Monday, February 28, 2011

Penyakit abad 21

Setelah sekian lama saya tak berkomunikasi dengan sahabat saya, tiba-tiba saya dapat kabar dari sana-sini bahwa sahabat  saya sedang mendampingi suaminya yang sedang sakit di salah satu rumah sakit ternama di negara jiran. Saya yg sudah berbulan-bulan putus komunikasi mendadak sontak kaget bukan main mendengar kabar tersebut. Saya lihat di wall FB-nya memang ada beberapa status yg dipostingnya yg mengabarkan bahwa suaminya sedang dirawat. Rasanya ingin tanya langsung tapi ada perasaan sungkan yg sulit saya jabarkan. Saya khawatir salah bicara. Menurut perasaan saya, tidak semua orang senang atau legowo kalau orang lain ikut campur masalah hidupnya.

Saya pun tak mau terjebak logika yg tak jelas, seolah-olah peduli padahal saya hanya  pengen icam (ikut campur) doing sih. Jadilah saya berpikir 2X untuk bertanya atau tidak yah? Berulang-ulang saya bergumul dalam benak saya, mau tanya atau tidak yah? Kalau tidak tanya tapi sudah dengar kabarnya, koq terkesan kurang peduli yah…saya jadi serba salah. Akhirnya saya coba layangkan surat via inbox FB, menanyakan kebenaran berita tentang suaminya sakit…Saya hanya bilang, kabar yg saya dengar betul tidak? Sambil menekankan beliau tak perlu menjelaskan sakit apa dan bagaimana. Betul, dalam waktu singkat dia sudah membalas surat saya via inbox. Ternyata beritanya benar.

Mendengar kabar tersebut ternyata benar, saya malah kaget dan bingung sekali. Karena secara fisik saya lihat suaminya tinggi, gagah dan terlihat sangat tampan dan bahkan secara kasat mata terlihat sehat sekali. Saya tak pernah menduga di dalam tubuh yg gagah itu ternyata terpendam berbagai penyakit yg lumayan serius. Saya tak habis pikir koq bisa yah?

Saya jadi ingat Ajie Massaid setelah wafat, dikabarkan beliau meninggal dunia karena serangan jantung. Semua orang yg mengenal Ajie Massaid terbelalak kaget, bagaimana mungkin anggota DPR ini, dengan tubuhnya yg terlihat atletis dan gagah itu terpendam sakit jantung yg sudah menahun kata dokter. Koq bisa yah? Sampai-sampai ada yg curiga kalau kematian beliau tersebut termasuk yg perlu diselidiki. Padahal dokter yg menanganinya sudah menjelaskan bahwa benar beliau wafat karena serangan jantung. Tapi beberapa orang tetap tak percaya juga. Berbagai spekulasi pun merebak, walaupun akhirnya mereda dan tenang kembali.

Saya pun sempat curiga juga sich. Tapi setelah mendengar suami sahabat saya, yg terlihat gagah dan tampan itu pun ternyata mengidap penyakit serius juga, saya baru percaya banget bahwa ternyata berbagai penyakit saat ini bisa hinggap dan menyerang siapa saja. Tidak pandang usia lagi. Tidak peduli Anda bertubuh kekar dan maskulin sekali, ternyata di dalam tubuhnya bersarang berbagai penyakit modern. Alamak. Ini sudah menjadi fenomena umum di abad 21 ini.

Saya bertanya-tanya dalam hati saya, apa sih yg menyebabkan berbagai penyakit aneh ini.
Tak lebih tak kurang adalah pola hidup yg salah dan berbagai makanan yg kita konsumsi saat ini, sangat banyak yg sudah dipenuhi bumbu-bumbu penyedap. Kecenderungan orang hidup di kota besar makan makanan yg tidak sehat, serba Junk Food, makanan cepat saji, yg umumnya tidak mengandung gizi sama sekali..

Fenomena penyakit apa sih yg melanda masyarakat yg tinggal di kota-kota besar saat ini?Yg paling umum adalah penyakit jantung koroner yg mematikan.



Apa penyebab dari Penyakit Jantung Koroner?
Penyakit Jantung Koroner pada mulanya disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding dalam pembuluh darah jantung (pembuluh koroner), dan hal ini lama kelamaan diikuti oleh berbagai proses seperti penimbunan jarinrangan ikat, perkapuran, pembekuan darah, dll.,yang kesemuanya akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah dan dapat menimbulkan berbagai akibat yang cukup serius, dari Angina Pectoris (nyeri dada) sampai Infark Jantung, yang dalam masyarakat di kenal dengan serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian mendadak. 

Beberapa faktor resiko terpenting Penyakit Jantung Koroner :

 
• Kadar Kolesterol Total dan LDL tinggi
• Kadar Kolesterol HDL rendah
• Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
• Merokok
• Diabetes Mellitus
• Kegemukan
• Riwayat keturunan penyakit jantung dalam keluarga
• Kurang olah raga
• Stress

Bila Anda menyandang salah satu atau beberapa faktor resiko tersebut diatas, Anda dianjurkan secara berkala memeriksakan kesehatan jantung Anda kepada seorang ahli. Adanya dua atau lebih faktor resiko akan berlipat kali menaikkan resiko total terhadap Penyakit Jantung Koroner.

Deteksi Penyakit Jantung Koroner

 
Beberapa pemeriksaan dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya Penyakit Jantung Koroner antar lain : ECG, Treadmill, Echokardiografi dan Arteriorgrafi Koroner (yang sering dikenal sebagai Kateterisasi).

Dengan pemeriksaan ECG dapat diketahui kemungkinan adanya kelainan pada jantung Anda dengan tingkat ketepatan 40%. Kemudian bila dianggap perlu Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Treadmill Echokardiografi.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut kemungkinan Anda akan dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan Arteriografi Koroner (Kateterisasi) yang mempunyai tingkat ketepatan paling tinggi (99 - 100%) untuk memastikan apakah Anda mempunyai Penyakit Jantung koroner.

Apabila Anda sudah dinyatakan mengidap sakit jantung koroner, maka bisa dipastikan sepanjang sisa hidup Anda, Anda  harus menjaga pola makan yg sehat dan melakukan olah raga yg sesuai menurut anjuran dokter. Hidup sudah tak bisa sesuka hati Anda lagi. Kecuali secara sadar Anda memang pengen pakai jalan tol ke surga…
hehehhehe

nuchan@28022011
belajar hidup sehat euy

No comments:

Post a Comment