Tuesday, February 21, 2012

Kesiapan mental kamu kunci menembus batas-batas negara lain

Hambatan terbesar saat kamu akan travelling sendirian  ke luar negeri adalah kesiapan mental. Uang bukan segalanya. Punya uang bukan berarti kamu siap untuk travelling sendirian ke luar negeri. Kesiapan mental adalah salah satu kunci untuk melanglang buana ke luar negeri.

Kalau ingin travelling ke luar negeri dan kamu menggunakan jasa travel agent, itu sih sudah biasa. Kalau saya menyebutnya hanya sekedar berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi berikutnya. Rasanya sulit untuk menemukan arti sebuah perjalanan ataupun sulit melakukan kontemplasi kalau kamu menggunakan jasa travel agent. Yah tapi memang semua tergantung individunya. Tiap-tiap orang beda kadarnya.


Saat saya ingin melakukan travelling sendirian, maka momen yg paling berat buat saya pribadi adalah harus mempersiapkan segala sesuatunya sendirian. Semuanya harus saya lakukan sendirian. Mulai dari memutuskan negara yg akan saya kunjungi, persiapan berburu tiket, persiapan segala tetek-bengek keberangkatan sampai dengan apa yg harus saya lakukan saat tiba di negara tujuan. Ini momen yg lumayan berat buat saya. Karena harus berlelah-lelah memperhitungkan segalanya tanpa bantuan pihak lain.

Beberapa keputusan saat  menentukan sebuah negara yg akan saya kunjungi yaitu :

  1. Biasanya saat  sedang ada promo tiket dari sebuah penerbangan tertentu ke negara yg ingin saya kunjungi. Promo biasaya dilakukan pihak penerbangan, saat mereka membuka jalur penerbangan baru ke negara tersebut. Mereka biasanya menawarkan harga yg lumayan murah dan fantastis. Kadang-kadang saya belum punya niat ke negara tersebut, tapi karena harganya lumayan murah, biasanya saya tergiur dan memutuskan dengan spontan ingin berkunjung ke negara tersebut. Ini sih tidak terencana, serbaspontan. Rada  konyol juga sih.
  2. Mempertimbangkan dengan cermat apakah pemegang paspor Indonesia bisa dengan mudah memasuki negara tersebut. Kaitannya dengan pengurusan visa masuk negara tersebut sulit atau tidak. Tapi kadang-kadang saya sering melewati pertimbangan ini. Pokoknya beli dulu tiketnya, baru mikirin sulit-tidak mengurus visanya. Ini sedikit konyol, jadi jangan ikutin cara saya. Yah kayak main judi saja. Kalau beruntung, maka saya dengan mudah bisa mengurus visanya. Kalau apes dan visa saya ditolak, maka melayanglah uang tiket saya dengan sia-sia. Yah kayak main judi gitu deh. Kadang-kadang menarik juga untuk dicoba, jadi segala usaha akan saya lakukan agar bisa lolos memasuki negara tersebut. Secara saya sudah punya tiket return, sayangkan kalau tiket melayang.
  3. Jauh-jauh sebelum berangkat, saya sudah berencana ingin memasuki negara tersebut. Dan saya sudah mengecek dengan teliti jadwal cuti saya, selama satu tahun penuh, dan menyediakan waktu cuti saya untuk memasuki sebuah negara.  Maka hari-hari berikutnya adalah mengecek dan mengincar tiket murah memasuki negara tersebut. Untuk mendapatkan tiket yg kompetitif, maka saya sering mengikuti langganan newsletter dari beberapa penerbangan. Biasanya mereka mengirimkan newsletter ke email address saya.
  4. Kadang-kadang dapat saran-saran atau rekomendasi  dari teman yg sering travelling ke luar negeri. Melihat beberapa liputan mereka  tentang negara tersebut. Kalau menarik, maka biasanya saya masukkan dalam daftar negara yg ingin saya kunjungi. Dan ini biasanya lebih membantu saat melakukan persiapan ke negara tersebut. Karena saya bisa menemukan dengan cepat info-info yg saya perlukan untuk menuju negara tersebut.

 nuchan@20120222

1 comment:

  1. nice tips.... terkadang memang mesti nekad kalau mau keluar negeri.

    salam kenal yah ....

    ReplyDelete