Tuesday, September 25, 2012

The Simple Things In Life That Make Me Happy

Sebulan yg lalu seorang kenalan saya dari Seoul mengabarkan kalau dia akan berlibur di Indonesia. Rencananya pertengahan September dia akan berlibur kek Pulau Bali dan transit di Jakarta 3 hari 2 malam.  Melalui status di FB dia menghubungi saya dan mengabarkan kalau dia akan berlibur di Indonesia. Tentu saja saya senang mendengar berita ini. Dan saya berjanji akan bertemu dia di Jakarta, walaupun sekedar makan siang atau makan malam. Karena saya dan dia belum jelas tentang rencana liburan dia. Tapi jauh-jauh hari saya sudah mengatur agar saat dia datang,  jadwal saya sedang kosong. Bagaimanapun juga saya ingin ketemu dia.

Sebenarnya perkenalan saya dengan dia, sebut saja namanya Bee, hanya singkat saja. Waktu itu saya sedang berlibur di Hokkaido Jepang dan Bee saat itu berada satu kamar dengan saya. Saya menginap di Jimmy Backpacker Hostel di daerah Susukino – Sapporo. Kami menginap di dormitory, Female Room, 6 bunk beds. Waktu itu Bee habis berlibur di Furano dan transit satu malam di Sapporo. Kami menghabiskan waktu semalam saja, menikmati suasana malam di Susukino – Sapporo. Udara malam yg sangat dingin dan menusuk tulang, tapi kami nekat berkeliling mengitari Susukino. Susukino Area ini adalah pusat hiburan malam terbesar di Sapporo. Di sana kamu akan dengan mudah menemukan bar, pub, restaurant dan tempat-tempat karaoke.  Dan kami menikmati malam itu dengan membeli jajanan yg paling popular di Jepang  yaitu Takoyaki Gindaco. Saya sebenarnya tak begitu suka makan Takoyaki, tapi malam itu saya ikutan saja dengan Bee dan Mikachan menyantap Takoyaki. Terasa aneh di lidah saya, karena ini pertama kalinya saya makan Takoyaki. Dan malam itu kami bener-bener bersenang-senang.Udara dingin tak menghalangi kami untuk mengitari Susukino. Tapi sayang sekali di Sapporo ini pukul 10 malam suasana kotanya sudah terasa sunyi.

Pagi berikutnya, Bee membanguni saya, dan mengajak saya jalan-jalan ke pasar tradisional di Sapporo. Biasanya pukul 7 pagi, pasar tradisional ini sudah buka. Walaupun saya malas bangkit dari tidur saya, tapi saya tetap harus bangun. Hati saya mendua, satu sisi  saya ingin melihat suasana pasar pagi di Sapporo dan juga saya tak tega juga membiarkan Bee jalan sendiri ke pasar pagi ini sendirian. Tapi di sisi lain saya ngantuk banget dan masih ingin bergelung di dalam selimut. Tapi meskipun berat, saya tetap memaksakan kaki saya untuk jalan kaki menemani Bee ke Nijo Fish Market di South 3-jo East 1- to 2-chome. 

Dan memang terbukti sesampainya di Nijo Fish Market ini, Bee sudah niat banget akan sarapan pagi, makan seafood yg masih segar. Kami berkeliling di Nijo Fish Market, mencari-cari resto kecil yg menyajikan makanan segar seafood. Setelah berputar-putar akhirnya kami ketemu juga. Dan Bee memesan makanan seafood, yg saya sendiri tak ingat nama menunya.  Saya sendiri tak berniat makan seafood. Saya tidak gemar makan seafood. Jadi saya hanya menemani Bee makan di sana. Daripada bengong lihatin Bee makan seafood, saya malah beli ice cream rasa milk yg segar banget. Aje gila,pagi-pagi saya makan ice cream. Tapi ice cream di Sapporo memang terkenal enak sekali. Dan saya pun ketagihan makan ice cream di sana. Jadilah pagi itu, kami menjadi turis yg sedikit aneh, yg satu makan ice cream, yg satu lagi makan seafood. Bee bener-bener menikmati makanan seafoodnya dan wajahnya terlihat puas sekali hahaha. Begitulah kisah singkat pertemanan saya dengan Bee. Singkat banget. Satu malam saja dan paginya Bee sudah harus ke New Chitose Airport dan terbang menuju Tokyo.

Yg menarik dari sebuah traveling adalah saya selalu memiliki kesempatan menjalin persahabatan baru dengan sahabat-sahabat baru dari berbagai negara. Kadang-kadang kami hanya berkenalan sangat singkat waktunya tapi bisa menjadi teman dan sahabat yg menyenangkan seolah-olah kami sudah kenal baik sebelumnya. Dan perasaan seperti itu sering kali memberikan kebahagiaan buat saya pribadi. Rasa senang memiliki sahabat baru ini, membuat saya sering melihat hidup ini penuh dengan segala kejutan yg menyenangkan. Begitu mudahnya berbahagia. Hal-hal sederhana seperti ini membuat saya merasa hidup  dan ingin membuka pintu-pintu persahabatan seluas-luasnya. Saat seperti itu saya sudah menanggalkan segala kesukuan, ras, agama dan bangsa. Yg ada hanya rasa gairah mendapatkan sahabat baru.

tobecontinue
nuchan@092012

No comments:

Post a Comment