My
diary Saturday, Jan 19th 2013
Pagi
ini aku terbangun sudah hampir pukul 8:30an. Bibik bahkan sudah selesai mencuci
pakaian. Saking lelapnya, aku bahkan tak mendengar suara dan bunyi apapun.
Udara dingin yg menusuk tulang sudah berlangsung hampir 4 hari lamanya. Sejak
hujan deras yg terus mengguyur bumi sejak 15 Jan 2013 yg lalu. Hampir setiap
malam hujan terus mengguyur bumi. Tiap malam tidur ditemani irama hujan.
Selimut tebal menjadi kawan setia saat tidur. Hujan menjadi nyanyian malam yg
menenangkan hati. Sayang sekali saat bangun pagi pun menjadi acara yg
menyakitkan karena sebagian tubuh masih ingin berpelukan dan berdekapan dengan
selimut tebal tapi terkadang tugas menjadi kuli sudah memanggil. Oh sungguh
drama yg menyakitkan.
Pagi
ini seperti biasa di hari libur menjadi hari keramat. Bangun siang dengan
bebas. Ohlala nikmatnya.
Aku
harus segera belanja ke pasar karena saya ingin masak dan makan makanan
favoritku. Pagi ini saat sampai di pasar semua sudah habis. Yg ada hanya sisa
saja. Pukul 9 pagi pasar pagi memang sudah mulai kehabisan ikan dan
sayur-sayuran segar.
Akhirnya
aku hanya beli ikan teri Medan buat disambal balado dan telur ayam buat di
dadar. Adik saya lebih suka telur dibandingkan teri. Aku tidak beli sayur lagi
karena stok sayur buncis masih ada di kulkas. Maka aku hanya beli beras lagi 2
liter buat jatah minggu ini dan cabe rawit galak satu ons buat jatah sambel
pedas.Aku selalu makan pakai sambel pedas. Jadi ikannya boleh teri Medan atau
telur atau udang tapi syarat yg harus dipenuhi adalah harus ada sambel pedas
buat makan supaya makyus. Dasar gila cabe.
Selain
itu aku beli kacang tanah buat direbus seliter. Dan juga satu buah jagung muda
buah direbus juga. Buat ngemil saat nonton tv. Jadi hari ini semuanya serba
sederhana tapi aku tetap suka dengan menunya.
Selesai
belanja, aku menelpon Evi tentang keadaan dia di Jakarta, apakah sudah membaik
atau tidak. Katanya air masih tergenang di dekat flat-nya. Dan lift juga mati
total sehingga dia setiap hari harus naik tangga ke Lt.6. Betisnya sampai
terasa sakit karena setiap hari harus naik turun tangga melulu. Kasihan.
Sesudah
itu aku membicarakan mengenai hostel atau hotel yg akan kami booking di
Singapore. Dia memilih menyerahkan apa saja ke aku. Alamak malah repot yah
hehehe. Pilih di Geylang atau justru di China Town atau di Bugis Junction saja.
Jadi bingung nie…Mau yg mana?
Bosan
memikirkan yg berat, aku memilih menghabiskan waktu menonton tv dan juga
menulis sesuatu di laptop aku sembari mencari-cari photo-photo yg pas buat artikel
yg aku tulis. Pukul 12 siang bibik selesai memasak, aku makan siang. Enak juga
menu hari ini ya, karena ada sambel pedas pakai andaliman. Makyus juga.
Setelah
makan balik lagi menulis artikel. Tapi setelah capek, aku tertidur lelap sampai
pukul 5 sore. Pas bangun, hari sudah mulai gelap banget. Bangun tidur aku
segera mandi sore. Badan jadi segar banget. Jam 6 sore, aku menonton acara IMB.
Suka banget lihat Joshua feat sama Terry. Keren banget. Walaupun secara pribadi
aku tidak begitu menyukai IMB 3 ini tapi karena ada Joshua dan jurinya Deddy Corbuzier,
jadi aku suka juga melihat aksi mereka berdua hehehe
Selesai
IMB aku nge-net lagi sampai malam. Sembari mengupload artikel Is Fall the best
season ke blog aku. Lumayan juga hari ini ada hasilnya yg bisa aku upload ke
blog. Sudah lama juga tidak menulis secara serius hehehe. Tergantung mood saja.
Payah.
Jadi
hari ini apa yg istimewa ya? Mungkin tidak ada tapi aku perlu bersyukur bahwa
hari ini aku masih diberikan kesehatan dan juga segala karunia, limpah rahmat
karena makan,minum,sandang,pangan semua masih tersedia semua. Coba sahabat dan
handai taulan,maupun saudara sebangsa kami yg tinggal di Jakarta di daerah yg bener-bener tergenang
banjir yg sangat parah, pasti sangat prihatin karena banjir yg nyaris
melumpuhkan denyut nadi ekonomi di ibukota negara kami ini. Banjir dimana-mana.
Tingi air mencapai 30-50 cm bahkan ada yg 1-2 meter katanya. Terutama di daerah
Pluit dan Laguna yg dekat ke laut. Bahkan Pantai Mutiara yg katanya kategori
rumah elit itu pun tak luput dari banjir. Saya ingat Pantai Mutiara ya ingat
Gayus Tambunan yg dihukum karena korup sekian milyar dari kantor perpajakan
padahal cuma golongan kecil bisa korup besar.
Semoga
banjir cepat surut dan berlalu. Semoga rakyat Indonesia terutama orang DKI
lebih sadar diri lagi, agar tak membuang sampah sembarangan lagi. Semua
perumahan harus membuat daerah resapan air dengan baik. Jangan lagi teras rumah
dijadikan bangunan permanent sehingga tidak ada resapan air. Seharusnya
disediakan taman belakang dan juga taman di depan yg tidak dijadikan lantai
permanent, sehingga menghilangkan area resapan air. Taubat deh rakyat
Indonesia. Bersahabatlah dengan alam. Seluruh sungai juga sudah dangkal dan
harus dinormalkan fungsinya kembali. Bagi yg tinggal di bantaran sungai tapi
i-legal,mohon sadar dan mau direlokasikan ke tempat baru supaya banjir bisa
diatasi kembali. Demi kebaikan orang banyak, harus mau diaturlah. Semoga
Jokowi-Ahok mampu mengatasi masalah ini bersama semua rakyat DKI. Peace!
nuchan@19012013
No comments:
Post a Comment