Entah kenapa akhir-akhir ini aku dikelilingi wanita-wanita yg mengakhiri masa lajangnya dengan menikahi para duren alias duda keren. Lalu apa salahnya menikahi duda keren? Nga ada sih. Aku cuma kagum saja, koq tiba-tiba trend menikahi duren ini melonjak tinggi. Bukan hanya sohib-sohib yg aku kenal dekat, tengok saja artis kayak Ashanty yg cantik jelita dan katanya masih lengkap dan bersegel pula, bersedia digaet duda keren beranak dua Anang Hermansyah, mantan suami diva Indonesia KD. Atau Angie Sondakh si mantan Putri Indonesia yg punya segudang prestasi dengan suka rela menjadi mualaf dan menikahi duda keren beranak dua juga Alm.Ajie Massaid, mantan suami penyanyi sexy Reza Artamevia.
Kalau menurut kamu, kira-kira apa yah daya tarik para duren ini di mata para gadis-gadis jelita ini? Aku mencoba menganalisa versi aku sendiri. Ini murni hasil olah pikiran aku saja, bisa benar, bisa tidak. Jadi boleh setuju boleh tidak. Namanya juga analisa orang iseng hehehe.
Menurut aku daya tarik utama duda keren adalah : Kemapanan financial dan kesiapan berkomitmen
Umumnya para duren ini, sudah mapan secara financial. Biasanya, sudah punya rumah pribadi, mobil pribadi dan berbagai properti pribadi yg bisa dijadikan passive income buat menafkahi keluarganya. Jadi boleh dibilang secara materi sudah tidak mengkhawatirkan lagi deh. Nga perlu pakai menjalani pepatah ini : “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Duch jadul banget nga sih? Siapa juga wanita yg mau bersakit-sakit dahulu. Itu mah dulu yah? Hari gini, disuruh susah-susah dulu, nga dulu deh. Skip saja.
Lah kalau jadian sama duren,malah yg berlaku sebaliknya tuch, berenang dulu, baru berakit-rakit. Maksudnya bersenang-senang dulu baru bersakit-sakit kemudian. Coba saja pacaran sama duren, pasti yg diutamakan segala kenyamanan. Pas lagi jalan di mall, tiba-tiba pasangan wanitanya melirik sebuah handphone BB dengan desain terbaru. Reaksi pertama sang duren kemungkinan seperti ini : Kenapa sayang? Suka yah? Pengen? Lalu reaksi malu-malu sang wanita akan jawab seperti ini : Nga koq cuma lihat aja sich. Lalu dengan wajah yg meyakinkan sang duren akan mendesak dengan suara penuh sayang bak pahlawan kesiangan, dia akan bilang begini : Sayang, kalau suka, beli saja. Kamu nga usah khawatir soal pembayaran yah, biar abang saja yg bayar yah. Kebetulan abang lagi punya rezeki. Beli saja. Abang yg bayar, katanya dengan wajah penuh sayang.
Emang, sayang suka warna apa yah? Mau yg black aja atau yg silver? Tentu saja sang wanita ini akan menjawab dengan suara yg nyaris tak percaya dan dengan wajah yg memerah semu ditingkahi mimik wajah yg diliputi rona bahagia sekali, menjawab dengan suara pelan sekali, yg black aja boleh nga mas? Binar matanya yg berpendar-pendar bahagia itu saja, sudah membuat sang duren ini klepek-klepek nga karuan. Belum lagi tiba-tiba sang wanitanya menggelayut manja sekali. Aku yakin, bukan hanya BB desain terbaru saja yg dibeli, mungkin ditambah bonus cincin,kalung dan gelang emas putih berhiaskan berlian asli sekian karat hahaha.
Ini memang kayak gayung bersambut, yg duren suka show off dengan kemampuan financialnya yg seolah-olah tak ada limit kreditnya, terus yg wanita pada dasarnya suka sekali dimanjakan secara materi. Siapa sih wanita yg menolak dikasih hadiah-hadiah yg super wah…(Bener memang, ada satu dua tiga orang wanita yg sangat idealis dan tidak matre, tapi mungkin perbandinganya saat ini 1: 1,000,000 kali ya? Saya sih nga punya data konkrit ya. Tapi intinya sebagian besar wanita itu masih menilai pria itu dari segi kemapanan financial )
Bahkan tak jarang muncul lelucon begini saat menilai pria atau duren. Ganteng tapi nga punya uang, kelaut aja bang. Makan tuch kegantenganmu. Atau hanya modal cinta saja, emang kita bisa makan dengan cinta? Jadi urusan financial ini bisa menjadi daya tarik utama buat para wanita single saat ini untuk memilih mengakhiri masa lajangnya dgn para duren.
Mungkin yg lebih sadis lagi, ada juga para gadis jelita ini, nekat memburu para pria yg sudah mapan secara financial, tak peduli itu duren atau suami orang, sepanjang secara financial dia masuk kategori pria tajir, siap-siap saja diembat. Malah ada yg nekat menjadi istri simpanan demi materi dan kesenangan dunia semata. Lihat saja Mayang Sari yg selama bertahun-tahun bersedia menjadi istri simpanan atau dinikahi secara siri oleh salah satu pria terkaya di Indonesia Bambang TH, putra mantan orang No.1 di Indonesia. Bahkan berita terakhir di media menuliskan bahwa Bambang TH berhasil menceraikan istri sahnya Halimah, setelah berulang-ulang naik banding, agar bisa bercerai secara sah di PA Jakarta. Luar biasa. Entah ilmu pellet apa yg dipakai sang wanita sampai mampu mendepak Halimah yg berwajah keibuan itu…hehehe. Uang memang punya magnet yg luar biasa hehehe
Untuk beberapa sohibku sendiri sich, mereka rela menikahi para duren ini dengan alasan yg berbeda-beda. Selain alasan kemapanan financial, para duren ini dinilai lebih siap untuk segera berkomitmen. Beberapa temanku yg pernah pacaran dengan pria single dan sebaya, mereka sering berakhir mengecewakan karena pria single itu biasanya tidak mau buru-buru untuk berkomitmen, sehingga sang wanita biasanya menunggu tanpa kepastian. Duch hanya buang-buang waktu saja. Belum lagi pakai acara pepatah berakit-rakit ke hulu… Hal ini tentu saja sangat memuakkan dan membosankan buat kaum wanita yg sudah buru-buru ingin membina keluarga sakinah, mawadah dan warohmah hehehe. Beda dengan para duda keren ini, yg sudah merasakan nikmatnya wangi tubuh wanita, maka menikah lagi adalah jalan keluar yg masuk di akal daripada jajan di luar untuk memenuhi kebutuhan biologis mereka. Jadi buat para duren ini, pacaran itu hanya untuk proses saling mengenal saja sich, targetnya sudah jelas untuk segera menikah.
Sahabatku menikah dengan duren aka duda keren
Setelah lulus kuliah seorang sahabatku memutuskan menikah dalam usia muda belia. Mendengar kabar dia akan menikah muda, membuat aku sontak kaget luar biasa. Bagaimana tidak, sahabatku ini semasa kuliah adalah bintang kelas yg sangat membanggakan keluarganya. Di dalam benakku dia akan berkarier dulu untuk membantu keluarganya. Tapi ternyata tidak.
Selepas kembali dari Jepang, dia membina hubungan singkat dengan seorang pria dari negeri jiran. Katanya sih mereka kenalan saat ketemu di Jepang. Padahal mereka ketemu di Jepang itu hanya satu minggu saja.Mungkin love at first sight. Setelah balik ke Medan, hubungan singkat itu dilanjutkan dengan komunikasi jarak jauh via telpon. Tak sampai sebulan, sang pria dari negeri jiran ini, langsung melamar sahabatku. Gila, bener-bener cinta kilat. Yg paling mengagetkan, sahabatku dan orangtuanya dengan senang hati menerima pinangan tersebut. Bayangkan hanya ketemu seminggu di Jepang, terus lanjut komunikasi via telpon sebulan, cocok harga langsung dilamar, janur kuning pun segera ditegakkan. Oh lala, it was the most shocking news for me.Hebat. Berani. Luar biasa. Speechless. Buat aku yg baru lulus kuliah saat itu, belum sedetik pun terlintas dalam benakku untuk menikah muda. Menikah? Pacaran saja belum, gimana mau menikah hahaha.
Saat sahabatku menikah, aku sudah ada di Jakarta. Jadi nga bisa hadir saat pernikahannya. Sedih juga sih. Sahabat dekat menikah tapi aku tak bisa hadir. Menurut cerita sahabat-sahabatku yg lain, yg hadir di pesta pernikahannya itu, mereka bilang dia terlihat sangat bahagia sekali. Baguslah. Bukankah itu sebuah awal yg baik hehehe.
Setahun setelah pernikahan sahabatku itu, ada yg cerita ke aku, bahwa sahabatku si bintang kelas itu menikah dengan seorang duren aka duda keren dari negeri jiran. Tak tanggung-tanggung, yg dinikahinya seorang duda cerai hidup dan sudah punya buntut alias punya anak dari istri pertamanya. Alamak, ini kejutan kedua yg aku terima. Kalau pas dengar cerita ini sih, aku sudah tak bisa komentar apa-apa lagi. Mau dibilang kaget juga nga, mau dibilang bingung juga nga, aku hanya diam membisu saja. Aku mencoba meraba-raba, apa kira-kira alasan dia dan orangtuanya memutuskan menerima pinangan yg sangat kontroversi itu. Bukankah sahabatku masih muda, pintar pula, rasa-rasanya tak ada yg perlu dikejar untuk segera buru-buru menikah muda. Atau memang bener kata orang bijak bahwa jodoh dan kematian itu tak bisa ditebak atau tak bisa ditentukan oleh manusia. Seperti teka-teki.
Kalau ada yg bertanya, apa salahnya menikah dengan duda? Nga ada sih. Sama sekali tidak ada salahnya menikah dengan duda. Aku hanya kaget saja. Itu pengalaman pertama aku punya sahabat dekat yg sungguh berani mengambil keputusan untuk menikahi seorang duda cerai dan beranak pula. Bravo! Mengenai bagaimana kelanjutan pernikahan mereka, apakah penuh dengan onak dan duri ataukah berjalan mulus bahk kisah Putri Cindrella, entahlah. Hanya mereka dan Tuhan yg tahu.
Tapi mungkin sekedar analisa dangkal saja dari aku, mungkin keputusan itu diambil karena sang pria dari negeri jiran itu punya kualifikasi yg sangat menjanjikan dari segi kemapanan financial dan keseriusannya untuk segera berkomitmen. Yah mungkin juga memang mereka love at first sight, plus ditambah 2 hal tadi mapan secara financial dan berani segera berkomitmen. Bukankah 2 hal tadi cukup untuk membuat sebuah keputusan yg sangat berani hehehe.
Sahabatku yg kedua, menikah dengan duda keren juga hehehe
Setelah bekerja, aku punya seorang sahabat yg punya karir bagus dan sudah mapan dengan karirnya. Aku mengenalnya sebagai wanita yg sangat rasional dan suka bekerja. Sepertinya urusan pria dan pernikahan itu masih masuk daftar tunggu dalam kehidupannya. Terlihat dia sangat menikmati pekerjaannya. Tentu saja hal ini membuat keluarga besarnya sedikit khawatir. Sepertinya saudara-saudaranya tak ingin adiknya ini lupa atau tak berniat menikah, maka mereka pun mulai berinisiatif menjodohkan adiknya dengan pria yg mungkin cocok dengan selera adiknya hehehe. Ohlala bukannya berterimakasih sama saudara-saudaranya, malah sahabatku sedikit sewot dan kesal dengan ulah saudara-saudaranya yg nekat menjodohkannya. (Gila emang zaman Siti Nurbaya, pakai dijodohin segala. Ini sudah abad Millenium, sudah memasuki era Siti Nurhaliza, anak perempuan boleh memilih sendiri calon mempelai prianya. Bukankah Siti Nurhaliza pun bebas memilih pangerannya, seorang pria duda cerai beranak-pinak, tapi dengan daftar panjang harta, tahta dan bisnisnya ada di mana-mana hehehe. Duda keren yg punya properti dan warisan yg tak terhitung lagi jumlahnya. Super tajir. Saat ini dunia sudah berubah, syarat yg paling memadai untuk memilih pria menjadi calon suami adalah kemapanan financial dan kesiapannya untuk berkomitmen hehehe)
Tapi yg namanya saudara ya, walaupun sahabatku sudah jengkel dan kesal, tapi tetap mereka tak jera menjodohkannya hahaha. Dari sekian pria yg pernah dijodohkan dengannya, ada satu pria yg akhirnya click dan membuat sahabatku bener-bener terpikat hahaha. Cinta memang misteri ya, datang dan pergi tak tahu waktunya hehehe. Karena ini soal hati, serbamisteri.
Suatu hari sahabatku mengirimkan photo dirinya yg sudah dimodifikasi jadi terlihat manis. Lalu aku tanya, siapa yg modif photo ini? Dia bilang seorang teman. Lalu aku iseng bilang begini, teman apa teman nie? Hehehe. Wah ternyata tebakan itu cukup jitu dan dijawab dengan sedikit rahasia, koq kamu tahu sih yg modif itu teman pria, katanya. Weleh-weleh gimana sih padahal aku nga tebak itu cowo lo. Cuma bilang teman apa teman nie…(Tapi kalimat aku itu memang cenderung bersayap yah hahaha..burung kaleee pakai sayap…hehehe..tapi memang konotasinya seperti menebak cowo ya..hehehe)
Meskipun sedikit ragu dan rada-rada rahasia gitu, tapi dia tetap mengaku kalau sedang dekat dengan seorang pria nun jauh di sana. Masih sebatas sahabat katanya. Mereka sedang saling bertukar informasi tentang diri pribadi mereka berdua. Usut punya usut kayak benang kusut aje, ternyata pria ini juga dikenalkan oleh saudara-saudaranya. Entah kenapa profil pria misterius ini memikat hati sahabatku. Dia membalas perkenalan ini dengan sangat antusias sekali. Apa kiranya yg membuat sahabatku click dan kepincut dengan pria ini. Sampai detik ini pun aku tak pernah tahu. Mungkin ini namanya misteri cinta ya...hehehe..So sweet!
Kalau menurut kamu, kira-kira apa yah daya tarik para duren ini di mata para gadis-gadis jelita ini? Aku mencoba menganalisa versi aku sendiri. Ini murni hasil olah pikiran aku saja, bisa benar, bisa tidak. Jadi boleh setuju boleh tidak. Namanya juga analisa orang iseng hehehe.
Menurut aku daya tarik utama duda keren adalah : Kemapanan financial dan kesiapan berkomitmen
Umumnya para duren ini, sudah mapan secara financial. Biasanya, sudah punya rumah pribadi, mobil pribadi dan berbagai properti pribadi yg bisa dijadikan passive income buat menafkahi keluarganya. Jadi boleh dibilang secara materi sudah tidak mengkhawatirkan lagi deh. Nga perlu pakai menjalani pepatah ini : “berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian, bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Duch jadul banget nga sih? Siapa juga wanita yg mau bersakit-sakit dahulu. Itu mah dulu yah? Hari gini, disuruh susah-susah dulu, nga dulu deh. Skip saja.
Lah kalau jadian sama duren,malah yg berlaku sebaliknya tuch, berenang dulu, baru berakit-rakit. Maksudnya bersenang-senang dulu baru bersakit-sakit kemudian. Coba saja pacaran sama duren, pasti yg diutamakan segala kenyamanan. Pas lagi jalan di mall, tiba-tiba pasangan wanitanya melirik sebuah handphone BB dengan desain terbaru. Reaksi pertama sang duren kemungkinan seperti ini : Kenapa sayang? Suka yah? Pengen? Lalu reaksi malu-malu sang wanita akan jawab seperti ini : Nga koq cuma lihat aja sich. Lalu dengan wajah yg meyakinkan sang duren akan mendesak dengan suara penuh sayang bak pahlawan kesiangan, dia akan bilang begini : Sayang, kalau suka, beli saja. Kamu nga usah khawatir soal pembayaran yah, biar abang saja yg bayar yah. Kebetulan abang lagi punya rezeki. Beli saja. Abang yg bayar, katanya dengan wajah penuh sayang.
Emang, sayang suka warna apa yah? Mau yg black aja atau yg silver? Tentu saja sang wanita ini akan menjawab dengan suara yg nyaris tak percaya dan dengan wajah yg memerah semu ditingkahi mimik wajah yg diliputi rona bahagia sekali, menjawab dengan suara pelan sekali, yg black aja boleh nga mas? Binar matanya yg berpendar-pendar bahagia itu saja, sudah membuat sang duren ini klepek-klepek nga karuan. Belum lagi tiba-tiba sang wanitanya menggelayut manja sekali. Aku yakin, bukan hanya BB desain terbaru saja yg dibeli, mungkin ditambah bonus cincin,kalung dan gelang emas putih berhiaskan berlian asli sekian karat hahaha.
Ini memang kayak gayung bersambut, yg duren suka show off dengan kemampuan financialnya yg seolah-olah tak ada limit kreditnya, terus yg wanita pada dasarnya suka sekali dimanjakan secara materi. Siapa sih wanita yg menolak dikasih hadiah-hadiah yg super wah…(Bener memang, ada satu dua tiga orang wanita yg sangat idealis dan tidak matre, tapi mungkin perbandinganya saat ini 1: 1,000,000 kali ya? Saya sih nga punya data konkrit ya. Tapi intinya sebagian besar wanita itu masih menilai pria itu dari segi kemapanan financial )
Bahkan tak jarang muncul lelucon begini saat menilai pria atau duren. Ganteng tapi nga punya uang, kelaut aja bang. Makan tuch kegantenganmu. Atau hanya modal cinta saja, emang kita bisa makan dengan cinta? Jadi urusan financial ini bisa menjadi daya tarik utama buat para wanita single saat ini untuk memilih mengakhiri masa lajangnya dgn para duren.
Mungkin yg lebih sadis lagi, ada juga para gadis jelita ini, nekat memburu para pria yg sudah mapan secara financial, tak peduli itu duren atau suami orang, sepanjang secara financial dia masuk kategori pria tajir, siap-siap saja diembat. Malah ada yg nekat menjadi istri simpanan demi materi dan kesenangan dunia semata. Lihat saja Mayang Sari yg selama bertahun-tahun bersedia menjadi istri simpanan atau dinikahi secara siri oleh salah satu pria terkaya di Indonesia Bambang TH, putra mantan orang No.1 di Indonesia. Bahkan berita terakhir di media menuliskan bahwa Bambang TH berhasil menceraikan istri sahnya Halimah, setelah berulang-ulang naik banding, agar bisa bercerai secara sah di PA Jakarta. Luar biasa. Entah ilmu pellet apa yg dipakai sang wanita sampai mampu mendepak Halimah yg berwajah keibuan itu…hehehe. Uang memang punya magnet yg luar biasa hehehe
Untuk beberapa sohibku sendiri sich, mereka rela menikahi para duren ini dengan alasan yg berbeda-beda. Selain alasan kemapanan financial, para duren ini dinilai lebih siap untuk segera berkomitmen. Beberapa temanku yg pernah pacaran dengan pria single dan sebaya, mereka sering berakhir mengecewakan karena pria single itu biasanya tidak mau buru-buru untuk berkomitmen, sehingga sang wanita biasanya menunggu tanpa kepastian. Duch hanya buang-buang waktu saja. Belum lagi pakai acara pepatah berakit-rakit ke hulu… Hal ini tentu saja sangat memuakkan dan membosankan buat kaum wanita yg sudah buru-buru ingin membina keluarga sakinah, mawadah dan warohmah hehehe. Beda dengan para duda keren ini, yg sudah merasakan nikmatnya wangi tubuh wanita, maka menikah lagi adalah jalan keluar yg masuk di akal daripada jajan di luar untuk memenuhi kebutuhan biologis mereka. Jadi buat para duren ini, pacaran itu hanya untuk proses saling mengenal saja sich, targetnya sudah jelas untuk segera menikah.
Sahabatku menikah dengan duren aka duda keren
Setelah lulus kuliah seorang sahabatku memutuskan menikah dalam usia muda belia. Mendengar kabar dia akan menikah muda, membuat aku sontak kaget luar biasa. Bagaimana tidak, sahabatku ini semasa kuliah adalah bintang kelas yg sangat membanggakan keluarganya. Di dalam benakku dia akan berkarier dulu untuk membantu keluarganya. Tapi ternyata tidak.
Selepas kembali dari Jepang, dia membina hubungan singkat dengan seorang pria dari negeri jiran. Katanya sih mereka kenalan saat ketemu di Jepang. Padahal mereka ketemu di Jepang itu hanya satu minggu saja.Mungkin love at first sight. Setelah balik ke Medan, hubungan singkat itu dilanjutkan dengan komunikasi jarak jauh via telpon. Tak sampai sebulan, sang pria dari negeri jiran ini, langsung melamar sahabatku. Gila, bener-bener cinta kilat. Yg paling mengagetkan, sahabatku dan orangtuanya dengan senang hati menerima pinangan tersebut. Bayangkan hanya ketemu seminggu di Jepang, terus lanjut komunikasi via telpon sebulan, cocok harga langsung dilamar, janur kuning pun segera ditegakkan. Oh lala, it was the most shocking news for me.Hebat. Berani. Luar biasa. Speechless. Buat aku yg baru lulus kuliah saat itu, belum sedetik pun terlintas dalam benakku untuk menikah muda. Menikah? Pacaran saja belum, gimana mau menikah hahaha.
Saat sahabatku menikah, aku sudah ada di Jakarta. Jadi nga bisa hadir saat pernikahannya. Sedih juga sih. Sahabat dekat menikah tapi aku tak bisa hadir. Menurut cerita sahabat-sahabatku yg lain, yg hadir di pesta pernikahannya itu, mereka bilang dia terlihat sangat bahagia sekali. Baguslah. Bukankah itu sebuah awal yg baik hehehe.
Setahun setelah pernikahan sahabatku itu, ada yg cerita ke aku, bahwa sahabatku si bintang kelas itu menikah dengan seorang duren aka duda keren dari negeri jiran. Tak tanggung-tanggung, yg dinikahinya seorang duda cerai hidup dan sudah punya buntut alias punya anak dari istri pertamanya. Alamak, ini kejutan kedua yg aku terima. Kalau pas dengar cerita ini sih, aku sudah tak bisa komentar apa-apa lagi. Mau dibilang kaget juga nga, mau dibilang bingung juga nga, aku hanya diam membisu saja. Aku mencoba meraba-raba, apa kira-kira alasan dia dan orangtuanya memutuskan menerima pinangan yg sangat kontroversi itu. Bukankah sahabatku masih muda, pintar pula, rasa-rasanya tak ada yg perlu dikejar untuk segera buru-buru menikah muda. Atau memang bener kata orang bijak bahwa jodoh dan kematian itu tak bisa ditebak atau tak bisa ditentukan oleh manusia. Seperti teka-teki.
Kalau ada yg bertanya, apa salahnya menikah dengan duda? Nga ada sih. Sama sekali tidak ada salahnya menikah dengan duda. Aku hanya kaget saja. Itu pengalaman pertama aku punya sahabat dekat yg sungguh berani mengambil keputusan untuk menikahi seorang duda cerai dan beranak pula. Bravo! Mengenai bagaimana kelanjutan pernikahan mereka, apakah penuh dengan onak dan duri ataukah berjalan mulus bahk kisah Putri Cindrella, entahlah. Hanya mereka dan Tuhan yg tahu.
Tapi mungkin sekedar analisa dangkal saja dari aku, mungkin keputusan itu diambil karena sang pria dari negeri jiran itu punya kualifikasi yg sangat menjanjikan dari segi kemapanan financial dan keseriusannya untuk segera berkomitmen. Yah mungkin juga memang mereka love at first sight, plus ditambah 2 hal tadi mapan secara financial dan berani segera berkomitmen. Bukankah 2 hal tadi cukup untuk membuat sebuah keputusan yg sangat berani hehehe.
Sahabatku yg kedua, menikah dengan duda keren juga hehehe
Setelah bekerja, aku punya seorang sahabat yg punya karir bagus dan sudah mapan dengan karirnya. Aku mengenalnya sebagai wanita yg sangat rasional dan suka bekerja. Sepertinya urusan pria dan pernikahan itu masih masuk daftar tunggu dalam kehidupannya. Terlihat dia sangat menikmati pekerjaannya. Tentu saja hal ini membuat keluarga besarnya sedikit khawatir. Sepertinya saudara-saudaranya tak ingin adiknya ini lupa atau tak berniat menikah, maka mereka pun mulai berinisiatif menjodohkan adiknya dengan pria yg mungkin cocok dengan selera adiknya hehehe. Ohlala bukannya berterimakasih sama saudara-saudaranya, malah sahabatku sedikit sewot dan kesal dengan ulah saudara-saudaranya yg nekat menjodohkannya. (Gila emang zaman Siti Nurbaya, pakai dijodohin segala. Ini sudah abad Millenium, sudah memasuki era Siti Nurhaliza, anak perempuan boleh memilih sendiri calon mempelai prianya. Bukankah Siti Nurhaliza pun bebas memilih pangerannya, seorang pria duda cerai beranak-pinak, tapi dengan daftar panjang harta, tahta dan bisnisnya ada di mana-mana hehehe. Duda keren yg punya properti dan warisan yg tak terhitung lagi jumlahnya. Super tajir. Saat ini dunia sudah berubah, syarat yg paling memadai untuk memilih pria menjadi calon suami adalah kemapanan financial dan kesiapannya untuk berkomitmen hehehe)
Tapi yg namanya saudara ya, walaupun sahabatku sudah jengkel dan kesal, tapi tetap mereka tak jera menjodohkannya hahaha. Dari sekian pria yg pernah dijodohkan dengannya, ada satu pria yg akhirnya click dan membuat sahabatku bener-bener terpikat hahaha. Cinta memang misteri ya, datang dan pergi tak tahu waktunya hehehe. Karena ini soal hati, serbamisteri.
Suatu hari sahabatku mengirimkan photo dirinya yg sudah dimodifikasi jadi terlihat manis. Lalu aku tanya, siapa yg modif photo ini? Dia bilang seorang teman. Lalu aku iseng bilang begini, teman apa teman nie? Hehehe. Wah ternyata tebakan itu cukup jitu dan dijawab dengan sedikit rahasia, koq kamu tahu sih yg modif itu teman pria, katanya. Weleh-weleh gimana sih padahal aku nga tebak itu cowo lo. Cuma bilang teman apa teman nie…(Tapi kalimat aku itu memang cenderung bersayap yah hahaha..burung kaleee pakai sayap…hehehe..tapi memang konotasinya seperti menebak cowo ya..hehehe)
Meskipun sedikit ragu dan rada-rada rahasia gitu, tapi dia tetap mengaku kalau sedang dekat dengan seorang pria nun jauh di sana. Masih sebatas sahabat katanya. Mereka sedang saling bertukar informasi tentang diri pribadi mereka berdua. Usut punya usut kayak benang kusut aje, ternyata pria ini juga dikenalkan oleh saudara-saudaranya. Entah kenapa profil pria misterius ini memikat hati sahabatku. Dia membalas perkenalan ini dengan sangat antusias sekali. Apa kiranya yg membuat sahabatku click dan kepincut dengan pria ini. Sampai detik ini pun aku tak pernah tahu. Mungkin ini namanya misteri cinta ya...hehehe..So sweet!
To be continued,
nuchan@062011
No comments:
Post a Comment