Monday, November 14, 2011

Philippine Jeepney

Saat saya berkunjung ke Filipina, maka transportasi yg paling unik menurut saya adalah Jeepney. Jeepney adalah transportasi umum yg banyak digunakan di seluruh kota Manila. Bentuknya sangat unik, mirip kayak mobil Jeep zaman dulu, tapi dimodifikasi dan diberikan graffiti yg sangat menarik. Warnanya serba cerah membuat Jeepney terlihat sangat unik dari kejauhan. Apalagi kalau dipotret, makin terlihat unik.




Plafonnya yg sangat pendek membuat penumpang tak akan bisa berdiri bergelantungan seperti Kopaja atau Metro Mini yg ada di Jakarta. Karena plafonnya yg pendek membuat penumpang harus duduk. Dan yg tak kalah menarik adalah tidak ada kondektur sama sekali. Supirnya sekaligus yg mengutip ongkos dari penumpang. Setiap kali penumpang naik, mereka akan dengan sangat teratur bergeser sampai ke ujung banget dan memberikan tempat kepada penumpang yg naik. Kayaknya nga ribet kayak di Jakarta. Saat sudah naik pun, penumpang dengan tertib menyebutkan daerah tujuannya dan menyerahkan uang ke supirnya. Biasanya yg duduk paling belakang akan memberikannya uangnya sambil menerangkan lokasi dia turun dan menyerahkan uang ini secara estafet ke penumpang yg duduk di dekat supir. Anehnya sang supir pun dengan  tenang menyerahkan uang kembaliannya ke penumpang sesuai tujuan masing-masing. Tampaknya sang supir tidak pernah pusing, apakah penumpang itu beneran turun di lokasi yg disebutkan. Pokoknya ongkos dibayar sesuai daerah tujuan saja. Tidak ada penjelasan lebih lanjut. Saling percaya saja. Sedap. Saya sampai terkagum-kagum melihatnya. Kog bisa tertib sekali ya. Sejauh pengamatan saya, tak ada satu penumpang pun yg lupa bayar. Mereka kelihatan tenang dan tidak grasak-grusuk seperti orang Jakarta.



Malah sekali waktu, saya pernah lupa bayar. Karena asyik clingak-clinguk melihat area yg dicari, eh tahu-tahu udah sampai. Kalau saya bayar dengan uang yg besar sementara saya berada ditengah jalan,ada 2 masalah yg saya alami. Tidak mungkin dapat uang kembalian, padahal uang saya besar dan tak punya recehan. Atau karena di tengah jalan,  malah bisa-bisa  saya yg ditubruk kendaraan lainnya. Maka tanpa pikir panjang, saya ngeloyor kabur hahaha. Bener-bener kacau banget. Tapi penumpang yg lain santai saja itu, nga ada yg sadar kalau saya belum bayar termasuk sang supir tapi tentu Tuhan tahulah saya belum bayar hahaha. Coba kalau di Jakarta begitu, bisa dikejar-kejar kondektur kali ya hahaha. Pengalaman saya kalau naik Kopaja atau Metro Mini, malah kondekturnya suka menagih ongkos itu sampai 2X, bikin kita pasang muka manyun aja deh.(Dalam hati masak nga ingat sih tadi gue udah bayar tahu hahaha. Padahal kondekturnya juga susahlah ngingatin wajah penumpang satu per satu hahaha. Guenya aja yg gampang bete hahaha)



Okay back to the topic. Nah kalau kamu-kamu punya niatan ke Manila, jangan lupa ya mencoba naik Jeepney. Ini bisa menjadi pengalaman yg menyenangkan.  Saya selama mencoba naik Jeepney, harus rajin mencatat daerah tujuan dengan cara yg benar. Dan pastikan saat mau naik Jeepney ini bertanya ulang ke supir bahwa Jeepney itu benar membawa kamu ke tujuan yg kamu inginkan. Soalnya saya pernah sudah bener naik Jeepney dengan sign yg sesuai tertulis di Jeepney tapi tetap saja salah. Ternyata walaupun signnya sama tidak berarti selalu membawa kita ke tujuan yg dimaksud. Mereka terkadang merubah daerah lintasannya. Tapi tidak semua begitu sih. Lebih banyak yg sesuai dengan sign yg sudah tertulis di Jeepney itu. Tapi buat jaga-jaga, supaya kamu nga nyasar,  lebih baik saya ingatkan ya. Bisa terjadi juga hal yg seperti itu. Belum lagi menyebutkan nama daerah tujuan itu semuanya berbau nama Spanyol, alamak serasa kayak di Spanyol atau di Mexico saja. Coba, namanya aja pakai STA CRUZ – LIBERTAD hehehe. Btw buat saya pribadi semuanya serbamenyenangkan karena serbabaru,serbaunik dan serbamenegangkan. Semua kejadian-kejadian konyol selama naik Jeepney memperkaya wawasan dan pengalaman saya tentang dunia transportasi di Manila. I miss Manila a lot.






nuchan@102011
Philippine Jeepney

No comments:

Post a Comment