Wednesday, February 16, 2011

Aku tak butuh ceramahmu,kawan!

Begitu mudahnya kata-kata nasehat itu meluncur dari bibir mereka yg sehat tubuhnya. Dari bibir mereka yg tidak mengalami kesusahan sama sekali. Dari bibir mereka yg tak pernah berada di posisi kita, sebagai orang yg mengalami masalah itu. Saya sering melihat orang yg sehat, yg hidupnya berkecukupan sandang dan pangan dan tak kekurangan sesuatu apa pun, sangat bijak bestari menasehati orang yg sedang sakit, sedang kekurangan dan sedang kemalangan atau sedang mengalami musibah. Bukankah mereka bicara layaknya guru kehidupan.


Tapi sering kali orang yg seperti ini gagal memberikan nasehat. Bahkan tak didengar. Bahkan sering kali diberikan cibiran dan rasa tak percaya. Yah, karena orang yg mendengar nasehat itu tak akan percaya, wong dia belum pernah mengalami sama sekali.Cara terbaik menasehati orang lain adalah dengan memberikan contoh nyata. Kisah nyata. Melalui perbuatan bukan perkataan. Apa artinya ribuan kata dibandingkan dengan satu kali perbuatan yg benar. Bukankah ada pepatah yg mengatakan memang lidah tak bertulang, yg maksudnya hari ini bisa saja Anda bilang ”yes” tapi besok bisa saja jadi ”no” tergantung situasi dan kondisi Anda saat itu. Itulah kata-kata yg keluar dari mulut manusia, bisa berubah-ubah. 


Sebuah nasehat akan berhasil apabila pemberi nasehat pernah berada di posisi orang yg dinasehati. Dan itu lebih masuk akal. Lebih bisa diterima. Bahkan buku atau film paling laris pun, sering kali hadir dari kisah nyata. Pembaca atau penonton lebih terinspirasi dengan kisah hidup yg nyata. Bukan cuma omong kosong yg tak bisa diterima akal sehat manusia. Jadi berpikir dua kali dulu sebelum ceramah di depan orang lain. Kalau tak mau omongan yg keluar dari bibir kita, cuma kesia-siaan belaka. Atau malah kayak senjata makan tuan, cuma bisa ceramah doang tapi tak pernah bisa berbuat. Kasihan sekali.

Di zaman para nabi-nabi pun sama. Setelah Allah menurunkan 10 perintah Tuhan, apakah manusia menjadi jauh lebih baik, lebih beradab? Tidak. Malah semakin jauh dari Tuhan. Karena manusia sudah bosan dengan aturan dan aturan semuanya. Mereka butuh sebuah kasih...kasih melalui perbuatan yg nyata. Itu sebabnya setelah semua aturan yg rumit dan menyesakkan dada itu, maka Jesust lahir di Betlehem melalui Sang Perawan Bunda Maria, untuk memperdamaikan manusia dengan Sang Penciptanya. Jesust di akhir hidupNya memberikan sebuah contoh nyata, sebuah pengorbanan yg nyata bahwa Dia serahkan nyawaNya untuk memperdamaikan manusia dengan Allah. Melalui perbuatan kasih dan pengampunan..Semuanya selesai. Dan itulah role model yg sesungguhnya,bukan ceramah dengan kata-kata tapi pembuktian melalui  perbuatan.

Tidak dibutuhkan kata-kata indah yg berbunga-bunga. Hanya butuh perbuatan yg nyata, untuk mengobati dunia ini. Berikan cintamu dengan aksi nyata.Aku tak butuh ceramahmu,kawan!

God bless you!
nuchan@16022011
aku tak butuh ceramahmu

No comments:

Post a Comment