Hidup memang tak pernah bisa sejalan seperti yg kita mau dan
rencanakan. Ketidakpastian dalam hidup ini sering kali membuat kita takut dan
cemas. Memang betul rasa cemas dan takut ini adalah bagian penting yg
diciptakan dalam tubuh kita sebagai brake atau rem yg dibutuhkan untuk
mengendalikan segala aksi yg akan kita lakukan.
Rasa takut membuat kita belajar
untuk mempersiapkan diri terhadap segala mara bahaya yg tak terduga yg bisa datang
kapan saja..
Rasa cemas membuat kita belajar mempersiapkan segalanya agar
berjalan sebagai mana yg kita inginkan dan rencanakan. Meskipun hasil akhirnya
tak bisa kita kendalikan seperti yg kita mau. Karena banyak factor lain yg
mempengaruhinya...
Yg tersisa yg dapat kita lakukan adalah melakukan yg terbaik
yg kita punya dan menyerahkan hasil akhirnya pada kekuatan lainnya di atas
kita. Tuhan akan berpihak kepada yg setia pada janjinya.
Terkadang saya baru sadar kalau semua kehidupan saya ini
adalah atas kemurahan dari Tuhan semata. Saya terlalu sombong untuk
mengakuinya. Saya baru sadar bahwa hidup saya tak akan sempurna tanpa kasih dan
kemurahanNya. Kemudahan hidup yg
diberikanNya justru membuat saya berpikir bahwa itu adalah hasil jerih payah
saya. Saya lupa bahwa semua hal yg terjadi di kolong langit ini adalah atas seizin
dan kehendakNya semata.
Saya sempat hidup di dalam impian saya. Saya menikmatinya
seolah-olah itu adalah hak saya. Saya lupa semuanya sudah ada tertulis. Sayang
sekali saya membuang begitu saja semua berkat dan kemurahanNya.Karena saya
terlalu pede bahwa saya bisa mendapatkan apa saja yg saya mau tanpa susah
payah. Saya menikmati kesombongan itu.. Sampai akhirnya saya sadar, tapi semua
sudah terlambat. Saya tidak mengerjakannya dengan sungguh-sungguh ketika segala
sesuatunya begitu mudah buat saya. Kini ketika saya menginginkannya saya
bekerja keras pun tapi hasilnya tidak seperti
yg saya harapkan. Ironis sekali.
KemurahanMu lebih dari hidup
KemurahanMu lebih dari hidup
Bawa lidahku memuji Engkau
KemurahanMu lebih dari hidup
No comments:
Post a Comment