Setelah drama pengajuan visa Korsel yg bikin jantungku dag dig dug door berakhir manis dan mulus, muncul drama baru yg tak kalah gila dan bikin jantungku hampir lompat dari tempatnya. Bagaimana tidak, dua hari sebelum tanggal keberangkatan ke Seoul, aku coba mempersiapkan seluruh pakaian dan barang-barang yg sekiranya penting banget dibawa selama ke Seoul.
Yg pertama wajib aku cek dulu adalah passport. Seperti biasa kalau sudah selesai pakai passport biasanya aku masukkan ke sebuah dompet khusus untuk tempat passport. Entah kenapa malam itu tak kelihatan di mana dompet itu. Seinggat aku sudah kuletakkan di dekat tas yg ada di samping tempat tidurku. Tapi sudah kuubek-ubek berulangkali di seputar dekat tas itu tapi tetap tak kutemukan passport hijauku. Aku masih mencoba tenang dan berusaha mengingat-ingat dimana kira-kira terakhir kali aku meletakkan dompet passport ini. Tapi tetap tak punya clue selain di dekat tas coklat yg ada di samping tempat tidurku.
Perlahan-lahan detak jantungku mulai berpacu dengan cepat dan pikiranku mulai diliputi rasa panik. Kemana gerangan passportku? Mana mungkin hilang raib tiba-tiba. Pasti aku salah atau lupa meletakkan di mana. Seluruh sudut kamar kuubek-ubek sampai berantakan. Tapi si hijau tetap tak kelihatan. Aku kini panik beneran. Oh apa yg akan terjadi kalau passport itu tak ada, kepalaku langsung pusing tujuh keliling membayangkan seluruh pembelian tiket, drama pengajuan visa sampai dengan cuti seminggu yg sudah diajukan mau digimanain kalau sampai passport ini tak ketemu sampai tanggal keberangkatan besok lusa. Membayangkan ini mataku sudah mulai merah dan panas menahan tangis. Oh God, not now. (Jangan tinggalkan aku saat ini Tuhan. Help me, my lord Jesust. Gila saat begini aku baru bener-bener berharap Tuhan ada dan berada dipihakku hehehe..Dasar manusia aneh!)
Pikiranku yg panik mulai berburuk sangka, jangan-jangan si bibik (pembantuku) mengambil dompet itu. Seingat aku di dompet itu memang ada cincin permata dark blue yg aku beli di Bangkok 3 tahun yg lalu. Tapi kenapa baru sekarang kalau memang pengen diambil. Khan dulu-dulu juga semua perhiasan aku diletakkan saja di lemari kaca tanpa pernah dikunci sama sekali. Aku coba cek kotak perhiasan dan jangan tanganku, aneh sekali semua perhiasan utuh di tempatnya. Jadi tak mungkin si bibik yg iseng mau ngambil dompet itu. Aku berusaha menepis perasaan buruk yg mulai setia menggelayut di benakku.
Sambil mencoba menenangkan pikiranku yg sudah mulai liar tak terkendali, dan berusaha mengulang kembali menyisir setiap tempat, setiap tas, setiap dompetku. Bahkan tempat-tempat yg tak mungkin pun sudah kuubek-ubek semuanya. Kamarku menjadi centang-perenang tak karuan. Kali ini aku mencarinya sambil mulutku terus-menerus komat-kamit mengharapkan keajaiban dari Tuhan. (hehehe panic.com)
Entah kenapa, tiba-tiba aku teringat kalau dompet itu jangan-jangan kuletakkan di dalam lemari baju. Karena sebelumnya passport itu kubawa ke kantor untuk di scanning dulu kemudian ku-upload di http://my-nuchanstories.blogspot.com/ dan juga di multiply, kemudian aku kirimkan ke email address pribadiku di nuchan.aritra@gmail.com
Tujuannya agar kalau ada apa-apa di negara luar, misalnya passport tercecer atau hilang atau ada masalah, maka aku masih punya back-up yg bisa di download sewaktu-waktu di negara manapun via email address pribadi. Dan saat pulang ke rumah, mungkin tanpa sengaja aku iseng meletakkannya di dalam lemari baju. Aku segera bergegas membuka lemari bajuku dan bingo, dompet passport itu ternyata berada di atas tumpukan underwear aku hehehe. Saking senangnya passport itu ditemukan, aku memeluk dan mencium passport itu berulang-ulang. Dan tak lupa komat-kamit berdoa mengucapkan ribuan terima kasih buat Kau Tuhanku yg baik Jesust. (hahaha...kalau lagi begini baru ingat Tuhan hahaha) Aku pun tak lupa minta ampun kepada Tuhan karena sempat berburuk sangka sama si bibik, meskipun hanya selintas tapi aku merasa kurang enak juga hehehe.
Bener-bener drama yg bikin jantungku kayak mau lompat dari tempatnya. Pengalaman ini membuat aku belajar untuk tidak sembarangan meletakkan barang-barang berharga di sembarang tempat, kalau tak mau sport jantung kayak kemarin itu. Passport hijau ini memang akan menjadi sangat istimewa saat mau berangkat ke luar negeri dan saat tinggal di negara orang. Tanpa si hijau ini kita bisa kehilangan identitas dan bisa masuk penjara gara-gara nga punya identitas. Oh hijauku hijauku. Kau memang benda ajaib yg sangat kubutuhkan saat ke negara luar hehehe. Cukup satu kali aku melakukan kelalaian gila kayak begini. No more drama my friend!
nuchan@20052011
no more drama
No comments:
Post a Comment