Tuesday, November 8, 2011

Life is beautiful indeed


Saya hanya pengen ngomong : Life is beautiful indeed.
Sejak saya dimutasikan ke departemen yang baru di Business Development Group, saya menemukan irama kerja, cara kerja yg baru dan unik, tingkat pemahaman terhadap berbagai  karakter orang pun harus ditingkatkan. Setiap hari saya mendapatkan kejutan-kejutan yg luar biasa. Entah itu kejutan menyenangkan atau kejutan yg cenderung mematikan. Entahlah. Semua serbaunik dan mendebarkan.

Mulai dari irama kerja yg cenderung fluktuasinya sangat tinggi. Kayak main Yoyo aja. Tahu nga permainan Yoyo? Sekali dihentak ke bawah dan nantinya melenting sampai ke atas, begitu terus menerus tanpa henti. Jadi bisa dibayangkan tho? Saya mendapati irama kerja yg membuat saya seperti bermain roller coaster. Kayaknya ini bagus buat olah raga jantung saya hehehe.

Saya seperti menari di tengah hujan saat memulai pekerjaan. Dalam waktu yg bersamaan pimpinan puncak saya membuat keputusan yg spektakuler. Target penjualan dipaksa naik sampai 5X-10X lipat dari kondisi penjualan saat ini. Buat saya pribadi sih sah-sah saja buat target yg spektakuler. Sepanjang strategi bisnis, ide-ide yg memungkinkan mencapai target tersebut sudah diolah dan berbagai marketing tools (serba-serbi promosi penjualannya) sudah ada dan dana untuk persiapan promosi tersebut sudah ada, buat saya sih tidak masalah.

Posisi saya sebagai orang baru, membuat saya harus berjibaku memahami semua informasi yg masuk saat ini ke meja saya. Dan yg membuat pekerjaan ini sangat unik adalah saya tidak dibekali informasi yg cukup untuk menganalisa keadaan yg terjadi saat ini. Pokoknya saya diajak meeting, lalu pimpinan puncak membuat perjanjian dan kesepakatan baru dengan pihak bagian penjualan untuk meluncurkan produk baru. Dan segala persiapan yg sudah disepakati saat meluncurkan produk baru ini harus saya follow up dan memastikan semua deadline yg sudah disepakati ini tidak boleh gagal. Sedap!

Aneh bin ajaib, tapi itu fakta yg ada. Saya memang baru di bidang ini tapi memang sudah punya pengalaman di bidang lain. Jadi mungkin dalam alam pikiran mereka, saya sebenarnya tak perlu training khusus, langsung saja terjun di lapangan, ya kayak OJT (On the Job Training) kali ya. Alamak bagus bener ya. Nikmat buat mereka, tapi sengsara buat saya.

Setiap kali menyelesaikan sebuah proses, saya harus tanya sana-sini, siapa yg bertanggung jawab dengan proses ini dan proses itu. Ternyata PIC  di setiap negara itu berbeda-beda.  Gila. Berhubungan dengan berbagai negara tapi  nga jelas siapa yg jadi 窓口 (Contact Person) yg harus menjadi pusat informasinya. Saya kirim email ke si A, eh dijawab bukan saya yg menangani ini. Lalu disarankan ke si B. Kirim ke si B, eh jawabnya maaf saya hanya punya project B saja, sementara Project A dan C bukan saya.  Lalu siapa yah? Birokrasi yg semwarut bikin kepala mumet. Gila. Saya pikir hanya birokrasi di Indonesia aja yg superruwet, ohlala ternyata perusahaan Jepang juga tak kalah ruwet ya. Cape deh.Mungkin kalau nga mau ikutan gila dan semrawut, saya harus buat skema dan matriks PIC di setiap negara, lalu kirimkan ke semua PIC ini. Ampun dah.

No comments:

Post a Comment