Sunday, June 23, 2013

Bukan perpisahan yg kusesali tapi pertemuan

Bagi Anda yg sudah terbiasa pindah atau loncat dari satu perusahaan ke perusahaan lain, mungkin sudah langsung bisa beradaptasi dan menyesuaikan kenyamanan hati dan pikiran Anda. Buat saya yg lama tinggal di satu perusahaan saja, sangat besar pengaruhnya ke dalam kehidupan pribadi saya. Saya tidak bisa langsung menyesuaikan diri dengan cepat. Perubahan ini bener-bener mendesak saya untuk merubah semuanya, merubah tempat tinggal saya, merubah cara saya menyesuaikan diri dengan rekan-rekan kerja yg baru, menyesuaikan diri dengan atasan baru saya, menyesuaikan diri dengan segala alat kerja dan sistem yg diberlakukan di perusahaan baru ini. Saya sama sekali tak pernah menduga bahwa saya harus mendadak harus meninggalkan semua kenyamanan saya sebelumnya. Sayangnya saya ternyata tak siap seperti yg saya bayangkan sebelumnya.

Kalau dikaji secara benar, sebenarnya saya sangat beruntung mendapatkan atasan saya yg sangat baik hati. Dia banyak membantu saya menyesuaikan diri. Rekan-rekan kerja saya yg baru pun sangat baik hati. Banyak menolong dan membantu saya. Tapi yg sangat mencolok adalah bahwa saya harus memulai segala sesuatunya dari nol. Pekerjaan ini sangat baru dan sama sekali bukan bidang saya. Yg lebih berat lagi, perbedaan domain kerjanya, kalau dulu saya di salah satu manufaktur Jepang yg cukup ternama dan saat ini justru di bidang Financial  tapi dari salah satu perusahaan Jepang ternama juga.


Sayangnya saya sangat buta tentang dunia Financial. Saya lama dan berpengalaman penuh di dunia manufaktur. Saat ditanya apakah saya bersedia bekerja di tempat yg sama sekali tidak ada hubungannya dengan kerja saya sebelumnya, saya jawab ya, bersedia. Karena saat itu saya memang sedang dalam masa bosan dengan pola kerja saya yg lama. Saya rindu hal-hal baru yg belum pernah saya pelajari. Maka saat itu saya hanya ingin semua hal yg baru. Tapi ternyata belajar hal baru itu, mendesak saya harus menyesuaikan semua hal. Kecepatan saya dalam hal menyerap hal baru, dan kecepatan saya menampilkan performa saya pun harus cepat, karena saya bukan fresh graduate tapi orang yg dianggap sudah berpengalaman. Jadi meskipun domain kerja ini baru buat saya, tapi basicnya saya adalah orang berpengalaman. Maka hari-hari saya pun berjibaku untuk segera mampu menyesuaikan irama kerja saya dengan orang yg sudah berpengalaman di dunia Financial. Saya bener-bener harus belajar serba cepat. Di satu sisi saya sangat bergairah belajar  hal-hal baru tapi di satu sisi lainnya saya cukup lelah berkejaran dengan waktu. Omg, tired and tired but happy. Nga tahu yg lain pun punya perasaan yg sama atau tidak dgn saya.

Mengalami pasang surut hati saya yg bercampur dengan rasa yg teraduk-aduk. Saat semuanya berjalan lancar saya lega dan happy. Tapi saat sesuatu tak berjalan dengan scenario yg saya harapkan, saya merasa resah dan ingin cepat-cepat semuanya selesai. Begitu banyak hal-hal baru yg harus saya pelajari membuat saya resah. Saya menjadi bertanya-tanya, ini normal atau tidak yah?

Satu bulan terakhir ini saya banyak menghabiskan waktu saya membantu salah satu advisor dari Jepang namanya Mr.S. Bekerja dengan beliau itu cukup asyik dan menyenangkan. Selain masih single, beliau juga berwajah baby face kayak Agus Ringo. Wajahnya cubby banget dan menggemaskan. Dia banyak menolong saya mengerjakan tugas-tugas saya yg serba baru. Saya sudah nyaman dgn dia tapi saat saya nyaman, masa tugasnya habis sudah di sini, hanya sebulan saja. Habis deh saya. Balik sendiri lagi. Saya harus memikirkan semuanya sendiri. Saya sedih juga saat dia pulang ke Jepang. Sebenarnya saya sudah membuat batasan buat diri saya sendiri agar tidak terbawa emosi lagi. Cukup sudah drama perpisahan saya dengan rekan kerja saya sebelumnya yg membuat saya sedih sekali. Rasanya saya merasa terluka ketika harus berpisah dengan mereka, dgn semua kenyamanan yg saya miliki di sana. Dan kini saya harus mengalami hal yg sama. Bener kata orang bijak,bukan perpisahan yg kusesali tapi pertemuan. Kenapa selalu pertemuan harus diakhiri dengan perpisahan. Damn. So sad.

Cewe-cewe di Dept. Finance semuanya berebut pengen photo ramai-ramai dengan Mr.S. Jadilah saya sebagai umpan untuk mengajak Mr.S berphoto ria di depan resepsionis kami.Kami berphoto sambil mendorong siapa saja yg minat photo dekat dan berdua dengan beliau hahaha…Banyak yg minat photo berdua dan sibuk bernarsis ria dengan Mr. S..Tapi sayang sekali beliau kurang fotogenik. Lebih handsome lihat aslinya hahaha…Tidak menarik kalau lihat diphoto doang hahaha...Kunjungan kali ini adalah yg terakhir buat beliau....Katanya sih kemungkinan tidak ke sini lagi..Just hope we can meet again in another occasion in the future.










1 comment:

  1. I do believe all of the ideas you've introduced in your post.
    They're very convincing and can certainly work.

    Still, the posts are too short for newbies. Could you please lengthen them
    a bit from next time? Thank you for the post.


    my weblog; magento themes

    ReplyDelete