Monday, June 14, 2010

Potret buram

Puisi
Bumi masih berduka
Langit masih menangis
Tumbuhan masih bernyanyi
Tembang-tembang duka yg sunyi
Angin masih semilir berhembus
Mengirimkan berita duka ke seluruh penjuru alam
Bahwa telah terjadi tragedi kemanusiaan
Di sini di sini di langit Jakarta yg buram
Seburam potret-potret kematian saudaraku2
Yg meregang nyawa tanpa ditemani sanak-saudara
Dalam ledakan bom yg mematikan
Jumat,17 July 2009

Dari tangan-tangan yg tak berperikemanusiaan
Yg mengatasnamakan keadilan
Entah keadilan  mana yg diinginkan mereka
Inikah yg dinamakan keadilan
Membantai saudara sendiri
Menghancurkan orang-orang yg tak berdosa
Menyisakan luka-luka batin di dasar hati
Menyisakan kebencian tak berujung

Berapa lama luka ini akan sembuh
Berapa lama amarah ini akan reda
Berapa lama kita akan mempertengkarkan
Perbedaan di antara kita

Bukankah kita semua keturunan dari nenek moyang yg sama
Lahir dari rahim wanita pertama  bernama Hawa
Terbentuk dari  sperma yg sama
Milik manusia pertama ciptaan Sang Khalik
Yg bernama Adam

Lalu apa yg kita perebutkan
Kenapa kita tak bisa hidup damai
Di bumi yg sama
Di langit yg sama
Menghirup udara kebebasan di tempat yg sama
Yg sudah dianugerahkan Sang Pencipta

Kenapa ?
Bosan sudah aku bertanya kenapa ?
Kenapa ?Menjadi tanya tak berjawab…
Seolah2 aku hanya mendengar gema suaraku sendiri
Sendiri sendiri dalam kesunyian …
Kesunyian tak berbatas….


nuchan@21072009
potret buram negeriku

No comments:

Post a Comment