Saturday, June 8, 2013

Tak ada yang abadi…


Hari-hari sebelumnya kita dihebohkan dengan wafatnya ustaz ternama Jefri Al Buchori atau biasa disapa Uje pada Jumat (26/4/2013). Jagat hiburan geger dan tayangan mengenai kisah tragis ustaz ternama ini pun terus menghiasi layar kaca. Mulai dari berita saat-saat sebelum kematian beliau sampai dengan pasca kematian beliau. Semua dikupas tuntas. Memang media Indonesia ini terkenal dengan kebiasaan mengumbar hal-hal yg melo dan membuat semua hal menjadi sangat dramatikal.

Hari ini pun publik Indonesia dikejutkan dengan berita bahwa Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Taufiq Kiemas dikabarkan meninggal dunia di Singapura, Sabtu (8/6/2013). Taufiq wafat setelah sebelumnya menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Singapura.

Hari ini pun guna memperingati hari ulang tahun ke-92 presiden kedua Republik Indonesia, HM Soeharto, keluarga Cendana  menggelar doa bersama bertajuk Pengetan Ageng ke-92 HM Soeharto. Acara itu dijadwalkan Sabtu (8/6) mulai pukul 19.30 WIB di rumah peninggalan keluarga besar Siti Hartinah Soeharto di Kalitan, Solo yang biasa disebut Dalem Kalitan.

Peristiwa ini mengingatkan saya akan lagu Peterpan- Tak ada yang abadi. Akhir-akhir ini saya sering putar  lagu ini di laptop saya,  yg dinyanyikan oleh Fatin Shidqia Lubis pemenang X-factor Indonesia yg pertama.

Dalam hidup ini tak ada yang abadi. Pada akhirnya alunan detak jantung kita tak akan bertahan melawan waktu. Semuanya akan berlalu. Seberapa hebat dan berkuasanya Anda semasa hidup, pada akhirnya semua akan berlalu dan alunan jantung kita akan berhenti dihadang waktu. Seberapa populer pun Anda, pada akhirnya takdir akan membawa kita kembali kepada-Nya. Tak ada yg sanggup  melawan waktu. Tak ada yang abadi.

Jika aku dan kau hanya seperti hembusan angin yang di rasa lalu pergi...
Lalu apa yang mesti disombongkan, apa yg mesti dibanggakan?
Pada akhirnya aku dan kau hanya berkalang tanah 2X2m tak lebih...

Bukankah ini menjadi sebuah peringatan buat aku dan kau untuk terus  hidup berkenan dan bermakna bagi Tuhan, Alam dan Sesama.. Karena kita hanya seperti hembusan angin yang di rasa lalu pergi ...Tak ada yang abadi…


Takkan selamanya tanganku mendekapmu
Takkan selamanya raga ini menjagamu
Seperti alunan detak jantungku
Tak bertahan melawan waktu
Dan semua keindahan yang memudar
Atau cinta yang telah hilang

Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi...

Ho....
Biarkan aku bernafas sejenak
Sebelum hilang....

Reff :
Tak 'kan selamanya tanganku mendekapmu
Tak 'kan selamanya
Raga ini menjagamu
Jiwa yang lama segera pergi
Bersiaplah para pengganti...
Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi
Tak ada yang abadi...

nuchan@08062013
tak ada yg abadi

No comments:

Post a Comment