Thursday, June 24, 2010

Kisah 1000 Hari Sabtu

Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningan sunyi senyap sebab aku yang pertama  bangun pagi, atau mungkin juga karena tak terkira  gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya, beberapa jam pertama Sabtu pagi amat  menyenangkan.

Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke  dapur dengan membawa secangkir kopi hangat di satu  tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya. Apa yang  biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat  yang tak terlupakan dalam hidup ini. Begini  kisahnya.

Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincang Sabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedang berbicara mengenai  seribu kelereng kepada seseorang di telpon yang  dipanggil "Tom". Aku tergelitik dan duduk ingin  mendengarkan apa obrolannya.

"Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan  pekerjaanmu. Aku yakin mereka menggajimu cukup banyak,  tapi kan sangat sayang sekali kau harus meninggalkan  rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok  ada anak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam  seminggunya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Untuk  menonton pertunjukan tarian putrimu pun kau tak  sempat".



Ia melanjutkan : "Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantuku mengatur dan menjaga prioritas apa yang yang  harus kulakukan dalam hidupku".

Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng" nya. "Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung-hitung. Kan umumnya orang rata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang, tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun.  Lalu, aku kalikan 75 ini dengan 52 dan mendapatkan angka  3900 yang merupakan jumlah semua hari Sabtu yang  rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarang perhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang  lebih penting".

"Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir  olehku semua detail ini", sambungnya, "dan pada saat itu  aku kan sudah melewatkan 2800 hari Sabtu. Aku terbiasa  memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun, maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang  masih bisa kunikmati".

"Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir  kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yang  kuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap  Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan  membuangnya".

"Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku. Sungguh, tak ada yang  lebih berharga daripada mengamati waktumu di dunia ini  menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan  meluruskan segala prioritas hidupmu".

"Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmu dan mengajak keluar istriku  tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini, kelereng  terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku  befikir, kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang  akan datang, maka Tuhan telah memberi aku dengan sedikit  waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan dengan  orang-orang yang kusayangi".

"Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkan lebih banyak waktu dengan  orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharap suatu saat  bisa berjumpa denganmu. Selamat pagi!"

Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisa terdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator  acara itupun membisu. Mungkin ia mau memberi para  pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya. Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu,  tetapi aku ganti acara, aku naik ke atas dan  membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.

"Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi  sarapan". "Lho, ada apa ini...?", tanyanya tersenyum. "Ah, tidak ada apa-apa, tidak ada yang spesial", jawabku,  "Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hari Sabtu  dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di  toko mainan ya? Aku butuh beli kelereng."

HAVE A GREAT WEEKEND AND MAY ALL SATURDAYS BE SPECIAL AND  MAY
YOU HAVE MANY HAPPY YEARS AFTER YOU LOSE ALL YOUR  MARBLES.

Source : Unknown
Posted by Nuchan

No comments:

Post a Comment