Selama ini kalau saya menuju Kuala Lumpur maka tempat menginap yg biasa saya pakai adalah Rainforest. Lokasinya tak jauh dari Istana Hotel yg ada di daerah Bukit Bintang. Posisinya cukup strategis karena sedikit jauh dari KL Monorail yg ada di jalan Raja Chulan. Sehingga tidak terlalu bising dengan suasana malam yg menghiasi sepanjang daerah Bukit Bintang.
Tapi kali ini saya terpaksa membagi dua lokasi tempat saya menginap karena di Rainforest sudah fully booked. Khawatir bahwa saya tidak dapat kamar maka saya booking langsung selama 3 malam di Rainforest tapi tanggalnya acak. Selebihnya saya coba cek via internet, hostel mana lagi yg kira-kira strategis dan harganya kompetitif, sesuai isi kantong saya. Dari sekian hostel yg muncul melalui hostelworld, maka saya coba pilih Sunshinebedz yg menduduki rating ke-2 tapi lokasinya tepat di depan Lot 10 Bukit Bintang. Opps lokasi yg lumayan bagus dengan harga yg pas isi kantong saya. Saya titip semua tas saya di Rainforest, karena saya tak ingin membawa tas saya dengan kondisi sudah lelah sekali.
Saya jalan kaki dari Rainforest menuju Sunshinebedz di Jln. Sultan Ismail, jaraknya hanya 5 menit berjalan kaki, Saya coba datang langsung dan menanyakan ada kamar kosong atau tidak? Jawabnya sudah penuh. Aneh, padahal saya cek via website masih banyak yg kosong. Ternyata menurut sang manajer, mereka sudah melepas beberapa kamar ke hostelworld, sesuai perjanjian, jadi mereka tak bisa memberikan kamar itu kalau tidak melalui hostelworld. Dan sang manajer Patrick Jones, menawarkan saya supaya booking via internet. Akhirnya saya harus ke kios internet lagi. Untung jaraknya hanya 3 pintu dari hostel Sunshinebedz ini. Saya coba booking via internet selama 2 malam saja. Tapi hasilnya menjadi buruk banget karena saya harus mondar-mandir Rainforest dan Sunshinebedz. Capek deh! Tapi sudahlah yg penting saya punya tempat menginap yg lumayan bagus, tepat di seberang Lot 10.
Saya pikir kalau menginap di Sunshinebedz ini maka suasana malam yg sangat riuh dan sangat dekat dengan KL Monorail maka akan bising dan mengganggu sekali. Tapi nyatanya tidak terlalu menganggu sich. Biasa saja. Mungkin karena letaknya di lantai 2 dan dibuat kedap suara kayaknya jadi saya nga bisa dengar suasana bising di bawah sana hehehe. Atau saya terlalu lelah jadi nga bisa dengar lagi keriuhan malam di Bukit Bintang.Entahlah.
Malam pertama di Sunshinebedz semuanya berjalan lancar. Saya bertemu dengan teman sekamar dari China, yg sedang bertualang di Southeast Asia. Kayaknya anaknya senang bertualang dan sudah menjelajah beberapa negara. Bahasa Inggrisnya pun sangat baik dan lancar sekali. Malam kedua, saya bertemu dengan teman sekamar dari Jepang dan dari Taiwan. Dua-duanya travelling sendirian saja. Yg perempuan dari Jepang malah sangat mengagetkan sekali karena dia tak terlihat seperti orang Jepang lainnya yg cenderung tertutup dan jarang bicara sama sekali. Namanya Chie, badannya kurus tinggi dan terlihat cantik sekali. Dia senang berbicara dan bertanya apa saja. Bahasa Inggrisnya sangat bagus, dia bebrbicara cepat sekali dan sangat terbuka dengan siapa saja.Setiap kali berbicara dia sangat terlihat antusias terhadap segala hal baru yg dia lihat. Ohlala menakjubkan sekali hahaha. Baru kali ini ketemu perempuan Jepang yg sangat terbuka dan senang berbicara apa saja.
Karena sama-sama travelling sendirian, Chie mengajak saya makan siang bareng dengannya. Katanya dia tertarik untuk mencoba makanan lokal yg ada di KL. Dia menunjukkan lokasi tempat makan yg sangat populer di KL yg dia dapat dari buku Lonely Planet dan hasil browsing dari internet juga. Chie sudah memprintout peta menuju tempat makan tersebut. saya yg tak punya clue sama sekali tentang dunia kuliner maka ikut sajalah dengan ide si Chie ini hehehe. Saya bukan penggemar makanan dan jarang pula berwisata kuliner hehhee Lidah saya agak kampungan karena hanya doyan makanan Indonesia saja. Tapi daripada makan sendirian maka saya pilih untuk ikut berwisata kuliner saja dengan Chie.
Pukul satu siang setelah selesai mandi dan dandan, saya ajak Chie untuk jalan bareng, karena ini bukan pengalaman pertama saya berada di KL, maka saya dengan cepat tahu posisi Jalan Alor yg dimaksud oleh Chie. Memang Jalan Alor terkenal sebagai tempat makan di seputar Bukit Bintang. Kalau malam hari Jalan Alor ini penuh dengan pengunjung yg makan di sana. Jalan Alor itu sudah mirip kayak pasar malam saja. Sampai dini hari pun suasana di sana masih ramai. Tapi rasanya siang hari biasa saja sich menurut saya. Suasananya tidak terlalu menarik. Beda kalau malam hari penuh sinar lampu jalan yg meriah membuat Jalan Alor ini menarik untuk dikunjungi.
Siang itu suasana Jalan Alor masih sepi dengan pedagang makanan. Berbekal data dari Lonely Planet dan hasil browsing internet Chie-san mencoba mencari makanan yg bernama Bak kut teh (Chinese: 肉骨茶; Pe̍h-ōe-jī: bah-kut-tê) di seputar Jalan Alor. Saya sich seumur hidup belum pernah tahu yg namanya Bak kut teh, bentuknya kayak apa, terbuat dari bahan apa, sama sekali nga tahu. Yah harap maklumlah, saya tidak begitu suka wisata kuliner. Bagi saya makanan Indonesia khususnya masakan Batak, Sunda dan Padang saja yg cocok di lidah saya. Selebihnya gelap.
Kelihatannya Chie-san ini sangat serius pengen makan Bak kut teh. Baginya berlibur itu identik dengan wisata kuliner dan Chie-san merencanakan di setiap negara dia harus mencicipi masakan lokal saja. Yg namanya McDonald,KFC,Wendy's,dll itu haram hukumnya untuk dimakan. Ampun dah! Jadilah siang-siang dengan udara yg lumayan panas begitu, kami jalan kaki cari makanan yg namanya Bak kut teh di Jalan Alor. Setelah dari ujung ke ujung kami jabani, nga ketemu pula dengan warung Bak kut teh seperti yg tertulis di Lonely Planet. Akhirnya karena penasaran kami coba bertanya ke salah satu petugas resto yg ada di Jalan Alor, dimana letak warung Bak kut teh yg sangat terkenal di KL?
Sungguh diluar dugaan, dengan senang hati petugas resto tsb menjelaskan dengan bahasa Inggris dan bahasa Jepang,dimana letak resto Bak kut teh yg terenak di KL.Ternyata letaknya di Jalan Imbi, kalau jalan kaki sekitar 15 menit dari Jalan Alor.
Sungguh diluar dugaan, dengan senang hati petugas resto tsb menjelaskan dengan bahasa Inggris dan bahasa Jepang,dimana letak resto Bak kut teh yg terenak di KL.Ternyata letaknya di Jalan Imbi, kalau jalan kaki sekitar 15 menit dari Jalan Alor.
No comments:
Post a Comment