"Mari kita pindahkan dulu otak ke dengkul kita", begitu kata Bob Sadino sang Legenda entrepreneur Indonesia. Memang kata-kata ini terdengar ekstrim dan provokatif, namun dengan open mind, kata-kata tersebut bisa kita cerna dan kita pahami maksudnya.
Om Bob (orang-orang menyebutnya demikian), menegaskan bahwa seorang entrepreneur itu harus bisa keluar dari belenggu pikiran. Contohnya, beliau bertanya kepada audien, kalau bisnis itu kita cari untung atau cari rugi ? Serentak peserta menjawab, cari untung.
Berbeda dengan jawaban peserta, om Bob menjawab, bahwa beliau berbisnis itu cari rugi. Apa bedanya cari untung dan cari rugi, keduanya sama saja. Apakah orang yang berbisnis cari untung, selalu untung? Apakah orang yang berbisnis cari rugi, selalu rugi ? Faktanya, berbisnis itu bisa untung bisa juga rugi. Yang untung, tidak akan selamanya untung, suatu saat akan mengalami kerugian. Begitu pula yang rugi, apakah akan selamanya rugi , tentu saja suatu saat ia bisa untung. Untung atau rugi, bisa menjadi belenggu pikiran.
Pernyataan lain, om Bob katakan juga bahwa, dalam berbisnis beliau tidak punya tujuan, tidak punya rencana. Tujuan dan rencana bisa menjadi belenggu pikiran yang menghambat seseorang untuk bertindak. Untuk apa tujuan, untuk apa rencana kalau tidak ada action, yang penting adalah tindakan, yang penting melangkah. Setiap langkah akan membawa akibat, sebuah akibat akan membuat seseorang bertindak lagi, begitu seterusnya.
Beliau juga katakan bahwa dalam berbisnis, beliau menginginkan kegagalan, karena dengan kegagalan lah beliau bisa belajar sesuatu. Sepanjang hidupnya, beliau senantiasa belajar dari kegagalan, hingga bisnisnya sebesar seperti sekarang ini. Kuncinya adalah belajar sesuatu dengan bertindak, terus menerus. Bertindak, belajar, bertindak, belajar dan seterusnya.
Terakhir saran om Bob kepada peserta adalah :
1. Carilah bisnis yang paling Anda sukai kemudian fokus pada apa yang Anda pilih tersebut.
2. Kemauan saja tidak cukup, oleh karena itu harus punya tekad yang bulat untuk merubah diri, yang dinamakan determination.
3. Untuk apa rencana, yang terpenting adalah tetaplah, tetaplah bertindak.
4. Buatlah tujuan akhir bisnis kita adalah "berguna bagi orang-orang"
Di penghujung acara, barulah mengerti, seruan om Bob untuk memindahkan otak ke dengkul, ternyata adalah seruan untuk keluar dari belenggu pikiran. Jangan jadikan pikiran menjadi penghalang kita untuk bertindak..
Berbeda dengan jawaban peserta, om Bob menjawab, bahwa beliau berbisnis itu cari rugi. Apa bedanya cari untung dan cari rugi, keduanya sama saja. Apakah orang yang berbisnis cari untung, selalu untung? Apakah orang yang berbisnis cari rugi, selalu rugi ? Faktanya, berbisnis itu bisa untung bisa juga rugi. Yang untung, tidak akan selamanya untung, suatu saat akan mengalami kerugian. Begitu pula yang rugi, apakah akan selamanya rugi , tentu saja suatu saat ia bisa untung. Untung atau rugi, bisa menjadi belenggu pikiran.
Pernyataan lain, om Bob katakan juga bahwa, dalam berbisnis beliau tidak punya tujuan, tidak punya rencana. Tujuan dan rencana bisa menjadi belenggu pikiran yang menghambat seseorang untuk bertindak. Untuk apa tujuan, untuk apa rencana kalau tidak ada action, yang penting adalah tindakan, yang penting melangkah. Setiap langkah akan membawa akibat, sebuah akibat akan membuat seseorang bertindak lagi, begitu seterusnya.
Beliau juga katakan bahwa dalam berbisnis, beliau menginginkan kegagalan, karena dengan kegagalan lah beliau bisa belajar sesuatu. Sepanjang hidupnya, beliau senantiasa belajar dari kegagalan, hingga bisnisnya sebesar seperti sekarang ini. Kuncinya adalah belajar sesuatu dengan bertindak, terus menerus. Bertindak, belajar, bertindak, belajar dan seterusnya.
Terakhir saran om Bob kepada peserta adalah :
1. Carilah bisnis yang paling Anda sukai kemudian fokus pada apa yang Anda pilih tersebut.
2. Kemauan saja tidak cukup, oleh karena itu harus punya tekad yang bulat untuk merubah diri, yang dinamakan determination.
3. Untuk apa rencana, yang terpenting adalah tetaplah, tetaplah bertindak.
4. Buatlah tujuan akhir bisnis kita adalah "berguna bagi orang-orang"
Di penghujung acara, barulah mengerti, seruan om Bob untuk memindahkan otak ke dengkul, ternyata adalah seruan untuk keluar dari belenggu pikiran. Jangan jadikan pikiran menjadi penghalang kita untuk bertindak..
Sumber : Om Bob via Inbox email saya
Posted by Nuchan
No comments:
Post a Comment