Thursday, January 24, 2013

My diary Saturday, Jan 19th 2013



My diary Saturday, Jan 19th 2013

Pagi ini aku terbangun sudah hampir pukul 8:30an. Bibik bahkan sudah selesai mencuci pakaian. Saking lelapnya, aku bahkan tak mendengar suara dan bunyi apapun. Udara dingin yg menusuk tulang sudah berlangsung hampir 4 hari lamanya. Sejak hujan deras yg terus mengguyur bumi sejak 15 Jan 2013 yg lalu. Hampir setiap malam hujan terus mengguyur bumi. Tiap malam tidur ditemani irama hujan. Selimut tebal menjadi kawan setia saat tidur. Hujan menjadi nyanyian malam yg menenangkan hati. Sayang sekali saat bangun pagi pun menjadi acara yg menyakitkan karena sebagian tubuh masih ingin berpelukan dan berdekapan dengan selimut tebal tapi terkadang tugas menjadi kuli sudah memanggil. Oh sungguh drama yg menyakitkan.


Pagi ini seperti biasa di hari libur menjadi hari keramat. Bangun siang dengan bebas. Ohlala nikmatnya.

Aku harus segera belanja ke pasar karena saya ingin masak dan makan makanan favoritku. Pagi ini saat sampai di pasar semua sudah habis. Yg ada hanya sisa saja. Pukul 9 pagi pasar pagi memang sudah mulai kehabisan ikan dan sayur-sayuran segar.

Akhirnya aku hanya beli ikan teri Medan buat disambal balado dan telur ayam buat di dadar. Adik saya lebih suka telur dibandingkan teri. Aku tidak beli sayur lagi karena stok sayur buncis masih ada di kulkas. Maka aku hanya beli beras lagi 2 liter buat jatah minggu ini dan cabe rawit galak satu ons buat jatah sambel pedas.Aku selalu makan pakai sambel pedas. Jadi ikannya boleh teri Medan atau telur atau udang tapi syarat yg harus dipenuhi adalah harus ada sambel pedas buat makan supaya makyus. Dasar gila cabe.

Selain itu aku beli kacang tanah buat direbus seliter. Dan juga satu buah jagung muda buah direbus juga. Buat ngemil saat nonton tv. Jadi hari ini semuanya serba sederhana tapi aku tetap suka dengan menunya.

Selesai belanja, aku menelpon Evi tentang keadaan dia di Jakarta, apakah sudah membaik atau tidak. Katanya air masih tergenang di dekat flat-nya. Dan lift juga mati total sehingga dia setiap hari harus naik tangga ke Lt.6. Betisnya sampai terasa sakit karena setiap hari harus naik turun tangga melulu. Kasihan.

Sesudah itu aku membicarakan mengenai hostel atau hotel yg akan kami booking di Singapore. Dia memilih menyerahkan apa saja ke aku. Alamak malah repot yah hehehe. Pilih di Geylang atau justru di China Town atau di Bugis Junction saja. Jadi bingung nie…Mau yg mana?

Bosan memikirkan yg berat, aku memilih menghabiskan waktu menonton tv dan juga menulis sesuatu di laptop aku sembari mencari-cari photo-photo yg pas buat artikel yg aku tulis. Pukul 12 siang bibik selesai memasak, aku makan siang. Enak juga menu hari ini ya, karena ada sambel pedas pakai andaliman. Makyus juga.

Setelah makan balik lagi menulis artikel. Tapi setelah capek, aku tertidur lelap sampai pukul 5 sore. Pas bangun, hari sudah mulai gelap banget. Bangun tidur aku segera mandi sore. Badan jadi segar banget. Jam 6 sore, aku menonton acara IMB. Suka banget lihat Joshua feat sama Terry. Keren banget. Walaupun secara pribadi aku tidak begitu menyukai IMB 3 ini tapi karena ada Joshua dan jurinya Deddy Corbuzier, jadi aku suka juga melihat aksi mereka berdua hehehe

Selesai IMB aku nge-net lagi sampai malam. Sembari mengupload artikel Is Fall the best season ke blog aku. Lumayan juga hari ini ada hasilnya yg bisa aku upload ke blog. Sudah lama juga tidak menulis secara serius hehehe. Tergantung mood saja. Payah.

Jadi hari ini apa yg istimewa ya? Mungkin tidak ada tapi aku perlu bersyukur bahwa hari ini aku masih diberikan kesehatan dan juga segala karunia, limpah rahmat karena makan,minum,sandang,pangan semua masih tersedia semua. Coba sahabat dan handai taulan,maupun saudara sebangsa kami yg tinggal  di Jakarta di daerah yg bener-bener tergenang banjir yg sangat parah, pasti sangat prihatin karena banjir yg nyaris melumpuhkan denyut nadi ekonomi di ibukota negara kami ini. Banjir dimana-mana. Tingi air mencapai 30-50 cm bahkan ada yg 1-2 meter katanya. Terutama di daerah Pluit dan Laguna yg dekat ke laut. Bahkan Pantai Mutiara yg katanya kategori rumah elit itu pun tak luput dari banjir. Saya ingat Pantai Mutiara ya ingat Gayus Tambunan yg dihukum karena korup sekian milyar dari kantor perpajakan padahal cuma golongan kecil bisa korup besar.

Semoga banjir cepat surut dan berlalu. Semoga rakyat Indonesia terutama orang DKI lebih sadar diri lagi, agar tak membuang sampah sembarangan lagi. Semua perumahan harus membuat daerah resapan air dengan baik. Jangan lagi teras rumah dijadikan bangunan permanent sehingga tidak ada resapan air. Seharusnya disediakan taman belakang dan juga taman di depan yg tidak dijadikan lantai permanent, sehingga menghilangkan area resapan air. Taubat deh rakyat Indonesia. Bersahabatlah dengan alam. Seluruh sungai juga sudah dangkal dan harus dinormalkan fungsinya kembali. Bagi yg tinggal di bantaran sungai tapi i-legal,mohon sadar dan mau direlokasikan ke tempat baru supaya banjir bisa diatasi kembali. Demi kebaikan orang banyak, harus mau diaturlah. Semoga Jokowi-Ahok mampu mengatasi masalah ini bersama semua rakyat DKI. Peace!

nuchan@19012013

No comments:

Post a Comment