Akhirnya aku menginjakkan kaki di Kanazawa. Impianku untuk menginjakkan kaki di Kanazawa akhirnya
tercapai. 2 Juli 2016 aku merealisasikan impian aku untuk travelling ke
Kanazawa. Kota Kanazawa yg secara harfiah berarti “Rawa Emas” terletak di
Prefektur Ishikawa dan saya mengenal kota ini karena kota ini adalah tempat
tinggal Arata Sensei beserta keluarganya
semasa beliau muda belia.
Semua rencana travelling ke Jepang ini sangat spontanitas. Aku
nekat membeli tiket JKT-KL-Osaka-KL-JKT dengan Malaysia Airways di libur
Lebaran tanpa persiapan yg matang sama sekali. Awalnya hanya nekat beli tiket
PP. Aku hanya butuh waktu berpikir satu dua hari saja. Buka website Malaysia
Airways, cek harga tiket dan jadwal keberangkatan, cocok harga, langsung beli
tiket. Nga pikir panjang dan tidak rumit. Meskipun seperti biasa aku akan mulai
merasakan ini akan rumit banget. Bayangkan aku harus berangkat 1 Juli dan
pulang 11 Juli, voila itu semua hari kerja euy. Apa kata dunia kalau mendadak
boss gue bilang cut dan nga boleh libur wkwkwk.
Itinerary secara keseluruhan dibuat Arata Sensei.
Rencana menginap di rumah sensei di Kanazawa.
Gue hanya booking 1 malam di hostel via hostelworld.com di
J-Hoppers Hida Takayama.
Aku mendarat di KIX Osaka Airport pada 2 Juli 2016 pukul 7.30 pagi. Pesawat aku MH 52 aku
seyogyanya landing 7.15 pagi. Tapi aku kurang tahu kenapa terlambat. Selama
penerbangan memang beberapa kali terjadi turbulensi di udara. Tapi karena
mengantuk aku kurang memperhatikan situasi selama penerbangan.
Saat pesawat mendarat di KIX Airport aku lupa meminta
formulir isian Immigration Card for Arrival
Embarkation Card for Foreigner
Family Name
Given Names
Nationality
Date of Birth
Flight No./Vessel
Signature
Disembarkation Card for Foreigner
Family Name
Given Names
Nationality
Date of Birth
Male/Female
Home Address, Country Name,City Name, Occupation
Passport Number
Last Flight No./Vessel
Purpose of visit
Tourism, Business, Visiting relatives, Transit,Others
Intended length of stay in Japan
Intended Address in Japan
Telp. In Japan
Beberapa pertanyaan yg wajib diisi/Please check the
applicable items:
1.Have you ever been deported from Japan, have
you ever departed from Japan under a departure door,or have you ever been
denied entry to Japan? Yes/No
2.Have you ever been found guilty in a
criminal case in Japan or in another country? Yes/No
3.Do you presently have in your possession
narcotics, marijuana, opium, stimulants, or other drugs, swords, explosives or
other such item? Yes/No
4.How much money in cash do you presently have
in your possession? Yen,$,Yuan, others
Dari semua isian tersebut yg bikin aku deg-degan adalah
pertanyaan No. 4
Berapa banyak uang cash yg anda miliki saat ini?
Mungkin karena saat check in di counter tiket di Sutta aku
sempat adu mulut dengan petugas yg meributkan mengenai jumlah uang cash yg aku
bawa hanya 60,000 yen. Katanya mana cukup? Ditambah lagi aku hanya booking
hostel satu malam dan belum dibayar penuh. Gila aku bilang, buat apa aku
booking hostel di semua tempat karena planning aku masih berubah-ubah dan aku
pun sudah bayar biaya transportasi selama di sana dengan membeli JR Pass. Gila.
Walaupun akhirnya petugas menyerah setelah aku serahkan itinerary lengkap aku
selama di sana dan paspor aku yg lama yg sudah berkali-kali masuk Jepang tanpa
menggunakan visa waiver. Damn.
Makanya saat mendarat dan harus mengisi formulir Embarkation
Card for Foreigner yg ada pertanyaan tentang berapa banyak uang cash yg anda
miliki saat ini? Aku balik lagi resah dan merasa aneh dengan pertanyaan ini dan
akhirnya tetap aku isi dengan jumlah lebih banyak sedikit yaitu 70,000 JPY
karena aku anggap uang yg ada di dompet aku yg 100USD sama dgn 10,000JPY
nilainya. Ampun dah. Aku hanya resah dan khawatir akan ditanya lagi seperti
saat di Jakarta.
Antrian di foreigner cukup panjang dan aku lihat petugas
meminta beberapa foreigner untuk pindah ke counter imigrasi khusus orang
Jepang. Karena antrian di counter khusus Japanese kosong. Aku pun pindah dan
mendorong koper aku ke counter khusus Japanese. Sambil berpikir apakah masalah
uang cash tadi akan jadi bahan pertanyaan lagi. Aku hanya deg-degan dan
berharap tidak ada masalah dengan imigrasi. I don’t want any drama anymore.
Aku lihat petugas mengecek dokumen aku dan meminta aku
melakukan fingerprint di mesin. Aku berdoa di dalam hati agar semuanya berjalan
lancar. Thx God. Semuanya lancar. Paspor aku distamp petugas. Yihaaa….Osaka I
am coming.
Babak berikutnya aku harus menuju baggage claim bro.
Tersandung dengan Lumix gue error. Tersandung dengan battery smartphones gue
habis dan mati total. Lengkaplah rasa gelisah gue, semua alat dokumentasi gue
tak berfungsi. Impian gue untuk narsis lenyap tertiup angin. Hari pertama
mendarat di KIX Osaka aku sudah dhadapkan drama ttg habisnya battery smartphone
dan camera Lumix error total nga bisa dipakai sama sekali. Damn.
Aku harus berpikir cepat mengatasi masalah ini. Meskipun
galau karena aku bingung bagaimana menghubungi Yuko-san. Aku janji bertemu di
Kyoto dan bareng menuju Arashiyama Bamboo Forest di Kyoto. Aku tetap berusaha
mengendalikan pikiran aku agar tidak galau berlebihan. Aku pilih masuk toilet
dan puff dulu karena perut aku melintir pengen segera ke toilet.
Ternyata beli JR Pass asyik banget karena ada Free WIFI.
Kondisi saat ini, kamu yg suka narsis akan terselamatkan
karena hampir semua daerah wisata di Japan saat ini Free WIFIsekitar
15-60menit. TOP.
Impian aku naik Shinkansen Nozomi terkabul. Wara-wiri dengan shinkansen berkat JR Pass.
Wisata from one castle to another castle. From white castle to black castle.
Berpikir cepat saat akan memburu beberapa lokasi wisata dalam sahari. Tetap fokus dengan gaya narsis.
Tua muda tak kenal usia kalau berurusan dengan selfie. Bukti bahwa kamu exist guys hahaha...
Jalan sendiri jauh lebih bebas bermakna dan menemukan esensi perjalanan yg sesungguhnya. Semua tergantung kamu. Control in your mind and hands.
Makanan yg super mahal harus disiasati agar anda tidak mendadak miskin dan kehabisan dana sebelum waktunya. Voila.
No comments:
Post a Comment