di Singapore, sangat tinggi. Jangan heran, kalau sedang jalan kaki di luar ruangan, hanya dalam waktu 20 menit saja sudah haus banget dan keringat bercucuran. Yah udaranya sungguh tidak nyaman untuk kulit saya.

Anehnya meskipun udaranya tidak begitu nyaman, tapi jangan kaget kalau hampir di semua sisi jalan, dengan mudah menemukan para turis Asia mapun mancanegara yg berseliweran di sana, menggunakan kendaraan umum seperti MRT ( Mass Rapid Transit ) atau bus. Transportasi di Singapore memang sangat nyaman dan patut saya acungkan jempol atas kemapanan mereka mengelola system transportasi terpadu. Cukup dengan membeli EZ Link Card, kamu bisa menjelajahi Singapore dengan bus, LRT ( Light Rail Train ) maupun MRT. Sangat praktis. Tapi kenyamanan ini memang ada harganya. Biaya transportasi di Singapore, menurut ukuran kocek saya sangat mahal sekali. Kalau saya tidak salah ingat jarak dekat mungkin 1 SGD dan jarak sedang mungkin 2SGD dan jarak agak jauh mungkin antara 2.5-3SGD. Jadi lumayan mahal khan? Coba dikonversikan ke IDR dengan rate 1SGD : IDR 8,000


Kalau kamu minat membeli EZ Link Card perdana, harganya 12SGD. Biaya kartu EZ link  seharga 5SGD, No refund dan saldo awal sebesar 7SGD.  Kalau kamu ingin menyimpan kartu ini, masa berlakunya 5 tahun. Dan kalau ingin dikembalikan lagi ke bagian marketing SMRT, maka yg dibayarkan kembali hanya saldo yg tersisa di kartu EZ Link.

***
Walaupun saya bilang naik MRT itu praktis, tapi tetap saja, untuk mencapai platform salah satu MRT itu, kamu harus melewati lorong atau selasar yg panjang banget dan naik turun escalator. Hmm lumayan cape booo...

 
Untuk seorang turis yg baru pertama kali naik MRT, sebelum kamu naik ke MRT, kamu harus mengecek dengan teliti MRT yg di sebelah kanan atau kiri yg akan kamu naiki. Kalau sampai salah naik MRT, malah bisa habis waktu untuk  mondar-mandir naik MRT.  Biasanya ada papan petunjuk yg sangat jelas. Tapi kalau belum terbiasa tetap saja harus mengecek dengan hati-hati dan teliti. Tapi di setiap station ada petunjuk yg super jelas. Kalau masih bingung, bisa tanya petugas yg ada di sana. Just in case, kamu ragu dan sedang terburu-buru dan khawatir salah naik MRT.

Ini salah satu station MRT yg ada di sekitar Lavender Street dekat dengan Kempas Road. Yg cewe satu ini juga numpang mejeng dan narsis sejenak. Ckckck...Maklum gilpot.

Kalau kamu baru pertama naik MRT dan belum punya EZ Link Card, bisa beli tiket di mesin yg tersedia di station. Ini salah satu contoh mesin tiket di Boon Keng Station. Pilih destinasi yg dituju, maka mesin nanti akan menampilkan biaya perjalanannya, kemudian masukkan uang  sejumlah biaya yg tertera di layar, atau masukkan sejumlah  uang yg diperlukan dan kalau ada uang kembalian pun, nanti akan dikembalikan tapi biasanya uang koin. Makanya lebih praktis dengan EZ Link saja. Kalau dana habis bisa top-up dibagian marketing saja.

Ini jalur keluar masuk di MRT. Exit and in line. Kalau sudah punya EZ Link Card, cukup masuk saja melalui jalur exit and in ini dengan cara menempelkan card dibagian sensor yg ada di sini. EZ Link Card lebih tebal.

Ini contoh card yg ditempelkan di sensor yg ada di jalur exit and in door. Tapi ini kartu biasa bukan EZ Link Card. Tapi pada dasarnya sama saja kartunya. Beda harganya saja.

Di salah satu platform MRT yg ada di Singapore. Saat suasana masih lowong banget, biasanya padat banget. Masih narsis juga.

Ini papan petunjuk yg sangat jelas dan mempermudah kamu supaya tidak keliru. Di sini dijelaskan kamu sedang berada di mana dan petunjuk jurusan yg dilalui oleh MRT ini. Cek dengan baik mengenai destinasi yg kamu ingin tuju. Perhatikan dengan baik, kamu akan ke platform A atau B.

Suasana lengang di dalam MRT dan beberapa penumpang lebih suka berdiri saja. Dan yg pasti menurut observasi saya adalah banyak yg autis di sini. Masing-masing sibuk dengan gadget ditangan dan sedang memainkan musik di telinganya.

Saat suasana di dalam MRT di tengah rush-hour, sangat padat dan banyak yg berdiri saja. Lucky kalau kamu berdiri di samping pria handsome dan wangi bergaya cowo metro hehehe..wangi sepanjang jalan.

Di setiap sudut kiri dan kanan ada kursi dengan status "Reserved Seating" ditujukan untuk manula, ibu hamil, dan orang cacat dll. Ini teman gue iseng banget ya duduk di bagian Reserved Seating hahaha tapi aku juga suka duduk di situ saat tidak ada manula,ibu hamil atau orang cacat hahaha. Sayang, ada kursi kosong menganggur hahaha. Alasan banget hahaha.

Saat ini MRT dan LRT sudah sangat berkembang pesat. Tahun demi tahun terus berkembang dengan sangat fantastis. Hampir semua jalur saat ini sudah tersedia untuk menambah kenyamanan penduduknya dan juga para wisatawan yg mengunjungi Singapore.

Untuk mengenali MRT ini dengan mudah maka kamu cukup menghapal warna dari setiap jalurnya.
1. Warna merah, Red Line  untuk North South Line yg disingkat NS
2. Warna hijau, Green Line untuk East West Line yg disingkat   EW
3. Warna ungu, Purple Line untuk North East Line yg disingkat NE
4. Warna Oranye, untuk Circle Line atau disingkat CC
5. Warna biru, Blue Line untuk Bukit Timah Line yg disingkat BT
6. Warna hitam, Black Line untuk Downtown Extension yg disingkat DT
7. Warna kuning, Yellow Line untuk Eastern Region Line yg disingkat ER
8. Warna biru muda, Light Blue Line untuk North Coast Line yg disingkat NC

Untuk lebih jelasnya lihat SMRT Map di bawah ini.


Saat ini saya ingin menceritakan sedikit perasaan dan pengalaman saya selama liburan 5 hari di negeri singa ini  dan menggunakan MRT March 2013.

Sabtu,09 March 2013 saya dan Evi terbang ke Singapore pada pukul 14:35PM. Pesawat kami take off tepat pada waktunya dan mendarat dengan mulus di Changi Airport Singapore. Dari awal kami memang sudah memutuskan akan naik MRT menuju Gap Year Hostel yg terletak di Lavender Street. Tiba di Changi Airport kami segera menuju Information Centre untuk menanyakan lokasi MRT yg menuju jantung kota Singapore.
Langkah 1, Dari Terminal 1 Changi Airport kami harus menuju stasiun MRT. Dan stasiun MRT ini ada di Terminal 2. Dari Terminal 1 kami harus naik Skytrain ke Terminal 2.Naik Skytrain ini gratis, merupakan sebuah fasilitas yg disediakan oleh Changi Airport untuk memindahkan penumpang dari setiap terminal. Waktu yg diperlukan dari Terminal 1 ke Terminal 2 hanya 90 detik saja. Skytrain ini sangat bagus dan efektif sekali.


Setelah berada di Terminal 2, maka kami mencari petunjuk Train to City. Dan stasiun MRT ini ada di bawah tanah atau underground. Kami harus menggunakan beberapa escalator untuk sampai ke stasiun MRT ini.

Langkah 2, kami harus mencari Mesin Tiket MRT. Biasanya mesin tiket ini menempel ke dinding. Dan banyak orang yg antri beli tiket di sana. 

Langkah 3, kami harus membaca peta atau SMRT Map yg selalu tersedia di dinding tak jauh dari mesin tiket yg ada di sana. Kami harus  mempelajari peta ini untuk melihat jalur mana saja yg akan kami melewati. Karena kami sedang berada di Changi Airport Terminal 2 maka di dalam peta ini kami berada ujung jalur warna hijau nomor 3.


Di peta ini setiap kali ada LINGAKARAN PUTIH itu artinya menunjukkan stasiun interchange, yaitu stasiun transit bagi anda yang ingin pindah jalur warna lain. Dari informasi yg kami terima dari pihak hostel kami bahwa kami harus turun di Boon Keng Station.

CONTOH JALUR PERJALANAN KAMI DENGAN MRT
  • Changi Airport ---> Boon Keng Station :
    Dari Bandara Changi naik jalur hijau kemudian turun di stasiun transit Tanah Merah.Pastikan Anda transit di Tanah Merah karena MRT dari bandara Changi ini hanya melayani Changi-Tanah Merah -Changi. Kami soalnya melakukan kesalahan, karena saya pikir sama-sama jalur hijau jadi tidak transit di sini. Ohlala malah kami balik lagi ke Changi Airport hahaha... Lucu banget. Sayangnya, kami tidak sendirian saat itu, ada beberapa orang yg melakukan kesalahan yg sama.
    Dari stasiun Tanah Merah naik kereta jalur hijau ke arah Joo Koon, dan kami harus turun dan transit  di stasiun Outram Park (EW 16) dan kami lanjutkan naik jalur ungu Purple Line ke arah Punggol, dan turun di Boon Keng Statiun. Dari Outram Park Station menuju Boon Keng Statiun ini kami melewati jalur Chinatown-Clarke Quay-Dhoby Ghaut-Little India -Farrer Park-Boon Keng Station
Langkah 4, Kami harus Beli Tiket
Langkah selanjutnya adalah membeli tiket MRT. Tiket MRT dapat dibeli di mesin tiket, atau beli kartu langganan sepert EZ-Link atau Singapore Tourist Pass.


 
Untuk informasi cara beli tiket, dapat dilihat di cara beli tiket MRT di Singapore, kartu EZ-Link, dan kartu Singapore Tourist Pass.

Langkah 5 – Tap Kartu
Setelah tiket yang berupa kartu smart card anda dapatkan, segeralah menuju pintu gerbang masuk ke stasiun MRT. Carilah pintu yang ada tanda anak panah hijau.


 

Kemudian dekatkan kartu (tap) ke tiang pintu bagian kanan yang ada gambar kartu. Letakkan kartu tersebut sampai berbunyi beep, kemudian pintu akan terbuka secara otomatis.

 
Saat pertama kali menggunakan kartu ini, saya merasakan sensasi yg luar biasa sekali. Rasanya saya seperti menikmati kecanggihan dunia modern yg segalanya serba rapi, teratur dan sangat praktis. Fabulous.

Langkah 6 – Cari Jalur Kereta
Setelah anda masuk ke stasiun cari jalur kereta yang anda ingin naikin. Seperti telah disebut di atas, setiap jalur kereta mempunyai warna tersendiri. Bila anda naik kereta jalur hijau, carilah petunjuk jalur kereta warna hijau.

Pengalaman saya mencari platform yg bener itu cukup menguji kesabaran dan kemampuan saya untuk bisa sampai ke platform yg bener. Saya harus membaca petunjuk itu dengan cepat dan mengolah informasi yg ada dipapan petunjuk ini dengan tepat di otak saya, agar saya tidak salah arah dan naik MRT yg bener. Hmm merupakan tantangan yg lumayan buat cool buat saya yg terbiasa dengan semrawutnya sistem transportasi di negeri saya.

Langkah 7 – Antrilah dengan Tertib
Setelah jalur kereta sudah ketemu, antrilah di jalur tersebut dengan tertib. Jangan mengantri di depan pintu, tetapi antrilah di samping pintu. Lihat di lantai ada petunjuk anak panah.



Coba lihat gadis di atas ini sudah tepat, dia antri di sisi pintu masuk agar tidak menghalangi penumpang yg akan turun dari kereta.

Langkah 8 – Masuk ke Kereta
Kereta datang sekitar 5 menit sekali, dahulukan orang yang mau keluar kereta dahulu, baru kemudian kita masuk ke kereta. Setelah masuk cari kursi kosong atau bila tidak ada yang kosong kita bisa berdiri. Sebaiknya jangan menduduki kursi reserved seating, karena kursi itu dikhususkan bagi orang tua, ibu hamil, orang cacat, dll.  Perhatikan gambar larangan di dalam kereta, seperti dilarang makan dan minum, merokok, dll.

Pengalaman saya cukup iseng juga. Saya kadang duduk di situ saat tidak ada yg mau duduk di sana. Tidak ada manula atau ibu hamil atau orang cacat. Jadi daripada kosong saya pilih duduk saja di sana hahaha

Langkah 9 – Perhatikan Pengumuman Stasiun
Beberapa saat sebelum kereta berhenti akan diumumkan stasiun tempat kereta berhenti. Contoh pengumuman: “Next Station Little India” atau “Next Station Boon Keng.
Bila tujuan anda sudah dekat sebaiknya anda segera berdiri di dekat pintu agar mudah untuk keluar.

Pengalaman saya karena malas dengar pengumuman ini kadang saya lebih fokus mengingat berapa banyak stop  yg harus saya lalui. Jadi saya hitungin di dalam otak saya. Karena kadang saya juga jadi autis di dalam MRT ini, sibuk mendengarkan musik dari HP saya. Jadi nga bisa dengar pengumumannya.

Langkah 10 – Keluarlah dengan hati-hati
Di atas pintu ada tanda pintu mana yang akan terbuka. Antrilah di depan pintu yang akan terbuka. Setelah kereta berhenti keluarlah dengan hati-hati. Perhatikan bahwa antara kereta dan peron ada lubang sela. Ada beberapa orang yang terperosok dan terjepit dalam sela-sela tersebut.

Langkah 11 – Carilah Pintu Keluar
Untuk mencari pintu keluar carilah tanda Exit. Perhatikan nama tempat Exit-nya, karena jarak antara pintu Exit bisa sangat jauh. Jadi bila anda salah keluar anda bisa berjalan kaki sangat jauh.

Pengalaman saya saat mencari pintu Exit ini terkadang bisa sangat apes banget. Saya pernah salah dan harus balik lagi cari Exit yg bener dan itu lumayan capek karena lorong atau selasar yg saya lalui cukup jauh. Apes aja. Jadi kalau ragu, saya tanya langsung ke petugas yg ada di sana.

Langkah 12 – Tap Kartu Anda di Pintu Keluar
Seperti pada saat masuk, saat keluar anda juga diwajibkan menempelkan kartu di pintu keluar. Tempelkan kartu sampai bunyi beep, dan pintu akan terbuka otomatis.

Langkah 13 – Kembalikan Tiket ke Mesin Tiket
Bila anda membeli tiket standard dari mesin tiket, maka anda harus mengembalikan tiket tersebut ke mesin tiket. Sejumlah uang deposit akan dikembalikan dan keluar dari mesin tiket.
Bila anda pakai EZ-Link atau STP anda tidak perlu mengembalikan tiket.

Saya sangat menyukai pengalaman naik MRT ini, khususnya di Singapore. Saya merasakan bahwa pemerintah Singapore bener-bener serius menangani masalah kenyamanan transportasi terpadu di sana. Meskipun harganya sangat mahal untuk kocek saya tapi tingkat kenyamanan dan tingkat kepraktisannya jangan dipertanyakan lagi. Saya tak perlu khawatir terjebak macet saat menuju bandara. Ada rasa secure saat saya akan mengejar waktu menuju bandara untuk mengejar flight saya. Tidak perlu khawatir terjebak macet yg tak jelas bisa tepat waktu atau tidak. Seharusnya Jakarta belajar dari negeri singa ini dalam hal menangani transportasi massal. Bravo Singapore.

Nuchan@032013
Keep the faith!

Monday, March 11, 2013

Menikmati Universal Studio Singapore


Hari kedua di Singapore, saya dan Evi memutuskan untuk mencoba pergi ke Universal Studio Singapore. Dapat informasi dari tempat kami menginap di Gap Year Hostel sebenarnya kami bisa membeli tiket di hostel seharga 70SGD. Jadi hemat 4 SGD per orang. Sayangnya pagi ini saat kami akan berangkat ke USS, sang resepsionis bilang bahwa tiket harus dipesan sehari sebelumnya. Jadi tidak bisa saat mau berangkat baru pesan. Halah jadi batal deh menghematnya. Tapi karena sudah niat banget akhirnya kami pilih berangkat saja walaupun tanpa dapat discount 4SGD. Nanti ditunda malah nga jadi ke sana...hehehe...Tetap berangkat booo...

Saya dan Evi memilih naik MRT dari Boon Keng, karena MRT terdekat dari Gap Year Hostel adalah Boon Keng Station. Hanya 5 menit berjalan kaki. Meskipun sudah pukul 11 siang tapi matahari masih bersahabat, jadi kami bisa jalan santai menuju station dan melewati lapangan hijau yg ditumbuhi rumput. 

Dari Boon Keng Station kami naik North East Line aka Purple Line menuju Harbourfront Station. Hanya 5 stop dari Boon Keng- Farrer Park-Little India-China Town-Dhoby Ghaut-Harbourfront Station. Dari station ini kami menuju Vivo City Shopping Centre, lalu menuju Level 3. Di level 3 dekat dengan FoodRepublic ada marketing atau tempat penjualan tiket masuk ke Sentosa Island. Untuk memasuki Sentosa Island setiap pengunjung dikenakan biaya seharga 3.5SGD. Setelah bayar kami menuju trem yg akan membawa kami menuju Sentosa Island.

Penghubung antara Vivo City dan Sentosa Island adalah TREM seharga 3.5SGD ini. Konyol juga ya, jaraknya sangat dekat dengan trem ini, tapi bayarnya cukup mahal bagi saya. Capek deh. 

Sampai Sentosa Island, kami langsung menuju USS. Di depan USS yg ada bola dunianya itu sudah dipenuhi pengunjung yg pengen banget photo. Memang icon paling bergengsi adalah bola dunia yg bertuliskan UNIVERSAL ini. Hmmm bingung mau photo dari sudut mana ini. Matahari yg lumayan terik menyebabkan hasil photo rada gelap euy. Meskipun panas pengunjung betah juga bergantian photo cari posisi yg pas dan mantap....hahaha..termasuk saya dan Evi juga sedang berjuang mencari dan mengabadikan photo senarsis mungkin dan pakai senyum yg semanis gula hahaha..Bolak-balik photo dan mengecek hasilnya oke tidak...Ohlala matahari memang terik dan buat photo saya dan Evi rada gelap. Cape banget bernarsis ria hasilnya nga begitu memuaskan ini hahaha...Tapi hasil nego dengan pengunjung lainnya kami bisa buat photo berdua di Samsung Tablet gue.. Tujuannya hanya satu saja buat diupload di FB hahaha Narsis abis bro...

Setelah berjibaku photo-photo di depan bola dunia, kini Evi antri beli tiket masuk. Katanya saat menuju loket tiket tadi ada yg menawarkan tiket murah seharga 60SGD. Tapi karena takut tertipu dan ragu akhirnya Evi pilih beli di counter yg resmi biar aman.


Hampir 10 menit antri akhirnya Evi balik dengan 2 tiket di tangannya. Kami masuk ke USS. Dan di pintu masuk saya tanya ke seorang petugas apa wahana yg paling direkomendasikan? Jawabnya garing banget. tergantung masing-masing orang. Jadi pilih saja sendiri...Halah payah. Kami akhirnya diskusi dengan Evi dan memutuskan kami akan naik Battlestar Galactica aka Roller Coaster dulu...Ini sih bukan pemanasan yah...emang langsung kelas berat hahaha... 

Saat menuju ke Roller Coaster kami mendengarkan sebuah Show seperti penyanyi jadul begitu dengan dandanan penyanyi ala tahun 60an yah kayak zamannya Carpenter Bersaudara atau The Beattles. Dandanannya lumayan oke dan cantik2 lagi penyanyinya....Lumayan bagus pertunjukkannya. mampu menahan pengunujung untuk mendengarkannya...

Setelah itu kami ambil photo di depan mobil POLICE yg jadul banget... Terus melihat sebuah mobil tua kayak Yellow Cab saja..Photo lagi di sana  hahahha


Kami menuju tempat Roller Coaster dan sebelumnnya melewati Gedung yg bertuliskan SESAME STREET..halah narsis lagi dan photo-photo di sini. Setelah itu kami melewati  Gedung Transformers yg menjadi wahana andalannya USS saat ini...

bersambung

Sunday, March 10, 2013

Mengapa Singapore mampu menarik hati wisatawan?

Saya mengawali liburan saya di tahun 2013 dengan terbang ke Singapore bersama sahabat saya Evi. Ini bukan pertama kalinya saya ke Singapore, kalau saya tidak salah hitung, ini kunjungan saya yg ke-5. Tapi karena rentang waktunya lumayan panjang dari satu kunjungan ke kunjungan berikutnya, maka saya sering terkagum-kagum dengan perubahan tata-kota dan juga bangunan-bangunan modern yg dibangun oleh pemerintah Singapore dalam rangka menarik wisatawan mancanegara dan juga wisatawan Asia.

Jangan heran, kalau kamu berkunjung ke Singapore, dengan mudah kamu bisa menemukan turis dari berbagai negara bebas berjalan-jalan di setiap sudut kota. Turis-turis yg memenuhi Singapore ini terlihat sangat menikmati kota ini. Selain transportasinya yg sangat modern dan bagus, ditambah lagi kota ini cukup bersih. Kalau kamu suka casino, maka mereka sudah memiliki sebuah arena judi atau casino sekelas Las Vegas yg dibangun di dekat Bayfront, Marina Bay Sands. Bangunan Marina Bay Sands Casino dan Hotel ini sangat unik dan bangunannya sangat atraktif. Jadi sangat mendominasi view yg ada disekitar Marina Bay. Malam hari area di sekitar Marina Bay dan Bayfront ini sangat indah dengan lite-up. Pemandangan malam yg sangat mengagumkan.

Hari pertama di Singapore, saya dan Evi memutuskan untuk memulai perjalanan kami dari Boon Keng Station menuju China Town Station. Saat tiba di China Town Station, saya dan Evi dibuat bingung dengan pilihan exit mana yg menuju China Town Market. Mumpung masih bingung, saya menyarankan ke Evi agar kami membeli EZ Link Card saja. Karena malas banget setiap kali harus naik MRT kami harus menuju mesin tiket untuk membeli tiket. Selain makan waktu, saya juga gemes dgn coin-coin yg banyak sebagai uang kembalian saat membeli tiket. Ditambah lagi saya dan Evi belum terbiasa dengan jenis coin mereka. Mana yg 10 sen, 20 sen, 50 sen, 1 SGD. Kami harus mengecek ulang setiap coin yg kami pegang, dan itu memakan waktu dan menjengkelkan. Akhirnya kami putuskan membeli EZ Link Card. Harganya memang agak mahal juga. EZ Link Card yg baru seharga 12 SGD. 5 SGD untuk Card  tapi tidak ada Refund untuik biaya Card seharga 5SGD. Sedangkan sisanya 7SGD bisa kami gunakan. Kalau cardnya sudah tidak dipakai lagi, kita bisa ambil sisa dana di dalamnya melalui bagian marketing yg ada di setiap station. Setelah beli card, kami akhirnya bisa melihat Exit untuk China Town Market. Ternyata terintegrasi dengan SMRT.


Melalui pintu keluar, saya langsung bisa melihat bangunan-bangunan tua yg mendominasi China Town Market ini masih terlihat terawat rapi. Warnanya pun sangat mencolok,kuning,merah,hijau. Dan jendelanya terlihat sangat tinggi, bergaya masa lalu. Rasanya puas menyaksikan bangunan-bangunan masa lalu yg dirawat dengan baik dan rapi. Saya suka jengkel menyaksikan sebuah negara yg suka menghancurkan bangunan bersejarah demi bangunan modern yg sungguh sangat mengganggu dan merugikan generasi muda yg kehilangan jejak sejarah. Tapi Singapore mampu mempertahankan seluruh bangunan bersejarah milik mereka. Dan ini bisa menjadi suri-tauladan bagi beberapa negara berkembang yg suka menghancurkan jejak sejarah, termasuk Indonesia, negara yg paling rajin menghancurkan nilai-nilai sejarah dan jejak sejarah.



Memasuki China Town, maka mata saya dan Evi langsung dibuai oleh berbagai souvenirs yg dijual di toko-toko souvenirs yg berdiri di kiri-kanan jalanan yg ada di sana. Memang souvenirs yg dijual masih seputar itu-itu saja, key holders, T-Shirt yg ada logo Singapore, tas-tas yg diberi logo Singapore dan berbagai Tag Bag yg lumayan unik. Kalau untuk sekedar sebagai buah tangan atau oleh-oleh saya pikir cukup lumayan untuk dibeli karena harganya pun relatif sangat murah. Tapi jangan harap kualitasnya baik yah.. Murah itu identik dengan kualitas rendah banget. Tapi yah namanya juga oleh-oleh. Saya dan Evi tertarik membeli suitcase yg bisa dijadikan tempat make-up, seharga 10SGD untuk 4 pcs...Lumayan murah juga khan? So saya dan Evi beli warna biru dan juga abu-abu. Dan dilanjutkan menyusuri seluruh China Town...Akhirnya bocor juga tuch kantong, beli oleh-oleh yg antara penting dan tak penting...hahaha




 Seperti ini suitcase yg dijual di beberapa shop yg ada di China Town. Uniknya, besar kecil harganya sama saja 10SGD for 4pcs. Warnanya banyak, mulai dari Brown,Grey,Purple,Dark Blue, Red,etc. Pokoknya colorful banget deh. 3M, murah,meriah,mantap....(lol)

***
Kami berjalan sampai ke ujung jalan China Town ini, dan di sudut jalan kami melihat Sri Mariamman Temple.
Sri Mariamman Temple adalah salah satu kuil Hindu tertua di Singapura. Ini adalah sebuah kuil keagamaan yg dibangun dalam gaya Dravida. Terletak di South Bridge Road No 244, terletak di distrik Chinatown dekat pusat kota. Kuil ini melayani South Indian Tamil Hindu Singapura. Karena nilai arsitektur dan sejarahnya, kuil ini telah dikukuhkan sebagai Monumen Nasional dan merupakan daya tarik wisata utama di Singapura. Sri Mariamman Temple didirikan pada tahun 1827 oleh Naraina Pillai, delapan tahun setelah British East India Company mendirikan pemukiman perdagangan di Singapura.

Saya selalu tertarik menyaksikan ritual unik keagamaan. Menyaksikan orang-orang yg khusuk memuja dewa mereka. Melantunkan senandung puja-puji kepada dewa-dewa alam. Mencari kedamaian dalam ruang yg dipenuhi dupa wewangian. Menyingkir dari sibuk dan penatnya rutinitas kehidupan. Meskipun terasa janggal buat saya, kuil ini dikelilingi  toko-toko kecil yg disibukkan oleh para pedagang yg sedang sibuk mencari peruntungan. Di sisi lain ada kuil tempat orang-orang yg mencari kedamaian dan perlindungan dari dewa-dewa yg menguasai jagat raya ini. Aneh tapi saya selalu melihat kuil-kuil yg berada di tengah pusat perdagangan. Yah tapi begitulah paradoks kehidupan. Selalu ada dua sisi.