Sunday, July 3, 2011

Hangout, The Alchemist, and Loser Lover สุดเขต สเลดเป็ด

 Hangout w/ my friends

Tak ada rencana hangout minggu ini. Aku justru ingin menghabiskan banyak waktu di rumah,  tiduran sambil baca buku yg seabreg-abreg belum selesai dibaca atau  memasak makanan kesukaanku, ikan teri balado dan sayur singkong tumbuk yg lezat..Membayangkannya saja sudah bikin aku ingin buru-buru segera libur akhir pekan.

Tapi sayang sebelum niatku itu tercapai, tiba-tiba aku membaca status FB sahabatku yg membuat pikiranku tak nyaman. Karena di statusnya dia menulis kalimat seperti ini :

Dear teman-teman SRP, MCPM-AIBEB & LAPIS, terima kasih atas kerjasamanya selama ini, semoga kita bisa kerja bareng lagi ya, jangan lupa kirim CV:-) dan tetap semangat!!!GAMBARU!!!



Membaca status ini membuat aku berasumsi  kalau Ima kembali memilih berhenti bekerja dan mencari pekerjaan yg lain. Mungkin kesabarannya sudah habis menghadapi atasannya yg menurut cerita dia sangat menjengkelkan dan nge-bossy abis. Berkali-kali Ima harus kerja bakti dan tunggang-langgang menyelesaikan pekerjaan  gara-gara ulah atasannya yg seringkali mengambil keputusan bodoh dan tak bisa ditolerir orang normal. Ketika semua sudah hampir hancur berantakan maka Ima akan  terdesak sebagai partner kerja yg harus membereskan semuanya. Kejadian ini sudah berulang-ulang, dan mungkin Ima sudah berada di titik jenuh dan bosan menjadi tumbal bagi atasannya. Dan mungkin ini saatnya dia memilih untuk menyudahi derita tiada akhir ini hehehe ( ini sih agak lebay:-)

Sudah berkali-kali aku mendengar bahwa Ima bilang mau berhenti kerja, tapi tak pernah kuanggap serius. Mungkin dia hanya kesal sesaat pikirku. Nanti kalau sudah tenang, pasti Ima akan berpikir jernih dan bisa mengambil tindakan yg tepat. Tapi kali ini kalau bener-bener dia serius, aku justru jadi ikutan pusing dan mumet. Oh God, not now…Ima saat ini sedang membeli apartemen di daerah Kalibata. Tidak.Tidak. Jangan sekarang Tuhan. Izinkan  dia menyelesaikan seluruh cicilan apartemen itu dulu sampai tuntas dan tak menimbulkan masalah baru.  Apapun yg terjadi cicilan yg berjeti-jeti itu harus lunas dulu. Kerjaan atau atasan di mana saja buat aku tetap sama saja. Boss tetap boss. Mereka memang berfungsi membuat masalah dan bikin susah bawahannya hehehe. Ya namanya aja B O S S = Buat Onar Setiap Saat…Itu julukan yg tepat.

Rencana leyeh-leyeh di rumah segera aku batalkan. Aku merubah rencana akhir pekanku untuk sok menjadi “pahlawan kesiangan”.  Ima harus dikasih pencerahan dan penjelasan tentang hidup. Supaya saat ini Ima tak mengambil keputusan bodoh yg kelak hanya akan merepotkan dirinya sendiri. (Hmmm, hare gene masih ada juga yg niat jadi pahlawan kesiangan yah hehehe.)

Tindakan pertama yg kulakukan adalah menghubungi Mvi di kantornya. Mvi juga sudah hampir sebulan tak kontak dengan aku. Sejak kami balik dari Seoul, dia tak pernah menghubungiku lagi. Tapi tidak terlalu menjadi masalah buatku, karena akupun sedang sibuk dengan kerjaanku saat ini. Mvi juga jarang nongol di FB. Pasti dia sedang sibuk banget pikirku. Yah mungkin momen ini bisa kujadikan acara untuk kumpul-kumpul-ria dengan Ima dan Mvi. Aku segera menelpon ke kantornya. Dan operator segera menghubungkan aku dengan Evi.

“Hallo, Mvi yah?”
“Yah, kenapa Tok? “

Suaranya terdengar datar dan agak dingin.Bukan tanya apa kabar, malah di ujung telpon terdengar  dia sangat sibuk dan sedang kasih instruksi ke teman kerjanya. Berulang-ulang dia bilang, tunggu yah…sebentar yah…sampai dia selesai kasih instruksi ke teman kerjanya. Walaupun agak terganggu tapi aku akhirnya bisa bebas bicara dengannya.

Mvi, ada acara nga Sabtu ini?
Nga ada Tok. Ada apa?

Main yuk ke flat Ima. Khan souvenir dari Seoul  belum kita kasih ke Ima. Lagian aku lihat status Ima di FB agak mencemaskan. Kayaknya  Ima mau berhenti kerja lagi tuch. Gila, kalau sampai Ima berhenti kerja sekarang, apa nga repot tuch kudu bayar cicilan apartemen Kalibata? Oh, jangan sekarang deh.

Oh gitu yah?  Tapi jangan khawatir Tok. Ima punya tabungan yang cukup kali. Nga mungkin Ima bikin keputusan yg gegabah. Tapi yah udah jam berapa kita ketemuan di sana?

Jam 12 siang aja yah Mvi. Besok Sabtu kita sms-an lagi yah. Aku hubungi Ima dulu yah.

Oke deh. Ntar kabarin yah.

Oke Mvi. Sampai besok ya non. Byeeee!


Selesai ngobrol ditelpon dengan Mvi, aku segera menelpon Ima bahwa Sabtu aku dan Mvi pengen ke flatnya mau kasih souvenir dari Seoul. Seperti biasa dengan suaranya yg nyaring dan ceria, Ima bilang oke saja dan dia akan membatalkan kursusnya Sabtu ini demi berkumpul-ria dengan kami. Dan masih dengan suara gembira Ima berniat mengajak kami nonton film di BlizMegaplex Grande Indonesia. Aku sih setuju saja. Karena inti kumpul-kumpul-ria  ini adalah menyadarkan Ima dari salah mengambil keputusan dalam hidupnya hahaha. (Bener-bener pahlawan kesiangan hehehe) Selesai sudah lobi via telpon. Aku segera mengirimkan email mengenai rencana kami Sabtu ini via email.
***
Sabtu pagi aku bangun pukul 8. Dan segera ke pasar pagi beli sarapan mie gomak dan ketoprak. Hari ini aku harus keluar rumah pukul 10 pagi. Jadi aku minta bibik tak perlu memasak makan siang ini. Aku rencananya sampai malam akan berada di luar bersama teman-temanku. Pagi ini, cukup menu mie gomak dan ketoprak saja.
***
The Alchemist by Paulo Coelho
Sebelum berangkat, aku masih sempat leyeh-leyeh di kamarku sambil membaca buku yg baru kubeli The Alchemist by Paulo Coelho. Buku setebal 213 halaman ini, dalam waktu singkat mampu membuat aku seperti tersihir dan tenggelam dalam untaian kata demi kata  yg sangat memikat dan membius hati dan pikiranku. Kisah Santiago, seorang anak gembala yg sangat sederhana, entah karena kebetulan atau memang karena takdirnya, Santiago bertemu dengan seorang lelaki tua yg mengaku dirinya adalah seorang raja Salem. Pertemuan dan percakapan singkat antara lelaki tua ini dan Santiago tentang misi dan tujuan hidupnya di dunia ini. Santiago yg semula hanya memiliki mimpi yg sangat sederhana yaitu menikahi seorang putri  saudagar yg ditemuinya saat berkelana, ketika mimpinya itu sudah diujung mata, tiba-tiba Santiago bertemu lelaki tua ini yg membuka mata hatinya tentang hidup mengikuti suara hatinya dan berkelana  mengejar mimpinya. 
***
Bab satu telah kubaca tuntas. Tapi jam sudah menunjukkan pukul 9.30 pagi dan aku harus segera sarapan pagi, mandi dan bersiap-siap meluncur ke flat Ima. Tidak boleh terlambat,karena hari ini banyak yg harus kami bicarakan. Sebelum berangkat aku cek semua isi tasku. Mulai dari dompet, handphone, digicam dan peralatan make-up,sisir dan saputangan, semuanya sudah lengkap. Siap meluncur.

Sabtu yg biasanya lancar dan jalan raya selalu lengang, tapi  kali ini malah macet. Oh ada apa gerangan? Apakah karena sedang liburan anak sekolah ya? Sehingga hari Sabtu justru menjadi macet. Entahlah. Aku tak terlalu pusing dengan semua itu. Sedikit jengkel juga dengan suasana macet ini, yg bikin aku harus terlambat sampai di flat Ima. Agak bete sih, tapi tak berdaya. Akhirnya aku sampai di flat Ima sudah pukul 13 siang, terlambat satu jam dari rencana. Duh Indonesia banget nga sih…Cape deh.
***
Mvi sudah lebih dulu tiba di flat Ima, sedang leyeh-leyeh nonton TV. Aku segera menumpahkan unek-unekku tentang macet yg panjang banget. Mvi, hanya senyum-senyum melihat kejengkelanku.  Katanya Ima masih di kantor. Sebentar lagi Ima akan balik katanya. Hari ini kita akan menonton film di BlizMegaplex Grande Indonesia. Katanya Ima punya voucher nonton film di BlizMegaplex dari provider handphone Excel. Nontonnya gratis kata Mvi. Hehehe. Bagus deh. Aku sudah lama nga nonton di bioskop sejak gonjang-ganjing bahwa film Holywood dilarang diputar di bioskop-bioskop 21 di seluruh Indonesia karena terkait perseteruan masalah pajak peredaran film impor.

Tak lama Ima sudah balik dari kantor. Kami pun siap-siap meluncur ke Grande Indonesia. Kami memutuskan untuk menonton film yg siang saja. Karena malam ini aku nga bisa nginap di kamar Ima. Jadi lebih baik nonton film yg siang saja. Suasana di Bliz Megaplex tidak terlalu ramai. Antrian di depan loket tiket masih terlihat normal. Aku dan Mvi segera meluncur duluan ke lantai 8, karena Ima mau sholat dulu katanya. Tadi karena terburu-buru Ima belum sempat sholat. Jadi mendingan kami antri dulu, sambil menunggu Ima selesai sholat.

Memasuki ruangan BlizMegaplex banyak film-film baru yg dipajang di depan pintu masuk. Tapi tak satupun yg aku tahu dari sekian film yg dipajang di sana. Semuanya serba asing buatku. Kami cek satu per satu, cukup banyak film produksi Indonesia seperti Serdadu Kumbang, Ethan & Milly, dan Catatan Harian si Boy. Tapi nga minat tuch nonton film Indonesia. Tapi film Holywood pun tak begitu menarik sama sekali. Tapi ada film komedi yg kelihatannya menarik sekali dari Thailand dengan judul Loser Lover. Tapi semula kami pikir ini film komedi dari Korea tapi ternyata saat film diputar kami baru menyadari film ini ternyata dari Thailand, dilihat dari bahasanya, memang bener dari Thailand hehehe. Seumur hidup belum pernah punya pengalaman nonton film Thailand. Dan tak punya clue juga, apakah film produksi Thailand ini layak tonton apa nga...Gila, biasanya nonton film India sich pernah. Nonton drama Korea sih udah sering sampai nga terhitung lagi jumlahnya. Tapi Thailand, ohlala ini bakal menjadi kejutan yg luar biasa buat kami bertiga hehehe. Entah bagus atau tidak sudah tak penting lagilah. Udah terlanjur di dalam bioskop hehehe.

Loser Lover สุดเขต สเลดเป็ด

Kisah ini diawali saat Sudketh bersama Under/UnUn mau mengikuti kompetisi band di sebuah label rekaman COPY. Sebelum mengikuti audisi Sudketh dihadapi masalah ketika berhadapan dengan seorang satpam gedung tempat dia audisi. Dialog antara Sudketh dan satpam ini sungguh menjadi ice-breaking yg membuat penonton tertawa terpingkal-pingkal sampai jumpalitan. Meskipun konyol sekali tapi ada pesan moral yg disampaikan di sana bahwa seringkali saat meniti karier di dunia hiburan ini para pemula tak dipandang sebelah mata oleh seorang satpam sekalipun. Satpam ini berusaha mempersulit Sudketh saat mau memasuki ruang audisi. Untungnya persoalan tersebut bisa diatasi. 

Ketika mau menuju ruang audisi, dia bertemu dengan Mayom,dkk yang disana juga sedang melakukan audisi model dan penari band Why Soul Wa. Dengan polos dan berani, Sudketh mendekati Mayom. Dia pun mengambil ponsel Mayom untuk menyimpan nomer teleponnya.  Sikap Sudketh yg lugu tapi punya keberanian yg tak dimiliki pria lain membuat Mayon terpana dan terbengong2 dgn sikap aneh Sudketh ini. Perkenalan yg unik dan mengundang tawa dari para penonton hehehe. Perpisahan mereka pun cukup sampai disana dahulu karena Sudketh sudah telat audisi.

Audisi pun selesai, dan nasib keberuntungan sepertinya sedang tidak menghampiri diri Sudketh. Namun, Sudketh tetap tersenyum walaupun dirinya ditolak oleh 2 juri tersebut. Dia teringat pesan ayahnya, walaupun kalah, kamu harus tetap tersenyum. Akan tetapi, Sudketh tidak menyerah begitu saja, karena dalam prinsip hidupnya sebelum usaha 3 kali dia tidak boleh menyerah begitu saja.

Film sitkom Loser Lover ini bener-bener mengocok perut penonton dengan kekonyolan-kekonyolan para pemainnya. Meskipun diwarnai adegan yg sangat lucu dan menggelitik tapi film ini sarat dengan petuah bijak dan pesan moral yg sangat baik.  Bahwa untuk menggapai mimpi itu tidak boleh cengeng dan jangan menyerah sebelum bener-bener berjuang sampai titik terakhir. Kegagalan hanyalah kesuksesan yg tertunda. Jadi harus tetap bertahan. Film sitkom yg sangat lucu dan jenius. Akting para pemain pun cukup bagus.

Lalu bagaimanakah kisah kelanjutan hubungan Sudketh dengan Mayom yang dijumpainya sebelum audisi itu? Kelihatannya anda harus menonton film ini untuk tahu endingnya hehehe...Sangat menghibur dan anda layak menontonnya...

To be continued.

nuchan@03072011
happy week-end

No comments:

Post a Comment