Friday, April 23, 2010

Orang Pinter Vs Orang Rajin dan Jujur



Orang Pinter Vs Orang Rajin dan Jujur 


Memang bener ada kata pepatah lebih baik orang jujur dan rajin daripada orang pintar.Karena alasannya orang pintar bisa membodohi orang rajin dan jujur.Sedangkan orang rajin dan jujur kalau dididik dengan baik dan tekun maka bisa jadi orang pintar yg rajin dan jujur.


Tapi pertanyaan saya,kalau orang rajin dan jujur sudah menjadi pintar bukankah diapun punya potensi untuk berubah menjadi orang pintar yg bisa membodohi juga? Jangan-jangan dia rajin dan jujur karena memang tidak pintar hehehe…Ini gumam seorang yg lagi binun dengan serba-serbi hidup ini.


Betapa seringnya saya lihat orang yg terlihat bener,baik,rajin dan jujur ketika menjadi orang biasa saja yg tidak punya kekuasaan dan kesempatan untuk membodohi orang lain, tapi ketika punya kesempatan dan kekuasaan bisa berubah menjadi orang yg lebih ganas, lebih merusak dan lebih rakus dari yg sebelumnya…


Nikmatnya kekuasaan
Apakah sebegitu hebatnya nikmatnya kekuasaan itu mampu memporakporandakan nilai-nilai kebaikan,ketekunan dan kejujuran seseorang? Atau memang manusia sebaik apapun apabila disodorkan kekuasaan sangat besar potensinya untuk berubah menjadi tidak baik, karena disisi kekuasaan itu katanya banyak syetan-syetan yg bergetayangan menggoda iman seseorang. Entahlah saya pun tak tahu pasti…Yang  pasti itu hanyalah kepastian bahwa selalu ada perubahan ..pucing pucing…hehehe…


Mungkin itu sebabnya setiap orang harus diberi batasan kekuasaan,aturan-aturan yg mengikat dan rambu-rambu yg jelas bila melanggar aturan dan batasan tersebut harus diberikan sanksi yg jelas dan hukum tertinggi harus bersikap adil dan merata untuk semua kalangan. Artinya tidak boleh ada kebal hukum buat siapa saja…Bisa nga sich ini diterapkan di negeriku Indonesia tercinta? Meskipun nga yakin banget tapi berharap sajalah yg terbaik…


Penanganan bencana yg super buruk

Soalnya lagi miris dan sedih melihat penanganan yg super buruk terhadap korban-korban gempabumi di Sumatera Barat dan Tasikmalaya dan Jambi. Seluruh bantuan sudah masuk dengan cepat ke posko-posko bantuan yg dibentuk oleh pemerintah tapi bisa semua bantuan itu hanya teronggok rapi di bandara Minangkabau…Mau marah kesel pengen bogem para coordinator resmi dari pemerintah yg sudah bergelar professor segala, yg katanya sudah lolos fit n proper test juga  tapi mana mana aksimu para professor yg hebat. Masak air minum bersih yg paling dibutuhkan para korban tidak cepat2 disediakan alat yg mampu membersihkan air menjadi layak minum.Kalaupun ada Indomie bungkus tak ada air yg bisa merebusnya mau dimasak pakai apa..Justru relawan dari Australia yg sudah siap sedia dengan alat pembersih air…Ini bukan bencana yg pertama buat Indonesia, kasus Aceh Dec 2006, piye tho ndak belajar sama sekali dari kegagalan yg pertama. Koq saya udah gedheg lihat para tuan terhormat dewan-dewan yg bisanya cuma bikin UU dan peraturan doank,giliran ada bencana hebat kayak SUMBAR ini koq adem ayem, cuma mejeng di depan TV Talk Show kayak selebritis…
Apa yg salah dengan negeri ini?


Apa sich yg salah dengan negeri ini? Koq ndableknya kolektif yah? Dari atas sampai bawah sama ndableknya...termasuk saya juga lah..Wong saya juga ndak bisa berbuat apa-apa nie...Apa yg harus kita perbaiki sebenarnya, supaya negeri ini tidak semakin hancur, kalau tak mau dibilang akan menuju generasi yg hilang (Lost Generation). Saat ini kita bener-bener tak punya harga diri, tak punya malu lagi, negara pengekspor TKI,sebentar lagi menjadi negara pengekspor pengemis atau gepeng...Andai kita bisa sadar dari tidur panjang ini mungkin belum terlambat untuk berubah dan berubah menjadi manusia yg bermartabat bukan pengemis bukan koruptor bukan penipu tapi manusia Indonesia yg tangguh,jujur, berintegritas dan memiliki jiwa patriotisme...hehehhe..Bisa nga sich terwujud? Disuruh pakai Batik aja ngeyel-ngeyel dan malu...Tapi giliran dicuri dan dipatenkan orang lain ngamuk kayak babi ngepet hehehehe...Maafkan saya yg sedang kesal dan resah.

No comments:

Post a Comment