Pernah tidak kamu bayangkan, berapa
BANYAK baju,kaos,t-shirt,scarf, gaun pesta, jeans, pakaian resmi, dan segala
pernik-pernik yg tersimpan di lemari kamu? Semua benda itu tersimpan di lemari
kamu mungkin sudah setahun, dua tahun, tiga tahun atau bahkan sudah bertahun-tahun
tidak pernah kamu sentuh sama sekali. Bahkan kamu sendiri lupa bahwa pernah
membeli benda-benda itu.
Hari ini saya baru menyadari
melakukan hal yg menurut saya sangat konyol, super konyol. Selama ini saya
bekerja bertahun-tahun dan uang dari hasil kerja saya, saya habiskan untuk membeli berbagai benda yg sebenarnya tidak memiliki added value sama sekali. Benda-benda ini hanya
menumpuk di lemari saya. Sebagian sudah rusak dimakan rayap dan warnanya pun
menjadi buram dan tak memiliki arti sama sekali. Anehnya, selama ini saya tak
merasa bersalah melakukan hal-hal konyol ini. Saya merasa bahwa saya adalah
manusia normal seperti teman-teman yg lain. Membeli berbagai benda yg
diinginkan saat itu, walaupun untuk jangka panjang tidak terlalu berarti, kalau
tidak mau saya sebut hanyalah sampah.
Maka hari ini saya putuskan untuk melakukan
5S di lemari saya. 5S –Five S ini dikenal di Jepang dengan singkatan 'S': Seiri, Seiton,
Seiso, Seiketsu, and Shitsuke. Dan hari ini saya hanya ingin melakukan “S”
yg pertama : Seiri yaitu memilah benda-benda yg
perlu dan tidak perlu. Seluruh pakaian yg ada di lemari saya, saya keluarkan. Saya
pikir ada ratusan benda-benda yg menumpuk di sana. Bau lemari ini sangat apek
dan lembab sekali. Dan beberapa pakaian saya sudah terlihat rusak, karena lama
tidak disentuh.Lemari ini mungkin kalau bisa menjerit, dia sudah pasti histeris banget. Memanggul beban yg berat.
Hari ini tugas utama saya adalah memilah. Seluruh pakaian dan benda-benda yg
tidak saya inginkan lagi saya pilah. Saya singkirkan. Dan pakaian yg masih bagus,
saya rapikan menjadi beberapa group.
Kelompok baju batik saya susun sendiri. Kemeja kotak-kotak dan beberapa kemeja
bermotif saya susun dan dijadikan satu lokasi. Dan beberapa celana atau jeans
pun saya pisahkan. Seluruh pakaian yg sudah saya group dan pilah ini,
rencananya sebagian akan saya jual saja secara obral. Kalau tidak laku dijual
akan saya sumbangkan saja.Tujuan saya hanya satu : Menyingkirkan benda-benda ini sebanyak mungkin. Saya tidak memerlukan sebanyak ini. Cukup 10 potong pakaian saja sudah lebih dari cukup buat saya. Jadi ratusan yg lainnya harus saya singkirkan.
Hampir 2 jam lebih saya dan si bibik
melakukan pemilahan. Dan sebagian pakaian yg tidak penting sudah diambil dengan
si bibik. Dan sekarang lemari saya lebih luas dan terlihat rapi sekali. Wow
saya senang sekali. Langkah awal sudah selesai, besok saya akan pikirkan untuk
menjualnya. Saya lega karena lemari saya menjadi lebih luas dan rasanya plong
bisa melakukan ini dengan cepat.
Rencana selanjutnya, saya akan memilah seluruh
benda-benda yg ada di rumah saya. Dan saya berniat menyingkirkan semua
benda-benda yg selama ini membebani rumah saya padahal tidak ada added
valuenya. Saya harap saya akan berhasil merampingkan dan menyederhanakan
seluruh isi rumah saya. Ini akan menjadi langkah awal buat saya untuk hidup
lebih sederhana dan seimbang.
Moral cerita buat teman-teman
sekalian :
- Terkadang hal yg saya pikir sangat normal, ternyata tak lebih dari omong kosong dan saya menyadarinya setelah terlalu lama saya melakukan kebodohan dan hal konyol ini. Kini membeli dan menumpuk barang itu sama dengan dosa besar buat saya. Jadi saya harus lebih bijak mulai sekarang. Sebelum membeli barang harus berpikir secara fungsional dan tepat guna.
- Tidak ada kata terlambat. Meskipun saya sadar setelah puluhan tahun tapi saya pikir hal ini akan memberikan makna hidup baru buat saya agar hidup secara sederhana saja dan membeli sesuatu yg bener-bener saya perlukan secara benar dan berguna untuk jangka panjang.
- Jangan biarkan uang atau benda-benda itu mengendalikan hidup kamu.Kita tidak membutuhkan barang sebanyak itu. Jangan diperbudak oleh benda-benda itu. Karena kalau diteruskan tak akan ada habisnya. Be smart my friend!
Keren blognya, tapi kadang susah menentukan kebutuhan sama keinginan. Meskipun kita tau bahwa kita gak butuh tp tetep aja di beli. Hal itu gak berlaku buat cewe aja kok gw yg cowo aja suka kaya gitu.. Heheh..
ReplyDeletehttp://travellingaddict.blogspot.com/
Hahaha iyah sih...memang tidak kenal gender hahaha cowo juga banyak yg begini hahaha..Tapi setidaknya saya sedang belajar menutup hasrat buat belanja apa saja yg tidak punya nilai tambah..cuma buang2 uang dan energi hahaha
Delete