Sebulan yg lalu seorang kenalan saya dari Seoul mengabarkan
kalau dia akan berlibur di Indonesia. Rencananya pertengahan September dia akan
berlibur kek Pulau Bali dan transit di Jakarta 3 hari 2 malam. Melalui status di FB dia menghubungi saya dan
mengabarkan kalau dia akan berlibur di Indonesia. Tentu saja saya senang
mendengar berita ini. Dan saya berjanji akan bertemu dia di Jakarta, walaupun
sekedar makan siang atau makan malam. Karena saya dan dia belum jelas tentang
rencana liburan dia. Tapi jauh-jauh hari saya sudah mengatur agar saat dia
datang, jadwal saya sedang kosong.
Bagaimanapun juga saya ingin ketemu dia.
Sebenarnya perkenalan saya dengan dia, sebut saja namanya
Bee, hanya singkat saja. Waktu itu saya sedang berlibur di Hokkaido Jepang dan
Bee saat itu berada satu kamar dengan saya. Saya menginap di Jimmy Backpacker
Hostel di daerah Susukino – Sapporo.
Kami menginap di dormitory, Female Room, 6 bunk beds. Waktu itu Bee habis
berlibur di Furano dan transit satu malam di Sapporo. Kami menghabiskan waktu semalam
saja, menikmati suasana malam di Susukino – Sapporo. Udara malam yg sangat dingin dan
menusuk tulang, tapi kami nekat berkeliling mengitari Susukino. Susukino Area
ini adalah pusat hiburan malam terbesar di Sapporo. Di sana kamu akan dengan mudah
menemukan bar, pub, restaurant dan tempat-tempat karaoke. Dan kami menikmati malam itu dengan membeli jajanan
yg paling popular di Jepang yaitu Takoyaki
Gindaco. Saya sebenarnya tak begitu suka makan Takoyaki, tapi malam itu saya
ikutan saja dengan Bee dan Mikachan menyantap Takoyaki. Terasa aneh di lidah
saya, karena ini pertama kalinya saya makan Takoyaki. Dan malam itu kami
bener-bener bersenang-senang.Udara dingin tak menghalangi kami untuk mengitari
Susukino. Tapi sayang sekali di Sapporo ini pukul 10 malam suasana kotanya
sudah terasa sunyi.
Pagi berikutnya, Bee membanguni saya, dan mengajak saya
jalan-jalan ke pasar tradisional di Sapporo. Biasanya pukul 7 pagi, pasar
tradisional ini sudah buka. Walaupun saya malas bangkit dari tidur saya, tapi
saya tetap harus bangun. Hati saya mendua, satu sisi saya ingin melihat suasana pasar pagi di
Sapporo dan juga saya tak tega juga membiarkan Bee jalan sendiri ke pasar pagi
ini sendirian. Tapi di sisi lain saya ngantuk banget dan masih ingin bergelung
di dalam selimut. Tapi meskipun berat, saya tetap memaksakan kaki saya untuk
jalan kaki menemani Bee ke Nijo Fish Market di South 3-jo East 1- to 2-chome.
Dan memang terbukti sesampainya di Nijo Fish Market ini, Bee sudah niat banget akan sarapan pagi, makan seafood yg masih segar. Kami berkeliling di Nijo Fish Market, mencari-cari resto kecil yg menyajikan makanan segar seafood. Setelah berputar-putar akhirnya kami ketemu juga. Dan Bee memesan makanan seafood, yg saya sendiri tak ingat nama menunya. Saya sendiri tak berniat makan seafood. Saya tidak gemar makan seafood. Jadi saya hanya menemani Bee makan di sana. Daripada bengong lihatin Bee makan seafood, saya malah beli ice cream rasa milk yg segar banget. Aje gila,pagi-pagi saya makan ice cream. Tapi ice cream di Sapporo memang terkenal enak sekali. Dan saya pun ketagihan makan ice cream di sana. Jadilah pagi itu, kami menjadi turis yg sedikit aneh, yg satu makan ice cream, yg satu lagi makan seafood. Bee bener-bener menikmati makanan seafoodnya dan wajahnya terlihat puas sekali hahaha. Begitulah kisah singkat pertemanan saya dengan Bee. Singkat banget. Satu malam saja dan paginya Bee sudah harus ke New Chitose Airport dan terbang menuju Tokyo.
Dan memang terbukti sesampainya di Nijo Fish Market ini, Bee sudah niat banget akan sarapan pagi, makan seafood yg masih segar. Kami berkeliling di Nijo Fish Market, mencari-cari resto kecil yg menyajikan makanan segar seafood. Setelah berputar-putar akhirnya kami ketemu juga. Dan Bee memesan makanan seafood, yg saya sendiri tak ingat nama menunya. Saya sendiri tak berniat makan seafood. Saya tidak gemar makan seafood. Jadi saya hanya menemani Bee makan di sana. Daripada bengong lihatin Bee makan seafood, saya malah beli ice cream rasa milk yg segar banget. Aje gila,pagi-pagi saya makan ice cream. Tapi ice cream di Sapporo memang terkenal enak sekali. Dan saya pun ketagihan makan ice cream di sana. Jadilah pagi itu, kami menjadi turis yg sedikit aneh, yg satu makan ice cream, yg satu lagi makan seafood. Bee bener-bener menikmati makanan seafoodnya dan wajahnya terlihat puas sekali hahaha. Begitulah kisah singkat pertemanan saya dengan Bee. Singkat banget. Satu malam saja dan paginya Bee sudah harus ke New Chitose Airport dan terbang menuju Tokyo.
Yg menarik dari sebuah
traveling adalah saya selalu memiliki kesempatan menjalin persahabatan baru
dengan sahabat-sahabat baru dari berbagai negara. Kadang-kadang kami hanya
berkenalan sangat singkat waktunya tapi bisa menjadi teman dan sahabat yg
menyenangkan seolah-olah kami sudah kenal baik sebelumnya. Dan perasaan seperti
itu sering kali memberikan kebahagiaan buat saya pribadi. Rasa senang memiliki
sahabat baru ini, membuat saya sering melihat hidup ini penuh dengan segala
kejutan yg menyenangkan. Begitu mudahnya berbahagia. Hal-hal sederhana seperti
ini membuat saya merasa hidup dan ingin
membuka pintu-pintu persahabatan seluas-luasnya. Saat seperti itu saya sudah
menanggalkan segala kesukuan, ras, agama dan bangsa. Yg ada hanya rasa gairah
mendapatkan sahabat baru.
tobecontinue
nuchan@092012