Bagi Anda yg sudah terbiasa pindah atau loncat dari satu
perusahaan ke perusahaan lain, mungkin sudah langsung bisa beradaptasi dan
menyesuaikan kenyamanan hati dan pikiran Anda. Buat saya yg lama tinggal di
satu perusahaan saja, sangat besar pengaruhnya ke dalam kehidupan pribadi saya.
Saya tidak bisa langsung menyesuaikan diri dengan cepat. Perubahan ini
bener-bener mendesak saya untuk merubah semuanya, merubah tempat tinggal saya,
merubah cara saya menyesuaikan diri dengan rekan-rekan kerja yg baru, menyesuaikan
diri dengan atasan baru saya, menyesuaikan diri dengan segala alat kerja dan
sistem yg diberlakukan di perusahaan baru ini. Saya sama sekali tak pernah
menduga bahwa saya harus mendadak harus meninggalkan semua kenyamanan saya
sebelumnya. Sayangnya saya ternyata tak siap seperti yg saya bayangkan
sebelumnya.
Kalau dikaji secara benar, sebenarnya saya sangat beruntung
mendapatkan atasan saya yg sangat baik hati. Dia banyak membantu saya
menyesuaikan diri. Rekan-rekan kerja saya yg baru pun sangat baik hati. Banyak
menolong dan membantu saya. Tapi yg sangat mencolok adalah bahwa saya harus
memulai segala sesuatunya dari nol. Pekerjaan ini sangat baru dan sama sekali
bukan bidang saya. Yg lebih berat lagi, perbedaan domain kerjanya, kalau dulu
saya di salah satu manufaktur Jepang yg cukup ternama dan saat ini justru di
bidang Financial tapi dari salah satu
perusahaan Jepang ternama juga.
Sayangnya saya sangat buta tentang dunia Financial. Saya
lama dan berpengalaman penuh di dunia manufaktur. Saat ditanya apakah saya
bersedia bekerja di tempat yg sama sekali tidak ada hubungannya dengan kerja saya
sebelumnya, saya jawab ya, bersedia. Karena saat itu saya memang sedang dalam
masa bosan dengan pola kerja saya yg lama. Saya rindu hal-hal baru yg belum pernah
saya pelajari. Maka saat itu saya hanya ingin semua hal yg baru. Tapi ternyata
belajar hal baru itu, mendesak saya harus menyesuaikan semua hal. Kecepatan
saya dalam hal menyerap hal baru, dan kecepatan saya menampilkan performa saya
pun harus cepat, karena saya bukan fresh graduate tapi orang yg dianggap sudah
berpengalaman. Jadi meskipun domain kerja ini baru buat saya, tapi basicnya
saya adalah orang berpengalaman. Maka hari-hari saya pun berjibaku untuk segera
mampu menyesuaikan irama kerja saya dengan orang yg sudah berpengalaman di
dunia Financial. Saya bener-bener harus belajar serba cepat. Di satu sisi saya
sangat bergairah belajar hal-hal baru
tapi di satu sisi lainnya saya cukup lelah berkejaran dengan waktu. Omg, tired
and tired but happy. Nga tahu yg lain pun punya perasaan yg sama atau tidak dgn
saya.
Mengalami pasang surut hati saya yg bercampur dengan rasa yg
teraduk-aduk. Saat semuanya berjalan lancar saya lega dan happy. Tapi saat
sesuatu tak berjalan dengan scenario yg saya harapkan, saya merasa resah dan
ingin cepat-cepat semuanya selesai. Begitu banyak hal-hal baru yg harus saya
pelajari membuat saya resah. Saya menjadi bertanya-tanya, ini normal atau tidak
yah?
Satu bulan terakhir ini saya banyak menghabiskan waktu saya
membantu salah satu advisor dari Jepang namanya Mr.S. Bekerja dengan beliau itu
cukup asyik dan menyenangkan. Selain masih single, beliau juga berwajah baby
face kayak Agus Ringo. Wajahnya cubby banget dan menggemaskan. Dia banyak
menolong saya mengerjakan tugas-tugas saya yg serba baru. Saya sudah nyaman dgn
dia tapi saat saya nyaman, masa tugasnya habis sudah di sini, hanya sebulan
saja. Habis deh saya. Balik sendiri lagi. Saya harus memikirkan semuanya
sendiri. Saya sedih juga saat dia pulang ke Jepang. Sebenarnya saya sudah
membuat batasan buat diri saya sendiri agar tidak terbawa emosi lagi. Cukup
sudah drama perpisahan saya dengan rekan kerja saya sebelumnya yg membuat saya
sedih sekali. Rasanya saya merasa terluka ketika harus berpisah dengan mereka,
dgn semua kenyamanan yg saya miliki di sana. Dan kini saya harus mengalami hal
yg sama. Bener kata orang bijak,bukan perpisahan yg kusesali tapi
pertemuan. Kenapa selalu pertemuan harus diakhiri dengan perpisahan. Damn. So
sad.
Cewe-cewe di Dept. Finance semuanya berebut pengen photo
ramai-ramai dengan Mr.S. Jadilah saya sebagai umpan untuk mengajak Mr.S
berphoto ria di depan resepsionis kami.Kami berphoto sambil mendorong siapa
saja yg minat photo dekat dan berdua dengan beliau hahaha…Banyak yg minat photo
berdua dan sibuk bernarsis ria dengan Mr. S..Tapi sayang sekali beliau kurang
fotogenik. Lebih handsome lihat aslinya hahaha…Tidak menarik kalau lihat
diphoto doang hahaha...Kunjungan kali ini adalah yg terakhir buat beliau....Katanya sih kemungkinan tidak ke sini lagi..Just hope we can meet again in another occasion in the future.