Wednesday, September 7, 2011

Berpikir positif & Sekilas kisah IL Nommensen

Membuat pikiran tetap tenang dan waras saat digempur persaingan yg kurang sehat di dalam sebuah komunitas maupun lingkungan kerja adalah tetaplah berpikir positif. Lakukan yg terbaik buat semua orang, jangan pandang bulu. Kebaikan akan selalu menang melawan kebatilan. Syetan pun takut dengan kebaikan. Kejahatan  pun akan takluk dengan kebaikan.

Mencari-cari kesalahan orang lain hanya akan membuat otak dan pikiran kita menjadi terbalut iri dan dengki. Sebab apakah upah orang yg melakukan tindakan buruk terhadap musuhnya? Itu hanya akan membuat kita semakin buruk dan sama kotornya dengan musuh kita. Saya dulu begitu najis dan muaknya dengan nasehat orang tua saya yg berpesan kepada anak-anaknya : Hormatilah musuhmu. Karena dari musuhmu kamu akan belajar waspada dan berhati-hati saat melangkah. Sekarang saya baru menyadari bahwa apa yg dipesankan orang tua saya itu benar. Saya belum sampai ke tahap yg lebih ekstrim : Kasihilah musuhmu. Ohlala kayaknya ini sulit saya lakukan. Padahal di dalam ajaran keyakinan saya itu, sebuah harga mati untuk mengasihi musuh. Sebab apakah upah orang yg hanya mengasihi orang yg baik padanya. Sama sekali tidak ada upahnya.

Saya jadi ingat seorang misionaris yg sangat melegenda di Tapanuli yaitu IL Nommensen. Demi kasih setianya kepada seluruh masyarakat Tapanuli yg dulu masih terbelenggu oleh penyembahan berhala, maka IL Nommensen menghabiskan waktunya untuk memperkenalkan kabar baik dan firman Tuhan di seluruh Tapanuli. Berbagai penolakan dan gempuran dan berbagai percobaan pembunuhan juga dilakukan sebagian raja-raja Batak yg anti kepada kehadiran IL Nommensen. Ada yg bilang IL Nommensen mati dibunuh orang Batak. Tapi saya tak tahu persis cerita itu benar atau tidak. Apakah betul beliau wafat karena dibunuh atau memang karena sakit. Apapun penyebabnya yg jelas IL Nommensen sudah melakukan perubahan yg luar biasa di Tanah Batak. Hampir seluruh Tanah Batak menjadi penganut agama Kristen. Nommensen wafat dan dikuburkan beserta keluarganya di Sigumpar-Tapanuli. Kadang-kadang konsep : Kasihilah musuhmu ini tidak masuk dalam logika saya. Tapi fakta membuktikan bahwa kebaikan selalu menang atas kejahatan. Dan itu fakta tak terbantahkan. IL Nommensen pun sudah membuktikan hal ini di seluruh Tanah Batak.

Saat liburan Lebaran Aug 2011 yg lalu, saya punya kesempatan mengunjungi makam beliau di Sigumpar Tapanuli. Makamnya masih terawat dengan bersih. Bulu kuduk saya merinding membayangkan peristiwa -peritiwa buruk yg dialami oleh IL Nommensen. Pasti apa yg dilakukan beliau masa itu sangat berat dan bahaya. Tapi berpikir jernih dan positif  serta berjalan dengan penyertaan Tuhan sudah membuat IL Nommensen bertahan hidup dan sukses di Tanah Batak. Sekilas saya pernah baca kisah yg sangat sadis bahwa orang Batak saking terbelakangnya dan masih kanibal banget bisa memakan jantung dan hati para korban yg dibunuhnya. Ihhhh tak sanggup saya membayangkan peristiwa ini.

Lepas dari kisah yg tragis ini atau betul atau tidak IL Nommensen dibunuh atau tidak, saya makin sadar bahwa memang kebaikan selalu jadi pemenang. saya sedang belajar berpikir positif. Saya belajar berpikir jernih saat orang lain mengkhianati saya, melukai perasaan saya, melecehkan saya. Saya tetap fokus berpikir positif. Saya jatuh bangun untuk bisa tetap berpikir positif untuk semua kesalahan yg dilakukan orang lain dalam hidup saya. Karena saya semakin sadar bahwa semakin saya marah dan kesal, ujung-ujungnya saya jadi sakit dan pikiran saya terjebak dalam konsep yg buruk. Dan itu tak baik buat saya. Ibu saya pernah bilang : Jangan menyimpan akar kepahitan dalam hati dan pikiran saya, karena itu bisa membunuh saya. Entahlah ibu saya selalu benar, saya saja yg sering lupa dengan nasehatnya. Semoga ke depannya saya bisa lebih bijak menghadapi liku-liku kehidupan. Jangan terjebak dengan konsep : Hotel ( hosom, teal, elat,late). Ini anekdot yg terkenal di dalam komunitas suku Batak dan sering disebutkan kepada orang lain yg terjebak dengan kesombongan, iri dan dengki.  Semoga saya tak ikutan terjebak dalam konsep ”hotel” ini.

Sekilas kisah hidup IL Nommensen
Ingwer Ludwig Nommensen (1881-1918) adalah seorang misionar yang berkebangsaan Jerman. Beliau menjalankan misi penginjilannya di Tanah Batak. I. L. Nommensen lahir pada tanggal 6 Februari 1834 di Nortdstrand, pulau kecil di pantai perbatasan Denmark dan Jerman. Beliau merupakan anak pertama dari empat orang bersaudara.

IL Nommensen
Pada tahun 1846, ketika berusia 12 tahun, beliau mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kedua kakinya sakit parah, hingga hampir diamputasi. Beliau berjanji kepada Tuhan bahwa jika kedua kakinya sembuh kembali, ia akan menjadi misionar untuk memberitakan firman Tuhan kepada orang-orang terbelakang.

Tahun 1847, kedua kakinya sembuh secara ajaib dan dapat berjalan sebagaimana seperti sediakala. Tahun 1857, beliau masuk sekolah pendeta di RMG Barmen untuk menepati janjinya. Beliau tiba pertama kali di Tanah Batak tepatnya di Padang pada tanggal 16 Mei 1862.

Pada tanggal 7 Oktober 1861, berdiri gereja HKBP (Huria Kristen Batak Protestan) di Praosorat Sipirok. Kata HKBP sebenarnya berasal dari inisial pertama nama empat orang misionar Belanda dan Jerman yang melakukan penginjilan di Tanah Batak. Keempat misionar itu adalah: Heine (H), Klammer (K), Betz (B), dan Van Asselt (P).

Pada tahun 1876, Beliau telah menerjemahkan kitab Perjanjian Baru ke dalam Bahasa Batak. Beliau telah mendirikan 510 sekolah di Balige, Tarutung, Siantar, Sidikalang, Samosir, dan Ambarita. Setiap mengunjungi kota-kota, ia selalu membawa obat-obatan untuk memberi pengobatan kepada masyarakat Batak. Karena setiap harinya ia mengunjungi kota yang berbeda, sehingga timbul istilah ‘onan’ untuk menyatakan keadaan ramai dan terjadi transaksi jual beli.

Tahun 1890, I. L. Nommensen menjadi Ephorus pertama HKBP. Beliau juga dikenal dengan sebutan’Sang Rasul Batak’. Beliau melayani orang batak selama 56 tahun hidupnya. Beliau dimakamkan di Sigumpar. Sampai sekarang, makamnya masih ada dan dapat dikunjungi yang letaknya tepat di belakang Gereja HKBP Sigumpar. Dan saya pun sudah berkunjung kesana. 

nuchan@08092011
Tano Batak Nauli

2 comments:

  1. Mauliate godang Opung Nommensen. jasa na sian opung nungga mansai balga tu hami bangso batak.

    ReplyDelete
  2. Mauliate Opung Nommensen di sude jasa mi tu hami bangso batak.

    ReplyDelete