Untuk
pertama kalinya dalam hidup saya, saya begitu bergairah menanti Debat Kandidat
Pemilu - Dua pasang calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Fauzi
Bowo-Nachrowi Ramli dan Djokowi-Ahok hadir dalam Debat Kandidat Pemilu Cagub
dan Cawagub DKI Jakarta di Jakarta Memilih - The Final Round ditayangkan Live
oleh Metro TV pukul 19:05, 16 September
2012.
Debat
ini menjadi sebuah tontonan yg menarik buat saya karena cagub dan cawagub incumbent Foke-Nara ini sering mengeluarkan
komentar-komentar konyol dan menimbulkan kesan bahwa beliau bukan seorang gubernur
tapi tak lebih dari seorang calon comedian yg sedang ikut audisi jadi pelawak.
Dan semakin beliau melakukan sindiran-sindiran konyol terhadap visi dan misi Djokowi-Ahok, maka semakin publik
bisa melihat bahwa semua komentarnya itu tak bermutu dan seperti pelawak yg
sedang ikut audisi ngelaba. Ampun dah. Dan ini membuat saya betah duduk diam
melihat Metro TV dan tak beranjak sama sekali. Saya tak mau kehilangan momen
saat mereka berdua Foke-Nara melontarkan komentar konyol. Saya justru terhibur dengan komentar-komentar
mereka berdua. Saya tertawa melihat debat ini. Di mata saya debat ini seperti pempesan kosong ala DKI
Jakarta. Meraka berdua pasangan serasi bila ikut audisi jadi pelawak hahaha
bukan bertarung menjadi cagub dan cawagub DKI Jakarta. Kasihan sekali.
Saat
Foke berkomentar konyol yg menyebutkan : Uang Segunung Tak Selesaikan Masalah
Jakarta. Saya pun setuju. Pemirsa di rumah pun pasti sebagian setuju dengan
komentar itu. Yg diperlukan untuk menyelesaikan masalah Jakarta ini bukanlah
uang segunung tapi Good Will dan Kejujuran. Kemauan yg baik dari para
pejabatnya untuk membenahi Jakarta ini lebih dibutuhkan daripada uang segunung.
Dana APBD DKI tahun 2012 sebesar 36.7 triliun itu seharusnya sudah lebih dari
cukup untuk meningkatkan fasilitas DKI,
kalau pejabatnya mengelola dana tersebut dengan jujur. Bukannya dengan
gaya hidup seperti yg dimilikinya saat ini. Itu dia saat bicara berpikir tidak.
Biaya kesejahteraan pribadinya saja cukup menghidupi ribuan orang miskin yg ada
di Jakarta. Masih bisa berkomentar konyol dia. Heran yah.
Jargon
Foke yg pernah bilang, serahkan Jakarta pada ahlinya saja sudah bikin para
penduduk DKI muak. Apa yg dilakukannya selama 5 tahun terakhir tak lebih dari
lelucon dan dagelan kosong. Saat melihat iklan di TV saja, saya mual dan pengen
muntah melihatnya. Saya kog berpikir itu yg bikin iklan dimana nuraninya? Malah
ada seorang penyanyi dangdut kondang yg tega melakukan isu SARA untuk
menghantam pasangan Jokowi-Ahok. Mereka menuding bahwa ibu kandung Jokowi
Non-Muslim sedangkan Ahok disebut-sebut seorang kafir karena memang beragama Kristen Protestan.
Negeri ini sudah merdeka 67 tahun dari penjajah asing tapi otak dan pikiran
penduduknya masih dijajah dan terpenjara oleh SARA. Makanya tak pernah bisa
maju seperti China yg melesat bak
peluru. Indonesia masih berputar-putar dijaring kemiskinan. Kesenjangan
antara yg kaya dan miskin semakin jauh. Sebenarnya si Raja Dangdut itu sudah
pernah menulis lirik lagu “ Yg kaya
makin kaya Yg miskin makin miskin” dan itu masih terjadi sampai detik ini,
mulai dari Orde Baru sampai masuk Era Reformasi, tapi masih begitu-begitu saja.
Pemilu selalu menggadang-gadang agama. Seolah-olah rakyak Indonesia ini masih
bodoh. Ini yg bodoh rakyat Indonesia atau pemimpinnya yah? Kasihan sekali.
Foke
juga menyindir Jakarta bukan Solo. Terus memang bedanya apa bapak gubernur yg
terhormat? Maksudnya di Solo yg dipimpin dan diatur manusia, sedangkan di
Jakarta yg dipimpin dan diatur syetan,alien,kambing,kerbau,musang berbulu domba dll? Begitu
maksudnya? Dimana logikanya yah? Kelihatan tulalitnya yah. Jakarta dan Solo itu
sama saja boss. Bedanya hanya skalanya doang. Justru kalau bisa sukses di Solo
seyogyanya bisa sukses di Jakarta dong. Ini sudah jelas domain kerjanya sama
saja kog. Hanya soal manajemen saja. Kalau system dibangun dengan jelas dan
berpihak pada rakyat kebanyakan seharusnya bisa sukses dong. Sekali lagi hanya dibutuhkan
Good Will dan Kejujuran saja. Dan saat ini itu sudah dimiliki oleh Jokowi dan
Ahok. So kenapa mesti menyindir-nyindir begitu…Seharusnya Foke itu malu ya,
sudah 20 tahun lebih berkutat di Birokrasi Jakarta dan katanya ahli tentang Jakarta tapi
apa yg beliau hasilkan selain, macet,banjir, pemukiman kumuh bertambah,
pedagang kaki lima digusur, polusi
dimana-mana. Pasar tradisional terbakar dimana-mana. Justru yg bertambah
secara-gila-gilaan franchise dan mini market modern sebut saja 7 Eleven, Lawson, Alfa Mart, Indo
Maret, K-Mart dll, sampai sulit menghapalnya saking bertabur kayak jamur.
Jakarta semakin hari semakin semrawut dan kotor. Itu saja sudah menunjukkan
bahwa betapa konyolnya kota ini, dipimpin ahlinya tapi apa yg terjadi dan Anda
lihat kini? Seorang teman saya yg lama bermukim di Belanda bilang Jakarta Kota Horor…
Setiap
hari pasti ada kematian karena tabrak lari, setiap hari pertumbuhan kendaraan
meningkat tajam baik motor maupun mobil tapi pertumbuhan ruas jalan tak
meningkat sama sekali. Solusi kemacetan yg dijargon dengan MRT, Monorail dan
Busway tapi yg terlaksana justru busway
itupun mengambil 1/3 atau bahkan ½ dari ruas jalan yg ada. Malah menambah kusut
masai suasana jalanan di ibukota.
Pembangunan mall-mall dan bangunan yg jelas-jelas komersial dan konsumtif terus
bertambah semakin menggila, sehingga kebutuhan listrik menjadi meningkat tajam.
Bayangkan sebuah mall besar di Jakarta bisa menghabiskan penggunaan listrik
sebanding dengan penggunaan listrik di sebuah kecamatan. Gila. Izin-izin
pembangunan mall terus diizinkan tanpa henti. Ini apalagi urusannya kalau bukan
soal uang suap dan pemberian IMB yg tidak terkontrol.Uang bisa mengalahkan semuanya.
Tata-kota berantakan karena pejabatnya korup. Kalau memang dia waras seharusnya pembangunan
mall-mall sudah dihentikan dari dulu. Jakarta tidak butuh mall. Kenapa tidak
membangun pasar-pasar murah yg bersih,sehat dan higienis? Dan itu jelas-jelas akan
memberikan stimulus buat peningkatan kesejahteraan masyarakat yg berada di
level grass-root. Bukannya sibuk membangun jalan tol dan mall. Dasar sakit.
Negeri ini aneh dipimpin para bedexxh ya
begini deh jadinya. Negeri ini memang cocok disebut sebagai negeri kumpulan
para bedebah. Capek deh.
nuchan@092012
Jakarta Memilih 092012
No comments:
Post a Comment