Friday, June 18, 2010

Pesona Pulau Belitung ( Serial 2 )

Pada hari yg sama kita berada di Pulau Lengkuas ini, sekumpulan photographer dari Jakarta sedang mengunjungi pulau ini, kalau tidak salah ada sekitar seratus-an orang karena saya lihat mereka menggunakan 2 bis pariwisata dan menginap di Lor In Resort di daerah Tanjung Tinggi Beach…

Gambar di atas memperlihatkan para photographer yg sedang membidikkan kameranya ke arah mercusuar.

Mercusuar ini di bangun pada masa penjajahan Belanda tahun 1882….dari ketinggian menara mercusuar sejumlah 18 lantai ini, kalau tidak salah ketinggiannya sampai 75m, Anda dapat menyaksikan keindahan Pulau Lengkuas dan pulau2 lain yg ada disekitarnya…Angin semilir akan berhembus menerpa wajah Anda terasa sejuk sekali dan Anda dapat menghirup udara bersih yg meringankan paru-paru Anda. Tapi ketinggian ini membuat saya gemetar sekali, harus berpegangan erat pada besi-besi menara yg sudah berkarat, dan rasanya hukum gravitasi bumi sedang berlaku di sini dan saya harus memegang pagar besi menara semakin erat…ihhh takut sekali tapi sekaligus exciting…adrenalin meningkat jantung berpacu dengan sangat cepat tapi pemandangan yg sangat indah ini mengalahkan semua ketakutan saya akan ketinggian:D

Pulau Burung ini tidak jauh dari Pulau Lengkuas.Tetapi tempat ini sangat menarik buat saya.Di sini Anda dapat melepas lelah di sebuah pondok yg di depannya tersedia bale-bale buat tidur sambil melamun memandang laut lepas nan biru….Tempatnya sangat teduh karena banyak tumbuh pohon kelapa…Kalau Anda suka air kelapa muda, tinggal minta tolong saja kepada penjaga pulau tersebut, dan dia akan dengan senang hati memetik beberapa butir kelapa muda yg segar…Dijamin Anda pasti puas…air kelapanya sangat nikmat dan daging kelapanya juga sangat manis dan empuk…pokoknya siiplah:P Tapi pulangnya jangan lupa kasih salam tempel alias ang pao buat penjaga pulau…manjat kelapanya juga capee booo …tinggi banget…he..he..


Pasir putih dan pantai yg landai tentu membuat kita betah berlama-lama menyusuri barisan pasir putih ini.


Sisi lain dari pemandangan yg ada di Pulau Burung...hamparan laut luas yg misterius dan menggoda:D

Pulau Kera adalah petualang terakhir kami di hari kedua 16 Aug 2008. Di pulau ini pun kami menemukan keunikan yg berbeda. Batu-batu granite yg besar dan tinggi banyak ditemukan di pulau ini…


Anda bisa mendaki batu granite yg tinggi dan duduk di atas batu2 tsb sambil menanti matahari senja terbenam di ufuk barat…Sinar matahari senja yg menyinari batu-batu granite tsb kalau diabadikan dgn digicam akan terlihat unik sekali..Petualangan yg sangat manis dan tak terlupakan…

Perahu kecil inilah yg kami sewa selama sehari penuh untuk menyisir 3 pulau kecil yg cantik dan elok tsb. Kami kembali ke Tanjung Binga sudah pukul 18.30 petang dan semburat merah mentari senja sudah menipis tanda malam hampir menjelang. Dua bayangan lelaki ini adalah tukang perahu merangkap jadi pemandu wisata dadakan buat kami…Kulit hitam legam dihantam matahari, tapi hatinya bak seputih kapas, baik hati, jujur, senyumnya yg tulus,tawanya riang dan membahagiakan. Ini bagaikan potret asli masyarakat Indonesia yg ramah tamah dan saya tak akan pernah melupakan kebaikan dan keramahannya. Apakah keindahan alamnya membuat hati penduduk Belitung ini, menjadi seindah alamnya juga?

Hari ketiga, Minggu 17 Aug 2008, agenda kami adalah menjelajahi Belitung Timur.Jarak tempuh dari Belitung Timur ke Belitung Barat dari hotel kami ke sana menempuh waktu kira-kira 1.5 jam…lumayan jauh yah?
Dari Martani Hotel berjalan kaki 10menit saja, Anda dapat menyaksikan sunrise di Pelabuhan Tanjung Pandan…disini bersandar kapal-kapal besar yg mengangkut penumpang antar pulau.

Sepulang dari melihat sunrise, Anda akan dimanjakan oleh berbagai warung kopi yg banyak terdapat di setiap simpang jalan besar.Singgahlah sejenak untuk menikmati kopi nikmat ala Belitung.

Di sini masyarakatnya sangat santai,senang berkumpul diwarung2 kopi sambil sarapan pagi minum teh susu atau kopi susu beserta aneka macam makanan ringan tradisional…Kalo Anda penggemar telur ayam kampong setengah matang….maka di sini lah surganya…mak yuuuusssssss abis! Rasa kopi susunya nikmaaaaaaaaaaaaaattttttttt bukan kepalang….Anda jangan percaya kepada saya, tapi coba datang sendiri ke sini…saya takut Anda nga mau lagi balik ke STARBUCK…he..he..he…Tempat yg paling mudah ditemukan di Belitung adalah warung kopi…makanya ada kokier yg bilang ini kota sejuta warung kopi…Bila Anda berbelanja di pasar tradisional pun  maka hampir disetiap sudut ada warung kopi, dan Anda tidak perlu pusing mau pilih warkop yg mana yg enak…karena semuanya sama-sama enaknya…pokoknya enaklah…Orang Belitung itu katanya hampir mirip kayak orang Prancis lho santai banget, senang ngobrol2 di warkop sambil membicarakan masalah politik yg sedang bergulir di media massa.Khan orang Prancis juga senang bersantai di café-café sambil ngopi dan membahas masalah politik…he..he..he…Wong saya lagi ngopi di salah satu warkop ternyata ada pejabatnya juga lagi ngopi di sebelah saya beserta sanak keluarganya…Dia bingung lihat saya dan teman2 saya sedikit norak karena sibuk memotret sana sini…orang lagi ngopi juga diphotoin melulu…belum lagi bahasa gaulnya kita membuat mereka mudah mengenali kita sebagai pendatang dari Jakarta. Tapi mereka sangat ramah sekali menghadapi semua kenorakan kita…Bahkan sang pejabat dengan sukarela menggundang kita untuk hadir dalam salah satu event Lomba Perahu Sedunia yg diadakan di Pantai Serdang Belitung Timur di bulan October 2008. Wooww asyik sekali:p

Pukul  8:30 pagi kami meluncur menuju Belitung Timur.Tempat pertama yg kami singgahi adalah Vihara Budhayana yg terletak di dekat Pantai Burung Mandi.Vihara ini dibangun kira2 400tahun yg lalu.Seperti layaknya vihara kuno yg lainnya, vihara ini pun dibangun dengan mempertimbangkan “fengshui”. Letaknya sangat strategis berada diketinggian dan dikelilingi perbukitan serta hutan lindung. Posisi tempat sembahyang menghadap ke arah laut lepas. Dari atas vihara ini kita bisa mendengarkan deburan ombak yg memecah pantai dan angin gunung  bertiup semilir dan sepoi-sepoi membuat suasana di dalam vihara ini sangat sejuk. Suasana yg sangat membuai membuat kita betah berlama-lama di beranda vihara sambil melamun melihat laut lepas…ahh jadi pengen bobo:+)

Ada kejadian unik ketika saya dan teman2 saya memasuki vihara ini. Jeng soso yg selalu bikin kejadian unik ketika menaiki tangga vihara dia melihat deretan buah-buahan dan berbagai jenis makanan tersaji di meja altar sembahyang vihara, tapi dasar tuch anak udah lapar banget kale yee…tiba2 nyeletuk bilang “Hei…hei..Ada restoran lho di atas ini” ha..ha..ha..udah jelas2 kita lagi ke vihara ..masak di vihara ada restoran non?ayak-ayak wae nie Jeng soso:D

Setelah kami sampai diatas dekat altar sembahyang ternyata ada suhu yg menjaga vihara tsb. Dengan senyum manis dia mempersilahkan kami melihat2 isi vihara yg dipenuhi dengan ornamen2 yg khas Tiongkok…

Ada hiasan di tiang2 yg berornamen ular naga, ada photo dewi yg cantik sekali di dinding dekat altar…ada photo dewanya tapi koq sedikit endut dan janggutnya panjang he..he..he…Nach setelah lihat2 sang suhu bilang bahwa kita boleh minta diramal dan didoakan jodoh,nasib,karir,usaha, dll atau apa saja bolehlah…Ini dia yg ditunggu2 ..teman saya Jeng soso, langsung antusias mendengarnya wajahnya sumringah seolah2 sudah menemukan jawaban atas doanya...aduch sabar bu …dengan wajah serius dia bertanya ulang ..boleh tanya2 tentang jodoh?? dengan mimik serius banget…yah boleh silahkan kata suhunya…namanya siapa, datang dari mana, dan pengen di ramal apa? Lalu dengan sigap Jeng soso menjawab "Jodoh"…Maka Sang suhu bersiap2 dan memukul gong 3X …tong!tong!tong! tanda akan segera di mulai upacara…wuih jadi merinding mendengarnya..ini bener2 serius ya meramalnya…Lalu suhu membakar “tho” dan komat kamit menyebutkan nama Jeng soso…kemudian dia mengguncang2 kotak bamboo yg berisi batangan2 kecil bamboo yg sudah diberi nomor2 di setiap batang bamboo tsb. Kalau tidak salah nomor batang bamboo tsb dari 1-100.Setiap nomor tsb mewakili isi ramalan atau disebut “Ciam Si”. Ketika kotak bamboo diguncang2 maka salah satu batang bamboo akan jatuh. Dan untuk konfirmasi  ulang maka suhu kembali melemparkan semacam kumpulan batu2 kayak mata dadu ke depan altar. Setelah nomor kombinasi ramalan ini ditemukan, kita dan suhu menuju tempat “Ciam Si” melihat apa yg tertulis di dalam lembaran “Ciam Si” tsb. Tahap satu ternyata perjodohan Jeng soso kurang baik…maka harus di doakan ulang untuk menolak bala. Suhu kembali ke depan altar untuk mendoakan penolakan bala…dan mengulang doa kembali untuk mendapatkan “Ciam Si” yg baru…Yang kedua ini memang isi ramalannya lebih baik…bahwa teman saya Jeng soso akan mendapatkan jodohnya…Horee!!!!…asyik banget..Selamat ya Jeng Soso…akhirnya akan mendapatkan juga pria idamannya…Nach karena nga mau kalah sama Jeng soso saya pun minta diramalkan jodoh saya…Saya berharap dia akan memberikan ciri-ciri lelaki yang pas buat saya juga..ha..ha..ha…Ini kalau opung (nenek) saya tahu, saya minta diramal begini..saya yakin dia akan bangkit dari kuburnya…he..he..he…maaf ya nek! Soalnya saya udah desperate nie pengen dapat pujaan hati..ha..ha..kaco banget nie..cucunya…

Tampaknya setelah kami selesai meramal ada serombongan tamu yg datang  meramaikan klenteng ini, maka kami pun segera meninggalkan vihara ini. Sepanjang jalan kami terus membicarakan hasil ramalan yg mengelikan ini sembari memutar ulang rekaman video sewaktu suhu membuat ritual ramalan kami yg direkam sahabat saya Mvi…pengalaman pertama saya diramal dengan cara yg unik:-). Keluar dari vihara Bukit Burung Mandi kami meluncur menuju Pantai Serdang yg tak jauh letaknya dari Pantai Burung Mandi sekitar 5-10menit dengan mobil.

nuchan@07112008
copyright

No comments:

Post a Comment