Setelah lelah lahir batin menjalani drama pengunduran
diri saya, yg menyita habis seluruh energi dan pikiran saya. Saya terjebak
dalam rasa bersalah karena mengecewakan atasan, mantan atasan dan rekan kerja
saya dan bimbang apakah ini sebuah keputusan yg bijak atau tidak, buat
kehidupan saya di masa mendatang. Tapi siapa yg bisa meramal kehidupan di masa
depan. Ada orang bijak berkata :There are no coincidences, everything
happens for a reason. Dan saya mencoba meyakini hal itu.
Meskipun sangat berat tapi saya tetap melanjutkan
untuk mundur dan melakukan soft landing. Semua pekerjaan dan project yg sedang
saya tangani, saya transfer ke beberapa petugas baru yg sudah ditunjuk. Dan
saya harus segera memberikan training ke beberapa karyawan baru. Saya khawatir
akan terjadi masalah kalau saya sudah mundur. Dan tentu saja, saya tak ingin
hal itu terjadi. Apapun yg terjadi, saya merasa bahwa perusahaan ini sudah
seperti nafas dan nadi saya. Dan tak ada yg bisa merubah hal itu.
***
Hari bersejarah dan keramat itu pun tiba, tepat
tanggal 29 April 2013, saya secara resmi akan mundur. Dan ini akan menjadi hari
terakhir saya bekerja di perusahaan ini. Saya tak bisa merasakan apa-apa.
Rasanya saya sulit berpikir jernih. Saya hanya sibuk mengirimkan surat
pemberitahuan ke semua rekan kerja, ke atasan, ke mantan atasan di Jepang, ke
beberapa staf sales company, ke beberapa advisor yg sempat bekerja sama dengan
saya selama melakukan market survey di Indonesia, dan ke semua orang yg menurut
saya telah berjasa mendidik saya secara langsung maupun tak langsung. Dan ini
menjadi hari yg paling melelahkan buat saya selama hidup saya. Bener-bener
lelah. Tapi semua harus saya lalui dan harus segera diakhiri dengan cara yg
baik dan sempurna. Hari terakhir itu saya berada di kantor sampai pukul
22.00 malam. Semua harus saya bereskan. Pulang larut malam dengan perut kosong
tiba-tiba otot di dada sebelah kanan saya terasa sakit luar biasa dan susah
digerakkan. Setiap bergerak sakit luar biasa kayak kram otot. Halah malah
diberi bonus kram otot. Cerita lebih jelas ada di artikel sebelumnya. http://my-nuchanstories.blogspot.com/2013/05/kram-otot-dan-sehat-itu-mahal.html
Setelah resmi mundur, maka saya mulai masuk ke
hari-hari yg sangat bebas dan punya waktu luang yg sangat banyak. Sebenarnya
setelah mundur saya tak punya planning sama sekali, mau apa, mau ke mana, sama
sekali tak ada rencana. Beberapa spekulasi muncul, ada yg bilang saya dapat
tawaran kerja yg jauh lebih baik, ada yg bilang saya mau menjalankan bisnis
sendiri, ada yg bilang saya mau liburan ke luar negeri karena bosan terjebak di
tempat yg sama,dan masih banyak lagi spekulasi yg lain. Tentu saja saya tak bisa
mengontrol apa yg mereka pikirkan tentang saya. Tapi fakta yg bener adalah saat
saya mundur, saya tak punya rencana konkrit sama sekali. Saat itu, saya hanya
pasrah saja, ke mana takdir hidup akan membawa saya. Just let it flow…
Keputusan saya untuk mundur dadakan tanpa
planning yg jelas ini, membuat pimpinan saya sedikit khawatir, mereka pun tak
berharap, kalau setelah mundur, saya malah menjadi hidup susah. Mungkin karena
saya terbiasa sibuk dan mendadak tidak punya aktivitas, ini secara psikologis, sebenarnya
kurang baik untuk kesehatan saya. Saya pun sebenarnya punya rasa kekhawatiran
tersendiri menghadapi masalah ini. Terutama terkait urusan financial. Itu
sebabnya, secara bersamaan juga saya mulai membuat simulasi bagaimana menutup
semua sisa transaksi rumah saya di bank. Karena rumah saya masih ada yg belum
saya lunasi. Jadi saya pun harus memikirkan solusinya. Tapi entah kenapa, jauh
di lubuk hati saya seperti ada rasa bahwa saya akan baik-baik saja. Saya tak
tahu kenapa. Saya merasakan dengan jelas bahwa saya akan baik-baik saja. Bahkan
semua mantan atasan saya yg di Jepang, sangat yakin bahwa saya akan sangat
mudah mendapatkan pekerjaan baru. Secara gamblang mereka mengirimkan pesan
melalui email bahwa saya tak akan kesulitan mencari kerja baru, katanya “kamu
bisa melakukan apa saja, bisa kerja di mana saja, jadi tidak ada masalah”.
Bahkan Mr. Hirata saja yg saya temui di kantor, saat
beliau sedang dinas luar ke Indonesia dan kebetulan saya sedang ke kantor untuk
mengantar fotokopi no rekening bank BCA saya yg baru dan kami bertemu di lobi
kantor atas izin Mr.T, dengan ringan dia bilang, wah, kalau kamu sih cari kerja
baru yg lebih bagus, gampang banget. Kamu serba bisa, jadi pasti mudah dapat
kerja…hahaha. Saya sampai kaget mendengar komentarnya. Bayangkan saat beliau
bicara begitu, saya sedang dalam keadaan tak punya planning, tak punya kegiatan
dan sudah seminggu lebih saya jadi “hima-jin” alias orang yg punya banyak waktu
luang. Seminggu lebih saya hanya membongkar, menyusun, merapikan seluruh isi
lemari pakaian, isi lemari buku saya, merapikan semua dokumen penting dan
membereskan berbagai transaksi bank dan mengganti ATM BCA saya yg sudah
hilang selama setahun. Jadi komentar Mr. Hirata yg dengan santai bilang, kalau
saya akan sangat mudah cari kerja baru itu cukup membuat saya surprise
hahaha…Dalam hati saya bilang begini : Masak sih? Yg bener? Kog mereka yakin
banget yah? Saya saja nga yakin dengan kemampuan saya…Ckckck Aneh banget,
mereka begitu yakin, kog malah saya jadi bingung dan khawatir…Aneh. Tapi saya
aminkan sajalah. Karena saat ini saya hanya tak ingin berharap banyak…Ada
yg bilang Don't set hopes too much. Just let it flow because
sometimes you will get what you want when you least expect it.
***
Sebenarnya setelah mundur resmi 29 April 2013, saya
secara iseng pernah mengirimkan CV saya ke salah satu biro jasa resmi yg
membantu orang untuk medapatkan pekerjaan yg tepat dengan bidang mereka. Waktu
itu via website saya lihat ada info bahwa mereka akan ada Walk-in interview di
hari Sabtu 27 April 2013. Iseng-iseng saya pengen coba tapi tanpa ekspektasi yg
tinggi. Jadi hari itu saya datang antar CV saya. Setelah itu saya
mendaftarkan dokumen saya dan saya diminta mengikuti tes bahasa Inggris, bahasa
Jepang dan psikologi. Hadoh sebenarnya ada rasa enggan menjalaninya, malas
banget nga sih, harus menjalani hal ini, setelah bertahun-tahun saya nyaman
dengan pekerjaan saya. Rasanya kembali ke posisi nol itu bener-bener tak
nyaman. Tapi mungkin ini kesempatan saya untuk mengalahkan ego saya dan
menantang diri saya untuk segera beradaptasi dengan keadaan. Belajar keluar
dari “comfort zone” yg selama ini saya jalani. Pikiran ini mampu meredakan
perasaan saya yg tak nyaman, dan saya segera menyelesaikan semua tes ini dengan
cepat. Pengen ketawa saat menjalani tesnya hahaha. Setelah selesai, saya
langsung menyerahkan hasil tes saya dan kemudian dipanggil untuk wawancara
dengan Ms. I, anehnya wawancara hanya 5-10 menit saja, sudah langsung selesai
dan katanya nanti segera dihubungi katanya. Karena ada klien mereka yg sangat
butuh banget. Anehnya waktu ditanya berapa kira-kira harga sebulan, saya iseng
saja menyebutkan angka yg menurut saya sangat signifikan banget banget hahaha.
Kalau nga mau bilang kalau angka itu sangat fantastis buat saya hahaha, bisa
melunasi rumah saya. Gila, dia bilang oke, angka yg saya minta justru masuk ke
budget klien mereka. Tidak ada masalah katanya. Justru yg jadi masalah bagi
mereka adalah apakah saya bersedia melakukan traveling hampir setiap minggu ke
luar kota? Karena rencananya klien ini akan melakukan perjalanan ke 42 kota
besar di Indonesia. Melakukan seminar dan inspeksi di 42 cabang yg
tersebar di seluruh Indonesia, dari Sabang sampai Merauke. Wow, saya jawab
tidak ada masalah sama sekali. Karena hobi saya adalah traveling, jadi NO
PROBLEMO. Bukankah kalau ini terjadi, ini seperti my dreams come true…
Tapi karena ini iseng banget, saat wawancara juga
saya jawab iseng banget dan tak ada ekspektasi yg tinggi sama sekali. Kalau
mereka setuju, saya pun merasa biasa saja. Saat ini hati saya masih terikat
dengan pekerjaan sebelumnya. Rasanya saya tak punya ambisi atau keinginan yg
kuat untuk bekerja di tempat lain. Maka semua ini buat saya iseng saja , tidak
terlalu membebani hati saya. Habis susah pindah ke lain hati. Terlanjur sayang
sama “P”. Darah saya, nadi saya bahkan DNA saya mungkin semuanya sudah terikat
dengan “P”, saya yakin tak akan ada yg bisa menggantikan posisi ini, meskipun
saat ini ada tawaran yg sangat fantastis. Tapi saya merasa bahwa saya masih
terikat penuh dengan “P”. Mungkin ini yg membuat saya, rasanya tak siap
harus menghadapi hal-hal yg serba baru.
Kamis 2 Mei sore, Ms.I menelpon saya berulang-ulang
tapi saya tak mendengar HP saya berdering. Jadi ada 4X pesan missed calls dan
sebuah sms dari Ms.I yg meminta saya untuk wawancara ulang dengan klien mereka
Jumat 3 Mei di kantor klien mereka. Saya segera menghubungi Ms.I mengenai
kepastian berita ini. Setelah diskusi singkat dgn Ms.I, dan saya setuju akan
hadir di kantor klien 3 Mei 2013,pukul 10 pagi tepat. Malamnya saya mencari
tahu via google dan juga via teman saya, bagaimana caranya ke sana. Lumayan
berjibaku juga mencari infonya karena serba dadakan.
Singkat cerita, saya bisa datang tepat waktu di
kantor klien tersebut. Lokasinya memang sangat strategis di salah satu jantung
kota. Dan saya sangat surprise saat tiba di ruang lobi utama disambut seorang
resepsionis yg ayu dan manis banget. Senyumnya dan tata bicaranya sangat tenang
dan menunjukkan kelas perusahaan ini ada di level tertentu. Cukup mengesankan.
Saat dibawa ke ruang meeting pun, saya cukup kagum karena ruangan besar, rapid
an bersih. Cukup elegan. Saya jadi merasa kurang nyaman, karena wawancara kali
ini, saya hanya pakai blue jeans dan kaos berkerah dan berlengan panjang. Entah
kenapa saya tak tertarik untuk membuat mereka terkesan dengan penampilan saya.
Saya terkesan cuek saya. Dan memang saat itu, saya tak terlalu berambisi
mendapatkan project ini. Biasa saja.
2 orang staf Jepang datang mewawancarai saya. Saya
merasakan hal yg sangat aneh melanda perasaan saya, percaya atau tidak, saya
merasa seolah-olah calon klien ini dengan initial Mr. HH ini, seolah-olah saya
pernah kenal dan pernah berjumpa dengan beliau entah di mana. Saya sempat kaget
melihat wajahnya. Tapi masak iyah sih. Setelah wawancara, saya baru tahu kalau
mereka berdua baru saja datang dari Jepang 3 bulan yg lalu. Awal Jan 2013,
mereka berdua ditempatkan di Indonesia. Mr.HH adalah GM baru untuk Asset
Management Division dan Mr. F adalah advisor. Dan katanya ini pertama kalinya
mereka datang ke Indonesia. Terus di mana saya melihat dan berjumpa dengan
Mr.HH ini? Apakah saya mengalami Déjà vu? Aneh.
Selama kurang lebih 30 menit mereka mewawancarai
saya, tentang pekerjaan saya saat ini dan mengenai sejarah pekerjaan saya,
kuliah dimana dan Mr.F memberikan sebuah artikel yg tertulis dalam bahasa
Jepang agar dibaca dan diterjemahkan segera. Hmm lumayan ribet juga yah kalau
mulai dari awal lagi hahaha. Kayaknya saya jadi senyum sendiri melihat kejadian
ini. Selesai wawancara, saya diminta menunggu hasilnya hari ini juga. Mereka
keluar ruangan dan saya tinggal sendirian di ruang meeting ini. Untuk membunuh
waktu agar tak bosan, saya membaca internet via smartphone saya. Sampai saya
tertidur juga tapi kog belum ada info saya. Pipis bolak-balik karena kedinginan
juga di ruangan yg ACnya super dingin. Gila sudah sampai pukul 13:30an, tak ada
kabar juga. Saya sudah hilang kesabaran. Saya balik ke resepsionis dan minta
dihubungkan dengan pihak HRnya Mr.T, saya minta ditanyakan ke beliau masih lama
tidak keputusannya, kalau masih lama saya mau balik dulu ke rumah. Dan tak
berapa lama, stafnya datang mengabarkan kalau hasilnya nanti akan diumumkan via
biro jasa saja dgn Ms.I. Tadinya mereka akan mengabarkan hari ini, tapi karena
masih lama hasilnya jadi saya diperbolehkan pulang dulu. Bagus deh. Saya lapar
banget. Dan yg jelas saya tak terlalu berambisi hari itu. Mau diterima
atau tidak, buat saya biasa saja. Perasaan saya cukup tenang. Akhirnya saya
bebas dan balik pulang ke rumah. Byeeee… Tapi kalau pun mereka tak menerima
saya, saya tetap merasa bersyukur karena jadi punya wawasan baru dan saya bisa
mengenang masa lalu saya saat wawancara pertama dulu di “P” hahaha. Betapa saya
sudah lama melupakan perasaan itu, momen ini menjadi sebuah kesempatan buat
saya mengenang masa lalu saya. Bedanya kali ini saya sudah dewasa dan sudah
makan asam garam di dunia bisnis, tentu hal ini membuat saya dalam
keadaan punya confidence yg cukup.
7 Mei 2013 pagi hari, saya dapat info dari Ms. I
bahwa kliennya setuju mau memakai saya dan Senin,13 Mei diminta untuk mulai
gabung dengan mereka. Tapi katanya mereka mau nego biaya per bulan itu boleh
tidak. Saya jawab dengan tegas bahwa saya tak akan mau bernegosiasi ulang
mengenai biaya per bulan itu. Tidak ada tawar-menawar lagi. Entah kenapa
saya tak tertarik mereka harus menawar lagi, meskipun angka awal yg saya
sebutkan itu cukup fantastis buat saya. Tiba-tiba saya jadi sadar bahwa
ternyata orang di luar sana, mau dan berani membayar saya dengan biaya
sejumlah itu. Sebenarnya saya kaget diawalnya, tapi akhirnya saya sadar bahwa
saya ternyata pantas untuk mendapatkannya. Luar biasa, selama ini saya ada di
“P” tapi saya tak pernah tahu berapa sebenarnya nilai riil kemampuan saya di
luar sana. Tapi saat ini saya akhirnya tahu. Walaupun saya tak pernah menyesal
telah melewatkan banyak waktu di “P”.
Tiba-tiba saya jadi sadar dan mengingat semua
komentar pimpinan saya, mantan boss saya yg di Indonesia, mantan-mantan boss
saya yg di Jepang, para advisor Jepang yg pernah kerja dgn saya, email Mr. F
dari Niigata,Mr. Hirata dari Osaka dan semua staf Jepang yg pernah kerja
dengan saya, semua bilang kalau saya akan dengan mudah mendapatkan pekerjaan
baru dengan skills saya yg ada saat ini. Mereka yakin dan saya tidak. Aneh
bukan. Tapi kini semua itu terbukti dengan jelas di depan saya. Saya sangat
sangat surprise dengan kejadian ini. Saya pernah sharing dengan Mr.IQ betapa
tak nyamannya saya dengan keyakinan mereka itu bahwa saya akan baik-baik saja.
Mereka yakin banget tapi saya sendiri tak pernah begitu tahu dan begitu yakin
dengan diri saya sendiri. Tapi kini semua terjawab. Saya tak tahu harus senang
atau harus bagaimana saya menyikapi kejadian ini.
Setelah info yg saya dapat bahwa saya akan mulai join
Senin, 13 Mei 2013 di jantung kota yg sangat penuh dengan gedung-gedung
pencakar langit dan yg pasti lokasinya super sibuk. Saya putuskan untuk mencari
rumah kos yg sangat dekat dengan kantor baru ini. Saya cari melalui google dan
infokost. Gila saya kaget dengan harganya yg sangat fantastis untuk seukuran
kamar hanya 3x3m. Sama harganya dengan cicilan rumah saya yg di Lippo. Gila.
Bener-bener edan. Walaupun biaya kost itu memang sangat terjangkau dengan dana
yg mereka sediakan buat saya. .Karena memang mereka sudah tahu bahwa harga
rumah kos di seputar kantor itu memang MAHAL buat ukuran saya yg ndeso hahaha.
Gila rugi dong hahaha. Padahal mereka memberikan dana yg lebih dari cukup buat
saya hahaha.Tapi nga rela dengan harganya yg mahaaaallll. Hahaha.NDESO BGT ya.
Berhari-hari saya mencari di google dan akhirnya saya
putuskan untuk mengecek langsung salah satu rumah kost yg hanya untuk perempuan
dan sangat private. Bukan rumah kost yg campur antara pria dan wanita. Ini
rumah kost yg induk semangnya juga tinggal di rumah yg sama. Saya pilih yg
private karena pengen aman dan tenang. Saya tidak suka yg campur. Setelah
ketemu dan berbincang dengan ibu kostnya, saya tertarik dengan keramahan dan
kebaikan beliau. Jadi saya putuskan kost di rumah ibu Win ini, karena dia
sangat supel, baik dan ramah banget. Saya bawa barang-barang keperluan saya
Minggu malam 12 Mei 2013. Saya bawa barang-barang yg dibutuhkan saja. Supaya
saya tak repot.
***
Berada di rumah baru, di kamar baru ini membuat saya
malamnya tidur setengah terlelap. Saya merasa belum menyatu dengan semua hal yg
serba baru ini. Saya masih terikat dengan kenyamanan hidup lama saya. Malamnya
saya berdoa,memohon kepada Tuhan agar saya dapat menjalani semua hal yg baru
ini dengan baik. Terutama besok pagi saya harus bisa beradaptasi dengan cepat
dengan lingkungan baru ini.
Senin, 13 Mei 2013 merupakan hari bersejarah baru
buat saya, memasuki dunia baru, lingkungan baru dan kolega-kolega baru dan
pimpinan-pimpinan baru. Pukul 7:50 pagi saya sudah sampai kantor. Saya melihat
para staff yg terburu-buru menuju sebuah mesin mini tempat mereka menempelkan
ibu jarinya. Ternyata absensi di sini menggunakan fingertips. Saya
tersenyum-senyum melihat wajah mereka yg datang terlambat 1-3 menit hahaha.
Wajah kecewa para staf yg hanya telat satu menit hahaha. Lucu banget. Kasihan
banget.
Pukul 8.10 pagi melalui seorang staf akhirnya saya bertemu dengan atasan baru saya Mr. HH dan advisor Mr. F. Mereka membawa saya masuk ke ruangan dan menempatkan saya persis di depan meja Mr. HH. Saya diperkenalkan ke beberapa staf yg lain yg ada di seputar ruangan itu. Ternyata saya berada di lingkunga para Corporate Planning, Asset Management , Finance Department dan Accounting Section. Dan ruangan President Director-nya persis di belakang meja saya. Gila mengapa kehidupan baru saya tak terlalu jauh dengan kehidupan saya sebelumnya. Berada dilingkaran sumbu kekuasaan perusahaan. Saya pun bisa menikmati suasana jantung kota dari meja saya melalui jendela kaca yg lebar yg menampilkan pemandangan gedung-gedung bertingkat.
Saya mengamati seluruh ruangan dan para staf yg ada
di sana. Semuanya terlihat sangat modis dan cantik. Sepatu high-heels dan
pakaian yg wow sangat elegan dan menurut saya mereka semua menyukai fashion
masa kini. Padu-padan baju, sepatu dan tas sangat serasi dan menarik. Saya
sebenarnya tak kaget dengan pemandangan ini, suasana kantor yg elegan, pasti
perusahaan pun merekrut staf-staf yg cantik dan modis banget. Sejauh ini saya
hanya bisa paham kalau mereka semua cantik dan fashionable banget. Apakah
cantik lahiriah ini diikuti beauty brain dan smart, saya belum tahu. Tapi kesan
pertama saya buat mereka sangat positif.
Saya diperkenalkan dengan Ms. K yg cantik dan elegan
banget, beliau adalah Manager Corporate Planning. Dan beberapa staf Finance yg
cantik-cantik dan ramah banget. Hari pertama ini saya hanya berkenalan dengan
staf-staf tertentu dan juga mendaftarkan sidik jari saya untuk bisa mengakses
semua pintu utama di 3 lantai ini. Karena perusahaan ini menempati 3 lantai
penuh.
Setelah selesai kenalan dan daftar akses sidik jari,
ternyata Mr. HH akan segera ke Bandung selama 4 hari karena ada acara di
beberapa cabang di Bandung. Dan secara mendadak beliau juga menyebutkan bahwa
minggu ini beliau dan saya akan segera terbang ke Yogyakarta dalam rangka
mengadakan seminar tentang UU Ekspor Indonesia, Japan dan Internasional,
terutama tentang Export Administration Regulation US yg menjadi barometer
pemberlakuan UU Ekspor di dunia. Mr. HH segera mengajak saya bicara dengan
seorang sekretaris namanya Ms. D, untuk segera memesan tiket PP buat saya ke
Yogyakarta.
Dan sebelum berangkat ke Bandung beliau memberikan
satu set dokumen yg harus saya pelajari untuk materi seminar dan akan
diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Dan juga beberapa dokumen yg akan dipakai di
meeting BOD seputar P/L karena akan ada Audit resmi untuk management dari Head
Office Japan di awal Juni 2013. Alamak baru juga mulai, sudah diberikan
tumpukan pekerjaan. Sayang beliau akan berangkat ke Bandung dan saya dititipkan
ke Mr. S, Director of Corporate Planning. Gila, mana computer saya juga belum
ada dan belum disetting. Saya tanya bisa minta softcopy materi seminar dan
minta computer tidak untuk merapikan materi seminarnya? Akhirnya mereka
berjibaku juga menyediakan computer dan juga alat bantu lain untuk bisa
memaksimalkan kerja saya hari ini. Saya dipinjamkan computer dari Finance Dept.
Tapi yg jadi masalah computer ini tak bisa sharing data, akhirnya saya
minta pakai USB. Saat sudah diubah dan direvisi ternyata data tidak bisa
disimpan di USB, karena memang diproteksi oleh IT mereka bahwa data bisa dicopy
dari USB tapi data yg ada di dalam CPU computer tidak bisa dipindah ke USB.
Ampun deh. Ini malah menjadi masalah buat saya. Sulit banget untuk bebas akses
karena di sini ISM lebih gila. Kacau deh.
Begini rasanya jadi anak baru di lingkungan baru.
Saya coba menggunakan PC yg ada ternyata saya cukup kaget karena Microsoft Office
versi 2010, alamak saya sudah kelamaan akrab dengan versi 2003. Saya punya
versi 2007 di laptop saya tapi nga pernah saya pakai. Karena saya kurang suka
fitur versi 2007. Padahal versi 2007 hampir sama dengan 2010 ini. Saat saya
mengubah data di Powerpoint 2010 membuat saya sedikit meraba-raba di awalnya
karena memang masih belum familiar dengan versi 2010 ini. Tapi 1 jam kemudian
saya sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan fitur baru ini hahaha…Kayaknya
saya harus belajar cepat dengan semua hal. Gilaaa...
***
Ini menjadi sebuah suasana baru yg menyegarkan otak
saya yg sudah terlalu lama terjebak dengan pola hidup dan gaya hidup orang
pabrik. Perkantoran di pusat bisnis dan di jantung kota ini memang menawarkan
gaya hidup yg sangat berbeda dengan gaya hidup saya yg sebelumnya. Di sini
semua orang berlomba-lomba terlihat modis dan cantik. Saya sampai
terkagum-kagum melihat mereka yg setiap hari memakai pakaian dan dandanan yg
tidak sama dengan yg kemarin. Dan saya pikir itu tidak mudah dilakukan. Butuh
ketelatenan dan kemampuan yg sangat kreatif, agar selalu cantik dan modis.
Kalau sebelumnya saya berpikir bahwa mereka yg suka
dandan dan terlalu peduli dengan dandanannya, di mata saya tak lebih dari
perempuan tak punya otak, hanya mengandalkan kecantikan fisik saja. Tapi kini
saya harus mulai berpikir ulang tentang pendapat saya ini. Saya melihat mereka
cantik, elegan dan modis tapi kerjanya pakai brain, smart dan lincah juga. Jadi
kecantikan mereka juga didukung oleh kemampuan otaknya yg cerdas.
Saya kagum dengan cara kerja mereka yg rapi dan
bagus. Pagi Mr. HH minta dipesan tiket penerbangan ke Yogya, sorenya saya sudah
dapat satu set tiket Garuda Indonesia Jkt-Yogya-Jkt. Lengkap di satu amplop.
Bahkan saat saya tanya saya harus menginap dimana dan siapa yg akan saya
hubungi seputar masalah ini, Ms. D selaku sekretaris ini langsung
mengkonfirmasi ke bagian umum dan HR Dept tentang hotel saya. Dan dia dengan
sigap melaporkan semua hotel saya sudah dibooking di Jayakarta Hotel
Yogyakarta. Karena seminar ini memang dilaksanakan di Jatayuroom Jayakarta
Hotel Yogyakarta. Bener-bener edan, bagus banget. Saya cukup terkesan dengan
cara kerja mereka yg cepat dan tak bertele-tele. Luar biasa.
Bahkan Director of Corporate Planning, Mr. S hampir
setiap hari memfollow up kondisi computer baru saya, sudah diinstall atau
belum. Saya sampai nga enak melihat beliau bolak-balik menghubungi IT mereka
ini. Betapa santunnya Mr. S ini, lembut dan bersahaja banget wajahnya. Kalau
bicara sangat teratur dan baik banget. Bahkan saat meeting BOD belum dimulai
dia berusaha membantu saya menjelaskan dengan sangat teliti mengenai isi
dokumen dan tema yg akan dibahas nanti. Baik banget ya. Oh saya merasa
diberkati berada di lingkungan para Director dan GM yg baik banget. Saya juga
diberkati bisa berada di lingkungan para staf yg cantik,manis dan elegan tapi
mereka semua baik banget, ramah banget. Mereka semua berusaha membantu saya
dengan sangat santun sekali. Saya bersyukur Tuhan memberikan saya jalan hidup
yg berliku ini dan saya beruntung berada dan berjumpa dengan mereka ini, yg
akan membuat hidup saya dan hari-hari saya berbeda. Setiap hari saya harus
bersyukur dengan semua ini, saya mendapatkan ibu kost yg baik dan ceria sekali
dan selalu menolong saya untuk bisa melewati hari-hari saya menjadi nyaman.
Saya beruntung mendapatkan kemudahan hidup berkat lingkungan kerja yg sangat
kondusif ini. Mereka semua cantik, manis dan modis tapi saat bekerja mereka
sangat lincah banget. Yg paling penting tidak ada blok-blok di sini. Semuanya
sama dan mereka sangat akrab sekali, tidak saling iri terhadap temannya.
Mereka tidak suka gossip tentang urusan kerjaan
mereka tapi mereka selalu membahas mode terbaru yg lagi trend di dunia hahaha.
Saya sering senyum-senyum melihat tingkah mereka yg sangat kocak. Salah satunya
yg sering jadi trendsetter di sana adalah Ms. R. Tiap hari dandanannya cakep
dan berkelas banget hahaha. Gila Ms. R ini disebut Ms.Rempong karena memang dia
selalu punya cerita dan guyonan yg bikin kita semua ngakak abis hahaha. Ms. R
ini memang saya akui cantik alami, elegan dan sangat berkelas banget tapi
ramaaahhhhh banget. Padahal cantik dan kelihatannya dari keluarga berada hahaha.
Tas dan bajunya semua serba wow hahaha. Tapi semua suka dia karena tidak
sombong hahaha. Dia rempong tapi tidak suka gossip yg negative. Orangnya sangat
positif dan ceria. Saya suka Ms.R dan juga teman-teman yg lain hahaha. Sangat baik dan sangat menghibur. Yg penting mereka semua punya kekompakan sebagai sebuah team. Tidak saling iri sesama teman kerja.
Tuhan bener-bener memberkati saya bisa berada di antara para neng geulis dan pintar ini hahaha. Semoga saya pun bisa menjadi sebaik dan selincah mereka hahaha. Dan semoga Tuhan membimbing saya menuju impian saya menjadi manusia yg lebih baik dari sebelumnya, seperti resolusi yg saya tuliskan di sebuah bukit yg indah di Hitsujioka Hill Sapporo Hokkaido Japan saat summer Juli 2012.
Mungkin kini saya akan bilang : There are no coincidences, everything happens for a reason. Indeed. Saya yakin banget itu benar adanya, tidak ada yg kebetulan dalam hidup ini, semua terjadi menurut rencana Tuhan, dan tak ada satu hal pun yg luput dari rancangan-Nya. Dan saya hanya perlu ikhlas mengikuti rencana-Nya. Tuhan tahu apa yg terbaik buat saya.
Tuhan bener-bener memberkati saya bisa berada di antara para neng geulis dan pintar ini hahaha. Semoga saya pun bisa menjadi sebaik dan selincah mereka hahaha. Dan semoga Tuhan membimbing saya menuju impian saya menjadi manusia yg lebih baik dari sebelumnya, seperti resolusi yg saya tuliskan di sebuah bukit yg indah di Hitsujioka Hill Sapporo Hokkaido Japan saat summer Juli 2012.
Mungkin kini saya akan bilang : There are no coincidences, everything happens for a reason. Indeed. Saya yakin banget itu benar adanya, tidak ada yg kebetulan dalam hidup ini, semua terjadi menurut rencana Tuhan, dan tak ada satu hal pun yg luput dari rancangan-Nya. Dan saya hanya perlu ikhlas mengikuti rencana-Nya. Tuhan tahu apa yg terbaik buat saya.
nuchan@052013
Life is beautiful indeed
Belajar dan travelling tapi dibayar
Tugas
baru saya menuntut saya untuk travelling setiap minggunya. Bahkan kalau
lagi sibuk banget, saya dan atasan saya akan meninjau ke berbagai
cabang 3X dalam seminggu. Dan itu bener-bener membutuhkan energi dan
stamina yg fit. Tapi saya cukup beruntung karena saya memang hobi
travelling. Jadi tugas ini buat saya tidak terlalu membebani pikiran
saya. Karena saya menikmati perjalanan ini.
Tugas pertama saya sejak bergabung dengan perusahaan baru ini adalah melakukan seminar di Yogyakarta. Direncanakan kami terbang dengan Garuda Airways Jumat, 17 Mei 2013,Pukul 18:25PM. Berhubung saya belum tahu persis mengenai tema yg akan dibahas di seminar tersebut maka Mr. Y dan saya melakukan meeting selama 2 jam untuk menentukan apa saja yg akan beliau jelaskan di setiap slide. Setiap isi slide dan poin penting yg akan beliau sampaikan di setiap slide, kami beri warna kuning dan saya menuliskan semua yg harus diperhatikan saat penjelasan setiap slide dan saya catat di buku catatan saya.
Meeting selama 2 jam tersebut, membuat saya paham inti dari isi seminar ini. Saya cukup terkejut mengetahui bahwa betapa detail dan rinci perusahaan ini dalam menyikapi sebuah bisnis yg sehat dan mampu memberikan kontribusi yg tepat kepada masyarakat dunia dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia international. Seminar ini akan membahas tentang UU Ekspor International.
Perusahaan baru saya ini, memutuskan akan memberikan training ini ke semua anak perusahaannya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Bahwa bidang usaha perusahaan saya ini memang menuntut semua staffnya paham dengan baik tentang UU Ekspor Internatinal. Perusahaan induk di Jepang (mother Company) membuat kebijakan baru bahwa semua perusahaan yg tergabung di bawah perusahaan ini akan mematuhi laws and regulations international. Dan itu harus dipatuhi dan dijalankan segera. Paling lambat tahun 2013, semua staf sudah paham tentang peraturan baru ini, dan semua SOP sudah diperbaharui dengan standar yg baru dan siap diterapkan di lapangan.
Yogyakarta dipilih sebagai kota pertama untuk mengadakan seminar ini. Karena banyak cabang yg berlokasi di sekitar Yogyakarta. Saya sangat senang sekali. Karena saya sudah lama tidak menginjakkan kaki saya di Yogya. Saya rindu melihat perkembangan baru kota ini, meskipun hanya sekilas saya.
17 Mei 2013, kami berangkat bareng boss saya dan Mr. Y ke bandara Sutta, pukul 15:00. Mungkin karena khawatir terkena macet, maka kami pilih berangkat lebih awal ke bandara. Ternyata prediksi kami salah, jalanan ke bandara lancar banget, maka hanya dalam waktu 45 menit kami sudah tiba di bandara. Kami langsung menuju sub terminal 2F dan langsung check in dulu di counter Garuda. Bagusnya naik Garuda ini, saya tak perlu bayar pajak bandara lagi karena sudah digabungkan dengan harga tiket. Kalau dulu saya suka kesel banget karena antri bayar pajak bandara. Karena negara-negara maju umumnya sudah menggabungkan harga tiket dengan airport tax, seperti Singapore dan Japan. Ini mungkin sebuah perbaikan baru juga dari Garuda dalam mengurangi antrian di bandara karena harus antri bayar airport tax.
Terlalu banyak waktu yg tersisa karena kami tiba terlalu cepat. Kami harus menunggu 2 jam lagi sampai waktu boarding pass. Maka boss saya dan Mr. Y ngajak minum kopi di Starbuck, tapi saya nga minat, jadi saya pergi ke ATM mau beli voucher Excel di ATM BCA. Setelah itu saya menghabiskan waktu di toilet, cuci muka dan sikat gigi. Saya ingin menyegarkan diri saya.
30 menit sebelum waktu boarding pass, saya baru mendatangi mereka di Starbuck. Kami sempat ngobrol ngalor-ngidul nga jelas tentang kemacetan di Jakarta, sampai tiba waktunya kami harus menuju ke Gate 7. Malam ini semuanya terlihat santai dan tenang. Mungkin karena waktunya yg panjang banget jadi kami bisa santai dan tidak terburu-buru.
Lima menit sebelum waktu boarding pass kami berjalan menuju ruang tunggu. Di sana sudah ramai para penumpang yg menunggu. Saya masuk dan duduk di ruang tunggu sebelah kiri. Malam ini penumpangnya banyak juga para bule yg akan menuju Yogyakarta. Mereka duduk bergerombol, saya iseng memotret mereka. Kelihatannya masih muda-muda ya twenty something gitu deh. Sayangnya wajah bule ini cenderung boros, masih muda tapi sudah terlihat dewasa. Ckckck.
Tugas pertama saya sejak bergabung dengan perusahaan baru ini adalah melakukan seminar di Yogyakarta. Direncanakan kami terbang dengan Garuda Airways Jumat, 17 Mei 2013,Pukul 18:25PM. Berhubung saya belum tahu persis mengenai tema yg akan dibahas di seminar tersebut maka Mr. Y dan saya melakukan meeting selama 2 jam untuk menentukan apa saja yg akan beliau jelaskan di setiap slide. Setiap isi slide dan poin penting yg akan beliau sampaikan di setiap slide, kami beri warna kuning dan saya menuliskan semua yg harus diperhatikan saat penjelasan setiap slide dan saya catat di buku catatan saya.
Meeting selama 2 jam tersebut, membuat saya paham inti dari isi seminar ini. Saya cukup terkejut mengetahui bahwa betapa detail dan rinci perusahaan ini dalam menyikapi sebuah bisnis yg sehat dan mampu memberikan kontribusi yg tepat kepada masyarakat dunia dalam menjaga perdamaian dan keamanan dunia international. Seminar ini akan membahas tentang UU Ekspor International.
Perusahaan baru saya ini, memutuskan akan memberikan training ini ke semua anak perusahaannya di seluruh dunia termasuk Indonesia. Bahwa bidang usaha perusahaan saya ini memang menuntut semua staffnya paham dengan baik tentang UU Ekspor Internatinal. Perusahaan induk di Jepang (mother Company) membuat kebijakan baru bahwa semua perusahaan yg tergabung di bawah perusahaan ini akan mematuhi laws and regulations international. Dan itu harus dipatuhi dan dijalankan segera. Paling lambat tahun 2013, semua staf sudah paham tentang peraturan baru ini, dan semua SOP sudah diperbaharui dengan standar yg baru dan siap diterapkan di lapangan.
Yogyakarta dipilih sebagai kota pertama untuk mengadakan seminar ini. Karena banyak cabang yg berlokasi di sekitar Yogyakarta. Saya sangat senang sekali. Karena saya sudah lama tidak menginjakkan kaki saya di Yogya. Saya rindu melihat perkembangan baru kota ini, meskipun hanya sekilas saya.
17 Mei 2013, kami berangkat bareng boss saya dan Mr. Y ke bandara Sutta, pukul 15:00. Mungkin karena khawatir terkena macet, maka kami pilih berangkat lebih awal ke bandara. Ternyata prediksi kami salah, jalanan ke bandara lancar banget, maka hanya dalam waktu 45 menit kami sudah tiba di bandara. Kami langsung menuju sub terminal 2F dan langsung check in dulu di counter Garuda. Bagusnya naik Garuda ini, saya tak perlu bayar pajak bandara lagi karena sudah digabungkan dengan harga tiket. Kalau dulu saya suka kesel banget karena antri bayar pajak bandara. Karena negara-negara maju umumnya sudah menggabungkan harga tiket dengan airport tax, seperti Singapore dan Japan. Ini mungkin sebuah perbaikan baru juga dari Garuda dalam mengurangi antrian di bandara karena harus antri bayar airport tax.
Terlalu banyak waktu yg tersisa karena kami tiba terlalu cepat. Kami harus menunggu 2 jam lagi sampai waktu boarding pass. Maka boss saya dan Mr. Y ngajak minum kopi di Starbuck, tapi saya nga minat, jadi saya pergi ke ATM mau beli voucher Excel di ATM BCA. Setelah itu saya menghabiskan waktu di toilet, cuci muka dan sikat gigi. Saya ingin menyegarkan diri saya.
30 menit sebelum waktu boarding pass, saya baru mendatangi mereka di Starbuck. Kami sempat ngobrol ngalor-ngidul nga jelas tentang kemacetan di Jakarta, sampai tiba waktunya kami harus menuju ke Gate 7. Malam ini semuanya terlihat santai dan tenang. Mungkin karena waktunya yg panjang banget jadi kami bisa santai dan tidak terburu-buru.
Lima menit sebelum waktu boarding pass kami berjalan menuju ruang tunggu. Di sana sudah ramai para penumpang yg menunggu. Saya masuk dan duduk di ruang tunggu sebelah kiri. Malam ini penumpangnya banyak juga para bule yg akan menuju Yogyakarta. Mereka duduk bergerombol, saya iseng memotret mereka. Kelihatannya masih muda-muda ya twenty something gitu deh. Sayangnya wajah bule ini cenderung boros, masih muda tapi sudah terlihat dewasa. Ckckck.
Saat
panggilan boarding terdengar, kami segera masuk dan menuju bis yg
tersedia yg akan membawa kami ke pesawat. Seluruh kursi terisi penuh dan
saya pun dapat kursi di bagian belakang. Saya duduk dekat jendela.
Malam ini saya akan punya kesempatan melihat lampu-lampu yg menghiasi
kota Jakarta dari ketinggian di udara.
Ketika kami sudah siap dan counter sudah menghitung jumlah penumpang dan kami akan segera take off. Bunyi suara pesawat dan rodanya yg sedang berlari di runway cukup terdengar keras di telinga saya. Saya coba menarik nafas agar telinga saya menjadi lega. Kini pesawat sudah meninggalkan landasannya dan melaju menuju ketinggian. Saya kini mulai menikmati suasana lampu-lampu yg menghiasi Jakarta dari jendela pesawat, indah luar biasa. Saya melihat ribuan lampu-lampu yg sangat indah sekali seperi sebuah mozaik lampu yg memiliki desain yg unik. Mobil yg melaju di jalan raya terlihat kayak korek api yg lagi berjalan. Terbang malam dan disuguhkan pemandangan malam yg indah begini selalu membuat saya terharu. Jakarta yg panas dan rumah-rumah mewah yg berpadu dengan rumah kardus yg kumuh tak terlihat dari ketinggian di udara. Yg tersisa hanya indahnya malam dengan lampu-lampunya. Seperti sebuah utopia. Saya ingin mengabadikannya dengan kamera saku saya, tapi hasilnya tak jelas. Tapi setidaknya rekaman keindahan malam ini bisa saya rekam di memori saya.
Petugas mengumumkan bahwa lampu seat belt sudah dipadamkan. Dan kami akan terbang menuju Yogya dengan lama terbang 56 menit. Cuaca malam ini dikabarkan kurang baik dan akan ada kemungkinan turbulensi di udara, jadi kami diminta untuk tetap memakai seat belt.
Para pramugari mulai sibuk membagikan snack malam ke para penumpang. Syukurlah masih diberikan snack dan aqua serta masih dibagikan minum ringan seperti juice, susu, kopi dan teh manis. Saya pilih susu segar dari Ultra. Saya lagi rajin minum susu.
Saya akan tulis berikutnya. Kali ini saya sajikan photo-photo saat di Jayakarta Hotel Yogyakarta dalam rangka seminar UU Ekspor Internasional dalam rangka menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Ketika kami sudah siap dan counter sudah menghitung jumlah penumpang dan kami akan segera take off. Bunyi suara pesawat dan rodanya yg sedang berlari di runway cukup terdengar keras di telinga saya. Saya coba menarik nafas agar telinga saya menjadi lega. Kini pesawat sudah meninggalkan landasannya dan melaju menuju ketinggian. Saya kini mulai menikmati suasana lampu-lampu yg menghiasi Jakarta dari jendela pesawat, indah luar biasa. Saya melihat ribuan lampu-lampu yg sangat indah sekali seperi sebuah mozaik lampu yg memiliki desain yg unik. Mobil yg melaju di jalan raya terlihat kayak korek api yg lagi berjalan. Terbang malam dan disuguhkan pemandangan malam yg indah begini selalu membuat saya terharu. Jakarta yg panas dan rumah-rumah mewah yg berpadu dengan rumah kardus yg kumuh tak terlihat dari ketinggian di udara. Yg tersisa hanya indahnya malam dengan lampu-lampunya. Seperti sebuah utopia. Saya ingin mengabadikannya dengan kamera saku saya, tapi hasilnya tak jelas. Tapi setidaknya rekaman keindahan malam ini bisa saya rekam di memori saya.
Petugas mengumumkan bahwa lampu seat belt sudah dipadamkan. Dan kami akan terbang menuju Yogya dengan lama terbang 56 menit. Cuaca malam ini dikabarkan kurang baik dan akan ada kemungkinan turbulensi di udara, jadi kami diminta untuk tetap memakai seat belt.
Para pramugari mulai sibuk membagikan snack malam ke para penumpang. Syukurlah masih diberikan snack dan aqua serta masih dibagikan minum ringan seperti juice, susu, kopi dan teh manis. Saya pilih susu segar dari Ultra. Saya lagi rajin minum susu.
Saya akan tulis berikutnya. Kali ini saya sajikan photo-photo saat di Jayakarta Hotel Yogyakarta dalam rangka seminar UU Ekspor Internasional dalam rangka menjaga perdamaian dan keamanan dunia.
Hiasan bunga segar di depan entrance cukup menampilkan suasana Yogyakarta dan Indonesia banget gitu lo...
Suasana lobi utama di sisi kiri dekat resepsionis
Suasana kamar yg disediakan buat saya cukup besar dan fasilitasnya lengkap. Nyaman dan bersih banget dengan view yg sangat indah diluar sana. Sangat asri dan tenang banget.
Lorong menuju kamar saya di No.436
Hotel Jayakarta dari sisi kolam
Kolam dari lantai 4 terlihat indah dan asri
Breakfast bubur dan buah sebelum acara seminar dimulai di Jatayuroom
Ruangan seminar masih rapi dan bersih saat belum mulai dan saya cek naskah di depan dulu.
Pesawat kami saat mau balik ke Jakarta dan Yogya diguyur hujan deras...
Sebelum pulang dan setelah seminar saya dgn para staf Jepang ke Prambanan Temple dulu hehehe...
Detail cerita menyusul yah,,,
Itu yg saya maksud belajar UU Ekspor Internasional dibayar, travelling dengan fasilitas yg cukup nyaman juga di bayar. Lalu apa yg harus saya lakukan selain berdoa dan berterima kasih kepada Tuhan...My dreams came true, because There are no coincidences, everything happens for a reason