Dream comes true...Taj Mahal through my lens...
Itinerary saya yg super padat membuat saya terjebak dalam
kelelahan. Ditambahkan dengan drama yg silih berganti datang membuat saya
nyaris limbung dan ingin menyerah.
Saya sedikit menyesal menset-up jadwal saya yg sangat padat.
Di India yg pasti adalah ketidakpastian. Itu yg harus saya
catat baik-baik.
Jangan bermimpi jadwal kereta api akan tepat waktu. Hello
ini India bukan Japan.
Jangan bermimpi segala sesuatunya mudah dan lancar. Tidak.
Better you ready for the worst thing, girl.
Bayangkan itinerary yg saya buat day by day and time by time
hancur berantakan hanya karena jadwal kereta yg terlambat 7 jam. Catat selama 7
jam. Bukan 7 menit. Itu menghabiskan
waktu liburan saya dalam 1 hari. Habis
dengan sia-sia.
Drama ke-1, 10 Juni
2018
Terjadi saat saya naik kereta api menuju Agra Uttar Pradesh.
KA saya berangkat dari Jaipur Junction 9 Juni 2018, Pukul 21:40PM dan rencana
tiba di Agra Fort 10 Juni 2018, pukul 3:15 pagi dini hari. Ini kenapa saya mesti naik KA malam dan tiba harus subuh di Agra Fort?
Alasan sederhana saja, saya mau hemat dan tidak perlu wara-wiri dari hostel ke
station dan begitu sebaliknya. Karena kelihatannya buang uang dan waktu. Tapi ternyata scenario
begini bikin fisik lelah banget.Exhausted.
Singkat cerita KA saya datang tepat waktu dan saya bisa naik
ke coach saya tepat waktu. Selama naik KA saya selalu minta tidurnya di bunkbed
bagian atas. Karena saya khawatir barang-barang saya bisa hilang saat ketiduran
dan merasa terganggu dgn orang yg lalu Lalang di sekitar coach saya. Alhasil
saya tidur di atas tapi kurang praktis
kalau pengen pipis ke toilet. Tapi siapa juga yg berani pipis di KA di India.
Kebayang kotor dan bau pesing …Ogah banget.No mam.
Mungkin saking capeknya seharian sightseeing di Amber Fort,
maka kesempatan untuk tidur di KA ini menjadi sebuah kemewahan buat saya. AC yg
ada di Coach saya pun ternyata lumayan dingin. Dan saya sampai menarik selimut
untuk menutupi tubuh saya. Dingin banget.
Semua barang berharga saya, saya simpan rapi di money belt
dan saya tidur sambal berpelukan dengan tas saya. Takut hilang. Katanya India
bukan tempat yg aman.
Meskipun tidur lelap tapi saya bisa merasakan ketika KA
tidak bergerak. Saya bangun dan melihat smartphone saya ternyata sudah pukul
3.30 pagi. Saya kaget dan otak saya segera berputar dan bergumam ini harusnya
sudah di Agra Fort. Lalu saya bangkit dan tanya seorang pria yg ada di dekat
pintu keluar, ini di Agra Fort bukan? Tanya saya. Iya betul ini sudah di Agra
katanya. Ohhh Noooooo…saya langsung naik ke bunkbed atas melalui tangga dan
menarik semua barang saya dengan tergopoh2…lalu bergegas akan turun, tapi pria
tadi bicara the train is already start mam, katanya…Nooooo…saya teriak panik. Saya
harus turun teriak saya. Dia cuma kebingungan. Saya melihat KA masih berjalan
sangat pelan. Tiba2 saya harus berpikir cepat dan akhirnya loncat dari KA yg
berjalan. Saya terjatuh dan kaki saya luka memar. Tapi tas saya aman. Para
petugas yg ada malam itu menghampiri saya dengan keheranan. Ini orang asing
kenapa lompat dari KA hahaha… Lalu officer bertanya are you okay mam? I am okay
jawab saya lirih. Saya sibuk mengelus luka di kaki saya sembari meringis
memastikan kaki saya tidak apa-apa. Saya gerak berjalan tapi masih sakit.
Petugas KA menegur saya dan bilang, jangan pernah melompat dari KA yg sudah
jalannya katanya. Saya mengangguk setuju. Lalu dia tanya where do you come from?
From Indonesia jawab saya. Lalu dia memberikan kertas untuk diisi dan
pertanyaannya sudah standar banget dan harus ditulis di kertas tersebut
Where do you come from, Name, Passport Number, the next
destination dan lain-lain. Semuanya saya isi dan lalu menyerahkan kertas
tersebut ke petugas.
Orang yg ada di stasiun Agra Fort ini hampir semua
laki-laki. Saya melihat mereka tidur bergelimpangan di Flat Form KA. Mereka
tidur lelap. Bahkan tak peduli dengan suara gaduh. Yg penting tidur. Hebat.
Suara dan bunyi guruh pun seolah tak mampu menganggu tidur lelap mereka di
emperan flatform KA ini dengan segala debu yg beterbangan. Dumb.
Mendadak saya menjadi melankolis banget atau mengasihani
diri saya sendiri tepatnya. Ngapain saya bersusah-susah harus ke Agra Fort pagi
buta begini…Sendirian pula. Pagi buta. India bukan tempat yg tepat untuk
backpacker wanita. Ironis. Semua demi
untuk melihat dan membuktikan sendiri seberapa mengagumkan
karya anak manusia dan yg dimaklumatkan sebagai the Seven Wonder in the
world, must visit before die dan segala
macam testimoni yg membuat kamu harus melihat Taj Mahal dengan cara
apapun.DUMB. Bahkan harus loncat dari KA yg sedang jalan. Luka cacat di kaki
kiri saya sebagai bukti bahwa saya melakukan segalanya demi Taj Mahal ini
hahaha. Saya cenderung frustrasi kalau gagal mencapai tujuan saya. Walaupun
beberapa tahun terakhir ini saya belajar untuk lebih lunak kepada diri saya
sendiri hahaha..
Cerita berikutnya anda pasti sudah tahu bahwa saya akhirnya
bisa mencapai Taj Mahal dengan selamat dan mengabadikan melalui photograph dan
video keindahan Taj Mahal ini. Gorgeous Taj Mahal.
To be continued
No comments:
Post a Comment