KENAPA INDIA?
Seorang kolega saya orang India yang kebetulan bekerja di
perusahaan jasa Consulting bingung sekaligus heran mendengar kabar bahwa saya
akan berlibur ke India.
Dia kaget dan bertanya, kenapa mau liburan ke India
tanyanya.
Saya juga bingung mau jawab apa ya?
There's no special reason for this. (smile)
Saya tidak pernah berencana ke India sama sekali. Bahkan tak
pernah ada di Bucket List Journeys saya.
Lalu kenapa ke India?
Karena saat saya dapat iklan dari Airasia ada tiket promo
Jakarta ke Jaipur India seharga Rp. 793,449 untuk sekali jalan alias one way.
Superb. Cukup murah. Lalu saya iseng browsing-browsing
internet tentang destinasi dan wisata favorit di India. Wow di luar dugaan
banyak sekali yang wajib dikunjungi dan hampir semua testimoni mengatakan India
layak menjadi tujuan Liburan hahaha.. Aha, inilah yg menjadi pendorong saya
akhirnya membeli tiket JKT-JAIPUR. Meskipun saya tak punya clue sama sekali
dimana Jaipur itu hahaha.
Selesai beli tiket Jkt ke Jaipur, saya mulai cari tiket pulang
harus dari mana ini pulangnya. Karena
banyak pilihan tiket pulang. Via Mumbai atau New Delhi?
Hmmm sebelum memutuskan tiket pulang, saya harus focus
menyusun Itinerary agar tidak membeli tiket yg kurang praktis.
Saya browsing lagi kota-kota di India yg layak dikunjungi.
Saya membaca beberapa blogger yg mengulas tentang India dan rute yg paling
praktis. Itinerary pertama yang saya buat adalah Jakarta
-Jaipur-Jodhpur-Jaisalmer-Agra Taj Mahal-New Delhi-Amritsar-Kashmir-New
Delhi-Jakarta
Kemudian saya cek harga tiket pulang New Delhi ke Jakarta
ternyata lumayan mahal dari yg saya bayangkan. Tapi apa boleh buat tetap saya
beli tiket via New Delhi seharga 12,866.00 INR.
Lupa dan tenggelam dalam tumpukan pekerjaan
Sejak selesai membeli tiket PP JKT-JAIPUR-NEWDELHI-JKT di
bulan Jan 2018 saya tenggelam dalam
kesibukan yg tak berkesudahan. Persiapan audit keuangan per 31 Des 2017
dari konsultan keuangan independen, mempersiapkan semuan laporan pajak yg harus
dilaporkan akhir Maret 2018, mempersiapakan pelaporan PPH 29 Badan yg harus
dilaporkan paling lambat 30 April 2018 dan dihadang audit dari buyer juga.
Lengkaplah semuanya tumpang tindih. Konyolnya adalah saya tak bisa mengalihtugaskan
ke PIC lain. Inilah yg bikin jadi drama. Saya tak punya waktu yg cukup untuk mempersiapkan
itinerary saya ke India. Semua serba mepet.
Akhir bulan April 2018 saya baru sibuk mempersiapkan
itinerary yg benar dan juga mencoba memesan tiket kereta api selama mengexplore India. Dumb. Disinilah awal drama
yg Panjang bagaimana sulitnya memesan tiket kereta api secara online di India
(siap-siap mengurut dada dan uji kesabaran awal)
Long drama when buying train tickets online in India
Untuk menjelajah India katanya moda transportasi paling hemat dan praktis
adalah naik kereta api. Karena kereta api di India sudah menjangkau semua
kota-kota besar di India.
Maka berbekal informasi ini maka saya mengatur itinerary saya sejak awal
merencanakan menggunakan moda transportasi kereta api. Sayangnya saya agak
terlambat mengetahui dan menyadari bahwa beli tiket di India ini harus pesan
sejak jauh hari dan bisa dibeli 120 hari
sebelumnya.
Tiket pesawat sudah saya beli sejak awal Januari 2018. Tapi saya agak
terlambat membuat itin saya. Pekerjaan saya yg menggunung membuat saya tak
punya waktu yg cukup membuat itin yg jelas. Saat bersamaan saya harus
menghadapi 3 audit yg berbeda. Audit tahunan dari Disnaker. Audit dari calon
customer kami dari Suzuki, dan yg paling kritikal adalah audit dari Kantor
Pajak terkait Refund PPh 22 Impor. Lengkaplah sudah derita hidup saya. Tak
satupun dari audit ini yg bisa saya wakilkan ke PIC lainnya. Jadilah otak saya
seperti dibelah-belah. Dumb.
Satu bulan sebelum berangkat ke India baru saya sibuk mencari informasi di
website mengenai cara memesan tiket kereta secara online di India.
Saya menemukan salah satu blogger orang Indonesia yg membahas cara pesan
tiket kereta api online di India yaitu via https://www.cleartrip.com/
Saya akhirnya coba pesan online dan ternyata tidak mudah juga caranya. Ada
kewajiban saat mau beli tiket KA kita kudu daftar dulu account kita via IRCTC
Indian Railways dan ada fee-nya.
Saya coba atur semua tanggal naik KA dan juga costnya. Setelah cocok baru
saya mulai pesan tiket online.
Saya mulai berburu tiket via https://www.cleartrip.com/
Hasilnya saya coba beli online dari Jaipur ke Agra dan dari Agra ke New Delhi dan dari Delhi ke Amritsar..
Hasilnya saya coba beli online dari Jaipur ke Agra dan dari Agra ke New Delhi dan dari Delhi ke Amritsar..
Semua saya pesan via https://www.cleartrip.com/
Semua jadwal yg coba saya penuhi...
Semua jadwal yg coba saya penuhi...
Hasilnya seolah-olah okay dan lancar tapi saat 20 menit kemudian ada pemberitahuan bahwa tiket saya tidak bisa dipesan dan hasilnya adalah gagal..Dumb.
Ada kisah lucu dan agak penuh drama saat saya menuju Agra Uttar Pradesh.
Ceritanya saya naik kereta malam menuju Agra dari Jaipur Rajasthan menuju Agra
dengan kereta malam pukul 21.40pm. Diperkirakan menempuh perjalanan hanya 5
jam. Saya pilih kereta malam supaya menghindari biaya akomodasi saja. Harga
tiket dgn kereta Class 3A pakai AC. Semuanya berjalan baik dan sempurna. Saya
bisa menemukan coach saya setelah bertanya sana sini. Dan bed saya ada di
bagian atas. Saya tertidur karena kelelahan. Dan pukul 3.15 pagi kereta saya
sudah masuk ke Agra. Karena cape saya tidur pulas. Tapi saya bangun ketika
kereta tidak bergerak. Saya buka mata dan lihat jam di HP saya sudah pukul 3.30
pagi. Saya berpikir lo ini bukannya sudah harusnya sampai Agra. Saya tanya
seorang penumpang pria dan tanya kita dimana tanya saya? Di Agra kah tanya
saya. Yah betul di Agra katanya.
Saya langsung panik dan buru2 menurunkan
barang saya. Bantu saya turun kata saya. Tiba2 dia bilang the train is start
...No No saya berteriak..Saya berlari keluar dan melihat kereta melaju pelan.
Saya panik dan langsung loncat dari kereta. Gilaaa.. Saya jatuh. Saya lihat
kaki saya lecet dan berdarah. Tiba-tiba petugas mendatangi saya dan bilang are
you ok? Saya jawab I am ok sir. Lalu dia bilang jangan pernah lompat dari
kereta yg berjalan katanya. Dia lalu berusaha menolong saya. Membawa saya ke
dalam. Lalu saya diminta menulis nama, alamat dan no passpor serta tujuan saya
mau ke mana. Saya bilang saya mau ke Taj Mahal. Ok katanya. Hati2. Saya pun
mencari toilet khusus wanita di pagi buta begini. Saya lihat ada ruangan khusus
wanita untuk second class. Saya lihat seorang ibu sedang tidur di pojok ruangan
tsb beralaskan selendang saja. Dan manusia banyak yg tidur di emperan peron.
Puihhh pemandangan wajib ini di India.
Saya lalu mencoba cuci muka, sikat gigi dan mandi di kamar mandi yg ada di
peron tersebut. Akhirnya saya merapikan diri saya di sini sembari menunggu
sampai pukul 6 pagi.
Jam 6 pagi saya keluar dari stasiun Agra Fort. Langsung dihadang para supir
tuktuk atau rickshaw yg sangat agresif. Mereka ini bisa berantem gara2
penumpang juga. Sadis.
Saya bilang saya mau ke Taj Mahal. Harganya berapa? Dia bilang 50Rs. Saya
tawar 30Rs. Dan dia akhirnya setuju. Saya pun naik electric rickshaw ke Taj
Mahal.
Saya diturunkan di lokasi pintu masuk yg agak jauh dari pintu utama. Dumb.
Dasar orang India.
Saya pun berjalan kaki ke pintu utama dan tujuan awal mencari Cloak Room atau
Loker untuk simpan tas saya.
Saya berjalan 10 menit dan menemukan Cloak Room yg sudah buka dan saya
menyimpang tas saya di sama dan biayanya seharian sekitar 40Rs.
Kemudian saya menuju pintu penjualan tiket masuk ke Taj Mahal. Dan ternyata
harga foreigner dan lokal beda jauh seperti langit dan bumi. Lokal 40Rs dan
Foreigner 1000Rs. Voila madam.
Saya beli tiket foreigner satu orang. Begitu selesai saya ditawarin air
mineral sebotol dan diminta menggunakan guide gratis katanya. Harga harga
1000Rs sudah termasuk guide English katanya.
Tapi saya tolak dengan halus. Ehhh dia ngotot juga. Katanya kamu bisa
tersesat. Hadehhhhh dasar oon lo...Gue itu sudah travel lebih banyak kali dari
lo... kalo cuma Taj Mahal gimana mau sesat..Dasar kampret juga nieee...
Kali ini dengan muka dingin dan datar saya bilang BIG NO. Dan melengos masuk
ke pintu masuk Taj Mahal.. Dan pengunjung masih sepi. Dan saya tak perlu antri
lagi berkilo2 jauhnya...Mantap.
Saya masuk ke dalam pengunjung sudah ramai juga dan pagi itu saya bener2 bisa
menikmati Taj Mahal tanpa berdesakan dengan lautan pengunjung hahaha...
Beruntung saya datang pagi hari dan menikmati suasana di dalam Taj Mahal
lebih rileks...hahaha
Meskipun dimulai dengan melompat dari kereta pagi buta dan kaki saya lecet
tapi kunjungan saya ke Taj Mahal ini salah satu yg paling berkesan buat saya.
Saya puas menikmati seluruh area Taj Mahal ini karena memang luas sekali
hehhee...
Setidaknya satu mimpi saya terbayar lunas hahaha. God bless ...hahaha
India and The little paradise in Kashmir
Perjalanan panjang yg melelahkan, yg membuat saya berdebar-debar karena akan
menjelajahi negeri surga kecil di bumi katanya, pemilihan flight yg salah
waktunya karena tergiur harga promo,setelah membaca testimoni yg aneh-aneh di
blogger dan website yg membahas negeri Bollywood ini yg nyaris membuat saya
bergidik yg katanya menakutkan buat solo female traveller, dilarang keluar
malam hari karena orang India katanya banyak yg tak bersahabat terhadap wanita,
jangan pakai baju yg sexy katanya, karena baju tertutup dgn pantas pun katanya
perempuan bisa menjadi santapan para pria India katanya..semua informasi yg
saya baca malah membuat saya semakin keder dan bimbang. Tapi uang yg saya
investasikan untuk beli tiket sudah cukup banyak dan saya tak mau membuang uang
tsb hanya karena ketakutan.
Akhirnya saya membuat berbagai backup plan yg berlapis.
Saya membuat itinerary awal yg kelihatannya sempurna di atas kertas tapi
semua rencana itu tak bisa berjalan seperti yg saya rencanakan.
Bodohnya saya adalah saya membuat itinerary yg mencoba meniru kisah
perjalanan salah satu blogger yg katanya membuat itinerarynya menjelajahi India
dalam 7 hari tanpa menginap di hostel atau penginapan. Mereka memilih naik
kereta malam untuk menghindari biaya penginapan. Awalnya ini terlihat masuk di
akal. Tapi faktanya ini tak baik bagi tubuh dan kesehatan. Dan itu sangat
melelahkan. Gila.
Bukan hanya hambatan kelelahan saja tetapi kereta api di India ternyata bisa
delay 4-7 jam. Bayangkan kalau delay 7 jam, apa jadinya itu? Semua itinerary
berantakan. Hancur lebur minah.
Jumlah penumpang kereta api di India ini kayak semut, ramai tak
terkatakan.Bayangkan populasinya saja sudah mencapai 1.3 milyar..puihhh...You
bisa bayangkanlah kayak apa itu...
Peron kereta api di mana saja di India kayak di pasar pagi kampung
gue...Tiap hari super ramai. Bahkan uniknya adalah mereka ini senang naik
kereta api plus seenak jidatnya tiduran di peron tanpa peduli segalanya.
Kayaknya tinggal bawa selendang pengganti tikar sudah langsung ngeletak tidur di
peron..wuihhh cuek banget.
Hal pertama yg bikin jantung saya lompat adalah
1. Orang India ini senang banget membunyikan klakson kendaraannya sampai telinga gue pekak banget..
2. Kebanyakan orang India ini senang banget menipu. Kalau nga menipu kayaknya hidupnya nga sempurna kali ya...Pokoknya itu hobbi atau terpaksa ya?
3. Kalau ditanya sesuatu, bukannya menolong malah melototin kita hahaha
4. Pokoknya tanya harus bayar kayaknya di India hahaha
nga ada yg gratis di sini hahaha..kecuali kamu ketemu manusia India yg memang terdidik secara akademis, maka akan beda banget.
5. Hampir semua jalanan bau pesing, kayaknya mereka senang kencing di mana saja hahaha
6. Banyak pengemis tak terhitung jumlahnya...
7. Makan nasi di sini kayak makan nasi catu atau nasi yg kering dan tak pulen. Itu buat gue menyiksa banget
1. Orang India ini senang banget membunyikan klakson kendaraannya sampai telinga gue pekak banget..
2. Kebanyakan orang India ini senang banget menipu. Kalau nga menipu kayaknya hidupnya nga sempurna kali ya...Pokoknya itu hobbi atau terpaksa ya?
3. Kalau ditanya sesuatu, bukannya menolong malah melototin kita hahaha
4. Pokoknya tanya harus bayar kayaknya di India hahaha
nga ada yg gratis di sini hahaha..kecuali kamu ketemu manusia India yg memang terdidik secara akademis, maka akan beda banget.
5. Hampir semua jalanan bau pesing, kayaknya mereka senang kencing di mana saja hahaha
6. Banyak pengemis tak terhitung jumlahnya...
7. Makan nasi di sini kayak makan nasi catu atau nasi yg kering dan tak pulen. Itu buat gue menyiksa banget
Banyak banget yg bikin kaget. Yg bikin kamu bisa gila kalau kurang bisa
beradaptasi atau kalau kamu berhasil pun mendinginkan hatimu tapi energinya
kamu gampang habis terkurang.
11 hari di India membuat gue jadi paham betapa banyaknya yg patut saya
syukuri di negeri ini.. Selama perjalanan saya berulang kali kelelahan dan
nyaris putus asa dan terpikir untuk segera menghentikan perjalanan saya dan
pengen segera beli tiket pulang, saking homesicknya.
Untung saya tetap bertahan dan melanjutkan perjalanan saya. Dan keputusan
saya benar dan tepat dan saya menemukan perjalanan terakhir saya adalah yg
tersulit menakutkan dan yg mempertaruhkan nyawa saya sendiri, karena begitu
inginnya menginjakkan kaki saya di bumi Kashmir ini, maka saya nekat menempuh
perjalanan dari Amritsar ke Jammu selama 5 jam, dan tiba di Jammu pukul 8 malam
dan ternyata masih harus menempuh perjalanan lagi 9 jam dari Jammu ke Kashmir
dengan taksi, dan ternyata di dalam taksi tersebut saya satu-satunya perempuan
dan sisanya pria semua 7 orang. Entah apa yg sudah merasuki otak saya sampai
bersedia menempuh keputusan tergila yg saya ambil dalam hidup saya. Bayangkan
Kashmir adalah daerah yg masih rawan konflik antara tentara India dan penduduk
Kashmir. Dan ditambah pula saya harus naik taksi jam 11 malam bersama 7 pria di
bumi yg bahasanya tak saya pahami sama sekali dan sepanjang jalan saya hanya
menyerahkan nasib saya ke tangan Tuhan. Dan saya terjebak di gelap malamnya dan
perjalanan yg melewati jalanan yg rusak dan berbatu yg membuat tubuh saya
terguncang2 dan tak bisa tidur.
Setiap kali taksi berhenti, pikiran buruk
menghinggapi otak saya kalau kalau mereka berbuat jahat ke saya. Saya hanya
mengandalkan insting dan kepasrahan saya kepada Tuhan. Yg terjadi biarlah
terjadi. Saya sudah pasrah. Imam saya malam itu diuji. Imam kekristenan saya
diuji dengan sempurna. Apakah dengan mengandalkan Tuhan dan menutup logika di
otak saya saya akan bisa selamat
atau tidak.
Supir taksi ini yg bernama Mustag Hajam ini yg meyakinkan saya bahwa saya
akan baik-baik saja. Anehnya suara baritonnya itu yg membuat saya menurut saja
dan meyakini kata-katanya. Sepanjang jalan selama 9 jam, mereka memutar
lagu-lagu Famous Kashmiri Sufi Songs dan memutar musik sekencang-kencangnya dan
ajaibnya mereka semua pria di taksi ini bisa menyanyi serempak dan suaranya
bagus semuanya dan mereka hapal lirik lagunya dgn sempurna...Gila nga.
Ketika taksi berhenti lama, saya takut membuka mata saya. Tapi saya mencoba
melirik dari balik topi saya ternyata taksi berhenti di rumah makan.
Pengunjungnya sepi banget, sudah jam 2 malam dan semuanya hanya laki2 saja tak
ada satu pun perempuan. Beberapa taksi berhenti tapi semua laki2. Dumb. Mereka
mencuri2 pandang melirik ke saya. Saya hanya diam membatu di taksi dan tak
berani keluar taksi. Meskipun pengen pipis. Tapi saya takut. Saya memilih
tidur2an ayam sambil menunggu taksi bergerak lagi.
Menjelang pagi saya mendengar suara azan di kejauhan dan taksi berhenti dan
para pria turun dari mobil mencuci muka di air kali yg mengalir. Saya melihat
rumah-rumah penduduk yg berdebu dan jalanan yg rusak berak. Ternyata kami sudah
memasuki bumi Kashmir. Katanya paradise. Dimana paradisenya? Jalanan rusak dan
berdebu. Puihhh...
Suasana masih berkabut pagi saat kami mulai memasuki pedesaan yg ditanami
dengan padi. Jalanan beraspal dan rumah-rumah penduduk mulai terlihat. Kami
berhenti disebuah desa, dan seorang anak gadis berkerudung putih wajahnya
cantik sekali sedang menunggu dipinggir jalan, sang supir taksi turun dan
memberikan sesuatu ke tangan gadis cantik tersebut, lalu sang supir taksi
bilang ke saya...My daughter madam katanya ke saya. Saya lalu jawab, your
daughter is beautiful. Thank you kata sang supir.
Setelah memasuki desa di Kashmir ini dipagi yg berkabut pula, dan saya
melihat putri cantiknya tadi, maka semua ketakutan saya menguap dan rasa capek
saya perlahan hilang. Kami mulai berbincang di dalam taksi tersebut dgn para
penumpang yg lainnya. Ternyata cowo disebelah saya adalah pria Kashmir yg
wajahnya khas orang Kashmir. Masih muda dan kuliah di New Delhi mengambil Phd
untuk bidang IT. Dumb. Wajahnya memang khas banget. Semalamam saya duduk di
sampingnya tak nyaman karena takut. Nga tahunya anak kuliahan yg pulang ke
Kashmir karena akan menyambut Lebaran.
Setelah melalui drama ketakutan yg panjang maka akhirnya saya tiba juga di
hotel Grand Dawood hasil rekomendasi dari supir taksi tersebut. Dan saya
akhirnya menginap di hotel pilihan supir taksi saya.
Setelah check in dan masuk kamar dan lalu mandi air panas sepuas2nya, maka
setengah hari saya habiskan mengexplore semua taman-taman bunga yg ada di
Kashmir bersama supir taksi saya ini.
Sebenarnya rencana saya ke Kashmir adalah ke Pahalgam-Gulmarg-Sonmarg,
sebuah resort untuk bermain ski yg dikelilingi indahnya pegunungan Himalaya yg
sepanjang tahun dilapisi salju abadi itu..Hanya itu tujuan saya.
Tapi semua rencana saya itu hanya tinggal mimpi saja. Karena hari ke-2 di
Kashmir ternyata adalah hari libur nasional juga yaitu Ied Mubarak hahaha...semua
orang sholat Ied dan aktivitas berhenti total karena semua orang
bersalaman-salaman dan berlebaran hahaha. Tinggallah saya sendirian menonton
orang yg berlebaran.
Akhirnya saya putuskan untuk menghabiskan waktu untuk duduk-duduk di pinggir
Dal Lake yg tersohor itu. Karena cuma 10 menit jalan kaki dari hotel saya.
Mimpi saya menikmati indahnya pegunungan HImalaya sudah lenyap tak berbekas. Yg
terjadi biarlah terjadi. Saya sudah tidak begitu peduli lagi. Mungkin karena
saya sudah pasrah.Dan tak ngotot lagi untuk mengikuti itinerary saya.
Tapi jalan cerita hidup manusia memang aneh banget dan sering kali tidak
masuk akal. Saya duduk di pinggir danau menikmati pemandangan orang-orang yg
sedang naik Shikara atau sampan.
4 orang perempuan India mendekati saya dan menawarkan melukis Henna di
tangan saya. Saya tidak pengen tapi kayaknya mereka memaksa saya dengan cara yg
sangat agresif banget. Saya menolak tapi katanya dilukis di kedua belah tangan
dan harganya cuma 100Rs. Saya setuju dilukis. Tapi akhirnya setelah dilukis
mereka menipu saya dan ternyata harganya sebelah menjadi seratus dan karena
bolak bali jadi total 400Rs di kedua tangan saya.
Ini perempuan India lupa kalau saya sudah melewati berbagai rintangan sampai
sini. Kali ini saya marah banget dan bilang mereka berbohongan ke saya tentang
harganya. Ehhh dia bilang no madam, no madam katanya. Saya marah dan bilang
pergi dari depan saya. Dan saya kasih uang 100Rs dan tak saya gubris
komentarnya mereka dalam bahasa Hindi. Hadeh, rasanya pengen saya getok juga
tuch jidatnya hehehe.
Dan insting saya bener banget bahwa Henna yg dilukis ini tidak bertahan lama karena habis disabuni warnanya memucat. Dumb.
Setelah lepas dari jebakan batman para tukang Henna saya pun pindah duduk ke
lokasi duduk yg baru. Tak lama saya duduk di sana sudah disamperin seorang pria
yg duduk di atas Shikara/sampan dan mengajak saya ngobrol. Dan tanya apakah
saya tak berminat naik Shikara. Saya jawab dengan dingin bahwa saya tak minat.
Lalu dia tanya saya menginap di mana? Saya bilang di hotel. Kenapa tidak
coba di House Boat katanya. Yah saya jawab saya harusnya menginap di House Boat
tapi supir taksi saya mengantar saya ke hotel tersebut.
Kenapa tidak coba menginap satu malam di House Boat katanya...Saya bilang saya sudah bayar 2 malam kata saya.
Dia lalu jawab, nga apa-apa katanya.
Kenapa tidak coba menginap satu malam di House Boat katanya...Saya bilang saya sudah bayar 2 malam kata saya.
Dia lalu jawab, nga apa-apa katanya.
Lalu dia masih keukeuh menawari saya secangkir Kashmiri Tea di House
Boatnya. Katanya dia hanya ingin menunjukkan ke saya suasana di House Boat
seperti apa. Dan dia tanya saya asal dari mana. Saya bilang dari Indonesia.
Katanya ada 2 cewe Indonesia menginap di Boatnya, nanti kamu berbincanglah
dengan mereka katanya. Sambil cobain Kashmiri Tea. Dan anehnya saya menurut
saja. Dan dia meminta saya naik ke Shikaranya. Dan dia minta pendayung Shikara
ini untuk membawa kami ke House Boatnya.
Saya pikir House Boatnya dekat dengan jalan raya tersebut. Ternyata masuk ke
dalam danau dan menjauh dari jalan raya. Semakin jauh dan memutar dan berkelok
dan bahkan saya akhirnya tak tahu saya di bawa kemana. Saya hanya melihat Danau
tersembunyi yg jauh lebih indah dan disekelilinginya ada bunga lily dan lotus.
Dan suasananya hening banget. Dan akhirnya kami sampai di House Boatnya yg
tenang dan sepi banget dan sesekali saya melihat burung elang terbang menukik
dan menyambar. Suasananya seperti ada dalam sebuah lukisan alam.
Shikara merapat ke house boatnya dan dia mengulurkan tangannya untuk menarik
saya ke atas house boat. Saya di ajak masuk ke dalam rumahnya dan semua ruangan
di lapisi karpet berbunga ciri kas orang Kashmir indah sekali. Dia meminta saya
duduk di dekat jendela dan kakaknya dan anaknya yg masih baita sedang bermain
di ruang tamu. Saya berkenalan sebentar dan kemudian dia bertanya apakah pakai
gula atau sedikit gula saja? Saya jawab less sugar.
Dia datang membawa nampan dan Kashmiri Tea. Dan mempersilakan saya
meminumnya. Saya cicipi sedikit saja di ujung lidah saya dan memang hasilnya
nikmat sekali. Joss Gandoss.
Saya akhirnya meminum Kashmiri Tea ini dengan perlahan-lahan sampai habis
tuntas.
Tak lama kemudian dia bilang ayo pergi, saya mau menunjukkan yg lainnya
katanya. Saya sama sekali tak punya ide mau kemana. Saya menurut saja di bawa
kemana sama dia.
Kami naik ke Shikara lagi. Lalu sampan melaju entah kemana saya tak tahu di
bawa kemana. Saya tanya ke mana ini? ke Old City katanya. Pokoknya kamu pasti
suka. Saya akan pastikan bahwa kamu tak akan bisa melupakannya. Waktu kamu
sudah habis khan? katanya. Kamu tanggal 17 sudah terbang katanya. Artinya kamu
cuma punya hari ini saja.
Saya akan bawa kamu ke Old City katanya. Saya ikut saja tanpa tahu mau ke
arah mana. Bahkan saya pun tak tahu cara baliknya bagaimana karena sudah di
tengah danau dan in the mid of no where. Dal Lake ini panjang dan luas banget
mengitari kota Srinagar. Hadeh pasrah sajalah.
Ketika Shikara melaju selama 15 menit di tengah danau sambil menembus rimbun
pepohonan di kiri dan kanannya, saya baru menyadari kami sudah melewati jauh
sekali jalan raya dan di tengah danau itu indah sekali dan semua permukaan
danau tertutupi daun-daun hijau kecil jadi seperti permadani saja. Semuanya
indah.
Saya cuma tertawa saja dan sibuk menvideokan pemandangan indah dan langka
ini... Semakin jauh kami berputar semakin senyap dan indah banget....Indah
banget. Speechless.
Sulit digambarkan dengan kata-kata saja. Pokoknya indah,senyap dan sepi dan menenangkan pikiran kayak dongeng2 gitu hahaha
Sulit digambarkan dengan kata-kata saja. Pokoknya indah,senyap dan sepi dan menenangkan pikiran kayak dongeng2 gitu hahaha
Saya bahkan lupa kalau pria ini baru saya kenal dan saya tak mengenali dia
dengan baik. Dan tak terasa kami sudah menghabiskan waktu selama 5 jam lamanya
berkeliling dengan Shikara menikmati indahnya Danau Dal ini. Indah tak terperi.
Katanya 2 jam naik Shikara ini bisa kena charge 2,500Rs. Jadi kalau 5 jam
berapa ya? Saya pun tak tau harga yg pastinya. Karena saya tak bayar sama
sekali hahaha
Hari itu kekecewaan saya terbayar lunas, karena pria baik hati ini sudah
membawa saya ke Old City dan bisa melihat keindahan tersembunyi Dal Lake ini.
Mimpi saya bisa minum Kashmiri Tea pun terbayar lunas hahaha. Bahkan 2X saya
disuguhi Kashmiri Tea hahaha pas datang dan sebelum pulang hahaha.
Kini saya percaya bahwa saya sudah menemukan surga kecil di bumi Kashmir ini. The little paradise in Kashmir.
Kini saya percaya bahwa saya sudah menemukan surga kecil di bumi Kashmir ini. The little paradise in Kashmir.
Meeting amazing new friends and having unforgetable sweetest memories there.
I am gonna miss you..
Thank you for giving me the sweetest memories (smile)