Sebenarnya saya pribadi bosan ngomongin visa lagi visa lagi.
Tapi suka atau tidak, kalau saya berencana memasuki negara orang lain di luar negara-negara
Asean, maka saya harus mengurus aplikasi visa ke negara tersebut. Rasanya baru
2 bulan yg lalu saya pusing mengurus visa ke Australia, lengkap dengan segala
drama yg mengikutinya. Sekarang sama juga, saya tetap harus berjibaku mengurus
visa ke negara maju yg kecil mungil ini. Seperti biasalah isu-isu atau
informasi yg beredar di internet sangat beragam. Mulai yg lebay dengan syarat
yg neko-neko, sampai yg bilang gampang banget kog, asalkan semua data, dokumen
dan persyaratan yg diminta, disiapkan secara berurut, jelas dan bener, maka
pasti visanya disetujui. Taelah, kalau itu sih nenek-nenek juga tahulah. Yg disebut bener dan jelas itu, definisinya apa?
Karena baru 2 bulan lalu saya merasa degdegan dan takut
tiket saya hangus terbakar, sekarang saya sudah mati rasa. Udah masuk dalam
kategori pasrah total. Kalau diterima syukur, kalau ditolak EGP. Nga mau lagi
merasa degdegan. Sudah pasrah saja. Ini pertama kalinya saya pasrah total.
Kehilangan ambisi untuk memastikan visa saya diterima. Yg muncul di kepala
saya, mau liburan aja kog saya kudu berjibaku mengurus izin masuk. Aneh.
Bukankah kalau saya berkunjung ke negara mereka, negara tersebut akan
mendapatkan keuntungan dari para visitor yg masuk ke negaranya. Mengapa mereka
membuat sulit para pengunjungnya? Sudahlah pasrah saja.
Seluruh dokumen yg saya pakai saat mengajukan aplikasi visa
ke Australia di bulan April, kini saya pakai untuk mengurus visa ke negara
sakura ini. Saya hanya ganti nama kedutaannya, alamat, tanggal dan lama tinggal
di sana. Semua dokumen saya susun dan urutkan sesuai dengan persyaratan yg
dianjurkan melalui situs resmi Kedutaan Besar Jepang Jakarta. Ini situs
resminya : http://www.id.emb-japan.go.jp/visa_7.html
Syarat-syarat yg diberlakukan hampir sama persis dengan negara lain. Khususnya untuk visa kunjungan wisata dengan biaya sendiri.
Syarat-syarat yg diberlakukan hampir sama persis dengan negara lain. Khususnya untuk visa kunjungan wisata dengan biaya sendiri.