Dia duduk di sudut sebuah meja. Dan tanpa sengaja mataku dan matanya bertatapan tak lebih dari satu menit, tapi ada yg lain di binar matanya...membuat darahku dalam sekejab seperti tersirap, kaget luar biasa. Dan secepat kilat aku pun mengalihkan pandanganku ke tangan Presdirku yg sedang sibuk mencoret-coret penjelasan di white board ruang meeting. Tiba-tiba aku jadi tak bisa fokus dengan tema meeting hari itu. Presdirku tiba-tiba bilang tolong gambarkan process flownya. Aku yg masih belum berkumpul nyawanya tiba-tiba panik karena tak siap. Mataku menatap wajah Presdirku dengan wajah memelas yg menunjukkan sinyal kalau aku belum mengerti permintaannya... Dengan sedikit senyum beliau mengulangi permintaannya, kayaknya dia merasa aneh dengan sikapku. Karena biasanya aku paling fokus kalau sedang meeting berat begini...hehehe. (Syukur beliau tidak menyadari apa yg terjadi antara aku dan pria yg duduk di sudut meja itu, entah apa yg akan terjadi padaku kalau beliau tahu kejadian tadi. Sial bener.,aku ngerundel dalam hati. Anjir...anjir nga 2X dech begini. Bener-bener kayak mabok sesaat)
Pas aku coba melirik ulang dengan sudut mataku, gila gila itu jemari manisnya jelas-jelas melingkar cincin yg terbuat dari emas putih tanda pengikat pernikahan. Tapi kenapa pria itu masih nekat juga menatap mataku dengan sangat tajam...Aku ngerundel lagi dalam hati : Dasar laki-laki. Mau diikat keq mau digembok keq tetap nga ngaruh kali ya. Tapi tak urung dia sudah mampu menjungkir-balikkan konsentrasiku. Pikiran ku bener-bener ikutan kacau tak bekerja dengan sempurna. Dia memang berhasil membuat aku terpesona sesaat. Kulit putih bersih dengan alis mata lebat bertaut tapi rambutnya yg hitam lebat sudah bercampur dengan beberapa uban yg nongol di sana-sini. Pada dasarnya aku tak begitu suka dengan pria bermata segaris saja.rambut putih. Masih muda koq udah ubanan hehehe...Mungkin aneh melihat saya perempuan kulit sawo matang dan perempuan satu-satunya di dalam ruang meeting segede ini bersama para Presdir dan Director lain yg sedang mengulas process flow untuk Assemby ...hehehe...bingung khan? dia bingung...saya juga bingung niee....Tapi kejadian ini bisa bikin saya senyum2 simpul sendiri sich hahahaha....Untung jantung saya nga korsleting hahahha....
Pas aku coba melirik ulang dengan sudut mataku, gila gila itu jemari manisnya jelas-jelas melingkar cincin yg terbuat dari emas putih tanda pengikat pernikahan. Tapi kenapa pria itu masih nekat juga menatap mataku dengan sangat tajam...Aku ngerundel lagi dalam hati : Dasar laki-laki. Mau diikat keq mau digembok keq tetap nga ngaruh kali ya. Tapi tak urung dia sudah mampu menjungkir-balikkan konsentrasiku. Pikiran ku bener-bener ikutan kacau tak bekerja dengan sempurna. Dia memang berhasil membuat aku terpesona sesaat. Kulit putih bersih dengan alis mata lebat bertaut tapi rambutnya yg hitam lebat sudah bercampur dengan beberapa uban yg nongol di sana-sini. Pada dasarnya aku tak begitu suka dengan pria bermata segaris saja.rambut putih. Masih muda koq udah ubanan hehehe...Mungkin aneh melihat saya perempuan kulit sawo matang dan perempuan satu-satunya di dalam ruang meeting segede ini bersama para Presdir dan Director lain yg sedang mengulas process flow untuk Assemby ...hehehe...bingung khan? dia bingung...saya juga bingung niee....Tapi kejadian ini bisa bikin saya senyum2 simpul sendiri sich hahahaha....Untung jantung saya nga korsleting hahahha....
No comments:
Post a Comment